Professional Documents
Culture Documents
Zubaidah
Ana Apryana
Kelompok 2:
Yesi Afriani Dian Astrina
Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari bahasa Latin yaitu corruptio dari kata kerja corrumperen yang artinya busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, atau menyogok. Menurut Transparency International, korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari Sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi mencangkup unsur unsur sebagai berikut yaitu : Perbuatan melawan hokum Penyalahgunaan wewenang, kekuasaan, kesempatan dan sarana Memperkaya diri sendiri atau orang lain ( Korporasi ) Merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara
2. Dr. Kartini kartono Dr. Kartini Kartono mengatakan bahwa korupsi itu adalah tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna mengeduk keuntungan pribadi, merugikan kepentingan umum. Korupsi juga sering dimengerti sebagai penyalahgunaan kekuasaan dan kepercayaan untuk keuntungan pribadi.
3. Nye, J.S. Nye, J.S. (1967) dalam Corruption and political development mendefiniskan korupsi sebagai prilaku yang menyimpang dari aturan etis formal yang menyangkut tindakan seseorang dalam posisi otoritas publik yang disebabkan oleh motif pertimbangan pribadi, seperti kekayaan, kekuasaan dan status
4. Wahyudi Kumorotomo Menurut Wahyudi, korupsi adalah representasi dari rendahnya akuntabilitas birokrasi publik. Dapat diambil kesimpulan bahwa Korupsi itu Adalah kejahatan atau penyimpangan berupa pelanggaran hukum yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya demi kepentingan pribadi, di mana tindakan tersebut menimbulkan kerugian yang besar bagi negara dan masyarakat.
Pembagian Korupsi
Korupsi Eksotortif korupsi manipulatif Korupsi Nepotistic Korupsi Subversive Korupsi jalan pintas Korupsi upeti Korupsi kontrak Korupsi pemerasan
Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa. Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil. Tidak adanya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau "sumbangan kampanye". Lemahnya ketertiban hukum. Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama".
Dampak Positif
Adapun dari sisi positif, korupsi tidak memiliki nilai positif dalam segala bidang, namun bagi Koruptor itu sendiri terdapat beberapa manfaat baginya, yaitu :
Dapat Memperkaya dirinya sendiri Dapat Menghidupi keluarganya dengan sangat sangat makmur Memberikan kepuasan material Mempersingkat rentang pendapatan Memberikan kepuasan fisik bagi diri si koruptor
Dampak Negatif
Secara umum , dampak dampak yang disebabkan oleh korupsi antara lain yaitu :
Kenaikan harga-harga barang akibat anggaran APBN yang dikorupsi Bertambahnya rakyat miskin dikarenakan uang tunjangan bagi rakyat miskin yang seharusnya disalurkan dikorupsi. Kesenjangan pendapatan semakin tinggi. Banyaknya rakyat yang di PHK akibat perusahaan kecil tempat mereka kerja gulung tikar akibat dana investasinya dikorupsi.
korupsi membuat sejumlah investor kurang percaya untuk menanamkan modalnya di Indonesia dan lebih memilih menginvestasikannya ke negara-negara yang lebih aman
korupsi menyebabkan terjadinya inefisiensi korupsi meningkatkan ongkos niaga karena kerugian dari pembayaran ilegal korupsi mempersulit legitimasi pemerintahan dan nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi. Korupsi dapat mempersulit berkembangnya demokrasi dan terselenggaranya tata pemerintahan yang baik dan bersih. Korupsi juga memberikan kontribusi pada nilai defisit fiskal yang besar,meningkatkan income inequality, dikarenakan korupsi membedakan kesempatan individu dalam posisi tertentu untuk mendapatkan keuntungan dari aktivitas pemerintah
a. Demokrasi
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik (good governance) dengan cara menghancurkan proses formal.
b. Ekonomi
Korupsi juga mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak efisienan yang tinggi. distorsi (kekacauan) di dalam sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan upah tersedia lebih banyak.