You are on page 1of 8

Makalah Kimia

LARUTAN ELEKTROLIT DAN LARUTAN NON ELEKTROLIT

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia

oleh Irfandi 1105106010007

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM, BANDA ACEH 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Larutan merupakan campuran zat homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan diebut zat terlarut atau solut, sedangkan zat yang lebih lebih banyak dari pada zat-zat lain di dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam kosentrasi larutan, sedangkan peruses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solven. Tanpa kita sadari, selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan berbagai zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Salah satunya dalam bentuk larutan yang akan dibahas lebih jauh dalam makalah ini.Misalnya garam dapur (NaCl). Selain untuk memperkaya rasa

masakan,ternyata garam dapur (NaCl) yang kita kenal selama ini mempunyai banyak kegunaan lain. Ternyata garam dapur (NaCl) dalam bentuk larutan jika disambungkan dengan power supply dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu menyala. Demikian juga halnya dengan larutan-larutan lainnya, misalnya air suling, larutan gula, asam asetat, amoniak, asam sulfat, asam klorida, natriumklorida, dan natrium hidroksida. Di antara larutan-larutan tersebut dibagimenjadi dua kelompok secara garis besar, yaitu larutan elektrolit dan larutannonelektrolit. Larutan elektrolit dibagi lagi menjadi dua kelompok, yaitularutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit dan larutan non elektrolit? 2. Bagaimanakah cara menentukan apakah suatu larutan tergolong elektrolit atau non elektrolit? 3. Apa saja contoh larutan elektrolit dan larutan non elektrolit?

1.3 Tujuan 1. Menambah wawasan dalam larutan elektrolit dan nonelektrolit. 2. Mengetahui cara menentukan apakah suatu larutan termasuk larutanelektrolit atau nonelektrolit. 3. Dapat mengetahui contoh-contoh larutan elektrolit dan nonelektrolitdalam kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Jadi, larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan derajat ionisasinya larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

2.1.1 Larutan Elektrolit Kuat Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat memberikan lampu terang dan timbul gelembung gas. Pada larutan elektrolit kuat, seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat. pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Contoh: NaCl(s) Na+ (aq) + Cl- (aq) :

2.1.2 Larutan Elektrolit lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya. Hal ini disebabkan tidak semua terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat

menghantarkan arus listrik. Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik). Contoh CH3COOH(aq) CH3COO- (aq) + H+ (aq) Contoh senyawa yang termasuk elektrolit lemah : CH3COOH, HCOOH, HF, H2CO3, dan NH4OH :

2.2 Cara Menentukan Apakah Suatu Larutan Tergolong Elektrolit Atau N Non Elektrolit Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat memberikan lampu menyala dan timbulnya gelembung gas sedangkan larutan non elektrolit Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dan tidak menimbulkan gelembung gas. Pada larutan non elektrolit, molekul-molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatanyang dapat menghantarkan arus listrik. Di laboratorium kimia, perbedaan antara larutan elektrolit kuat, lemah dan larutan non elektrolit dapat di nyatakan melalui sebuah percobaan. Larutan yang akan dicoba dihubungkan dengan suatu elektroda dan kawat yang dihubungkan dengan bola lampu. Pengamatan terhadap nyala lampu dapat disimpulkan apakah suatu larutan bersifat elektrolit non elektrolit. Berikut adalah tabel yang menentukan larutan tersebut. Pengamatan Jenis Larutan Nyala Lampu Terang Redup Tidak Menyala Gelembung Gas Banyak Sedikit Tidak Ada Elektrolit Kuat Elektrolit Lemeh Non Elektrolit

2.3

Contoh Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit Berdasarkan penjelasan di atas, larutan di bedakan atas larutan elektrolit

kuat, larutan elektrolit lemah dan larutan non elektrolit.

2.3.1 Contoh Larutan Elektrolit Kuat Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha = 1). Yang tergolong elektrolit kuat adalah : a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl3, H2SO4 dan lain- lain b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain. c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain 2.3.2 Contoh Larutan Elektrolit Lemah Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O Yang tergolong elektrolit lemah: a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain 2.3.3 Contoh Larutan Non Elektolit Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion). Tergolong ke dalam jenis ini mislnya: a. Laarutan Urea b. Larutan Sukrosa c. Larutan glukosa
d.

Larutan alkohol

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Larutan merupakan campuran zat homogen yang terdiri dari dua zat atau lebih zat di mana kompisis pelarlutnya lebih banyak dibandingkan zat yang terlarut. Berdasarkan daya hantar listrik larutan dapat dibedakan menjadi larutan elektroli dan lartuan non elektrolit larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Berdasarkan derajat ionisasinya larutan elektrolit dibedakan menjadi larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.

3.2 Saran Selama ini kehidupan kita sangat berkaitan dengan berbagai zat kimia yang dapat kita temui dalam berbagai macam bentuk. Sebagai pelajar yang sedang menuntut ilmu tentunya masih sangat banyak kekurangan dan belum menemukan hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan dimakalah ini, oleh karena itu, penulis sangat berharap kepada kita semua untuk tidak hanya puas dengan materi ini saja karena materi ini begitu singkat, marilah kita mencari dan mengkaji ilmu yang lebih banyak agar kita tidak termasuk dalam orang-orang yang mengetahui

tentang zat-zat kimia dalam kehidupan kita sehari-hari.

DAFATAR PUSTAKA Goldberg, D. E. 2007. Kimia untuk Pemula Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga Purba, M. 2007. Kimia 2B untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga www.wikipedia.com

You might also like