You are on page 1of 3

Pankreas Pankreas memiliki fungsi endokrin maupun eksokrin dan kedua fungsi ini sangat berhubungan.

Fungsi eksokrin adalah memfasilitasi proses pencernaan melalui sekresi enzim-enzim ke dalam duodenum proksimal. Sekretin dan kolesistokinin pankreozimim merupakan hormon traktus gastrointestinal yang membantu dalam mencerna makanan dengan mengendalikan sekresi pankreas. Sekresi enzim pankreas yang normal berkisar 1500-2500ml/hari. Pankreatitis Pankreatitis (inflamasi pankreas) merupakan penyakit yang serius pada pankreas dengan intensitas yang dapat berkisar dari kelainan realtif ringan dan sembuh sendiri hingga penyakit yang berjalan dengan cepat dan fatal yang tidak bereaksi terhadap pengobatan. Terdapat beberapa teori tentang penyebab dan mekanisme terjadinya pankreatitis umumnya otodigesti pankreas, umumnya semua teori ini menyatakan bahwa duktus pankreatikus tersumbat yang disertai hipersekresi enzim-enzim eksokrin dari pankreas tersebut. Enzim-enzim ini memasuki saluran empedu dan bersama getah empedu mengalir balik (refluks) kedalam duktus pankreatikus sehingga terjadi pankreatitis. Klasifikasi pankreatitis ada 2 yaitu: 1. Pankreatitis akut 2. Pankreatitis kronis Pankreatitis akut Pankreatitis akut atau inflamasi pada pankreas terjadi akibat proses tercernanya oragan ini oleh enzim-enzimnya sendiri khususnya oleh tripsin. 80% penderita pankreatitis akut mengalami penyakit traktus biliaris, 5% penderita batu empedu mengalami pankreatitis. Kebiasaan mengkonsumsi alkohol dalam waktu lama merupakan penyebab utama pankreatitis akut. Keadaan lain yang jarang ditemukan sebagai penyebab pankreatitis adalah infeksi bakteri atau virus, trauma tumpul abdomen, ulkus

peptikum, hiperlipidemia, hiperkalsemia, penggunaan kortikosteroid, preparat diuretik thiazid dan kontrasepsi oral. Mortalitas pada pankreatitis akut cukup tinggi (10%) akibat terjadinya syok, anoksia, hipotensi atau gangguan cairan dan elektrolit. Klasifikasi pankreatitis Akut ada 2 yaitu: a. Pankreatitis interstisialis (edematus) Edema dan inflamasi yang terbatas pada pankreas, namun berisiko mengalami syok, gangguan keseimbangan cairan elektrolit dan sepsis. b. Pankreatitis hemoragik akut Bentuk pankreatitis intertisialis yang lebih lanjut. Digesti enzimatik kelenjar pankreas tersebut lebih menyebar luas dan total. Jaringan pankreas menjadi nekrotik dan kerusakannya meluas sampai pada sistem vaskualtur sehingga darah mengalir masuk ke dalam substansi pankraeas dan jaringan retroperitoneal. Komplikasi lanjut terdiri atas kista atau abses pada pankreas. Pankreatitis hemoragik memiliki angka moralitas sebesar 30%. Manifestasi Klinik Nyeri abdomen yang hebat, neri tekan pada abdomen disertai nyeri pada punggung, nyeri khas pada midepigastrium (ulu hati), nyeri semakin parah estelah makan dan dan tidak dapat reda dengan pemberian antasid., distensi abdomen, adanya massa abdomianal yang dapat diraba namun btasnya tidak jelas, penurunan peristaltik, mual dan muntah, panas, ikteus, konfusi dan agitasi. Evaluasi diagnostik Kadar amilase dan lipase serum untuk diagnosis apnkreatitis akut, kadar puncak amilase serum akan tercapai dalam 24 jam disertai penurunan cepat ke nilai normal dalam waktu 48 hingga 72 jam. Kadar lipase serum meningkat sesudah 48 jam dan menetap tinggi selama 5-7 hari. Jumlah sel arah putih meningkat, hipokalsemia, hiperglikemia dan glukosuria sementara serta kenaikan kadar bilirubin serum.

Pemeriksaan USG dengan kontras untuk mengidentifikasi peningkatan diameter pankreas dan mendeteksi keberadaan kista, abses atau pseudokista pada pankreas. Hematokrit dan hemoglobin digunakan untuk memantau kemungkinan adanya perdarahan. Feses tampak sangat banyak, berwarna pucat dan berbau busuk.

You might also like