You are on page 1of 32

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Cahaya adalah sesuatu yang akrab dengan manusia. Cahaya membantu manusia untuk melakukan banyakl aktivitas didunia ini. Dengan cahaya kehidupan manusi menjadi lebih bermakna. Cahaya menjadi penerang bagi manusia. Membantu manusia untuk menikmati segala keindahan alam atas karunia yang diberikan tuhan pada manusia. Cahaya tidak hanya berfungsi sebagai penerang saja. Banyak manfaat yang bisa didapat dengan adanya cahaya. Seiring dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, banyak penemuan-penemuan yang menakjubkan yang bisa membantu dan meringankan pekerjaan manusia. Supaya cahaya bisa lebih dimanfaatkan dengan baik, alangkah baiknya jika cahaya yang akrab dalam kehidupan manusia ini lebih dipelajari secara mendalam. Dengan mempelajari cahaya, seluk beluk cahaya, dan segala kemanfaatan cahaya, maka cahaya dapat digunakan dengan baik tepat dan dapat menghasilkan banyak manfaat.

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CAHAYA Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern. Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fasa cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics). Pada puncak optika klasik, cahaya didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik dan memicu serangkaian penemuan dan pemikiran, sejak tahun 1838 oleh Michael Faraday dengan penemuan sinar katoda, tahun 1859 dengan teori radiasi massa hitam oleh Gustav Kirchhoff, tahun 1877 Ludwig Boltzmann mengatakan bahwa status energi sistem fisik dapat menjadi diskrit, teori kuantum sebagai model dari teori radiasi massa hitam oleh Max Planck pada tahun 1899 dengan hipotesa bahwa energi yang teradiasi dan terserap dapat terbagi menjadi jumlahan diskrit yang disebut elemen energi, E. Pada tahun 1905, Albert Einstein membuat percobaan efek fotoelektrik, cahaya yang menyinari atom mengeksitasi elektron untuk melejit keluar dari orbitnya. Pada pada tahun 1924 percobaan oleh Louis de Broglie menunjukkan elektron mempunyai sifat dualitas partikel-

gelombang, hingga tercetus teori dualitas partikel-gelombang. Albert Einstein kemudian pada tahun 1926 membuat postulat berdasarkan efek fotolistrik, bahwa cahaya tersusun dari kuanta yang disebut foton yang mempunyai sifat dualitas yang sama. Karya Albert Einstein dan Max Planck mendapatkan penghargaan Nobel masing-masing pada tahun 1921 dan 1918 dan menjadi dasar teori kuantum mekanik yang dikembangkan oleh banyak ilmuwan, termasuk Werner Heisenberg, Niels Bohr, Erwin Schrdinger, Max Born, John von Neumann, Paul Dirac, Wolfgang Pauli, David Hilbert, Roy J. Glauber dan lain-lain. Era ini kemudian disebut era optika modern dan cahaya didefinisikan sebagai dualisme gelombang transversal elektromagnetik dan aliran partikel yang disebut foton. Pengembangan lebih lanjut terjadi pada tahun 1953 dengan ditemukannya sinar maser, dan sinar laser pada tahun 1960. Era optika modern tidak serta merta mengakhiri era optika klasik, tetapi memperkenalkan sifat-sifat cahaya yang lain yaitu difusi dan hamburan. Apabila cahaya matahari itu dari pembakaran gas helium yang ada di luar angkasa dan terjadi alami. Cahaya tampak merupakan sejenis energi berbentuk gelombang

elekromagnetik yang dilihat dengan mata.

Cahaya juga merupakan dasar ukuran meter dimana 1 meter bersamaan dengan jarak dilalui cahaya melalui vakum pada 1/299,792,458 sekon. Kecepatan cahaya adalah 299,792,458 meter per sekon.

B. SIFAT-SIFAT CAHAYA 1. Cahaya merambat lurus Cahaya merambat lurus dapat dika buktikan ketika kita menyalakan lampu senter. Cahaya dari lampu senter akan merambat lurus. Percobaan lain yang sering dilakukan untuk membuktikan bahwa cahaya merambat luru adalah sebagai berikut:

cahaya lurus 2. Cahaya dapat menembus benda bening Cahaya menembus benda bening dapat terlihat jika kita menerawangkan plastik bening ke arah sinar lampu. Sinar tersebut dapat kita lihat karena cahaya dapat menembus benda bening. Jika cahaya mengenai benda yang gelap (tidak bening) misalnya pohon, tangan, mobil, maka akan membentuk bayangan.

menembus benda bening 3. Cahaya dapat dipantulkan (REFLEKSI) Cahaya yang jatuh pada sebuah permukaan benda memiliki dua peristiwa, sebagian diteruskan ke dalam benda yang dikenainya, dan sebagian lagi dipantulkan kembali. Banyaknya cahaya yang dipantulkan atau diteruskan tergantung pada sifat benda yang dikenainya. Ada yang meneruskan cahaya lebih banyak dari yang dipantulkannya dan sebaliknya.

Pemantulan cahaya oleh permukaan suatu benda, dilihar dari arah pantulannya bergantung pada keadaan permukaan benda tersebut. Permukaan yang rata akan memantulkan cahaya dengan teratur, sedangkan permukaan benda yang kasar akan memantulkan cahaya tidak teratur.

Refleksi (atau pemantulan) adalah perubahan arah rambat cahaya ke arah sisi (medium) asalnya, setelah menumbuk antarmuka dua medium. Hukum pemantulan cahaya : a. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal berpotongan pada titik dan terletak pada satu bidang datar b. Sudut datang sama dengan sudut pantul (i = r).

Gambar hukum pemantulan

1) Pemantulan pada cermin datar Cermin datar merupakan cermin yang mempunyai permukaan pantul berbentuk bidang datar.

Gambar pembentukan bayangan pada cermin datar Berdasarkan gambar diatas cermin datar menghasilkan sifat bayangan: Sama besar dengan benda, tegak, jaraknya ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin, bayangan semu atau maya. 2) Pemantulan pada cermin cekung Cermin cekung bersifat mengumpulkan sinar. Berkas sinar yang datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan mengumpul pada suatu titik yang disebut titik fokus (F). Secara geometris dapat dibuktikan bahwa panjang fokus atau (f) yaitu jarak cermin ketitik fokus besarnya sama dengan setengah panjang jari-jari kelengkungan cermin. f= dimana R untuk cermin cekung berharga positif. Sinar-sinar istimewa pada cermin cekung 1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus, 2) Sinar datang yang melalui titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama, 3) Sinar datang yang melalui titik pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui titik itu juga.

SINAR 1

SINAR 2

SINAR 3

Daerah disekitar cermin cekung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu: 1) Daerah diantara O dan F disebut ruang 1 2) Daerah antara F dan R disebut ruang 2 3) Daerah disebelah kiri R disebut ruang 3 4) Daerah di belakang cermin disebut ruang 4

Pembentukan bayangan pada cermin cekung:

3) Pemantulan pada cermin cembung Cermin cembung bersifat menyebarkan sinar. Berkas sinar sejajar sumbu utama dipantulkan menyebar seolah-olah berasal dari titik fokus. Jari-jari kelengkungan (R) cermin cembung berharga negatif. Sinar-sinar istimewa pada cermin cembung: 1) Sinar datang yang sejajar dengan sumbu utama dipantulkan seolaholah berasal dari titik fokus, 2) Sinar datang yang menuju titik fokus dipantulkan sejajar dengan sumbu utama 3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin dipantulkan melalui lintas yang sama.

SINAR 1

SINAR 2

SINAR 3

Daerah disekitar cermin cembung dibagi menjadi 4 ruang, yaitu: 1) Daerah diantara O dan F disebut ruang 1 2) Daerah antara F dan R disebut ruang 2 3) Daerah disebelah kiri R disebut ruang 3

4) Daerah di belakang cerminm disebut ruang 4 Pembentukan bayangan pada cermin cembung

Gambar pembentukan bayangan pada cermin cembung

Rumus yang berlaku dalam pemantulan

4) Cahaya dapat dibiaskan (REFRAKSI) Cahaya dibiaskan apabila bergerak miring melalui medium yang berbeda seperti dari udara ke kaca lalu melewati air. Keadaan ini disebut sebagai pembiasan cahaya. Hal ini karena cahaya bergerak lebih cepat di medium yang kurang padat. Namun cahaya yang datang dengan sudut datang 90 derajat, (tegak lurus) melalui medium yang berbeda tidak dibiaskan. Contoh hal pembiasan dalam hal sehari-hari adalah seperti pada kasus sedotan minuman yang kelihatan bengkok dan lebih besar di dalam air, atau pada kasus dasar kolam kelihatan lebih cetek dari kedalaman sebenarnya. Misalnya lagi ketika kita mencelupkan pensil ke air, maka bagian pensil yang berada di air akan tampak bengkok.

pensil bengkok

Refraksi (atau pembiasan) dalam optika geometris didefinisikan sebagai perubahan arah rambat partikel cahaya akibat terjadinya percepatan. Hukum pembiasan Sebelum membahas tentang hukum pembiasan terlebih dahulu kita pelajari tentang indeks bias. Indeks bias mutlak suatu medium (n) didefinisikan sebagi cepat rambat cahaya diruang hampa (c) terhadap cepat rambat cahaya di medium tersebut (v). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai n= Indeks bias relatif suatu medium (nr) didefinisikan sebagai perbandingan indeks bias mutlak medium tersebut terhadap indeks bias mutlak medium lain. Hal ini dapat dirumuskan sebagai

Dimana

Gambar hukum pembiasan

Willebord Snellius memperoleh hukum pembiasan sebagai berikut, (1). Sinar datang, sinar bias, dan garis normal berpotongan pada satu titik dan terletak pada satu bidang datar (2). Sinar datang dari medium yang kurang rapat ke medium yang lebih rapat sibiaskan mendekati garis normal

10

(3). Sinar datang dari medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal (4). Sinar datang secara tegak lurus terhadap bidang batas dua medium tidak dibiaskan, melainkan diteruskan. Dengan demikian hukum pembiasan dapat dituliskan secara matematis sebagai berikut

Dimana

a. Pembiasan pada kaca plan paralel

Gambar pembiasan pada kaca plan paralel

Untuk kaca plan paralel sinar yang keluar dari kaca tidak akan sejajar dengan sinar yang masuk, namun akan mengalami pergeseran dari arah semula. Kaca plan paralel yang mempunyai ketebalan d maka sinar keluar akan mengalami pergeseran sebesar t. Dimana t diperoleh

Dimana r dapat dihitung dari hukum snellius (

b. Pembiasan cahaya pada bidang lengkung

Dimana

11

R = jari-jari kelengkungan

Untuk perbesaran bayangan yang terjadi adalah | c. Pembiasan cahaya pada lensa tipis 1) Macam-macam lensa tipis a. Bikonveks (cembung rangkap) b. Bikonkaf (cekung rangkap) c. Plan konveks (cembung datar) d. Plan konkaf (cekung datar) e. Konkaf konveks (cembung cekung) f. Konveks konkaf (cekung cembung) |

2) Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung a. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa dibiaskan melalui titik fokus aktif F1 (1). b. Sinar datang melalui titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama (2). c. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan(3)

Gambar pembentukan bayangan pada lensa cembung

12

3) Sinar-sinar istimewa lensa cekung a. Sinar datanng sejajar sumbu utama lensa dibiaskan seakan-akan berasal dari titik fokus aktif F1 b. Sinar datang seakan-akan berasal dari titik fokus pasif F2 dibiaskan sejajar sumbu utama c. Sinar datang melalui titik pusat optik O diteruskan tanpa pembiasan Gambar sinar istimewa

Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung Dengan menggunakan sinar-sinar istimewa diatas maka bayangan yang terjadi pada lensa cekung dapat dilukiskan seperti gambar dibawah ini

Rumus Umum lensa tipis

dan

5.) DIFRAKSI Merupakan peristiwa pelenturan cahaya, karena adanya penghalang misalnya celah kisi. Difraksi juga bisa dijelaskan sebagai "pembelokan cahaya disekitar sebuah rintangan"

13

DIFRAKSI CELAH TUNGGAl Pola difraksi yang disebabkan oleh celah tunggal dijelaskan oleh Christian Huygens. Menurut Huygens, tiap bagian celah berfungsi sebagai sumber gelombang sehingga cahaya dari satu bagian celah dapat berinterferensi dengan cahaya dari bagian celah lainnya. Interferensi minimum yang menghasilkan garis gelap pada layar akan terjadi, jika gelombang 1 dan 3 atau 2 dan 4 berbeda fase , atau lintasannya sebesar setengah panjang gelombang. Perhatikan Gambar !!!

Berdasarkan Gambar tersebut, diperoleh beda lintasan kedua gelombang (d sin )/2. S = (d sin )/2 dan S = , jadi d sin = Jika celah tunggal itu dibagi menjadi empat bagian, pola interferensi minimumnya menjadi S = (d sin )/4 dan S = , jadi d sin = 2 . Berdasarkan penurunan persamaan interferensi minimum tersebut, diperoleh persamaan sebagai berikut. d sin = m keterangan : d = lebar celah m = 1, 2, 3, . . .

14

Untuk mendapatkan pola difraksi maksimum, maka setiap cahaya yang melewati celah harus sefase. Beda lintasan dari interferensi minimum tadi harus dikurangi dengan sehingga beda fase keduanya mejadi 360. Persamaan interferensi maksimum dari pola difraksinya akan menjadi : 1) pola difraksi minimum (gelap) 2) Pola difraksi maksimum (terang) Dengan (2m 1) adalah bilangan ganjil, m = 1, 2, 3,

DIFRAKSI CELAH KISI Kisi difraksi terdiri dari sejumlah celah sejajar yang serba sama. Kisi dibuat dengan membuat goresan halus pada keping kaca. Umumnya mempunyai goresan mencapai 5000 goresan/cm, sehingga jarak antara 2 celah sangat kecil yaitu sekitar 1/5000 = 20.000 A. Disebut kisi difraksi jika jumlah kisi menjadi n buah, pada umumnya: N celah = ~ribuan buah per mm Syarat terjadinya pola difraksi pada kisi adalah sama dengan syarat terjadinya pola interferensi pada celah ganda, yaitu : a) Pola difraksi minimum : d sin = m ; (m= 0,1,2. . . .) b) Pola difraksi maksimum : d sin = (m- ) ; (m= 1,2,3. . . .)

6.) INTERFERENSI Interferensi adalah penjumlahan superposisi dari dua gelombang cahaya atau lebih yang menimbulkan pola gelombang yang baru. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan. Syarat Interferensi Cahaya :

15

Kedua sumber cahaya harus bersifat kokeren (Kedua sumber cahaya mempunyai beda fase,frekuensi dan amplitude sama). Thomas Young, seorang ahli fisika membuat dua sumber cahaya dari satu sumber cahaya, yang dijatukan pada dua buah celah sempit. Secara matematika rumus untuk mendapatkan pola terang dan gelap Sbb:

Keterangan : S1 = Sumber cahaya S2 dan S3, dua sumber cahaya baru., d = jarak antar dua sumber cahaya = sudut belok, a=l = jarak antara dua sumber terhadap layar

Interferensi maksimum/terang/konstruktif, terjadi bila :

Keterangan : P = jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter) d = jarak kedua sumber cahaya/celah(meter) l = jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter) m = bilangan (1,2,3dst) = panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

Interferensi Minimum/Gelap/Destrutip, terjadi jika:

16

Keterangan : P = jarak dari terang/gelap ke-m dengan terang pusat (meter) d = jarak kedua sumber cahaya/celah(meter) l = jarak antara sumber cahaya dengan layar (meter) m = bilangan (1,2,3dst) = panjang gelombang (meter, atau Amstrong A0=1.10-10meter)

Interferensi lapisan tipis Adapun untuk memperoleh interferensi minimum, selisih lintasan S kedua sinar pantul harus merupakan kelipatan diperoleh: S = 0, , 2 , 3, 4 = m I. Interferensi minimum dalam arah pantul akan memenuhi persamaan : 2nd cos r = m ; (m = 0, 1, 2 . . . .) II. Interferensi maksimum dalam arah pantul akan memenuhi persamaan: 2nd cos r = (m - ) ; (m = 1, 2,3 . . . .) dan beda fase sehingga akan

C. CAHAYA SEBAGAI PARTIKEL DAN GELOMBANG Dalam fisika, cahaya dapat didefinisikan sebagai : 1. Cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. 2. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Teori dualitas gelombangpartikel : Teori ini menyatakan bahwa cahaya adalah partikel dan gelombang. Ini adalah teori modern yang menjelaskan sifat-sifat cahaya, dan bahkan sifat-sifat partikel secara umum. Teori ini pertama kali dijelaskan oleh Albert Einstein pada awal abad 20, berdasarkan dari karya tulisnya tentang efek fotolistrik, dan hasil penelitian Planck. Einstein menunjukkan bahwa energi sebuah foton sebanding dengan frekuensinya.

17

1. Gejala Foto Listrik. Yang dimaksud dengan gejala foto listrik adalah emisi (pancaran) elektron dari logam sebagai akibat penyinaran gelombang elektromagnetik (cahaya) pada logam tersebut. Cahaya biasa mampu melepaskan elektron dari logam-logam alkali. Hasil-hasil percobaan yang seksama menunjukkan bahwa : a. Makin besar intensitas cahaya, semakin banyak elektron-elektron yang diemisikan. b. Kecepatan elektron-elektron yang diemisikan hanya bergantung kepada frekuensi cahaya, makin besar frekwensi cahaya makin besar pula kecepatan elektron yang diemisikan. c. Pada frekuensi cahaya yang tertentu (frekwensi batas) emisi elektron dari logam tertentu sama. Peristiwa-peristiwa di atas tidak dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens. Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa cahaya (gelombang elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi yang disebut foton. Besar paket energi tiap foton dirumuskan sebagai : E=h.f E = Energi tiap foton dalam Joule. f = Frekuensi cahaya. h = Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 34 J.det

Cahaya yang intensitasnya besar memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Kiranya mudah dipahami bahwa semakin besar intensitas cahaya semakin banyak pula elektronelektron yang diemisikan. Tiap foton yang datang pada logam, sebagian energinya digunakan untuk melepaskan elektron dan sebagian menjadi energi kinetik elektron. Jika energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron sebesar a dan energi yang menjadi energi kinetik sebesar Ek maka dapat ditulis persamaan : E = a + Ek h . f = a + 1 mv2

18

2 Dari persamaan nampak jelas, makin besar frekuensi cahaya, makin besar kecepatan yang diperoleh elektron.Bila frekuensi cahaya sedemikian sehingga h.f = a, maka foton itu hanya mampu melepaskan elektron tanpa memberi energi kinetik pada elektron. Penyinaran dengan cahaya yang frekuensi lebih kecil tidak akan menunjukkan gejala foto listrik. 2. Sifat Kembar Cahaya. Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paketpaket energi (foton).Timbul suatu gagasan apakah foton itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel.Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron. Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum. Pfoton = h.f C Tidak ada keraguan lagi bahwa cahaya memiliki sifat kembar, sebagai gelombang dan sebagai partikel.

D. ALAT-ALAT OPTIK

1. LUP

Gambar 1. Lup memperbesar bayangan benda

Kaca pembesar atau lup digunakan untuk melihat benda kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung. Lup menggunakan sebuah lensa

19

cembung atau lensa positif untuk memperbesar objek menjadi bayangan sehingga dapat dilihat dengan jelas. Bayangan yang dibentuk oleh lup bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Untuk mendapatkan bayangan semacam ini objek harus berada di depan lensa dan terletak diantara titik pusat O dan titik fokus F lensa. untuk menghasilkan bayangan yang diinginkan, lup dapat digunakan dalam dua macam cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan dengan mata tidak berakomodasi. Lup dapat digunakan dengan mata berakomodasi maksimum untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan yang terbentuk harus tepat berada di titik dekat mata (s = sn = jarak titik dekat mata).

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata berakomodasi maksimum adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus lup. Menggunakan lup dalam keadaan mata berakomodasi maksimum membuat mata menjadi cepat lelah. Agar mata relaks dan tidak cepat lelah, lup digunakan dalam keadaan mata tidak berakomodasi. Untuk mendapatkan perbesaran bayangan yang diinginkan dalam keadaan mata tidak berakomodasi, bayangan yang terbentuk harus berada sangat jauh di depan lensa (jarak tak hingga). dalam hal ini objek harus berada di titik fokus lensa (s = f).

20

Perbesaran bayangan yang dihasilkan oleh lup dengan mata tidak berakomodasi adalah

Dimana P adalah perbesaran lup, sn adalah jarak titik dekat mata (sn = 25 cm untuk mata normal), dan f adalah jarak fokus.

2. MIKROSKOP Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Untuk mengetahui mikroskop maka perlu diketahui komponen mikroskop, macam mikroskop, penggunaan dan pemeliharaannya.Secara matematis, rumus perbesaran bayangan pada mikroskop untuk
mata berakomodasi maksimum dapat ditulis sebagai berikut:

21

Agar mata pengamat dalam menggunakan mikroskop tidak berakomodasi, maka lensa okuler harus diatur/digeser supaya bayangan yang diambil oleh lensa objektif tepat jatuh pada fokus lensa okuler. Perbesaran bayangan pada mata tak berakomodasi dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan :

sobj : jarak bayangan objektif sok : jarak bayangan okuler sobj : jarak objektif sok : jarak benda okuler fobj : jarak fokus lensa objektif fok : jarak fokus lensa okuler Mobj : perbesaran bayangan lensa objektif Mok : perbesaran bayangan lensa okuler M : perbesaran total mikroskop L : panjang mikroskop (jarak tubus) =

jarak antara lensa objektif dengan lensa okuler.

22

3. TEROPONG Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih jelas dan lebih dekat. Secara umum teropong terdiri atas dua buah lensa positif. Satu lensa mengarah ke obyek dan disebut lensa obyektif dan satu lensa mengarah ke mata dan disebut lensa okuler. Berdasarkan fungsinya teropong dibagi menjadi:

1. Teropongbintang 2. teropongbumi 3. teropong panggung Prinsip utama pembentukan bayangan pada teropong adalah: lensa obyektif membentuk bayangan nyata dari sebuah obyek jauh dan lensa okuler berfungsi sebagai lup. Dengan demikian cara mengamati obyek apakah mau dengan cara berakomodasi maupun tidak berakomodasi tergantung dari posisi lensa okulernya. Oleh karena itu jarak antara obyektif dan okuler dapat diubahubah. Panjang teropong adalah jarak antara lensa obyektif dan lensa okulernya.

Teropong Bintang Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit (bintang). Teropong bintang terdiri dari sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar, sedangkan okulernya adalah sebuah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. Bagaimanakah pembentukan bayangan pada teropong dan bagaimana sifat bayangannya? Ikutilah kegiatan berikut ini.

Teropong Bumi Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh dipermukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat dan tidak terbalik. Teropong bumi terdiri dari tiga lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Pembentukan bayangan pada alat ini dapat dilihat dalam gambar berikut. Panjang teropong bumi adalah panjang

23

fokus lensa obyektif ditambah 2 kali jarak fokus lensa pembalik dan panjang fokus lensa okuler. Dengan rumus : d = fOb + 4 fp + fOk

Teropong Panggung Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik dan sekaligus sebagai okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Seperti apa pembentukan bayangan pada teropong panggung? Perhatikan kegiatan berikut ini!

Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai benda maya bagi lensa okuler. Dan oleh lensa okuler akan dibentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata. Pada pengamatan tanpa berakomodasi maka panjang teropong adalah : d = f (Ob) f (Ok) d = panjang teropong dalam meter f (Ob) = panjang fokus lensa obyektif dalam meter f (Ok) = panjang fokus lensa okuler dalam meter

24

E. PEMANFAATAN CAHAYA a. Manfaat cahaya matahari bagi kehidupan sehari-hari Cahaya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Matahari adalah sumber cahaya utama di Bumi. Beberapa manfaat cahaya matahari dalam kehidupan sehari-hari : 1) Panas matahari juga dapat mengeringkan makanan dan pakaian.

2) Di pesisir pantai, petani garam memanfaatkan panas matahari. Panas matahari dimanfaatkan untuk menguapkan air laut. Air laut diuapkan menghasilkan garam.

3) Panas matahari atau cahaya matahari juga dimamfaatkan dalam proses pemanasan air. Alat ini mengubah energi panas menjadi energi listrik.

4) Cahaya matahari menjadikan bumi terang.

25

5) Cahaya juga dapat dimanfaatkan untuk pemanasan dan pendinginan ruang menjadikan udara di dalam ruang mengalir deras disebabkan perbedaan tekanan udara yang membuat suasana di dalam ruang sejuk dan sehat. Beberapa negara bahkan menggunakan unsur cahaya sebagai pembangkit tenaga listrik, sama seperti halnya penggunaan tenaga air.

b. Manfaat cahaya matahari bagi tubuh Cahaya adalah salah satu sumber energi kreatif paling ampuh, bahkan cahaya matahari yang terang langsung memiliki kaitan biologis dengan tubuh dan pikiran. Inilah beberapa keuntungan dari cahaya matahari terhadap tumbuhan, apalagi manusia : 1) Cahaya merupakan Faktor esensial pertumbuhan dan perkembangan 2) Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama fotosintesis, respirasi, dan transpirasi 3) Fotosintesis adalah sebagai sumber energi bagi reaksi cahaya, fotolisis air menghasilkan daya asimilasi 4) Cahaya matahari ditangkap daun sebagai foton. Tidak semua radiasi matahari mampu diserap tanaman, cahaya tampak, dg panjang gelombang 400 s/d 700 nm. 5) Cahaya yang diserap daun 1-5% untuk fotosintesis, 75-85% untuk memanaskan daun dan transpirasi. 6) Peranan cahaya dalam respirasi, fotorespirasi, menaikkan suhu.

26

Dalam the light book, penulis medis Lane Hyman membuktikan bahwa cahaya matahari tidak hanya mengatur irama harian berulang, yang menentukan siklus tidur-bangun tubuh, tetapi juga amat berpengaruh juga pada selera makan, suasana hati, daya sembuh, produktifitas, bahkan hasrat seksual. Bukti kuat adanya kaitan antara cahaya dan tubuh adalah orang-orang yang hidup di daerah paling utara, yang hari-hari musim dinginnya panjang dan sinar matahari sedikit, sering menderita gejala seasonal affectif disorder (SAD), suatu penyakit yang membuat suasana hati mudah berubah, menyebabkan kelesuan, hilangnya konsentrasi dan kemampuan berpikir, sikap menutup diri serta depresi. Perubahan jumlah sinar matahari yang anda alami selamaberpergian juga menjadi faktor penting dalam jet lag gangguan fisik yang diderita sesudah penerbangan jarak jauh) baru-baru ini penelitian yang di lakukan Rocki Mountain Institute menunjukan bahwa peningkatan sinar matahari menurunkan jumalah kesalahan dan jumlah pekerja yang absen. Kaitan antara cahaya dan energi lahir dan batin ditimbulkan oleh pengaruh cahaya terhadap kelenjar pineal, penhasil hormon melatonin. Melatonin mempengaruhi kelenjar hipotalamus, yang merupakan pengatur irama siangmalam biologis tubuh. Karena sinar matahari menghambat aliran melatonin, yang mencapai titik tertinggi dalam gelap, para peneliti yakin bahwa melatonin berperan penting dalam mengatur kesiagaan dan kemampuan kerja fisik dan mental sebagaimana unsur kimiawi tubuh lain yang dipengaruhi oleh sinar mataharari.

F. RESUME JURNAL Jurnal yang akan kami resume ini berhubungan juga dengan cahaya. Jurnal ini berjudul Paparan Fisis Pencahayaan Terhadap Mata Dalam Kegiatan Pengelasan(Studi Kasus : Pengelasan Di Jalan Bogor) yang di tulis oleh Cory Angelina dan Katharina Oginawati. Jurnal itu menjelaskan tentang hubungan sinar UV- B dengan Pengelasan skala kecil di Kota Bandung merupakan aktivitas yang beresiko tinggi khususnya bagi kesehatan mata pekerja. Sinar las yang

27

dihasilkan dalam kegiatan pengelasan dapat meradiasikan sinar ultraviolet serta tingkat kesilauan tinggi yang menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam melakukanaktivitasnya. Pemakaian alat pelindung diri yang biasa digunakan pekerja belum dapat me reduksi sinar ultraviolet-B sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 51 tahun 1999. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik lingkungan tempat bekerjanya para pekerja berupa data fisik intensitas sinar ultraviolet yang dihasilkan dalam pengelasan yang diukur dengan alat radiometer ultraviolet-B serta tingkat kesilauan sinar yang diukur dengan alat luminansimeter. Dari penelitianini diketahui bahwa radiasi sinar ultraviolet melampaui nilai ambang batas yang ditentukan serta tingkatkesilauan yang tinggi yang diperoleh dari persamaan Skala deBoer. Analisis fisis ini merupakan rangkaian untuk mengkaji paparan pencahayaan terhadap mata pekerja yang ditinjau dari keselamatan dan kesehatan kerja..

G. PROTOKOL KYOTO DAN EFEK RUMAH KACA

Protokol Kyoto adalah sebuah persetujuan sah di mana negara-negara perindustrian akan mengurangi emisi gas rumah kaca mereka secara kolektif sebesar 5,2% dibandingkan dengan tahun 1990 (namun yang perlu diperhatikan adalah, jika dibandingkan dengan perkiraan jumlah emisi pada tahun 2010 tanpa Protokol, target ini berarti pengurangan sebesar 29%). Tujuannya adalah untuk mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca karbon dioksida, metan, nitrous oxide, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC yang dihitung sebagai ratarataselama masa lima tahun antara 2008-12. Target nasional berkiasar dari pengurangan 6% untuk Uni Eropa, 7% untuk AS, 6% untuk Jepang, 0% untuk Rusia, dan penambahan yang diizinkan sebesar 8% untuk Australia dan 10% untuk Islandia.(Sumber Wikipedia) Target penurunan emisi dikenal dengan nama quantified emission limitation and reducation commitment (QELROs) merupakan pokok

permasalahan dalam seluruh urusan Protokol Kyoto dengan memiliki implikasi

28

serta mengikat secara hukum, adanya periode komitmen, digunakannya rosot (sink) untuk mencapai target, adanya jatah emisi setiap pihak di Annex I, dan dimasukannya enam jenis gas rumah kaca seperti CO2, CH4, N2O, HFC, PFC dan SF6 (basket of gases) dan disertakan dengan CO2. Berdasarkan Protokol Kyoto itu sendiri, yang dimaksud dengan efek rumah kaca yaitu, atau proses pemanasan yang permukaan suatu oleh benda langit dan

(terutama planet

satelit)

disebabkan

komposisi

keadaan atmosfernya. Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbondioksida(CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar

minyak (BBM), batu baradan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk mengabsorbsinya. Energi yang masuk ke bumi mengalami : 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer 25% diserap awan 45% diadsorpsi permukaan bumi 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi infra merah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda. Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida , nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan khloro fluoro karbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca. Dengan adanya protocol Kyoto di harapkan bumi dapat baik-baik saja dan bencana alam, efek-efek negative dari efek rumah kaca segera teratasi.

H. PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG CAHAYA Cahaya merupakan gejala fisika yang berada di lingkungan sekitar kita. Cahaya yang merupakan sumber kehidupan kita adalah cahaya matahari. Cahaya

29

matahari memberikan banyak manfaat, namun, bila kita mendapakan paparan sinar matahari yang terlalu lama, dapat mengganggu keselamatan dan kesehatan manusia. Sinar yang merugikan dan termasuk bagian dari sinar matahari adalah sinar ultra violet. Ultraviolet A , Ultraviolet B dan Ultraviolet C, ketiganya merugikan manusia, namun sinar yang sampai ke permukaan bumi hanya sinar Ultraviolet A dan B, karena sinar Ultraviolet C sudah terserap oleh lapisan ozon sebelum sampai ke permukaan bumi. Pemerintah telah mengeluarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan, mengenai nilai ambang batas factor fisiska di tempat kerja. Lebih spesifiknya yang berhubungan dengan cahaya adalah Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : Kep51/Men/I999 pasal 6 yaitu: (1) NAB radiasi sinar ultra ungu ditetapkan sebesar 0,1 mikro Watt persentimeter
2

persegi (.uW/crn ).
(2) Radiasi sinar ultra ungu yang melampaui NAB waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran V.

LAMPIRAN V : KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA NOMOR : KEP.51/MEN/I999 TANGGAL : 16 A PR I L 1999

30

I. CONTOH SOAL 1. Suatu celah sempit tunggal dengan lebar disinari oleh cahaya monokromatis dengan panjang gelombang 5890 angstrom medan. Tentukan lebar clah agar terjadi pola difraksi orde pertama pada sudut 30o. Pembahasan Diketahui: = 30o sin 30o = 0,5 n=1 = 5890 Ao Ditanya Jawab : d....? : d sin = n d=n sin d = 1 5890 0,5 d = 11780 A 2. Cahaya monokhromatik dari sumber cahaya yang jauh datang pada sebuah celah tunggal yang lebarnya 0,8 mm dan jarak pusat terang ke gelap kedua adalah 1,80 mm dan panjang gelombang cahaya 4800 A maka jarak celah ke layar adalah a. 2m d. 0,5 m e. 0,02 m

b. 1,5 m c. 1m

Penyelesaian : Diketahui : d = 0,8 mm , p = 1,8 mm, = 4800 A = 4,8 x 10-7 m, n = 2 Ditanyakan : l =.? Jawaban : d p/l = (2n) , l = d p/ (2n) ,

l = 0,8 x 10-3 ( 1,8 x 10-3) / 2 .2. 1/2. 4,8 x 10 -7 = 1,5 meter

31

3. Seberkas sinar monokhromatik dengan panjang gelombang 5000Ao, datang tegak lurus pada kisi yang terdiri dari 5000 garis tiap cm, mka sudut belok pada orde terang ke 2 adalah. A. 0 B. 30 C. 45
Penyelesaian : Diketahui : = 5000Ao= 5x 10-7 m, d = 1/N = 1 cm/5000, n = 2 Ditanyakan : = .?

D. 90 E. 120

Jawab : d sin = (2n) = n 0,01/5000 sin = 2 . 5.10-7 .. = 30

4. Jarak antara dua lampu depan sebuah lampu mobil 122 cm, diamatai oleh mata yang
memiliki diameter pupuil 3 mm, jika panjang gelombang cahaya yang diterima mata 500 nm, maka jarak mobil paling jauh supaya masih dapat dibedakan sedabagai dua lampu yang terpisah adalah.

A. 6000 m
Penyelesaian :

B. 5000 m

C. 4000 m D. 3000 m E. 2000 m

Diketahui : d = 122 cm = 1,22 m, D = 3 mm = 0,003 m, .= 500 nm = 5.10-7 m Ditanyakan : l=..? jarak antara dua lampu sampai retina mata kita Jawab :

d = 1,22 . l/D 1,22 = 1,22 . 5.10-7. l/0,003 l = 6000 m

5. Percobaan Thomas Young, celah ganda berjarak 5 mm. Dibelakang celah yang
jaraknya 2m ditempatkan layar , celah disinari dengan cahaya dengan panjang gelombang 600 nm., maka jarak pola terang ke 3 dari pusat terang adalah.

a. 72 mm b. 7,2 mm c. 0,72 mm d . 0,72 mm e. 0,007 msm Diketahui : d = 5 mm, l = 2 m=2000 mm = 600 nm = 7 x 10-5 mm, m = 3 Ditanyakan: p =?

32

Jawab :p. 5/200 = (2.3) 1/2 6.10-5..p = 0,72 mm

BAB III PENUTUP Cahaya adalah sesuatu yang akrab dengan manusia. Cahaya membantu manusia untuk melakukan banyakl aktivitas didunia ini. Dengan cahaya kehidupan manusi menjadi lebih bermakna. Cahaya menjadi penerang bagi manusia. Membantu manusia untuk menikmati segala keindahan alam atas karunia yang diberikan tuhan pada manusia.

You might also like