You are on page 1of 7

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA A.

Pengertian Pasar Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan. Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis (produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi. Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian, konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing[1] yang andal untuk mencapai tujuan bisnisnya. Pada dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi antar perusahaan karena kesempurnaan yang

dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli, maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar, dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain. Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar. Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar persaingan murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada situasi tanpa adanya monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya pada mobilitas sumber daya dan pengetahuan yang sempurna baik pada pembel mapu penjual. Misalnya adanya inovasi teknologi perusahaan, maka perusahaan lain segera mengetahuinya. Secara substansi sebenarnya sama. Atas dasar keadaan inilah, maka ekonomi sering menggunakan PPS daripda pasar murni sehingga dari persyaratan yang ada PPS mempunyai beberapa ciri .

B.

Pasar Persaingan Sempurna

Dalam pasar persaingan sempurna jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehinga tidak mampu mempengaruhi pasar. Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan pasar persaingan sempurna yaitu: 1. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogeny (homogenitas product). Produk yang homogen adalah produk yang mampu member kepuasan (utilitas) kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya. 2. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan atau informasi

sempurna (perfect knowledge). Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk dan input yang dijual sehingga konsumen tidak akan mengelami perlakuan harga jual yang berbeda dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. 3. Output sebuah perusahaan relative kecil disbanding output

pasar (small relatively output). Jumlah output setiap perusahaan secara inividu dianggap relative kecil disbanding jumlah output seluruh perusahaan dalam industry. 4. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price

taken) Perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga yang ditetapkan pasar (price taker) karena perusahaan tidak mampu mempengaruhi harga pasar.

5.

Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry

and exit) Dalam pasar persaingan sempurna faktor mobilitasnya tidak terbatas dan tidak ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi.

Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan : Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as well as possible) agar perusahaan mencapai keadaan yang peling optimal. Tidak mengalami kerugian (not suffering lost) agar dapat

mengganti barang modal yang digunakan dalm produksi. Oleh karena itu biaya rata-rata jangka pendek harus sama dengan harga jual. Tidak ada inserif bagi perusahaan untuk measuk-keluar,

karena laba nol. Laba nol sisebut juga laba normal yaitu tingkat laba yang memberikan tingkat pengembalian yang sama jika uang dan factor produksi lain dialokasikan pada kegiatan alternative. Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun dengan

memperbesar skala produksi, karena berproduksi pada titik minimum kurva biaya rata-rata jangka minimum.

C. Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna 1. Jumlah penjual dan pembeli banyak, satu-satunya komponen yang dikuasainya hanyalah kuantitas barang, karena sering penjual maupun pembeli tidak bisa mempengaruhi harga. Penjual hanya sebagai pengambil harga(price taker),misalnya ada satu penjual barang yang dijual sedikit, maka jumlah sedikit ini tidak akan menjadikan harga naik sesuai dengan hukum permintaan. Hal ini disebabkan karenasedikit jumlah barang tersebut masih kalah banyak secara keseluruhan dengan barang yang ada dipasar. Jadi pengganti (substitusi) jumlah barang yang pembeli dan/atau penjual adalah sangat banyak. Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan barang yang dijual atau dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar. 2. Barang homogen, yang dimaksud homogen adalah barang yang

sama diproduksi oleh produsen lain. Sifat barangnya adalah substitusi sempurna dalam arti pergantian barang ke barang lain yang sejenis tidak menjadikan masalah pembeli. Standarisasi produk telah jelas dan diketahui secara bersama di pasar. Produk yang ada di pasar dengan yang ada di perusahaan berbeda. Pembeli dalam menentukan pilihannya (preference) dalam keadaan indifferen, artinya konsumen sama-sama menyukai produk dari perusahaan satu maupun perusahaan lainnya, seperti beras, gula pasir, dan sebagainya. Jadi barang yang diproduksi satu perusahaan merupakan barang substitusi sempurna. 3. Mobilitas sumberdaya sempurna, artinya sumberdaya (modal keluar masuk

dan tenaga kerja) dengan mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang lebih menguntungkan. Adanya kebebasan

industry (free entry da free exit) baik bagi pembeli maupun penjual. Jika penjual merasa lebih untung untuk pindah, tidak menjadi suatu persoalan da bahkan usaha baru tersebut ditutup Karen atidak menguntungkan. Kebebasa usaha inila menjadi jaminan untuk melakukan wirausaha apa saja yang dapat memperoleh keuntungan. 4. Pengetahuanpembeli dan penjual sama (Perfepck knowledge),

Perfeck knowledge artinya semua penjual da pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehingga; (i) tidak ada penjual yang menjual dengan harga yang lebih renda daripada harga pasar; (ii) tidak ada pembelli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi dan (iii) tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang kurang menguntungkan daripada yang lain.[2]

D.

Prinsip-prinsip persaingan sempurna Prinsip dasar profit maximization dari segi out put

ialah;selama tambahan revenue dari ekspansi perusahaan (marginal cost) ,perusahaan tetap ekspansi menambah produksi.perusahaan tidak akan menambah produksi bila marginal cost dari ekspansi lebih besar di bandingkan dengan marginal revenue dari ekspansi. Profit adalah selisih antara revenue dan biaya. Misalnya, untuk satu perusahaan yang memproduksi kayu dengan harga pasar 200 per meter kubik, marginal revenue untuk setiap tambahan satu kubik adalah 200. Pemilik perusahaan akan menaikkan produksi kayu sepanjang marginal cost untuk setiap tambahan satu kubik kurang dari 200.bila marginal cost lebih besar dari 200, perusahaan akan menambah produksi.

Untuk profit maximization dari segi penggunaan input, selama kenaikan penggunaan input (factor produksi) dalam proses produksi menambah revenue lebih besar dari cost, kenaikan tersebut akan menambah profit perusahaan. Bila kenaikan input menambah cost lebih besar besar dari revenue,kenaikan tersebut akan menurunkan input. Jadi,perusahaan akan memilih tingkat pengunaan input di mana tambahan revenue akibat tambahan satu unit input (marginal revenue product / MRP) sama dengan tambahan biaya akibat tanbahan satu unit input (marginal factor cost /MFC). Karena pada persaingan sempurna harga di tetapkan pasar, berarti marginal factor cost dari input sama dengan harga. Misalnya , suatu perusahaan dapat menyewa tenaga kerja (labor/ L) dengan biaya 10 perjam atau 80 perhari (untuk 8 jam). Perusahaan akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja selama setiap tambahan , L akan menigkatkan revenue lebih besar dari 80 perhari. Perusahaan tidak akan menambah jumlah labor (L)bila kenaikan satu Lhanya menambahkan semua input. MRP harus sama dengan harga untuk memaksimumkan profit. Profit di sini adalah pure economic profit,yakni return di atas semua cost termasuk implicit cost.[3]

You might also like