You are on page 1of 9

Struktur kristal

"Rose des Sables" (Mawar Pasir), suatu formasi kristal gips.

Dalam mineralogi dan kristalografi, struktur kristal adalah suatu susunan khas atom-atom dalam suatu kristal. Suatu struktur kristal dibangun oleh sel unit, sekumpulan atom yang tersusun secara khusus, yang secara periodik berulang dalam tiga dimensi dalam suatu kisi. Spasi antar sel unit dalam segala arah disebut parameter kisi. Sifat simetri kristalnya terwadahi dalam gugus spasinya. Struktur dan simetri suatu emmainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifatnya, seperti sifat pembelahan, struktur pita listrik, dan optiknya.

[sunting]Sel

unit

Satu sel unit adalah susunan spatial atom-atom yang mengekor secara tiga dimensi untuk menggambarkan kristalnya. Posisi atom dalam sel unit digambarkan sebagai unit asimetri atau basis, sekumpulan posisi atom yang diukur dari suatu titik kisi.

Setiap struktur kristal memiliki sel unit konvensional yang biasanya dipilih agar kisi yang dihasilkan sesimetris mungkin. Meski begitu, sel unit konvensional tidak selalu pilihan terkecil yang mungkin. Suatu sel unit primitif dari suatu struktur kristal merupakan sel unit terkecil yang mungkin yang dapat dibangun, sehingga, ketika disusun, akan mengisi spasi/ruang secara sempurna. Sel Wigner-Seitz adalah suatu sel primitif khas yang memiliki simetri yang sama dengan kisinya.

[sunting]Sistem

kristal kisi

[sunting]Klasifikasi [sunting]Kisi

atom raksasa

Suatu kisi kristal yang terdiri dari atom yang saling berikatan dengan ikatan kovalen, misalnya, intan. Zat dengan kisi atomik raksasa sangat kuat serta mempunyai titik leleh dan didih yang sangat tinggi.

[sunting]Kisi

ion raksasa

Suatu kisi kristal yang terdiri dari ion yang terikat satu sama lain dengan ikatan ion, misalnya, natrium klorida. Ikatan ion sangat kuat, ini berarti zat akan mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi.

[sunting]Kisi

logam raksasa

Suatu kisi kristal yang terdiri dari atom logam yang saling berikatan dengan ikatan logam, misalnya, zink. Elektron terdelokalisasi bebas bergerak, menjadikan logam penghantar listrik dan panas yang baik. Lapisan logam dapat saling melipat di atas yang lain, membuat logam dapat ditempa dan dapat ditarik.

[sunting]Kisi

molekular

Suatu kisi kristal yang terdiri dari molekul yang saling berikatan dengan gaya-gaya antarmolekul, misalnya, iodin. Gaya ini lemah, sehingga kristal mempunyai titik leleh dan didih yang rendah bila dibandingkan dengan senyawa ion dan dapat dengan mudah diputuskan.Ikatan kovalen di dalam molekulnya lebih kuat dan tidak terlalu mudah untuk diputuskan.[1]

. Susunan atom-atom dalam bahan padat Kristal dan amorf Beberapa zat padat memiliki susunan atom / molekul yang sangat teratur dan periodik, Sebagian besar zat padat berbentuk kristalin dengan atom-atom,ion-ion, atau molekul-molekul pembangunannya tersusun menjadi pola tiga dimensial yang teratur dan terulang. seperti yang kita ketahui bahwa padatan dikelompokkan menjadi dua golongan yaitu, padatan kristalin yang partikel penyusunnya tersusun teratur, dan padatan amorf yang partikel penyusunnya tidak memiliki keteraturan yang sempurna. Studi bahan kristalin mempunyai sejarah yang jauh lebih panjang karena kristal lebih mudah dipelajari daripada bahan amorf. Terdapat berbagai cara untuk mengklasifikasikan padatan, yang meliputi berbagai bahan. Namun, klasifikasi yang paling sederhana adalah membaginya menjadi dua golongan: padatan kristalin yang partikelnya tersusun teratur dan padatan amorf yang keteraturannya kecil atau tidak ada sama sekali. a. Susunan Bahan kristalin Dalam beberapa bahan kristalin, partikel penyusunnya tersusun sehingga keteraturannya kadang nampak dengan mata telanjang. Kristal yang umum kita lihat adalah natrium khlorida, tembaga sulfat hidrat, dan kuarsa. Lokasi partikel penyusun padatan kristalin (ion, atom atau molekul) biasanya dinyatakan dengan kisi, dan lokasi setiap partikel disebut titik kisi. b. Susunan Padatan amorf Susunan partikel dalam padatan amorf sebagian teratur dan sedikit agak mirip dengan padatan kristalin. Namun, keteraturan ini, terbatas dan tidak muncul di keseluruhan padatan. Banyak padatan amorf di sekitar kita-gelas, karet dan polietena memiliki keteraturan sebagian. Fitur padatan amorf dapat dianggap intermediate antara padatan dan cairan. Baru-baru ini perhatian telah difokuskan pada bahan buatan seperti fiber optik dan silikon amorf.

Gambar 2 Padatan kristalin dan amorf Terdapat perbedaan besar dalam keteraturan partikel penyusunnya. Beberapa ilmuwan bertahan dengan pendapat bahwa padatan amorf dapat dianggap wujud

keempat materi. Tabel 1 Beberapa contoh padatan amorf fungsional Amorf Penggunaan material Gelas kuarsa Serat optic Gelas khalkogenida Membran selenium untuk mesin fotokopi Silikon amorf Sel surya Logam besi/kobal amorf (bahan magnetik) Polimer Polistirene Karbon amorf karbon hitam (adsorben) Silika gel gel (adsorben)

B. Dampak Keteraturan Susunan atom dan molekul dalam bahan terdapat sifat fisis. Suatu bahan yang mempunyai keteraturan susunan atom dan molekul akan memiliki sifat bahan yang keras serta titik leleh yang tinggi jika memiliki susunan atom yang berikatan dengan ikatan yang kuat. Dan sebaliknya bahan akan memiliki sifat bahan yang lemah dan titik leleh yang rendah jika memiliki susunan atom yang berikatan dengan lemah. Bahan tidak optis (tidak tembus cahaya) dan mengkilap jika memiliki susunan atom yang rapat. Sebaliknya, susunan atom yang cukup renggang akan membuat suatu bahan tampak bening dan tembus cahaya. Suatu bahan akan dapat menghantarkan listrik jika mempunyai elektron yang bebas bergerak seperti elektron yang ada pada bahan yang mempunyai ikatan logam.

C. Ikatan-ikatan atom dalam kristal a. Ikatan ionik Ikatan ionik ialah ikatan antara suatu unsur yang terjadi akibat adanya ion positif dan ion negatif dalam pembentukan suatu persenyawaan. Dimana gaya tarik ion positif dan ion negatif tersebut disebabkan karena adanya gaya elektrostatis. Oleh karena itu ikatan ionik terjadi antara atom yang memiliki energi ionisasi rendah yang mudah kehilangan elektron membentuk ion negatif berinteraksi dengan atom lain yang cenderung untuk mengambil kelebihan elektron tersebut. Adapun dalam sistem periodik unsur, unsur-unsur yang pada umumnya dapat membentuk ikatan ionik ialah unsur-unsur dalam golongan IA atau IIA dengan unsur-unsur dalam golongan VIIA atau VIA. Hal ini dapat terjadi karena unsur dalam golongan IA dan IIA mempunyai elektron valensi 1 dan 2, maka agar dapat mempunyai elektron terluar 8, maka harus menyumbangkan elektron valensinya. Sementara itu, unsur dalam golongan VIIA dan VIA masing-masing mempunyai elektron valensi 7 dan 6, maka agar menjadi 8 harus menangkap masing-masing 1 dan 2 elektron. Adapun dalam ikatan ionik, senyawa yang dihasilkan akan memiliki sifat-sifat keras, titik leleh tinggi dan dapat larut dalam zat cair berkutub seperti air. Contoh senyawa yang dibentuk dengan ikatan ionik ialah NaCl. Na11 = 2, 8, 1 Cl17 = 2, 8, 7

Na akan melepaskan 1 elektron valensinya sedangkan Cl akan menangkap 1 elektron agar mempunyai 8 elektron terluar dan menjadi stabil. b. Ikatan kovalen Ikatan kovalen dapat terbentuk karena adanya unsur-unsur yang sama atau berbeda yang sama-sama berpartisipasi menyumbangkan elektron terluarnya untuk digunakan secara bersama-sama. Adapun dalam ikatan kovalen, sifat senyawa yang dibentuknya ialah keras dengan titik leleh yang tinggi serta tak larut dalam hampir semua pelarut. Contoh: intan c. Ikatan logam Ikatan logam tersusun dari atom-atom logam yang mempunyai energi ionisasi rendah dengan elektronegatifitas rendah juga. Akibatnya, elektron valensi mudah lepas dan bebas bergerak. Sementara itu, atom-atom logam yang kehilangan elektron akan menjadi ion positif sehingga logam terdiri dari ion-ion positif dengan elektron yang mudah bergerak. Akibatnya, logam mempunyai sifat menghantarkan listrik karena adanya elektron bebas tersebut, titik lelehnya yang tinggi karena adanya ikatan logam, permukaan yang mengkilap dan sifatnya yang keras karena susunan unsurnya yang rapat dan padat. Adapun contoh senyawa yang dibentuk oleh adanya ikatan logam ialah Na.

d. Gaya van der waals Gaya van der Waals terjadi karena keelektronegatifan yang tidak sama antara dua atom. Sehingga atom yang lebih elektronegatif bermuatan negatif sedangkan atom yang kurang elektronegatif akan bermuatan positif. Jadi kedua atom tersebut merupakan dipole (dwi kutub). Adapun sifat-sifat senyawa yang dibentuknya ialah titik leleh dan titik didih yang rendah, larut dalam zat cair kovalen serta sifat fisis bahannya yang lemah. Jadi Ikatan atom-atom dalam Kristal dapat disimpulkan

Jenis Ikatan Asal Ikatan Sifat-sifat Contoh

Kovalen Patungan elektron Sangat keras: titik lebur tinggi : larut dalam sangat sedikit cairan: transparan terhadap cahaya tampak Intan, C

Ionik Gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan negatif.

Keras, titik lebur tinggi: mungkin larut dalam cairan polar seperti air Natrum Klorida

Logam Gaya tarik menarik elektroststik antara ion positif logam dengan awan elektron Berkilauan : dapat menghantar listrik dan kalor dengan baik

Van der Waals Gaya Van der Waals akibat distribusi muatan yang tdak simetris Lunak: titik lebur dan titik didih rendah : dapat larut dalam cairan kovalen

Gaya tarik menarik elektrostatika kuat antara hidrogen pada satu molekul dengan atom N, O atau F dari molekul lain Lebih kuat dari iaktan Van der Waals: titik lebur dan titik didih lebih tingggi dari ikatan vab der Waals es

D. Pengertian kisi Kristal Kisi kristal yang biasa disebut kisi dapat dikatakan sebagai abstraksi dari kristal, sehingga kisi merupakan pola dasar atau pola geometri dari kristal, Kisi kristal memiliki sifat geometri yang sama seperti Kristal. Kisi yang memiliki titik-titik kisi yang ekuivalen disebut kisi Bravais sehingga titik-titik kisi tersebut dalam kristal akan ditempati oleh atom-atom yang sejenis.

Gambar Kisi kristal Titik-titik pada gambar merupakan tempat kedudukan atom dalam suatu kristal, pada suatu kristal setiap titik tersebut dapat ditempati oleh atom yang sama atau atom berbeda, namun masing-masing posisi satu dengan yang lain tetap periodic. Titik A,B dan C adalah ekuivalen satu sama lain Titik A dan A1 tidak ekivalen (non-Bravais) Titik-titik kisi Bravais dapat ditempati oleh atom atau sekumpulan atom yang disebut basis Kisi Sekumpulan titik-titik yang tersusu secara periodik dalam ruang Basis Atom atau sekumpulan atom

Kisi adalah susunan kelompok atom yang tersusun secara periodik dalam ruang. Kisi merupakan abstraksi matematis; struktur kristal tersusun ketika basis atom secara identik terletak pada titik kisi. Hubungan logisnya adalah: kisi + basis = struktur kristal. Kisi ruang (space lattice) adalah susunan titik-titik dalam ruang tiga dimensi di mana setiap titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan yang serupa itu disebut simpul kisi (lattice points). Simpul kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda, yang disebut kisi-kisi Bravais. Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan teratur yang berulang maka atom-atom dalam kristal haruslah tersusun dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-kisi tersebut. Perlu dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa ditempati oleh lebih dari satu atom, dan atom atau kelompok atom yang menempati tiap-tiap simpul kisi haruslah identik dan memiliki orientasi sama sesuai dengan pengertian simpul kisi. E. Perbedaan antara kisi bravais dan non bravais Terdapat dua kelas kisi, yaitu Bravais dan non-Bravais. Dalam kisi bravais, seluruh titik kisi adalah ekivalen, artinya kisi bersifat infarium terhadap operasi simetri translasi. Sedangkan dalam kisi non-Bravais terdapat beberapa titik kisi yang tidak ekivalen. Kisi non-Bravais dapat berubah menjadi kisi Bravais asalkan dibentuk basis dalam Kristal. Yang dimaksud dengan basis adalah kumpulan titik kisi yang ditempatkan disekitar titik kisi Bravais. Dengan kata lain kisi non-Bravais seringkali disebut kisi Bravais dengan satu basis. Yang menjadi basis adalah titik-titik kisi yang tidak ekivalen Kisi Bravais adalah simpul kisi yang dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda. Jika atom-atom dalam kristal membentuk susunan teratur yang berulang maka atom-atom dalam kristal haruslah tersusun dalam salah satu dari 14 bentuk kisi-kisi tersebut. Perlu dicatat bahwa setiap simpul kisi bisa ditempati oleh lebih dari satu atom, dan atom atau kelompok atom yang menempati tiap-tiap simpul kisi haruslah identik dan memiliki orientasi sama sesuai dengan pengertian simpul kisi.

F. Pengertian sel satuan Sel Satuan adalah Satuan terkecil dalam tiga dimensi dimana struktur kristal dapat didefinisikan secara lengkap Satuan pengulangan terkecil kisi inilah yang disebut dengan sel satuan.

Gambar Sel Satuan Gambar di atas adalah definisi sel satuan.Sel satuan digambarkan dengan garis tebal. Jarak antar dua titik sepanjang ketiga sumbu didefiniskan sebagai a, b dan c. Sudut yang dibuat antar dua sumbu didefinisikan sebagai , dan . Sel satuan paling sederhana adalah kubus. Tiga sumbu kubus dan beberapa sel satuan lain tegak lurus satu sam lain, namun untuk sel satuan lain sumbu-sumbu itu tidak saling tegak lurus. Faktor yang mendefinisikan sel satuan adalah jarak antar titik dan sudut antar sumbu. Faktor-faktor ini disebut dengan tetapan kisi (kadang disebut juga parameter kisi). G. PERBEDAAN SEL PRIMITIVE DAN NON-PRIMITIVE Sel primitif adalah sel satuan yang hanya memiliki satu titik kisi per sel. Sel primitive mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : a) Sebuah sel yang mempunyai luas atau volume terkecil. b) Kebalikan dari sel konvensional, yaitu sel yang mempunyai luas atau volume terbesar. c) Sel yang mempunyai satu titik kisi. d) Sebuah pararelepipid yang dibentuk oleh sumbu-sumbu. Sel epipid yaitu sebuah bangun yang sisinya sejajar / bidang yang dibatasi oleh garis-garis sejajar. Cara untuk memilih sel primitif yaitu dengan metode Wigner Seitz.

1) Ambillah salah satu titik kisi sebagai acuan (biasanya ditengah). 2) Titik kisi yang anda ambil sebagai acuan dihubungkan dengan titik kisi terdekat disekitarnya. 3) Di tengah-tengah garis penghubung, buatlah garis yang tegak lurus terhadap garis penghubung. 4) Luas terkecil (2 dimensi) atau volume terkecil (3 dimensi) yang dilingkupi oleh garis-garis atau bidang-bidang ini yang disebut sel primitive Wigner-Seitz. Untuk setiap struktur kristal ada sel unit konvensional, yang merupakan unit terkecil yang memiliki simetri penuh kristal (lihat di bawah).Namun, sel unit konvensional tidak selalu pilihan terkecil yang mungkin.Suatu sel unit primitif dari suatu struktur kristal merupakan sel unit terkecil yang mungkin yang dapat membuat seperti itu, ketika ubin, itu benar-benar mengisi ruang.Sel satuan primitif ini tidak Namun, menampilkan semua simetri yang melekat pada kristal.Sebuah sel Wigner-Seitz adalah suatu jenis tertentu sel primitif yang memiliki simetri yang sama sebagai kisi. Sel non primitif memiliki lebih dan satu titik kisi per sel. Beberapa sifat; a. Luas sel tak-primitif adalah kelipatan dan sel primitif b. Sel primitif dan sel tak primitif berkait dengan pemilihan vektor basis dalam kisi bravais. Jadi kesimpulannya adalah Sel satuan yang hanya mempunyai satu titik kisi disebut sel kisi primitive, sel tersebut mempunyai volume yang paling kecil, sedangkan sel non-primitive volumenya merupakan kelipatan dari volume sel primitive. H. TIPE KISI KRISTAL TIGA DIMENSI Untuk tipe kisi 3 dimensi terdapat 7 sistem kisi Kristal yaitu sebagai berikut : No Sistem Kristal Kisi Bravais Geometri Sel 1 Triclinic P (Primitive) abc; 2 Monoclinic P (Primitive) I (Body-Centered) abc ; ==900 900 3 Orthohombic P (Primitive), C (base-Centered), I (Body-Centered), F (Face-Centered) abc C

4 Tetragonal P (Primitive) I (Body-Centered) A=bc ===900 5 Trigonal P (Primitive) I (Body-Centered) F (Face-Centered) A=b=c ==<1200 tetapi bukan 900 6 Cubic R (rhombohero primitive) A=b=c ===900 7 Hexagonal P (Primitive) A=bc ==900 ; =1200 a) Gambar Tipe Monoclinik

b) Gambar Tipe Orthorhombrik

c) Gambar Tipe Triclinik

d) Gambar Tipe Tetra gonal

e) Gambar Tipe Trigonal

f) Gambar Tipe Cubic

g) Gambar Tipe Cubic

I. CONTOH KRISTAL SEDERHANA LOGAM IONIK MOLEKULAR KOVALEN Li 38 LiF 246.7 Ar 1.56 C (intan) 170 Ca 42 NaCl 186.2 Xe 3.02 Si 105 Al 77 AgCl 216 Cl 4.88 Si02 433 Fe 99 Zn 964 CO2 6.03 W 200 CH4 1.96

http://loveubrother4ever.blogspot.com/2011/03/pendahuluan-fisika-zat-padat.html http://users.physik.fu-berlin.de/~pascual/Vorlesung/SS09/slides/EPIV-09SS-SolSt_K2-Structure.pdf

You might also like