You are on page 1of 15

KARYA ILMIAH

RELASI AKTIF ORGANISASI DENGAN KECAKAPAN BERBAHASA

DI SUSUN OLEH : BAGUS NUGROHO XI IPA 3 ( 5 )

SMA NEGERI 1 JERUKLEGI KABUPATEN CILACAP 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan kepala sekolah sebagai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia pada : hari tanggal : :

untuk dijadikan sebuah syarat pemenuhan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia pada kelas XI IPA SMA Negeri 1 Jeruklegi..

Penulis

Guru Bahasa Indonesia

Bagus Nugroho NIS. 4184

Rochani, S.Pd.
NIP.

Mengetahui dan menyetujui : Mabigus SMA Negeri 1 Jeruklegi

Drs. Bangun Sukarjo MM.Pd.


NIP.19630727 198601 1002

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwataala yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah dengan judul Relasi Aktif Organisasi dengan Kecakapan Berbahasa ini dengan baik. Karya ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas XI IPA SMA negeri 1 Jeruklegi.

Organisasi adalah suatu wadah sebuah perkumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dengan melaksanakan tugasnya masing-masing. Dalam hal ini organisasi mempunyai dampak baik dan buruk bagi setiap aktifis yang ada di dalamnya. Salah satu dampak positifnya adalah seorang aktifis organisasi akan lebih pandai atau cakap dalam berbahasa dengan orang lain dalam kehidupan sehari hari.

Penulis berharap karya ilmiah ini dapat berguna bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya. Untuk itu mohon kritik dan saran yang memotivasikan penulis untuk penulisan karya ilmiah di masa yang akan datang.

Jeruklegi, 14 April 2013

Penulis

DAFTAR ISI

1. 2. 3. 4. 5.

Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah C. Rumusan Masalah D. Tujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian F. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah 6. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Organisasi B. Macam Macam Organisasi C. Instrumen Organisasi D. Manfaat Organisasi E. Hipotesis 7. BAB III METODE PENELITIAN Metode Survei 8. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan 9. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 10.DAFTAR PUSTAKA 11.LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini sekolah di Indonesia adalah tempat kita untuk mendidik diri sendiri dan orang lain untuk menjadi manusia manusia yang baik, berbudi pekerti luhur, serta berilmu dan mampu untuk mengamalkannya untuk orang lain. Sekolah mengadakan kegiatan belajar mengajar melalui kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler. Kegiatan intrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar di dalam atau di luar ruangan dengan materi mata pelajaran yang ada. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan belajar mengajar di dalam dan di luar ruangan tentang keterampilan keterampilan yang perlu dikembangkan pada diri setiap siswa sekolah. Organisasi adalah suatu wadah perkumpulan dua orang atau lebih yang saling berinteraksi dan melaksanakan tugasnya masing-masing yang kegiatannya bersifat ekstrakurikuler di sekolah. Dalam hal ini organisasi mempunyai dampak baik dan buruk bagi setiap aktifis yang ada di dalamnya. Salah satu dampak positifnya adalah seorang aktifis organisasi akan lebih pandai atau cakap dalam berbahasa dengan orang lain dalam kehidupan sehari hari. Berdasarkan uraian diatas penulis bermaksud mengadakan penelitian untuk mengetahui manfaat organisasi bagi seorang siswa aktifis organisasi khususnya dalam hal kecakapan berbahasanya pada kehidupan sehari hari untuk berinteraksi dengan orang lain.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah sebagai berikut : 1. Arti pentingnya organisasi bagi siswa baik dalam kehidupan di sekolah, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 2. Pengadaan organisasi disekolah sebisa mungkin dapat memenuhi kebutuhan para siswa yang mempunyai beberapa aspek keinginan dan keterampilan serta kepemimpinan dalam bidang bidang keorganisasian yang dimilikinya. 3. Kegiatan organisasi di suatu sekolah harus dapat menciptakan manusia manusia yang benar benar unggul dalam kemampuan kepemimpinannya, berpengatahuan luas, dan mempunyai kecakapan berbahasa lebih di bandingkan dengan siswa lain yang tidak aktif dalam suatu organisasi yang ada.

C. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah peneliti sebagai berikut : 1. Seberapa pentingkah sebuah pendidikan organisasi bagi seorang siswa sekolah ? 2. Bagaimana peran seorang guru maupun siswa dalam kegiatan organisasi di sekolah ? 3. Apa manfaat kegiatan organisasi bagi seorang aktifis organisasi yang umumnya seorang siswa di sekolah ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui seberapa penting arti organisasi bagi seorang siswa yang sedang belajar khususnya tingka menengah. 2. Untuk mengetahui posisi dan peran seorang guru dan siswa dalam sebuah organisasi yang sedang di jalankan. 3. Untuk mengetahui manfaat manfaat kegiatan organisasi bagi seorang siswa sekolah.

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi Peneliti a. Mengetahui efektifitas penerapan kegiatan organisasi dan sikap ilmiah siswa pada kecakapan berbahasa. b. Sebagai sarana aplikasi kegiatan organisasi dalam pembelajaran secara tidak langsung. c. Memberikan pengalaman melakukan penelitian kegiatan organisasi untuk memperkaya pemahaman tentang metode penelitian ilmiah. 2. Bagi Sekolah a. Menambah alternatif pendekatan kegiatan organisasi dalam peningkatan kecakapan berbahasa antar warga sekolah. b. Meberikan peluang baik baru untuk siswa bersemangat besar untuk berorganisasi.

c. Membiasakan interaksi antara siswa dengan guru maupun staf tata usaha yang menggunakan kecakapan berbahasa yang baik. d. Menambah wawasan tentang efektifitas kegiatan organisasi dalam perbaikan kecakapan bahasa siswa dengan orang tua ataupun guru di sekolah.

F. Sitematika Penulisan Karya Ilmiah


Sebagaimana sebuah laporan ilmiah, maka karya ilmiah ini memiliki sitematika yang disebut sistematika karya ilmiah. Tujuan dipergunakan sistematika yaitu memudahkan penulis menyusun laporan yang sitematis sehingga diperoleh deskripsi yang jelas dan mendetail mengenai karya ilmiah. Sitematika karya ilmiah ini sebagai berikut : A. Bagian Awal Karya Ilmiah, berisi : sampul judul, halaman judul dalam, lembar pengesahan, kata pengantar dan daftar isi. B. Bagian Isi Karya Ilmiah, terdiri atas : BAB I. Pendahuluan, yang berisi : latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sitematika karya ilmiah. BAB II. Kajian Pustaka Kajian pustaka merupakan pustaka atau teori yang digunakan untuk memecahkan masalah pokok dalam penyusuna karya ilmiah, yang meliputi pengertian organisasi, macam organisasi, instrumen dan manfaat organisasi serta hipotesis. BAB III. Metode Penelitian yang menguraikan : metode telaah pustaka dan metode wawancara. BAB IV. Hasil dan Pembahasan Dalam hal ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang dibuat. BAB V. Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran C. Bagian Akhir Karya Ilmiah, terdiri dari : 1. Daftar Pustaka 2. Lampiran lampiaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Pengertian Organisasi
Organisasi (Yunani: , organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama. Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin,metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama . James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran. Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

B. Macam Macam Organisasi


Adapaun macam atau bentuk bentuk organisasi sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Organisasi politik Organisasi sosial Organisasi mahasiswa Organisasi olahraga Organisasi sekolah Organisasi negara.

C. Instrumen Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun Organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan Struktur Organisasi adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan

Struktur organisasi Pusdiklat Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

Elemen struktur organisasi Ada enam elemen kunci yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika hendak mendesain struktur, antara lain:

Spesialisasi pekerjaan. Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi-bagi ke dalam beberapa pekerjaan tersendiri. Departementalisasi. Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara bersamasama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan pelanggan. Rantai komando. Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung jawab kepada siapa. Rentang kendali. Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Sentralisasi dan Desentralisasi. Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi. Desentralisasi adalah lawan dari sentralisasi. Formalisasi. Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.

Desain organisasi yang umum. Struktur sederhana Struktur sederhana adalah sebuah struktur yang dicirikan dengan kadar departementalisasi yang rendah, rentang kendali yang luas, wewenang yang terpusat pada seseorang saja, dan sedikit formalisasi. Struktur sederhana paling banyak dipraktikkan dalam usaha-usaha kecil di mana manajer dan pemilik adalah orang yang satu dan sama. Kekuatan dari struktur ini adalah kesederhanaannya yang tercermin dalam kecepatan, kefleksibelan, ketidakmahalan dalam pengelolaan, dan kejelasan akuntabilitas. Satu kelemahan utamanya adalah struktur ini sulit untuk dijalankan di mana pun selain di organisasi kecil karena struktur sederhana menjadi tidak memadai tatkala sebuah organisasi berkembang karena formalisasinya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi cenderung menciptakan kelebihan beban (overload) di puncak. Birokrasi Birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando. Kekuatan utama birokrasi ada kemampuannya menjalankan kegiatan-kegiatan yang terstandar secara sangat efisien, sedangkan kelemahannya adalah dengan spesialisasi yang diciptakan bisa menimbulkan konflik-konflik subunit, karena tujuan-tujuan unit fungsional dapat mengalahkan tujuan keseluruhan organisasi. Kelemahan besar lainnnya adalah ketika ada kasus yang tidak sesuai sedikit saja dengan aturan, tidak ada ruang untuk modifikasi karena birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan menghadapi masalah yang sebelumnya telah mereka hadapi dan sudah ada aturan keputusan terprogram yang mapan.

Struktur matriks Struktur matriks adalah sebuah struktur yang menciptakan garis wewenang ganda dan menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur matriks dapat ditemukan di agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, laboratorium penelitian dan pengembangan, perusahaan konstruksi, rumah sakit, lembaga-lembaga pemerintah, universitas, perusahaan konsultan manajemen, dan perusahaan hiburan. Pada hakikatnya, struktur matriks menggabungkan dua bentuk departementalisasi: fungsional dan produk Kekuatan departementalisasi fungsional terletak, misalnya, pada penyatuan para spesialis, yang meminimalkan jumlah yang diperlukan sembari memungkinkan pengumpulan dan pembagian sumber daya khusus untuk keseluruhan produk. Kelemahan terbesarnya adalah sulitnya mengoordinasi tugas para spesialis fungsional yang beragam agar kegiatan mereka rampung tepat waktu dan sesuai anggaran. Departementalisasi produk, di lain pihak, memiliki keuntungan dan kerugian yang berlawanan. Departementalisasi ini memudahkan koordinasi di antara para spesialis untuk menyelesaikan tugas tepat waktu dan memenuhi target anggaran. Lebih jauh, departementalisasi ini memberikan tanggung jawab yang jelas atas semua kegiatan yang terkait dengan sebuah produk, tetapi dengan duplikasi biaya dan kegiatan. Matriks berupaya menarik kekuatan tersebut sembari menghindarkan kelemahan-kelemahan mereka. Karakteristik struktural paling nyata dari matriks adalah bahwa ia mematahkan konsep kesatuan komando sehingga karyawan dalam struktur matriks memiliki dua atasan manajer departemen fungsional dan manajer produk. Karena itulah matriks memiliki rantai komando ganda.

D. Manfaat Organisasi
Ikut dalam sebuah organisasi mempunyai beberapa manfaat. Berikut ini manfaat yang bisa di dapat jika mengikuti organisasi. Belajar manajemen Di dalam organisasi, orang akan belajar seni mengatur dan hidup dalam keteraturan. Bagaimana belajar sistem bawahan dan atasan yang nantinya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di kantor. Bagaimana bersikap sebagai bawahan dan bagaimana menjadi pimpinan. Semua ada dalam organisasi. Belajar administrasi Administrasi seperti surat menyurat bisa ditemui dalam setiap organisasi. Bagaimana mengatur surat keluar masuk, surat keputusan, surat keterangan dan surat kuasa. Itu semua bisa dipelajari dalam organisasi siswa/mahasiswa. Belajar menyampaikan pendapat Organisasi identik dengan rapat. Setiap rapat, pengurus organisasi akan sering berdiskusi terhadap suatu permasalahan atau program yang akan dilaksanakan. Semakin sering menyampaikan pendapat, semakin mudah pula orang mengeluarkan pendapat dengan efektif dan efisien.

E. Hipotesis Dari semua penjelasan diatas dapat diambil hipotesis bahwa karena aktifitas siswa yang aktif dan benar benar berorganisasi dalam suatu organisasi tertentu di sekolah maka siswa tersebut lebih memiliki kecakapan berbahasa lebih baik daripada siswa yang tidak aktif dalam organisasi ataupun yang berorganisasi tapi tidak bersungguh sungguh.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode Survei
Metode survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan padaresponden. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Jenis penelitian survei adalah teknik wawancara atau interview. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-toface interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1. Hasil Penelitian
Setelah peneliti melakukan survey terhadap beberapa subyek penelitian, maka didapatkan hasil bahwa seorang aktifis organisasa yang benar-benar, ternyata memang memiliki kecakapan berbahasa yang cukup baik dibandingkan dengan siswa yang biasa saja ataupun berorganisasi dengan tanpa serius.

2. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. B.

Kesimpulan Saran

You might also like