Professional Documents
Culture Documents
PEMBENTUKAN MOLEKUL
Bila suatu atom berantaraksi dengan atom lain maka akan terbentuk suatu bangun baru yang disebut molekul (dari bahasa Latin : molecula, artinya massa yang kecil). Dalam antaraksi tersebut terjadi ikatan kimia. Dalam proses pembentukan ikatan kimia, yang sangat berperan adalah elektron kulit terluar atau elektron valensi atom-atom yang berantaraksi itu. Dalam proses tersebut terjadilah penataan ulang susunan elektron terluar kedua atom itu sehingga menjadi susunan elektron yang baru.
6.3. IKATAN ELEKTROVALEN (IKATAN ION) 6.3.1. Konfigurasi elektron yang stabil Gas-gas mulia merupakan unsur-unsur yang stabil dan mem-punyai konfigurasi tertentu, yaitu semua orbital terisi penuh dengan elektron.
- Kaidah Oktet Atas dasar konfigurasi elektron gas mulia tersebut, Kossel mengajukan Kaidah (Aturan) Oktet, yaitu bahwa susunan (konfigurasi) elektron dengan jumlah delapan elektron merupakan susunan elektron yang stabil. Dalam pembentukan ikatan ion, atom-atom akan berusaha mencapai konfigurasi oktet dalam membentuk ion positif atau ion negatif.
Keterbatasan Kaidah Oktet Walaupun Kaidah Oktet sangat tepat untuk menjelaskan tentang ikatan ion pada unsurunsur dengan nomor atom kecil, tetapi kaidah tersebut mempunyai keterbatasan, yaitu : Terdapat ion-ion dengan dengan konfigurasi elektron sama dengan konfigurasi elektron atom Helium (elektron terluar =2) yang juga stabil, misalnya ion Li+ dan ion Be2+. Kaidah tersebut hanya terbatas pada unsurunsur dengan beda nomor atom sampai 3 atau 4 satuan dari gas mulia. Penggunaan kaidah ini terbatas bila dipakai untuk senyawa-senyawa kovalen.
Na+F-
Atom Na
Atom F
Na+
F-
Gaya elektrostatik
Polimorfi
Di alam banyak terdapat zat atau senyawa yang dapat berada dalam berbagai bentuk kristal, misalnya CaCO3 yang dapat berbentuk heksagonal dalam mineral kalsit atau berbentuk ortorombik dalam mineral aragonit. Kedaan demikian disebut polimorfi. Senyawa-senyawa yang mempunyai sifat polimorfi menunjukkan sifat-sifat yang khas pada masing-masing bentuk kristalnya, sehingga manfaatnya pun berlainan, misalnya batu pualam dan gragal yang merupakan bentuk polimorfi CaCO3.
Alotropi
-Bangun kristal yang berlainan yang dimiliki oleh suatu substansi juga terdapat pada unsur. -Unsur-unsur yang mempunyai sifat alotropi adalah karbon (intan, arang dan grafit), fosfor (merah dan kuning), belerang (rombik dan mono-klinik) dan oksigen (O2 dan O3). -Satu alotrop dengan alotrop yang lain berbeda dalam sifat-sifat fisika dan pada taraf tertentu juga pada sifat-sifat kimia. -Suatu alotrop dapat berubah menjadi alotrop yang lain dengan perlakuan fisika atau kimia. Contoh perlakuan fisika adalah pemanasan pada suhu tertentu yang disebut suhu transisi.
Amorfi
-Ada juga zat-zat yang tidak dapat membentuk kristal. Biasanya hal ini terjadi pada senyawa-senyawa dengan massa rumus (berat molekul) tinggi, dan umumnya terdapat sebagai polimer. Contoh-contoh polimer adalah karet (alam atau buatan), karbohidrat (amilum dan selulosa), protein dan kaca. -Zat yang amorf tidak mempunyai titik lebur yang tajam, melainkan suatu trayek lebur.
Air kristal
Senyawa anorganik padat sering dinyatakan sebagai kristal hidrat, yaitu suatu senyawa yang mengandung molekul-molekul air dan yang turut menyusun kisi kristal, misalnya CuSO4. 5H2O; Na2SO4. 10H2O; CaSO4. 2H2O dan lain-lain.
Sebagian atau semua air kristal dapat lepas dari ikatannya karena pengaruh suhu atau tekanan uap, sehingga kristalnya menjadi kering. Contoh reaksinya ialah : MgSO4. 7H2O MgSO4. H2O + 6 H2O
Sebaliknya, kristal dapat pula mencair bila banyak molekul air masuk dan terikat oleh kristal. Sifat ini dinamakan higroskopik.
IKATAN KOVALEN
7.1. PEMBENTUKAN IKATAN KOVALEN Ikatan kovalen, yang juga disebut ikatan atom, terbentuk dari pemakaian bersama pasanganpasangan elektron yang berasal dari atom-atom yang berikatan. Bila suatu atom berdiri sendiri, maka elektronelektronnya hanya dipengaruhi oleh inti atomnya sendiri. Bila dua buah atom saling mendekati, maka elektron dan inti atom keduanya saling mempengaruhi, sehingga tercapai keadaan yang lebih stabil (tingkat energi lebih rendah) sewaktu terjadi ikatan kimia.
elektron terluar
7.2.2. Cara Orbital Molekul disebut juga cara Hund-Mulliken-Hckel (cara HMH), dengan anggapan bahwa seluruh molekul beserta elektron-elektron nya sebagai satu kesatuan. Elektron bergerak karena pengaruh semua inti dan elektron-elektron lain dalam orbital baru, yang disebut orbital molekul.
orbital atom
orbital molekul
7.4. PENGGAMBARAN RUMUS BANGUN SENYAWA KOVALEN 7.4.1. Pembentukan ikatan s (sigma) dari tumpang tindih orbital s G.N. Lewis mengajukan gambaran senyawa kovalen dengan titik dan garis, yaitu : 1.Dua titik menggambarkan satu pasang elektron 2.Satu garis sama dengan dua titik 3.Dua titik atau satu garis menggambarkan satu ikatan tunggal
H H C H H atau
H
H C H H
Gambar 7.9. Rumus bangun senyawa kovalen CH4 dengan titik dan garis
Satu atom H dikelilingi oleh 2 elektron (konfigurasi elektron helium) dan satu atom C dikelilingi oleh 8 elektron (oktet).
7.4.3. Kekuatan ikatan sigma Ikatan sigma merupakan ikatan kovalen yang paling kuat, dengan energi ikatan yang paling besar.
(a) (b)
(c) titik simpul (a) : Dua orbital atom pz yang terpisah (b) : Tumpang tindih segaris (c) : Diagram batas orbital molekul s
y p (b) p (c)
(a) (a) : Dua orbital atom py yang terpisah (b) : Tumpang tindih menyamping (c) : Diagram batas orbital molekul p
7.4.6. Pembentukan orbital molekul dari orbital-orbital atom s, p dan d Kemungkinan pembentukan orbital molekul dari berbagai orbital atom adalah : 1.Dari orbital atom s hanya dapat terbentuk orbital molekul sigma (s) 2.Dari orbital atom p dapat terbentul orbital molekul sigma (s) dan pi (p) Dari orbital atom d dapat terbentuk orbital molekul sigma (s), pi (p) dan delta (d)
7.8. BANGUN MOLEKUL Yang dimaksud dengan bangun molekul adalah gambaran geometrik yang diperoleh dengan cara menghubungkan inti-inti atom yang berikatan, dengan garis lurus. Contoh: Bangun molekul air yang triatomik (terdiri atas tiga atom) :
H d1 O H
d2
-panjang ikatan : jarak antara inti-inti atom yang berikatan - sudut ikatan : sudut antara dua garis yang menggambarkan ikatan Semua molekul Diatomik mempunyai bangun linier
Molekul Triatomik dapat mempunyai bangun linier (sudut =180o), dan bersudut/bentuk V (sudut<180o). Molekul Poliatomik, beberapa ada yang punya bangun linier, tetapi umumnya melukiskan gambaran bangun geometrik tiga dimensi.
7.11. Bangun molekul dalam hubungannya dengan jenis hibridisasi orbital molekul Bangun molekul senyawa kovalen yang dihasilkan dari hibridisasi orbital-orbital atom pusatnya ditentukan oleh jenis hibridisasinya. Tabel 7.2. berikut ini adalah adalah bangun molekul dari jenis hibridisasi yang ada :
d + d + s + p + p +p
d2sp3
Oktahedral
[Co(NH3)6]2+