You are on page 1of 9

Tugas Guru dalam Proses Pembelajaran Jum'at 09 Sep 2011 12:49 AM Tugas guru dalam profesinya bahwa guru

sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yan ... guru dalam profesinya bahwa guru sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang bel ... sebagai pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar. Guru sebag ... pendidik dan sebagai pengajar. Akan tetapi dari kedua peran tersebut sehingga dapat terjadi arena pembelajaran yang dengan tujuan bahwa guru dapat menciptakan suasana yang dan sitasi yang dapat diterima dalam belajar. Guru memainkan multi peran dalam proses pembelajaran yang menyelenggarakan dengan tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar. Guru sebagai konse ... tugas yang amat bervariasi. Jika seorang guru telah berpegang dengan ketentuan dan amat bervariasi sehingga di dapatkan guru dapat mewujudkan suasana yang belajar dan mengajar. Guru sebagai konservator (pemelihara) Guru sebagai tramitor (penerus) Guru sebagai transformator (penerjemah) Guru sebagai perencana (planner) Guru sebagai manajer proses pembelajaran Guru Sebagai Pemandu (direktur). Guru sebagai organisator (penyelenggara) Guru sebagai komunikator Guru sebagai fasili ... http://elearning.unesa.ac.id/tag/tugas-guru-sebagai-pendidik

A. Uraian Tugas Guru


1. Hadir di sekolah 15 menit sebelum pelajaran dimulai 2. Menandatangani daftar hadir 3. Hadir dan meninggalkan kelas tepat waktu 4. Melaksanakan semua tugasnya secara tertib dan teratur 5. Menguasai kurikulum dan materi pelajaran 6. Membuat program tahunan pada setiap awal tahun pelajaran 7. Membuat program semester pada awal semester 8. Membuat persiapan mengajar 9. Melaksanakan praktik untuk mata pelajaran yang memerlukan praktik 10. Melaksanakan ulangan harian dan atau ulangan blok 11. Melaksanakan remedial

12. Memeriksa setiap pekerjaan atau latihan siswa serta mengembalikan secepatnya 13. Membantu pelaksanakan kegiatan ekstra kurikuler 14. Melaksanakan Bimbingan dan Konseling kepada siswa siswinya 15. Mengelola administrasi kelas secara baik dan teratur ( membuat daftar hadir, jurnal kelas, daftar nilai dan leger) 16. Mengisi dan menandatangani jurnal kelas 17. Mengisi rapor setiap akhir semester 18. Mengawasi siswa selama jam istirahat dan waktu sholat dhuhur 19. Berpakaian rapi sesuai ketentuan yang berlaku 20. Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa setiap kelas 21. Melaksanakan 5 K 22. Memeriksa kebersihan, kerapian dan kelakuan anak setiap saat 23. Mengikuti upacara setiap hari sabtu dan hari besar nasional 24. Mengikuti rapat dinas 25. Tidak meninggalkan kelas/sekolah sebelum seleseai tugasnya
http://aripjeddah.multiply.com/journal/item/3/uraian_tugas_guru?&show_interstitial=1&u=%2Fjou rnal%2Fitem

TUGAS DAN PERAN GURU Guru Written by H. Emil Rosmali, SE Friday, 19 August 2005 21:38
1. TUGAS GURU

Guru memiliki tugas yang beragam yang berimplementasi dalam bentuk pengabdian. Tugas tersebut meliputi bidang profesi, bidang kemanusiaan dan bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup dan kehidupan. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan adalah memposisikan dirinya sebagai orang tua ke dua. Dimana ia harus menarik simpati dan menjadi idola para siswanya. Adapun yang diberikan atau disampaikan guru hendaklah dapat memotivasi hidupnya terutama dalam belajar. Bila seorang guru berlaku kurang menarik, maka kegagalan awal akan tertanam dalam diri siswa. Guru adalah posisi yang strategis bagi pemberdayaan dan pembelajaran suatu bangsa yang tidak mungkin digantikan oleh unsur manapun dalam kehidupan sebuah bangsa sejak dahulu. Semakin signifikannya keberadaan guru melaksanakan peran dan tugasnya semakin terjamin terciptanya kehandalan dan terbinanya kesiapan seseorang. Dengan kata lain potret manusia yang akan datang tercermin dari potret guru di masa sekarang dan gerak maju dinamika kehidupan sangat bergantung dari "citra" guru di tengah-tengah masyarakat. 2. PERAN SEORANG GURU

A. Dalam Proses Belajar Mengajar Sebagaimana telah di ungkapkan diatas, bahwa peran seorang guru sangar signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal seperti sebagai pengajar, manajer kelas, supervisor, motivator, konsuler, eksplorator, dsb. Yang akan dikemukakan disini adalah peran yang dianggap paling dominan dan klasifikasi

guru sebagai: 1. Demonstrator 2. Manajer/pengelola kelas 3. Mediator/fasilitator 4. Evaluator B. Dalam Pengadministrasian Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru dapat berperan sebagai: 1. Pengambil insiatif, pengarah dan penilai kegiatan pendidikan 2. Wakil masyarakat 3. Ahli dalam bidang mata pelajaran 4. Penegak disiplin 5. Pelaksana administrasi pendidikan C. Sebagai Pribadi Sebagai dirinya sendiri guru harus berperan sebagai: 1. Petugas sosial 2. Pelajar dan ilmuwan 3. Orang tua 4. Teladan 5. Pengaman D. Secara Psikologis Peran guru secara psikologis adalah: 1. Ahli psikologi pendidikan 2. Relationship 3. Catalytic/pembaharu 4. Ahli psikologi perkembangan
http://www.alfurqon.or.id/component/content/article/64-guru/58-tugas-dan-peran-guru
BAB II TUGAS GURU A. Ruang Lingkup Kerja Guru Kewajiban guru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (1) mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket. Dalam melaksanakan tugas pokok yang terkait langsung dengan proses pembelajaran, idealnya guru hanya melaksanakan tugas mengampu 1 (satu) jenis mata pelajaran saja sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam sertifikat pendidiknya. Disamping itu, guru juga akan terlibat dalam kegiatan manajerial sekolah/madrasah antara lain penerimaan siswa baru (PSB), penyusunan kurikulum dan perangkatnya, Ujian Nasional (UN), ujian sekolah, dan kegiatan lain. Tugas guru dalam manajemen

sekolah/madrasah tersebut secara spesifik ditentukan oleh manajemen sekolah/madrasah tempat guru bertugas. B. Jam Kerja Peraturan Pemerintah Nomor 74 tentang Guru Pasal 52 ayat (2) menyatakan bahwa beban kerja guru paling sedikit memenuhi 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu pada satu atau lebih satuan pendidikan yang memiliki izin pendirian dari Pemerintah atau Pemerintah Daerah. Alokasi waktu tatap muka pada tiap jenjang pendidikan berbeda, pada jenjang TK satu jam tatap muka dilaksanakan selama 30 menit, pada jenjang SD 35 menit, pada jenjang SMP 40 menit, sedangkan pada jenjang SMA dan SMK selama 45 menit. Beban kerja guru untuk melaksanakan kegiatan tatap muka tersebut merupakan bagian dari jam kerja sebagai pegawai yang secara keseluruhan paling sedikit 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) jam kerja (@ 60 menit) dalam 1 (satu) minggu. Lebih lanjut Pasal 52 ayat (3) menyatakan bahwa pemenuhan beban kerja tersebut dilaksanakan dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) penyiapan fisik kelas/ruangan, bahan pelajaran, modul, media,dan perangkat administrasi. c. Menilai Hasil Pembelajaran Menilai hasil pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan. Melalui penilaian hasil pembelajaran diperoleh informasi yang bermakna untuk meningkatkan proses pembelajaran berikutnya serta pengambilan keputusan lainnya. Menilai hasil pembelajaran dilaksanakan secara terintegrasi dengan tatap muka seperti ulangan harian dan kegiatan menilai hasil belajar dalam waktu tertentu seperti ujian tengah semester dan akhir semester. Pelaksanaan penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes. Penilaian nontes dapat berupa pengamatan dan pengukuran sikap serta penilaian hasil karya dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa. 1) Penilaian dengan tes. Tes dilakukan secara tertulis atau lisan, dalam bentuk ulangan harian, tengah semester, dan ujian akhir semester. Tes ini dilaksanakan sesuai dengan kalender pendidikan atau jadwal yang telah ditentukan. Tes tertulis dan lisan dilakukan di dalam kelas. Pengolahan hasil tes dilakukan di luar jadwal pelaksanaan tes. 2) Penilaian nontes berupa pengamatan dan pengukuran sikap. Pengamatan dan pengukuran sikap sebagai bagian tidak terpisahkan dari proses pendidikan, dilaksanakan oleh guru dengan tujuan untuk melihat hasil pendidikan yang tidak dapat diukur dengan tes tertulis atau lisan. Pengamatan dan pengukuran sikap dapat dilakukan di dalam kelas menyatu dengan proses tatap muka, dan atau di luar kelas. Pengamatan dan pengukuran sikap yang dilaksanakan di luar kelas merupakan kegiatan di luar jadwal tatap muka. 3) Penilaian nontes berupa penilaian hasil karya. Penilaian hasil karya peserta didik dalam bentuk tugas, proyek fisik atau produk jasa, portofolio, atau bentuk lain dilakukan di luar jadwal tatap muka. Adakalanya dalam penilaian ini, guru harus menghadirkan peserta didik agar untuk menghindari

kesalahan pemahaman dari guru, jika informasi dari peserta didik belum sempurna. d. Membimbing dan Melatih Peserta Didik Membimbing dan melatih peserta didik dibedakan menjadi tiga kategori yaitu membimbing atau melatih peserta didik dalam proses tatap muka, intrakurikuler, dan ekstrakurikuler. 1) Bimbingan dan latihan pada proses tatap muka Bimbingan dan latihan pada kegiatan pembelajaran adalah bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. 2) Bimbingan dan latihan pada kegiatan intrakurikuler Bimbingan dalam kegiatan intrakurikuler terdiri dari pembelajaran perbaikan (remedial teaching) dan pengayaan (enrichment) pada mata pelajaran yang diampu guru. Kegiatan pembelajaran perbaikan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang belum menguasai kompetensi yang harus dicapai. Kegiatan pengayaan merupakan kegiatan bimbingan dan latihan kepada peserta didik yang telah menguasai kompetensi yang ditentukan lebih cepat dari alokasi waktu yang ditetapkan dengan tujuan untuk memperluas atau memperkaya perbendaharaan kompetensi. Bimbingan dan latihan intrakurikuler dilakukan dalam kelas pada jadwal khusus, disesuaikan dengan kebutuhan, tidak harus dilaksanakan dengan jadwal tetap setiap minggu. 3) Bimbingan dan latihan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler bersifat pilihan dan wajib diikuti peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Jenis kegiatan ekstrakurikuler antara lain adalah: - Pramuka, - Olimpiade/Lomba Kompetensi Siswa, - Olahraga, - Kesenian - Karya Ilmiah Remaja, - Kerohanian, - Paskibra, - Pecinta Alam, - Palang Merah Remaja (PMR), - Jurnalistik, - Unit Kesehatan Sekolah (UKS), - Fotografi, e. Melaksanakan Tugas Tambahan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru Pasal 24 ayat (7) menyatakan bahwa guru dapat diberi tugas tambahan sebagai kepala satuan pendidikan, wakil kepala satuan pendidikan, ketua program keahlian satuan pendidikan, pengawas satuan pendidikan, kepala perpustakaan, kepala laboratorium, bengkel, atau unit produksi. Selanjutnya, sesuai dengan isi Pasal 52 ayat (1) huruf e, guru dapat diberi tugas tambahan yang melekat pada tugas pokok misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket. http://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2009/11/pedoman-pelaksanaan-tugas-guru-dan-pengawas.pdf

Tugas Guru tak Hanya Mengajar, tapi Juga Mendidik


Kamis, 08 Desember 2011 18:51 WIB REPUBLIKA.CO.ID, TANGSEL--Guru merupakan sosok pencetak peradaban. Dibalik peranannya yang vital, tugas guru itu tidak sebatas mengajar tetapi juga mendidik. "Mengajar itu mudah, berikan modul, tugas, lalu ujian selesai sudah. Tapi itu belum cukup, sebab guru punya satu tugas lagi yakni mendidik," ungkap konsultan pendidikan Sekolah SMART Ekselensia Indonesia, Ahmad Syafaat, kepada Republika.co.id di sela acara training "Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas" di Wisma Syuhad, UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangsel, Kamsi (8/12). Dengan mendidik, guru akan memastikan murid-muridnya siap untuk menghadapi perubahan yang terjadi. Sebagai contoh saja, perubahan teknologi informasi. "Hal ini yang kerap diabaikan," kata dia. Lantaran diabaikan, murid seolah tidak siap menghadapi perubahan. "Seperti diutarakan Profesor Komaruddin Hidayat (Rektor UIN Syarif Hidayatullah) saat member keynote speech tadi, guru banyak tapi angka kejahatan semakin meningkat," ungkapnya. Karena itu, bila dibandingkan dengan mengajar, mendidik murid jauh lebih sulit. Nah, disinilah letak peranan kreatifitas guru untuk menuntaskan tugasnya. "Seperti diutarakan sebelumnya, komitmen dan sikap rendah diri, itu kuncinya," kata dia. Acara training Guru Kreatif Pendidikan Berkualitas diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) secara gratis kepada 500 guru honorer seJabodetabek. Kegiatan ini adalah yang keempat kali sejak digelar pada 2008. Redaktur: Johar Arif Reporter: Agung Sasongko
http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/training-guru-lpi-dd-2011/11/12/08/lvvvln-tugas-guru-takhanya-mengajar-tapi-juga-mendidik

TUGAS GURUGuru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas,dalam bentuk PENGABDIAN. Guru merupakan profesi/jabatan atau pekerjaan yangmemerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan olehsembarang orang di luar bidang kependidikan.A . B i d a n g P r o f e s i m e l i p u t i : 1.Mendidik : meneruskan dan mengembangkan nilai -nilai hidup.2.Mengajar : meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan danteknologi.3.Melatih : mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.A.Bidang Kemanusiaan : di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orangtua kedua yang mampu menarik simpati sehingga ia menjadi idola parasiswanya, dan menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar.B.Bidang Kemasyarakatan : masyarakat menempatkan guru pada tempat yanglebih terhormat dilingkungannya karena dari seorang guru diharapkanmasyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guruberkewajiban mencerdaskan bangsa menuju pembentukan manusia Indonesiaseutuhnya yang berdasarkan Pancasila.Semakin akurat para

guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta danterbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai MANUSIA PEMBANGUNAN.Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.Drs. Moh. Uzer Usman.
http://www.scribd.com/doc/24413957/TUGAS-GURU

tugas guru sebagai pendidik


Share

B Sebelum kita mengajar murid, kita perlu memahami siapakah yang disebut anak? Anak adalah (menurut Indah): Kelebihan: - Rasa ingin tahunya besar - tidak mudah putus asa - inovatif (suka mencoba hal baru/hal yang diluar biasanya) - kreatif (positive thinking/baik sangka kepada siapapun) - menikmati belajar sambil bermain, bukan terbebani/terpaksa belajar - umumnya selalu menyenangkan semua orang dengan tawa bahagia/riangnya - lebih mudah menerima pelajaran/pikiran masih bersih - jujur Kekurangan: - mudah dipengaruhi (khawatirnya jika pengaruh negatif) - belum mandiri/masih tergantung pada orang lain/orang dewasa - pola pikir belum matang/sistematis B Ketika kita mengajar anak, bayangkan masa kecil kita, pastinya kita ingin diperlakukan dengan penuh kasih sayang dan kelembutan, maka perlakukanlah orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan.

B Setiap anak unik, jika kita tidak cinta anak, jangan harap kita akan berhasil mendidik B Guru memasuki dunia anak, dengan memperbanyak komunikasi dengan anak sehingga barokah dan efektif. B Kita cinta anak, maka anak akan cinta kita. Cara mencintai anak dengan memahami keinginan anak serta menjelaskan manfaat perintah yang diberikan pada anak. B Jangan paksa anak seperti yang kita pengen, tetapi kita yang menyesuaikan dengan perkembangan usia anak. B Jika kita menuntut anak yang masuk ke dunia kita (guru/orang dewasa) maka kita yang stres. Anak hanya kreatif, mencari perhatian (dunia anak dunia bermain). B Jadilah Guru sabar, bukan anak zaman sekarang yang semakin nakal, melainkan guru dan orang tua yang maik tidak sabar. B Kunci supaya guru dapa diteima nak dan anak mudah paham serta patuh, syarat: B mencintai anak B memahami anak B banyak komunikasi dan kreatif mengajar B Anak tidak ada yang nakal, jadi guru menjelaskan manfaat dan resiko yang dilakukan anak (mengarahkan anak ke jalan yang benar). B Senakal-nakalnya anak jangan disalahkan tetapi diarahkan. B Anak tidak nakal, hanya ingin berbuat sesuatu, guru mengarahkan ke benar, jangan dibiakan salah. Sebenarnya anak mudah diatur, tergantung cara kita mendidik. B Cara membelajarkan anak, harus memahami psikologi peserta didik. B Pengalaman yang baik, yang disampaikan kepada orang untuk diambil hikmahnya. B Jika kita mengajar, buat anak tenang (anak merasa aman) dan senang pada kita (guru/ortu) maka kita mudah masuk ke dunia anak (Quantum Teaching). B Guru yang baik, bukan otoriter/killer, tetapi guru yang murid suka dengan kita, guru dirindukan anak/murid. Pahlawan: guru disegani (menolong anak), bukan ditakuti. B Respon anak alami, tidak bisa diatur. B Jika guru semangat mengajar, maka anak semangat belajar. B Jangan membiarkan 1 anak ramai, maka anak lain akan terpengaruh/ikut, selesaikan. B Anak tidak mau digurui, tetapi kita buat dia aman, dia percaya kita mendukung dia.

B Anak punya kapasitas melindungi dirinya, jangan sering dilarang, anak kecewa. B Cara menghadapi anak sering berbohong, dengan bercerita tokoh islam yang jujur yang akan menjadi idola anak, keteladanan karakter lewat kisah atau dongeng motivasi, cerita dapat mengubah diri anak dari sifat buruk menuju sifat baik. B Guru adil terhadap semua murid memang sulit, tetapi bisa diusahakan/tidak condong B Cara menyadarkan anak: anak disuruh merasakan akibat perbuatan yang dia lakukan. B Tugas guru mendidik samapi maksimal, jangan menyerah mengahadapi murid nakal, jangan dikeluarkan dari sekolah, terus dimana fungsi guru sebagai pendidik???

Sumber: http://desainwebsite.net/tips-trick/tugas-guru-sebagai-pendidik#ixzz1o0wBMjez

You might also like