You are on page 1of 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua mikroorganisme prokariotik dimasukkan ke dalam kingdom monera.

Mikroorganisme prokariotik adalah mikroorganisme yang memiliki bahan inti tetapi tidak memiliki selubung inti. Inti yang tidak bermembran disebut prokarion. Bahan inti tersebut adalah asam inti berupa DNA (deoxyribonucleic acid) yang terletak pada suatu daerah tertentu di dalam sitoplasma. Jadi, DNA itu tidak tersebar. Oleh karena itu tidak benar jika dikatakan prokariotik tidak berinti. Monera berasal dari kata Yunani moneres, yang berarti tunggal. Contoh monera bersel tunggal adalah bakteri. Namun tidak semua monera bersel tunggal. Beberapa anggota ganggang hijau dan biru ada yang berbentuk benang, misalnya Oscillatoria. Terdapat perbedaan pokok antara bakteri dan ganggang biru. Bakteri umumnya tidak berklorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis sedangkan ganggang biru berklorofil sehingga dapat berfotosintesis. Hanya ada beberapa bakteri yang dapat berfotosintesis misalnya bakteri hijau atau bakteri ungu karena memiliki klorofil/ pigmen. 1.2 Maksud dan Tujuan Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari monera beserta peranan positif dan negatif monera bagi kehidupan.

1.3

Identifikasi Masalah Bagaimana struktur dan fungsi dari bakteri serta peranan positif dan negatif monera dalam kehidupan?

BAB II PEMBAHASAN KINGDOM MONERA DAN PERANANAN DALAM KEHIDUPAN

Gambar 1. Organisme dalam kingdom monera 2.1 Ciri ciri dan Struktur Tubuh Monera Monera bersifat Prokariotik (tidak mempunyai organel yang diselubungi membran).Nukleos atau inti sel organisme ini hanya berupa satu molekul DNA tanpa membrane sehingga disebut nukleolid. Bagian-bagian tubuh Monera : A. Lapisan Lendir Bersifat menyebar dan mudah lepas, serta berfungsi melicinkan dinding sel. B. Dinding Sel tersusun atas lapisan lipoprotein, lipopolisakarida, dengan atau tanpa peptidoglikan. Berfungsi untuk melindungi bagian dalam tubuh Monera. C. Membran Plasma terdapat di daerah dinding sel dan bersifat permeable. D. Sitoplasma di dalamnya terdapat lipid, ion anorganik, dan kromatofora (pigmen warna) E. Kromosom

terdiri dari satu molekul DNA tanpa diselubungi membrane sehingga disebut nuklelolid. F. Ribosom terdiri atas protein RNA yang berfungsi untuk proses sintesis protein. Selain ciri struktur tubuh di atas, beberapa anggota monera juga mempunyai flagella dan pilli. Flagella tersebut mengandung protein globular yang disebut flagelin dan berfungsi sebagai alat gerak. Beberapa anggota monera memiliki pili yang strukturnya lebih pendek dan lebih tipis dari flagella. Yang berfungsi membantu perlekatan pada organisme lain dan permukaan batuan atau dalam usus manusia. Beberapa pili yang ukurannya lebih panjang dan berguna sebagai alat konjugasi yang disebut sexpili. 2.1.1 Perkembangbiakan dan pemindahan bahan genetik pada monera a. Pembelahan Biner Terjadi jika satu individu Monera membelah menjadi dua individu. Biasanya terjadi setiap 20 menit. Pada kondisi kurang menguntungkan, beberapa jenis monera akan mati dan beberapa tetap hidup. Jenis jenis yang tetap hidup karena mampu membentuk endospora. Endospora berguna untukmelindungi diri dari perubahan lingkungan yang tidak menguntungkan. b. Pembentukan Tunas c. Fragmentasi terjadi bila sel vegetatif dari beberapa anggota monera patah. Patahan tersebut akan membentuk individu baru 2.1.2 Cara pemindahan bahan genetika pada monera : a. Transformasi 3

adalah pengambilan DNA bebas oleh salah satu anggota monera dari lingkungan sekitarnya yang dilepas oleh anggota monera lainnya. b. Transduksi adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui perantara virus (bakteriofage). c. Konjugasi adalah transfer DNA antara dua anggota monera melalui suatu jembatan konjugasi.

2.2

Klasifikasi monera Mikroorganisme-mikroorganisme yang termasuk Monera berdasarkan analisis molecular terbagi menjadi dua filum, yaitu Archaebacteria (Archae) dan Eubacteria (Bacteria). Pada klasifiksi sekarang ini, kedua filum tersebut telah diangkat menjadi dua kingdomtersendiri.

Tabel 2.1 Perbedaan Ciri-Ciri Prokariotik dan Eukariotik Karakter Membran inti Organel sel Bermembran Organisme Prokariotik (Monera) Eubacteria Archaebacteria Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Organisme Eukariotik Ada Ada Tidak ada

Peptidoglikan pada Ada dinding sel

Sensitivitas antibiotik

Pertumbuhan dihambat oleh Streptomycin dan Chloramphenicol

Tidak terhambat oleh Tidak terhambat antibiotik tersebut oleh antibiotik tersebut

Membran lemak

Rantai karbonTunggal Rantai karbonBercabang Beberapa macam Methionin

Rantai karbon tunggal Beberapa macam Methionin

RNA Polimerase Satu macam Asam amino Formylmethionine inisiator untuk awal sintesis protein

Tabel 2.2 Beberapa karakteristik pada Sel Arcahebakteria dan Eukariota yang Ada/Tidak Ada pada Eubakteria Karakteristik Elongated factor-2 (EF-2) mengandung asam amino diphtamide sehingga ada ADP dapat diribosilasi oleh toksin diptheri Pencetus methionyl tRNA tidak diformulasikan Beberapa gen tRNA mengandung intron Sintesis protein dihambat oleh anisomycin tetapi tidak oleh chloraphenicol DNA-tergantung polimerase RNA merupakan enzim multi komponen dan tidak sensitif terhadap antibiotik rifampin dan streptolidigin Archaebacteria (Archae) Ciri-ciri : Dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan. Ribosomnya lebih mirip dengan ribosom eukariotik (mengandung beberapa jenis RNA-polimerase) Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan eter Tidak Tidak Tidak Tidak Ya Ya Ya Ya Eubakteria Archaebakteria Tidak Ya

Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteria dikelompokkan menjadi tiga. Methanogen Merupakan mikroorganisme anaerob dan heterotrof yang dapat menghasilkan methane (CH4). Hidup di Lumpur, rawa, dan saluran pencernaan sapi, manusia, rayap dan hewan lain. Halofil ekstrem(suka garam) Sebagian besar merupakan mikroorganisme aerob dan heterotrof, walaupun beberapa di antaranya bersifat anaerob dan fotosintetik dengan pigmen berupa bakteriorhodopsin. Hidup di lingkungan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Thermoasidosil (suka panas dan asam) Merupakan mikroorganisme kemoautotrof yang menggunakan H 2S sebagai sumber energi. Hidup di lingkungan panas (60-80) 0C dan asam pH (2-4). Sulfolobos ditemukan dalam sumber air panas.

Eubacteria Ciri-ciri : Dinding selnya mengandung peptidoglikan. Ribosomnya mengandung satu jenis RNA-polimerase. Membran plasmanya mengandung lipid dengan ikatan ester. Dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan. Cara memetabolisme sumber-sumber makanan o o Organisme yang autorof (fotoautotrof atau kemoautotrof) Organisme heterotrof (ada yang bersifat parasit atau saprofit)

Kemampuan menghasilkan endospora (tubuh resistan ysng mengandung materi genetik dan sedikit sitoplasma, serta dikelilingi oleh dinding yang tahan lama). Kemampuan mempertahankan diri dalam keadaan ada atau tidaknya oksigen 6

o o o o o o o o o o o

Obligat aerob Obligat anaerob Fakultatif anaerob Dengan flagella Tanpa flagella (gerakan meluncur) Fagella dalam sel (gerakan seperti sebuah pembuka tutup botol) Bacillus (bentuk batang) Coccus (bentuk spiral) Spirillum (bentuk spiral) Bakteri gram positif (dinding sel peptidoglikan tebal) Gram negatif (dinding sel peptidoglikan tipis dan tertutup oleh sebuah lapisan lipoposakarida)

Motilitas (cara gerak)

Bentuknya

Berdasarkan teknik pewarnaan/pengecatan gram

Eubacteria dapat dibagi menjadi beberapa kelompok. 1) Cyanobacteria Bersifat fotoautotrof ; menggunakan klorofil untuk menangkap energi cahaya matahari yang kemudian digunakan dalam proses fotosintesis. Juga mempunyai pigmen aksesori yang disebut fikobilin. Beberapa Cynobacteria mempunyai sel-sel khusus yang disebut heterokista yang menghasilkan enzim untuk fiksasi atau penambatan nitrogen di udara. 2) Bakteri kemoautotrof Bersifat kemosintesis dan terdiri dari bakteri nitrir (berperan dalam siklus nitrogen yaitu mengubah nitrit), bakteri sulfur (berperan mengoksidasi komponen sulfur), dan bakteri metan (berperan mengoksidasi metana atau methanol.

3) Bakteri penambat nitrogen Bersifat heterotrof dan mampu mengikat nitrogen dari udara. Ada yang hidup bebas dan ada yang bersimbiosis mutualisme. 4) Spirocheta atau Spirochaeta Berbentuk spiral seperti kumparan, bergerak dengan meliukkan tubuhnya seperti gerakan sebuah pembuka tutup botol. Flagelanya terdapat dalam lapisan dinding sel. Bakteri ini yang berperan sebagai decomposer dan ada yang bersifat pathogen (menyebabkan sakit). Mikroorganisme prokariotik yang digolongkan ke dalam monera adalah bakteri dan ganggang hijau biru.

Tabel 2.3 Pengelompokan Kingdom Monera No 1 Kelompok Archaebacteria a. Metanogenik b. Halofilik c. Termofilik 2 Eubacteria a. Proteobacteria 1) Bakteri ungu (purple bacteria) 2) Kemoautotrof 3) Kemoheterotrof b. Bakteri gram positif c. Cyanobacteria d. Spirochetes Sedimen danau, danau, dan lumpur Simbiosis pada akar Tanaman Di dalam organ Parasit pada organ Danau, laut, sungai Perairan Chromatium Rhizobium Salmonella Bacillus Anabaena Treponema pallidum dan Leptospiru Sedimen danau, rawa, dan usus hewan Methanobacterium Habitat Contoh Spesies

Perairan dengan salinitas (kadar Halobacterium garam) tinggi Tanah asam dan sumber air panas Sulfobolus danThermoplasma

e. Chlamydias

Parasit pada organisme Lain

Chlamydia

2.3

BAKTERI Bakteri adalah makhluk hidup bersel satu, tidak berklorofil (tetapi beberapa jenis mempunyai pigmen bakterioklorofil), dan umumnya berkembang biak dengan membelah diri. 2.3.1 Sifat dan ciri-ciri Bakteri Sifat-sifat bakteri Bentuk sel bakteri tetap dengan dinding sel yang terdiri atas selulos dan kadangkadang terselubung lendir Inti sel tidak berdinding yang disebut prokarion. Berkembang biak dengan membelah diri. Beberapa jenis bakteri, terutama yang berbentuk batang dapat membentuk endospora. Yang berguna untuk melindungi diri terhadap lingkungan yang buruk. Bakteri hidup pada suhu yang bervariasi dan pH tertentu sesuai dengan jenisnya.

Ciri- ciri Bakteri

Gambar 2. Bakteria

1. Tubuh : uniseluler, renik (dapat dilihat dengan mikroskop biasa) dan prokariotik 2. Ukuran : 0,15 15 mikron. 3. Ada yang berbentuk batang (bacillus), seperti bola (kokus), seperti koma (vibrio), dan seperti spiral (spirillum). 4. Cara hidup : ada yang soliter (sendiri-sendiri) dan berkoloni. 5. Hidup autotrof : foto autotrof dan kemo autotrof. 6. Hidup heterotrof : Parasit dan Saprofit. 7. Alat bergerak pindah. 8. tidak dapat bergerak pindah tempat secara aktif. 9. Bergerak pindah secara aktif dengan flagel, dengan lender untuk meluncur. 10. Habitat : di segala tempat, di tanah, air, udara, dan organisme. 11. Reproduksi Secara aseksual dan seksual. Umumnya reproduksi aseksual dengan membelah biner. Ada pula yang membentuk spora di dalam (endospora) apabila lingkungannya menjadi buruk. Secara seksual, Konjugasi.

2.3.2 Rekombinasi DNA Bakteri Rekombinasi DNA Bakteri terjadi melalui : Konjugasi; DNA bakteri jantan bersatu dengan DNA bakteri betina. Transformasi; plasmid bakteri pindah ke bakteri lain.

10

Transduksi; DNA virus menyisip ke DNA bakteri.

2.3.3 Struktur Tubuh Bakteri 1. Kapsul utuk pertahanan diri . 2. Flagela untuk bergerak. 3. Dinding sel untuk perlindungan ; tersusun dari peptidoglikan 4. Membran sel untuk mengatur keluar masuknya zat . 5. Mesosom untuk pabrik enenrgi . 6. Lembar foto Sintetik untuk berfotosintesis . 7. Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik . 8. DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat . 9. Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain. 10. Ribosom untuk tempat sintesis protein . 11. Endospora untuk mempertahankan diri dari kondisi butuk .

2.3.4 Bentuk-Bentuk Bakteri 1. Basilus

Gambar 3. Bentuk sel tunggal bakteri basilus (batang)

Berbantuk seperti batang atau tongkat, dan dibedakan atas. a. monobasilus, tunggal (satu-satu) b. diplobasilus, bergandeng dua-dua. c. Streptobasilus, (bergandeng panjang seperti rantai. 2. Kokus

11

Gambar 4. Bentuk sel tunggal bakteri kokus

Berbentuk seperti bola (bulat), dan dibadakan atas. a. diplokokus, bergandeng dua-dua. b. Streptokokus, bergandeng panjang seperti bentuk rantai. c. Tetrakokus, berkelompok empat-empat. d. Stapilokokus, bergerombol seperti buah anggur e. Sarkina, mengelompok seperti kubus. 3. Spirilum

Gambar 5. Bentuk sel tunggal bakteri sprilium (spiral)

Berbentuk bengkok atau seperti spiral. Dibedakan atas. a. monotrik, flagel hanya satu dan melekat pada salah satu ujung sel. b. Lopotrik, flagel banyak dan melekat pada salah satu ujung sel. c. Amfitrik, flagel banyak dan melekat pada kedua ujung sel. d. Peritrik, flagel banyak dan tersebar pada seluruh permukaaan sel. e. Atrik, tidak mempunyai flagel.

12

2.3.5 Cara Bakteri Mendapatkan Makanan 1. Bakteri autotrof Hidupnya tidak bergantung terhadap Organisme lain karena dapat mensintesis makanannya sendiri . a. Fotoautotrof Dapat mensintesis senyawa organic dari zat-zat organic dengan menggunakan energi matahari, karena mempunyai pigmen-pigmen bakterioklorofil atau bakteriopurpurin sehingga mampu berfotosintesis . Contoh Bakteri hijau dan bakteri ungu . b. Kemoautotrof Dapat mensintesis senyawa organik dari zat zat anorganik dengan senyawasenyawa tertentu, dan energi yang timbul digunakan untuk fotosintesis . Contoh : Bakteri Nitrit, Bakteri Nitrat dan bakteri belerang .

2. Bakteri Heterotrof Kelompok bakteri ini tidak dapat mensinsesis makanannya sendiri sehingga hidupnya tergantung pada organisme lain. Bakteri ini ada yang bersifat parasitdan ada yang bersifat saprofit. Bersifat parasit jika hidup langsung tergantung pada organisme lain yang masih hidup sehingga sangat merugikan. Bersifat saprofit jika hidup pada sisa-sisa organisme lain yang telah mati.

2.4 Peranan positif dan negatif Bakteri bagi Kehidupan Manusia

13

Manusia dan binatang memiliki flora normal yang melimpah dalam tubuhnya yang biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi mencapai keseimbangan yang menjamin bakteri dan inang untuk tetap bertahan, tumbuh, dan berpropagasi. Beberapa bakteri penting yang menyebabkan penyakit pada perbenihan bisanya tumbuh bersama dengan flora normal (misal Streptococcus pneumonia, Staphylococcus aureus). Ada beberapa bakteria yang sudah jelas patogen (misal Salmonella typhi). Ada pula bakteri yang menguntungkan dalam perannya di kehidupan manusia (misal Lactobasillus) yang berguna dalam ferfemtasi bahan pangan. Bakteri dan mikroorganisme lain menyesuaikan diri dengan lingkungan. Termasuk manusia dan binatang, dimana mereka secara normal bertempat tinggal dan hidup. Dalam bekerja, bakteri meningkatkan kemampuannya untuk bertahan dan meningkatkankemungkinan penyebaran. Dengan menghasilkan infeksi asimptomatik atau penyakit ringan, dan tanpa menyebabkan kematian inang, mikroorganisme yang secara normal hidup dalam tubuh manusia kemungkinan myebar dari satu orang ke orang lain. Beberapa bakteria yang secara umum menyebabkan penyakit apada manusia terutama hidup pada binatang dan secara tidak sengaja menginfeksi manusia. Misalnya, jenis Salmonella dan Campylobacter secara khas menginfeksi binatang dan disebarkan melalui makanan kepada manusia. Bakteri lain menginfeksi manusia karena adanya kesalahn dalam siklus hidup normal organisme. Bacillus anthracis (penyebab penyakit antraks) hidup dalam lingkungan sekitar, kadang-kadang menginfeksi binatang dan disebarkan ke manusia melalui bulu dari binatang terinfeksi. Jenis Clostridium ada dimana-mana dan diseberkan ke manusia melalui pencernaan misal, C. Perfringens gastroenteritis dan C. Botulinum (botulism) atau ketika luka terkontaminasi oleh tanah misal C. Perfringas (gas gangrena) dan C. Tetani (tetanus). Proses infeksi suatu bagian didalam tubuh, dimana bakteria harus menempel atau melekat pada sel inang biasanya adalah sel epitel. Setelah bakteri mempunyai kedudukan yang tetap untuk menginfeksi, mereka mulai memperbanyak diri dan menyebar secara langsung melalui jaringan atau lewat sistem limfatik kealiran darah. Infeksi ini (bakterimia) dapat sememtara atau menetap. Bakterimia memberi kesempatan bakteri untuk menyebar kedalam tubuh serta mencapi jaringan yang cocok untuk memperbanyak diri. Beberapa faktor menentukan virulensi bakteri, atau kemampuan untuk meyebabkan infeksi dan penyakit, yaitu faktor

14

perlekatan ( invasi dalam sel dan jaringan inang, toksin, enzim), faktor antifagosik (patogenesitas intraseluler, heterogenetik antigenik, kebutuhan Fe).

Tabel 2.4 Kategori Utama dan Kelompok Bakteri Penyebab Penyakit pada Manusia Digunakan Identifikasi Skema Bergeys Manual of Determinative Bacteriology, Edisi 9.
I. Eubakteria Gram Negatif yang memiliki Dinding Sel Treponema Spirochetas Borrelia Leptospira Campylobacter Aerobik/mikroaerofilik, bakteri gram negatif Helicobacter heliks/vibrio motil Spirilum Bakteri nonmotil (atau jarang bergerak) Tidak ada Alcallgenes Bordetella Brucella Francissella Legionnella Aerobik/mikroaerofilik kokkus dan batang gram Moraxella negatif Neisseria Pseudomonas Rochalimea Bacteroides (beberapa spesies) Escherichia (dan bakteri coliform yang berkaitan) Klebsiella Proteus Providencia Batang gram negatif anaerobik fakultatif Salmonella Shigella Yersinia Vibrio Haemphilus Pasteurelia Bacteroides Gram negarif, anaerobik, straight, batang helik Fusobacterium Prevotella Dissimilatory sulfate- atau bakteri pereduksi Tidak ada sulfur Kokkus gram negatif anaerobik Tidak ada Rikettsia Rickettsiae dan Chlamydiae Coxiella Chlamydia Bakteri fototrof anoksigenik Tidak ada

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

Kelompok 4

Kelompok 5

Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Kelompok 10

15

Kelompok 11

Bakteri fototrof oksigenik Tidak ada Bakteri aerobik dan organisme yang Kelompok 12 Tidak ada berhubungan Kelompok 13 Bakteri yang bertunas atau bercabang Tidak ada Kelompok 14 Sheathed bacteria Tidak ada Kelompok 15 Nonphotosynthetic, nonfruiting gliding bacteria Capnocytophaga Kelompok 16 Fruiting gliding bacteria, myxobacteria Tidak ada II. Bakteri Gram Positif yang memiliki Dinding Sel Enterococcus Kelompok 17 Kokkus gram-positif Peptostrepococcus staphylococcus Kokkus dan batang gram-positif pembentuk Bacillus Kelompok 18 endospora Clostridium Erysepelothrix Kelompok 19 Batang gram-positif tidak berspora, teratur Listeria Actinomyces Kelompok 20 Batang gram-positif tidak berspora, tidak teratur Corynebactrium Mobiluncus Kelompok 21 Mikobakteria Nocardia Kelompok 22Streptomyces Aktinomisetes 29 Rhodococcus III. Eubakteria yang Tidak Memiliki Dinding Sel ; Mikoplasma atau Mollikuta Mycoplasma Kelompok 30 Mikoplasma Ureaplasma IV. Archaebacteria Kelompok 31 Methanogens Tidak ada Kelompok 32 Archaeal sulfate reducers Tidak ada Kelompok 33 Extremely halophilic archaebacteria Tidak ada Kelompok 34 Cell wall-less archaebacteria Tidak ada Extremely themophilic and hyperthemophilic Kelompok 35 Tidak ada sulfur metabolizers

Manusia telah menganggap bahwa sebagian besar bakteri bersifat merugikan. Hal tersebut tidaklah sepenuhnya benar karena sebenarnya banyak bakteri yang menguntungkan. Beberapa jenis bakteri ada yang berperan sebagai penghasil antibiotik, vitamin, bahan-bahan kimia, sampai penghasil biosida. Sementara itu, bakteri yang merugikan umumnya menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Agar Anda mengetahui lebih jelas mengenai peranan bakteri, pelajarilah uraian berikut. Bakteri yang Menguntungkan

16

1. Rhizobium leguminosarum, yaitu bakteri yang bersimsiosis dengan akar polongpolongan. Bakteri ini mampu mengikat nitrogen dari udara sehingga menyuburkan tanah. 2. Nitrosomonas, Nitrosococcos (bakteri nitrit), serta Nitrobacter merupakan bakteri yang membantu proses pembuatan senyawa nitratdalam tanah. 3. Streptococcus lactis yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan keju. 4. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermhophillus yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan yoghurt. 5. Acetobacter xylinum, yaitu bakteri yang berperan dalam pembuatan nata de coco. 6. Streptomyces griceus, yaitu bakteri yang menghasilkan antibiotic kloramfenicol /streptomisin (untuk mengatasi penyakit TBC) 7. Streptomyces aureofaciens, yaitu bakteri yang menghasilkan antibitik aureomisin. 8. Acetobacter aceti, yaitu bakteri yang mengubah etanol menjadi asam asetat (asam cuka) melalui proses oksidasi. 9. Escheria coli yaitu bakteri yang membantu pembusukan di usus besar manusia dan pembentukan vitamin K yang penting pada proses pembekuan darah. 10. Streptomyces venezuele, yaitu bakteri yang dapat menghasilkan antibiotik seperti kloromisin. 11. Bacillus thuringiensis , yaitu jenis bakteri yang menghasilkan biosida. Biosida adalah pestisida yang dihasilkan oleh makhluk hidup, bukan buatan pabrik (sintetik).

Bakteri yang Merugikan 1. Mycobacteium tuberculosis, yaitu bakteri penyebab penyakit TBC.

17

2. Clostridium pallidum, yaitu bakteri penyebab penyakit tetanus. 3. 3.Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis. 4. Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah. 5. Diplococcus pneumoniae, yaitu bakteri penyabab radang paru-paru. 6. Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes. 7. Bacillus anthtracis, yaitu bakteri penyeba penyakit antraks pada sapi. 8. Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek pada tempe bongkrek. 9. Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada makanan kaleng yang telah rusak. 10. Pseudomonas cattleyae, yaitu bakteri penyebab penyakit pada anggrek. 11. Leuconostoc mesenteroides, yaitu bakteri yang menghasilkan lendir pada makanan yang basi. 12. Salmonella enteris yaitu bakteri yang menghasilkan toksin penyebab diare yang terdapat pada ikan, daging dan telur yang terkontaminasi. 13. Chlamidia pneumoniae yaitu penyebab infeksi saluran pernafasan. 14. Treponema cuniculi , yaitu penyebab infeksi sifilis kelinci. 15. Mycobacterium bovis, yaitu penyebab TBC pada sapi. 16. Leptospira pomona, yaitu penyebab leptospirosis pada sapi, babi, domba, kuda, dan manusia. 17. Mycobacterium avium, yaitu penyebab penyakit avian tuberculosis pada unggas.

18

18. Mycobacterium kansasii, yaitu penyebab infeksi paru-paru pada ternak. 19. Leptospira mitis, yaitu penyebab leptospirosis pada babi. 20. Coxiella burnetii, yaitu penyebab demam Q pada domba, sapi, dan kambing.

2.4.1 Cara Pencegahan Bakteri yang Merugikan Bakteri pathogen sangat merugikan bagi makhluk hidup terutama manusia, ternak, dan tanaman budidaya. Untuk mencegah atau mengurangi bahayayang ditimbulkan bakteri pathogen, manusia menempuh cara-cara berikut. a. Vaksinasi adalah usaha pencegahan penyakit dengan cara memberikan vaksin, yaitu bakteri yang telah dilemahkan. Vaksin yang diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau hewan mendorong terbentuknya antibodi dalam darah. Yang akan mengahambat masuknya bakteri aktif ke dalam tubuh. Beberapa vaksin yang telah ditemukan. 1. Vaksin BCG (Bacillus Calmet Guirine) untuk mencegah penyakit TBC 2. Vaksin DPTP (Diphteri, Pertusis, Tetanus, Profiloksis) untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus. 3. Vaksin TCD, untuk mencegah penyakit tifus, kolera dan disentri.Vaksin kotipa untuk mencegah penyakit kolera, tifus, dan paratifus.

b. Strelisasi yaitu pemusnahan semua bentuk kehidupan. Sterilisasi dilakukan dengan pemanasan pada suhu 121oC selama 15 menit disertai tekanan. Sterilisasi akan mematikan bakteria, spora,

19

dan organisme lain. Pada penelitian menggunakan mikrobia, strelisasi juga diperlukan untuk memperoleh biakan murni. Biakan murni adalah biakan yang hanya tersiri satu spesies mikrobia atau hasil perbanyakan dari suatu sel mikrobia yang ditumbuhkan pada medium buatan. Selain itu perangkat penelitian mikrobia juga harus disterilkan. Perangkat yang steril sangat mendukung keberhasilan penelitian. Sterilisasi alat-alat atau medium dapat dikerjakan secara fisik (misalnya dengan pemanasan, sinar ultraviolet, dan sinar X), secara mekanik (dengan penyaringan), dan secara kimia (dengan desinfektan). Pemanasan merupakan cara umum dalam proses sterilisasi. Beberapa cara pemanasan yang bisa digunakan untuk sterilisasi sebagai berikut. 1. Strerilisasi dengan pemijaran Cara ini terutama digunakan untuk sterilisasi jarum platina, ose, dan sebagainya yang terbuat dari platina atau nikrom. Caranya dengan membakar alat-alat tersebut di atas lampu spiritus sampai berpijar. 2. Strerilisasi dengan udara kering Peralatan yang digunakan untuk cara ini berupa Hot Air Sterilizer (alat oven). Cara ini digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari gelas (gelas kimia, cawan petri, labu elenmeyer), serta bahan seperti kain dan kapas. Temperature yang digunakan 170 oC180oC dengan waktu minimal 2 jam. 3. Sterilisasi dengan uap panas Cara ini digunakan sterilisasi bahan yang mengandung cairan, misalnya medium kultur. Alat yang digunakan yaitu amolb steam sterilizer. Kebanyakna mikrobia mati pada suhu 100oC. 4. Streilisasi dengan uap panas bertekanan

20

Teknik ini mengandung autoklaf (autocalave) dengan tekanan 2 atm dan suhu 121 oC selama 30 menit. c. Pasteurisasi Pasteurisasi di lakukan untuk mesterilkan bahan yang tidak tahan panas tinggi dengan tujuan membunuh bakteri yang ada di dalamnya. Pasterisasi akan mematikan bakteri patogen,tetapi bakteri nopatogen tetap hidup sehingga makanan belum streril. d. Pengawetan makanan Makanan perlu di awetkan untuk mengawasi mengatasi aktifitas baktri yang dapat merusak makanan serta menimbulkan racun. Pengawetan makanan dapat di lakukan secara tradisional,misalnya dengan pengeringan, pengasapan, pengasaman, pengasinan, dan pemanisan. Pengawetan makanan dapat juga di lakukan secara konvesional, antara lain dengan sterilisasi,pasteurisasi, pembekuan, pendingina, penggunaan bahan kimia,serta radiasi.lingkungan yang dingin menyebabkan bakteri tidak aktif. Oleh karena itu,bila makanan dari pendinginan di keluarkan akan segera menunjukkan adanya aktifitas bakteri.

2.5 Ganggang Hijau Biru (Cynobacteria) Disebut ganggang hijau biru karena berwarna hijau kebiruan. Warna itu diakibatkan oleh warna klorofil dan pigmen biru. 2.5.1 Ciri-ciri Ganggang hijau biru

21

1)

Ciri-ciri Ganggang hijau biru a. Prokariotik Ganggang tidak memiliki membrane inti. Bahan inti terdapat pada suatu daerah di dalam sitoplasmanya. b. Klorofil Tidak Dalam Kloroplas dan Memiliki Fikosianin Klorofil tidak terdapat dalam kloroplas, melainkan pada membrane tilakoid. Karena memiliki klorofil dan dapat berfotosintesis, maka ganggang ini dapat menghasilkan gula dan oksigen. Pigmen fikosianin warna hijau kebiruan. Pada umumnya ganggang hijau biru memiliki kemampuan menambat nitrogen dari udara. Proses penambatan nitrogen ini dilakukan oleh sel khusus yang disebut herosista. Heterosista dihasilkan oleh ganggang biru berbentukbenang. Ukuran heterosista lebih besar dibandinkan sel di dekatnya serta memiliki dinding sel yang lebih tebal. Karena kemampuan menambat nitrogen ini, ganggan hijau biru dapat menyuburkan habitatnya, atau menguntungkan organisme lain yang bersimbiosis dengannya.

2) Struktur Sel ganggang Hijau Biru a. Dinding sel Mengakibatkan sel memiliki bentuk yang tetap. Di sebelah luar dinding sel terdapat selubung lendir yang berfungsi mencegah sel dari kekeringan. b. Membran sel berfungsi mengatur mengatur keluar masuknya zat dari dank e dalam sel. c. Sitoplasma

22

Merupakan koloid yang tersusun atas air, protein, lemk, gula, mineralmineral, enzim, ribosom dan DNA. Di dalam sitoplasma inilah berlangsung proses metabolisme sel. d. Asam Inti/Asam Nukleat (DNA) DNA terdapat pada suatu lokasi dalam sitoplasma, namun tidak memiliki membrane inti. Karen itulah ganggang hijau biru digolongkan dalam prokariotik. e. Mesosom dan Ribosom Ribosom merupakan organel untuk sintesis protein, sedangkan mesosom merupakan penonjolan membrane sel kea rah dalam yang berpera sebagai penghasil energi. 3) Pigmen (zat warna) Zat warna atau pigemn tersebr dalam protoplasma karena tidak mempunyai butirbutir zat warna (kloroplas). Zat warna dominant yaitu fikosianin (zat warna biru). Selain fikosianin, terdapat pula zat warna lain yaitu : a. Zat warna hijau (klorofil) b. Zat warna merah (fikoeritrin) c. Zat warna karetenoid, yaitu gabungan pigmen orange, merah, dan kuning. Fikosianin dan fikoeritrin tergolong pigmen fikobilin. 4) Alat Gerak Umumnya ganggang hijau-biru tidak dapat bergerak pindah, tetapi beberapa jenis ganggang hijau biru yang berbentuk benang dapat bergerak maju mundur.

23

5) Habitat Dapat hidup di segala macam habitat. 6) Perikehidupan a. Hidup bebas. b. Hidup membentuk koloni. c. Hidup bersimbiosis mutualisme. d. Ada pula yang hidup sebagai parasit. 7) Reproduksi Ganggang Hijau Biru a. Pembelahan Sel Sebagai organisme prokariotik, ganggang hijau biru membelah dengan pembelahan biner, baik sel tunggal (organisme uniseluler) maupun sel penyusun filament (benang) akan bertambah banyak. b. Fragmentasi Fragmentasi dilakukan oleh ganggang hijau biru berbentu benang dengan fragmentasi (pemenggalan) filamen yang panjang akan terputus menja di dua atau lebih benang pendek yang disebut yang disebut hormogonium. Setiap hormogonium akan tumbuh menjadi filamen baru. Tempat pemutusan filament adalah sel mati yang terdapat di antara sel penyusun filamen. c. Pembentukan Spora Jika kondisi buruk, misalnya kurang air, di antara sel-sel ganggang hijau biru ada yang dapat membentuk endospora, seperti pada bakteri. Dindingnya menebal, dan ukuran sel membesar. Bentukan ini disebut sebagai akinet, misalnya pada Nostoc. 24

2.6 Peranan Ganggang Hijau Biru dalam Kehidupan Manusia

A.

Menguntungkan Dalam ekosistem perairan, terutama perairan tawar ganggang hijau biru adalah komponen fitoplankton yang merupakan makanan utama bagi ikan sehingga berperan penting dalam perikanan. Dalam bidang pertanian, beberapa jenis ganggang hijau biru yang hidup bersimbiosis dengan tumbuhan lain mampu mengikat N2 bebas dari udara sehingga membantu menyuburkan tanah pertanian. Contohnya anaebaena cycadae hidup bersimsiosis dengn pakis haji. Namun, ganggang Nostoc communae mampu mengikat N 2 walau tidak bersimbiosis dengan tumbuhan tertentu. Ganggang hijau biru ada pula yang berguna sebagai makanan yang bergizi tinggi, contohnya spirulina.

B.

Merugikan Beberapa ganggang hijau biru yang hidup di air ada yang mengeluarkan racun. Racun yang terlarut di dalam air dapat meracuni organisme yang meminumnya. Banyak biri-biri mati setelah minum air telaga di Australia. Ini merupakan sifat merugikan ganggang hijau biru. Sifat merugikan lainnya adalah ganggang ini dapat tumbuh di tembok dan batu, sehingga tembok akan mudah lapuk. Demikian pula bangunan candi dari batu yang banyak terdapat di Indonesia banyak yang terancam menjadi lapuk karena ganggang.

25

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

26

Demikianlah makalah monera yang telah kami susun. Yang berisi tentang seluk beluk dunia Monera dan peranannya bagi kehidupan. Banyak Monera yang membawa keuntungan, tapi banyak juga yang membawa kerugian bagi manusia, hewan, tumbuhan, dan organisme lainnya. Bakteri yang bermanfaat kita manfaatkan sebaik-baiknya, dan bakteri yang merugikan semoga dapat kita hindari.

DAFTAR PUSTAKA

27

Biology-edukasi.blogspot.com/2013/01/kingdom-monera-eubacteria-dan_12.html 18.56

Budisma.web.id/materi/sma/biologi-kelas-x/pengelompokan-kingdommonera/ 18.49
Holt JG et al (editors): Bergeys Manual of Determinative Bacteriology, 9th ed. Wiliam & Wilkins, 1984.

Pelczar and Chan. Dasar-Dasar Mikrobiologi I. Universitas Indonesia (UI-Press), 1986.

28

You might also like