You are on page 1of 20

KOSMOGRAFI

PLANET DALAM
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kosmografi Yang Diampu Oleh Dr. Sarwono, M.Pd

Disusun oleh : KELOMPOK 4 ( KELAS A ) 1. Abu Rizal Afiat 2. Intan Purnama Sari 3. Irfan Nur Zaini 4. Kurnia Sukmawati K5410002 K5410026 K5410027 K5410033

PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN.................................................................................... 2 B. PEMBAHASAN....................................................................................... 3 1. Sabuk Asteroid................................................................................... 3 2. Komposisi Sabuk Asteroid..................................................................5 3. Sistem Pengelompokan Planet........................................................... 5 i. Menjadikan Planet Bumi sebagai batas pengelompokan...........5 ii. Menjadikan asteroid sebagai pembatas................................... 6 iii. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun planet....6 4. Planet Dalam....................................................................................... 7 a. Planet Merkurius...........................................................................8 b. Planet Venus.................................................................................... 11 c. Planet Bumi...................................................................................... 13 d. Planet Mars.....................................................................................16 C. KESIMPULAN............................................................................................. 18 Daftar Pustaka

A. PENDAHULUAN

Gambar 1. Tata Surya Tata surya merupakan suatu sistem yang terdiri atas matahari dan benda-benda langit yang beredar mengelilinginya. Matahari merupakan pusat tata surya karena dikelilingi oleh benda-benda langit di sekelilingnya, termasuk planet dan asteroid. Benda-benda langit yang mengelilingi matahari tersebut memiliki lintasan peredaran tertentu yang berbentuk elips. Peredaran benda langit mengelilingi matahari tersebut dikenal dengan istilah revolusi. Adapun bidang edar yang terbentuk oleh planet bumi disebut ekliptika. Dalam revolusinya, anggota tata surya pada suatu saat berada pada jarak yang paling dekat dengan matahari atau disebut dengan periheIium dan pada saat yang lain berada pada jarak yang paling jauh dari matahari yaitu disebut aphelium. Hal tersebut dijelaskan oleh Johannes Kepler seperti berikut. 1. Lintasan anggota tata surya berbentuk elips dengan matahari sebagai titik fokusnya. 2. Garis hubung planet dan matahari menyapu luasan yang sama dalam waktu yang sama (AMB = CMD). Hal tersebut berarti bahwa gerakan benda langit akan semakin cepat ketika berada di dekat matahari. sebaliknya jika berada jauh dari matahari maka gerakannya akan semakin melambat. Penjelasan Kepler tersebut sering

dinamakan dengan istilah hukum Kepler. Penjelasan pertama disebut hukum I Kepler, sedangkan penjelasan kedua disebut hukum II Kepler. Selain kedua hukum itu terdapat hukum III Kepler. Hukum ini menjelaskan perbandingan jarak antara planet dan matahari. Gerakan benda-benda langit menjadi sangat teratur karena pada peredarannya mengitari matahari dikendalikan oleh gaya tarik-menarik antara planet dengan matahari yang disebut gaya gravitasi. Jika jarak antara planet dan matahari makin dekat, gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya makin besar. Akibatnya. gerak revolusi planet makin cepat. Sebaliknya jika jarak antara matahari dan planet makiu jauh. gaya gravitasi yang terjadi di antara keduanya makin kecil. Akibatnya. gerak revolusi planet makin lambat. Hal tersebut sesuai dengan hukum Kepler. Mengapa planet-planet dan anggota tata surya lainnya beredar mengelilingi matahari? Massa matahari sangat besar. sekitar 333.000 kali massa bumi. Adapun massa planet terbesar (Yupiter) hanya sekitar 300 kali massa bumi. Jadi, massa matahari bisa dikatakan hampir mewakili massa keseluruhan tata surya. Perbedaan massa yang sangat besar inilah yang menyebabkan seluruh anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Untuk mempermudah dalam mempelajari planet-planet yang ada di dalam sistem tata surya, maka dibuatlah pengelompokan sehingga dapat dengan jelas dibedakan baik menurut persamaan maupun perbedaannya. Salah satu klasifikasi planet yang digunakan adalah dengan menggunakan sabuk asteroid sebagai batas klasifikasi dan menghasilkan klasifikasi berupa planet dalam dan planet luar. Untuk memperdalam pengetahuan tentang planet dalam (inner planet) maka dalam makalah ini akan fokus pada pembahasan planet dalam.

B. PEMBAHASAN 1. Sabuk Asteroid Di dalam sistem tata surya, dijumpai adanya sabuk asteroid yang memisahkan antara planet-planet anggota tata surya menjadi Planet Dalam dan Planet Luar. Sabuk asteroid merupakan bagian Tata Surya yang terletak

di antara orbit planet Mars dan Jupiter.

Daerah ini dipenuhi oleh sejumlah asteroid atau disebut juga

dengan istilah planet kerdil. Sabuk asteroid disebut juga sebagai sabuk utama (main

belt) untuk membedakan dari konsentrasi planet kerdil lainnya di dalam sistem tata surya, seperti Sabuk Gambar 2. Sabuk Asteroid Kuiper dan scattered

disc. Lebih dari separuh massa sabuk utama terdapat di empat terbesar objek: Ceres, 4 Vesta, 2 Pallas, dan 10 Hygiea. Kesemuanya berdiameter lebih dari 400 km, sementara Ceres, planet kerdil yang ada di sabuk utama memiliki diameter sekitar 950 kilometer. Selebihnya mempunyai berbagai ukuran sampai sekecil partikel debu. Distribusi penyebaran bahan asteroid ini sangat tipis sehingga kapal ruang angkasa dapat melewatinya tanpa celaka. Akan tetapi, ada tabrakan antara asteroid-asteroid besar, yang menghasilkan kumpulan asteroid yang memiliki karakteristik yang mirip (orbital dan komposisi). Tabrakan juga menghasilkan debu yang membentuk komponen utama cahaya zodiak (zodiacal light). Sebuah asteroid di dalam sabuk utama dapat dikategorikan berdasarkan spektrumnya, yang sebagian besar jatuh ke dalam tiga kelompok dasar: karbon (C-type), silikat (S-tipe), dan kaya logam (M-type). (wikipedia) Planet dalam memiliki perbedaan karakteristik dengan Planet luar. Planet dalam tersusun atas batuan dan planet luar tersusun atas kumpulan gas. Planet dalam meiliki bentuk yang lebih kecil dan lebih padat bila

dibandingkan dengan planet luar. Planet dalam juga meiliki sedikit satelit bahkan ada yang tidak memiliki satelit serta cincin yang melingkari planet sedangkan pada anggota planet luar dijumpai banyak satelit dan cincin yang melingkari planet.

2. Komposisi Sabuk Asteroid Sabuk asteroid diisi oleh asteroid dalam berbagai ukuran yang jumlahnya jutaan bahkan miliaran. Sebagian besar asteroid yang terdapat di dalam Sabuk Asteroid terbuat dari batuan luar angkasa dengan sedikit kandungan unsur besi dan nikel. Kemudian sebagian kecil asteroid terbentuk dari campuran antara unsur-unsur tersebut, berhubungan dengan kandungan karbon yang kaya. Beberapa asteroid yang memiliki jarak cukup jauh dari matahari mengandung banyak es. Meskipun asteroid tersebut tidak cukup besar untuk melalui atmosfer bumi, tapi banyak bukti yang menunjukkan bahwa beberapa asteroid mengandung air. Beberapa asteroid yang mengisi sabuk asteroid memiliki ukuran yang besar dengan diameter lebih besar dari 240 km sedangkan yang lainnya berukuran kecil yang merupakan puing-puing hasil tabrakan antar asteroid. bentuk asteroid ini tidak beraturan. Sabuk Asteroid berjarak kurang lebih 2,5 kali dari jarak antara bumi dengan bulan. Sabuk asteroid mengandung material-material yang cukup untuk membentuk planet sebesar empat kali planet bumi.

3. Sistem Pengelompokan Planet Untuk mempermudah dalam mengobservasi planet, maka para astronom membuat pengelompokan planet. Terdapat tiga cara

pengelompokan planet-planet yang dijelaskan sebagai berikut; i. Menjadikan Planet Bumi sebagai batas pengelompokan Planet yang berada di dalam orbit bumi dikelompokkan sebagai planet inferior sedangkan planet yang terletak di luar orbit bumi dikelompokkan sebagai planet superior. Yang termasuk planet inferior

hanyalah Merkurius dan Venus; sedangkan planet superior adalah Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Gambar 3. Planet Inferior dan Planet Superior

ii. Menjadikan asteroid sebagai pembatas Berdasarkan cara pengelompokan menggunakan batas sabuk asteroid maka dikenal dua kelompok yaitu Planet Dalam (inner planet) dan Planet Luar (outer planets). Planet yang orbitnya berada di dalam sabuk asteroid yaitu planet dalam, sedangkan yang berada di luar sabuk asteroid disebut sebagai planet luar. Yang termasuk planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars sedangkan yang termasuk planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Gambar 4. Planet Luar dan Planet Dalam

iii. Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusun planet

Berdasarkan ukuran dan komposisi bahan penyusunnya maka planet dibagi menjadi dua, yaitu Planet Terrestrial dan Planet Jovian. Planet Terrestrial atau planet kebumian adalah planet yang ukuran dan komposisinya mirip dengan Bumi. Yang termasuk dalam planet terrestrial adalah Merkurius, Venus, Bumi dan Mars. Planet Jovian atau planet raksasa adalah planet yang ukuran dan komposisi penyusunnya mirip dengan Jupiter yaitu terdiri atas bongkahan es dan gas hidrogen. Yang termasuk Planet Jovian adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Gambar 5. Planet Terestrial

Gambar 6. Planet Jovian

4. Planet Dalam Sebagaimana yang telah diketahui bahwa planet-planet berukuran relative besar, bersuhu dingin dan mengorbit matahari. Planet tidak memancarkan cahaya. Seperti bulan yang memantulkan cahaya matahari. Planet cukup massif untuk grafitasinya yang menjadikan permukaan seperti

bola, akan tetapi cukup kecil untuk menghindari fusi thermonuklir di dalam intinya. Dibandingkan dengan planet yang tergolong ke dalam planet luar, empat planet yang terdekat dengan matahari memiliki jarak yang saling berdekatan. Mereka adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planetplanet tersebut ukurannya kecil dan sangat padat. Seluruh planet dalam tersebut memiliki atmosfer (meskipun Merkurius hampir tidak memiliki atmosfer) mereka juga merupakan planet yang kaya akan berbatu, masingmasing dengan sebuah cairan yang mengandung mineral pada keraknya seperti komposisi pada bumi. Inilah mengapa planet dalam sering disebut planet terrestrial. Masing-masing planet yang termasuk Planet Dalam memiliki karakteristik tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan perbedaan karakteristik tersebut maka sangat menarik untuk dilakukan observasi pada setiap planet. Berikut ini adalah penjelasan tentang karakteristik masing-masing planet anggota Planet Dalam.

a. Merkurius

Gambar 7. Planet Merkurius

Keberadaan Merkurius telah diketahui

sejak abad ketiga

sebelum Masehi oleh orang-orang Sumeria. Oleh orang-orang Yunani, planet ini diberi nama Apollo ketika terlihat pada pagi hari, dan Hermes ketika Merkurius terlihat pada sore hari. Namun astronom Yunani telah mengetahui bahwa dua nama itu merujuk pada planet yang sama. Merkurius terbentuk kira-kira 4,5 milyar juta tahun yang lalu. Pada saat itu Merkurius dihujani meteorit. Saat itu lapisan Merkurius berupa inti besi dan berlapiskan Silikat. Setelah hujan meteor selesai, lava mengalir di permukaannya dan menutupi lapisan sebelumnya. Pada masa ini puing-puing banyak yang tersapu. Merkurius masih dihujani oleh meteorit, tetapi tidak sering. Pada saat itu daratan antar kawah terbentuk. Tahap selanjutnya, Merkurius dihujani oleh meteorit kecil sehingga membentuk permukaan berdebu yang dikenal dengan nama regolith. Beberapa meteroit besar masih menabrak dan membentuk kawah di permukaan Merkurius. Merkurius merupakan sebuah planet yang ukurannya lebih besar dari pada bulan dan hampir sama. Orbit Merkurius sangat dekat dengan Matahari sehingga sangat sukar diamati dari Bumi. Jarak merkurius dari matahari adalah 57,9 juta km sehingga merupakan planet terdekat dengan matahari namun cukup jauh dari bumi. Jarak terjauh dari matahari adalah 69,7 juta km sedangkan jarak terdekatnya dengan matahari adalah 45,9 juta km. Inilah alasan mengapa astronom kuno tidak pernah melihat Merkurius. Karena cahaya matahari yang sangat terang, Merkurius hanya bisa dilihat saat sore hari sehingga dikatakan hampir mirip dengan bulan. Merkurius memiliki atmosfer yang sangat tipis yaitu sekitar seper triliun kepadatan atmosfer bumi karena gravitasi merkurius yang sangat kecil dan lemah. Hal tersebut berarti bahwa di merkurius tidak mempunyai selimut atmosfer dan karena tidak ada angin untuk mentransfer panas dari wilayah satu ke yang lain maka pada malam hari di merkurius suhunya sangat dingin kira-kira -1700oC sehingga planet tersebut akan membeku sedangkan pada siang hari planet tersebut akan terbakar. Akibatnya Merkurius menjadi planet yang bercahaya terang di

malam hari dan terlihat paling jelas sebagai bintang malam pada bulan September dan Oktober. Planet ini terlihat dekat dengan matahari pada waktu matahari terbit atau tenggelam. Merkurius memiliki massa sebesar 3,3 x 1026 gram dengan inti berupa besi yang radiusnya mencapai 1800-1900 km, jika dibandingkan dengan planet bumi maka perbandingannya adalah 1:0,056. Diameternya adalah 4878 km dengan luas permukaan planet mencapai 7.475 x 107. Pada hari-hari biasa, suhu permukaan merkurius pada siang hari adalah sebesar 350oC dan -170oC pada malam harinya. Namun pada cuaca ekstrim suhu pada siang hari bisa mencapai 427oC dan -183oC pada malam harinya. Waktu rotasi Merkurius 59 hari, sedangkan waktu

revolusinya 88 hari. Setiap Merkurius menyelesaikan 3 kali rotasi, Merkurius telah mengelilingi Matahari sebanyak 2 kali. Merkurius juga memiliki medan magnet yang cukup besar. Dengan adanya medan magnet yang cukup besar tersebut maka menandakan bahwa Merkurius memiliki inti yang berwujud besi lebur. Medan magnetik Merkurius memiliki dua buah kutub dan kemiringan pada kedua kutubnya sama dengan sumbu Merkurius. Di Merkurius telah ditemukan sebuah gelombang kejut (gelombang yang bergerak dengan sangat cepat) disebut busur kejut yang berada di depan planet tempat medan magnetik bertemu dengan angin matahari. Karena merkurius merupakan planet yang terdekat dengan matahari maka merkurius merupakan planet yang paling cepat mengelilingi matahari yaitu hanya membutuhkan waktu 88 hari waktu bumi. dengan demikian maka dapat dikatakan bahwa satu tahun di merkurius sama dengan 88 hari di bumi. Hal ini membuat waktu harian menjadi sangat panjang dan sangat panas dengan suhu setinggi 4300oC. Pada suatu saat, Merkurius akan terlihat tepat di depan Matahari. Astronom menyebut peristiwa tersebut dengan nama transit. Proses

transit sama dengan gerhana Matahari. Namun, transit terjadi pada planet, bukan pada Satelit alam. Saat transit, planet bergerak di antara Matahari dan Bumi. Karena planet tersebut jauh dari Satelit alam maka

10

planet tidak mampu menutupi Matahari selama masa transit sebagaimana dapat dilakukan Satelit alam saat gerhana Matahari. Lapisan-lapisan Merkurius Permukaan Merkurius banyak ditutupi oleh kawah, seperti Satelit alam. Selain kawah, Merkurius juga dipenuhi lubang-lubang berbentuk kolam hasil tumbukan dengan meteorit dan beberapa aliran lava. Merkurius juga memiliki barisan kawah yang membentang antara 100 meter hingga 1.300 kilometer. Kawah terbesar yang dimiliki Merkurius dinamakan Basin Caloris yang memiliki garis tengah 1.300 kilometer. Caloris adalah nama Latin dari panas. Dinamakan Caloris karena letaknya paling dekat dengan Matahari saat Merkurius

b. Venus

Gambar 8. Planet Venus Venus merupakan planet terdekat kedua dengan matahari. Jarak dari matahari adalah 108,2 juta km. Jarak terjauh dari matahari adalah 109 juta km dan jarak terdekatnya adalah 107,4 juta km. Periode rotasi planet venus adalah 243,16 hari sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari di bumi. Diameter planet venus 12.104 km dengan massa 4.870 x 1027 gram. Perbandingan massa dengan planet bumi adalah 1:0,815 sedangkan perbandingan volumenya adalah 1:0,18 sehingga memiliki ukuran yang

11

hampir sama dengan bumi. Suhu permukaan planet venus adalah 480oC. Permukaan planet venus tersembunyikan oleh keberadaan awan yang tebal. Di planet ini tidak dijumpai adanya air dan oksigen. Meskipun volumenya hampir sama dengan planet bumi, namun tekanan di permukaan planet venus mencapai sembilan puluh kali tekanan yang ada di planet bumi. Planet Venus kadang-kadang terlihat di sebelah timur sebelum matahari terbit sehingga sering disebut Bintang Timur atau Bintang Pagi. Kadang-kadang venus juga terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga dinamakan Bintang senja, Bintang Barat, atau Bintang Malam. Ada lagi yang menyebutnya Bintang Kejora. Venus adalah planet yang paling dekat dengan bumi dan hampir menyerupai bumi. Memiliki ukuran dan kepadatan yang sama dengan bumi. Jarak dari matahari juga hampir sama. Meskipun demikian, Venus mempunyai atmosfer yang sangat rapat, tidak tembus cahaya, dan permukaannya tertutup kabut dengan rata-rata suhunya 4600oC. Atmosfer venus terdiri dari 96% gas CO2 dan terlihat berwarna kuning. Sebagaimana yang diketahui bahwa gas CO2 merupakan gas rumah kaca sehingga CO2 menghalangi keluarnya radiasi inframerah dan menjadikan panas matahari terperangkap di dalam atmosfer akhirnya menjadikan planet venus sebagai planet yang paling panas di dalam sistem tata surya. Perbedaan lain antara venus dengan bumi adalah bagaimana dua buah putaran planet terhadap sumbunya. Venus membutuhkan waktu 243 hari waktu bumi untuk berotasi penuh dan membutuhkan waktu 225 hari untuk berevolusi mengelilingi Matahari. Hal ini berarti satu hari lebih lama daripada satu tahun di Venus. Venus berputar berlawanan dengan arah putaran Bumi. Sebuah satelit yang berada di ruang angkasa mengamati tata surya dan melihat bahwa bumi berputar berlawanan arah jarum jam dan Venus berputar searah jarum jam. Pada tahun-tahun terakhir, 17 buah satelit mendarat di permukaan Venus. Satelit tersebut membewa 18 kendaraan ruang

12

angkasa. Dari data yang didapat alat tersebut, diketahui bahwa Venus mempunyai aktivitas vulkanik yang tinggi dan permukaannya sangat kasar. NASA menyatakan bahwa permukaan planet venus terbentuk oleh aktivitas vulkanik pada 300-500 juta tahun yang lalu. Di permukaan Venus dideteksi terdapat lebih dari 1000 pusat vulkanik yang diameternya lebih dari 20 km. Di planet ini terdapat dua area yang besar yaitu Ishtar Terra yang ukurannya hampir menyerupai Benua Australia di daerah kutub utara venus dan Aphrodite Terra yang berukuran menyerupai Amerika Selatan. Selain itu terdapat juga gunung tertinggi yang bernama Maxwell Montes dan tingginya dikatakan serupa dengan Gunung Everest.

c. Planet Bumi

Gambar 9. Planet Bumi Planet bumi adalah planet biru dengan luas perairan lebih luas daripada luas daratan. Air memelihara kehidupan dan menjadi fasilitas terjadinya proses-proses yang terjadi di permukaan yang membentuk daratan. Bumi berbentuk bulat tetapi tidak sempurna yaitu agak pepat di kedua kutubnya dan agak menggembung di sekitar khatulistiwa. Oleh karena itu garis tengah khatulistiwa lebih panjang daripada garis tengah kutub. Penyebab hal tersebut yaitu ketika bumi mengalami pembekuan dari gas menjadi cair kemudian menjadi padat, bumi berotasi sangat

13

sepat. Karena rotasi ini, kelembaman bumi menyebabkan bagian di sektitar khatulistiwa berayun keluar. Bumi merupakan satu-satunya planet di tata surya yang dihuni oleh makhluk hidup. Bumi merupakan planet ketiga terdekat dengan matahari. Bumi mempunyai atmosfer yang tersusun dari nitronen (N2) 78%, Oksigen (O2) 21%, dan sisanya 1% terdiri dari argon, karbon dioksida, ozon dan gas-gas lain. Diameter bumi kurang lebih 12.756 km dan sekitar dua pertiga dari permukaan bumi ditutupi oleh air. Jarak bumi dari matahari sekitar 150 Juta Km. Jarak tersebut dikenal dengan satu Satuan Astronomis (SA). Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan yang paling luar diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi. Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di Samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2. Usia planet bumi diperkirakan mencapai 4,6 milyar tahun. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraviolet, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraviolet.

14

Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70C hingga 55C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan mencapai 510 juta km2. Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 km. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. Perbedaan antara planet bumi dengan venus dan merkurius adalah bahwa di bumi terdapat satelit alam yaitu bulan. Bulan selalu mengelilingi bumi dalam berevolusi mengelilingi matahari. Bumi berotasi dalam waktu 23,9 Jam, dan berevolusi selama 365,3 Hari. Rotasi dan revolusi bumi dijelaskan sebagai berikut; 1. Rotasi Bumi Rotasi Bumi adalah perputaran Bumi pada porosnya. Akibat-akibat rotasi bumi adalah sebagai berikut; a. Peredaran semu harian benda-benda langit, b. Pergantian siang dan malam perbedaan waktu, c. Perbedaan percepatan gravitasi bumi, d. Pembelokan arah angin, e. Pembelokan arus laut. 2. Revolusi Bumi Yaitu perputaran bumi mengelilingi Matahari. Bidang Bumi mengelilingi Matahari disebut ekliptika. Sudut yang dibentuk antara bidang ekliptika dengan dengan bidang orbit planet lain disebut inklinasi. Periode bumi mengelilingi matahari adalah 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Bukti bahwa bumi berevolusi yaitu; a. Terjadinya paralaks bintang Yaitu pergeseran suatu benda jauh ketika dilihat dari bua kedudukan yang berbeda. b. Terjadinya aberasi cahaya bintang

15

Yaitu perpindahan yang tampak dalam arah cahaya dating dari sebuah bintang akibat gerakan revolusi bumi. c. Terjadinya efek dopler pada spectrum bintang Cahaya tampak warna biru memiliki frekuensi lebih tinggi dan warna merah memiliki frekuensi lebih rendah. Akibat revolusi bumi a. Gerak semu matahari b. Perubahan lamanya siang dan malam c. Pergantian musim d. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda-beda dari bulan ke bulan.

4. Planet Mars

Gambar 10. Planet Mars Planet mars merupakan planet keempat terdekat dengan matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Planet ini dikenal juga sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Warna merah tersebut berasal dari warna karat tanahnya yang kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos) yang diduga merupakan asteroid yang terjebak gravitasi Mars Letaknya yang berada di dekat sabuk asteroid sehingga menjadikannya sebagai anggota planet dalam yang berjarak paling jauh dari matahari. Para astronom menyatakan bahwa lingkungan Mars lebih bersahabat dan mendukung bagi kehidupan dibandingkan keadaan di

16

lingkungan Planet Venus. Meskipun demikian keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang didominasi oleh karbondioksida menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernapasan jika ingin tinggal di sana. Misi-misi ke planet merah ini sampai penghujung abad ke-20 belum menemukan jejak kehidupan apapun, termasuk kehidupan yang paling sederhana sekalipun. Planet mars Mempunyai inti yang terdiri atas batuan dan besi. Planet ini memiliki jarak sejauh 227,94 juta km dari matahari. Jarak terjauh dari matahari adalah 249,1 juta km dan jarak terdekatnya adalah 206,7 juta km. Periode rotasi planet ini adalah 24 jam 37 menit 22,6 detik dan periode revolusinya selama 687 hari. Diameternya adalah setengah dari diameter planet bumi atau sebesar 6.794 km dengan massa sebesar 6.421 x 1026 gram. Temperatur permukaannya adalah -23oC.

Atmosfernya jauh lebih tipis dari bumi dengan tekanan seperseratus tekanan atmosfer bumi. Gas utama dalam atmosfer mars adalah gas karbon dioksida yaitu sekitar 95% dan hanya sekitar 1.5% Oksigen. Planet mars juga memiliki satelit seperti bumi, hanya saja planet ini memiliki dua buah satelit yaitu Phobos dan Demios. Mars menangkap khayalan kita sebagai dunia yang lain,yang memungkinkan adanya kehidupan. Hal ini karena persamaan antara bumi dan mars. Mars ukurannya sedikit lebih kecil daripada bumi. Massanya 1/9 massa bumi, dan memiliki sebuah inti, mantel, kerak bumi dan sebuah atmosfer tipis yang tidak dingin. Memiliki kutub es di atasnya dan musim dua kali lebih panjang daripada musim di bumi karena jaraknya dari matahari dua kali lebih jauh. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles marineris, menunjukan aktivitas geologis yang terus terjadi sampai baru belakangan ini. Salah satu bentukan yang terlihat uni adalah bentukan yang berada di daerah Cydonia Mensae. Fitur ini merupakan sebuah perbukitan yang bila dilihat dari atas nampak sebagai sebuah wajah manusia. Banyak orang yang

17

menganggapnya sebagai sebuah bukti dari peradaban yang telah lama musnah di Mars, walaupun di masa kini, telah terbukti bahwa fitur tersebut hanyalah sebuah kenampakan alam biasa.

C. KESIMPULAN Berdasarkan penjelasan yang telah disampaikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa planet dalam yang beranggotakan Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars keberadaannya dibatasi oleh sabuk asteroid dan

karakteristiknya berbeda dengan anggota planet luar. Ukuran planet dalam relatif lebih kecil dengan unsur yang kompak yang terdiri atas batuan dan besi dan tidak terdapat cincin yang melingkari seperti planet luar.

18

Daftar Pustaka

Abby Cessna. Inner Planets. Dari www.universetoday.com/33059/inner-planets Admiranto, Gunawan. 1999. Tata Surya dan Alam Semesta. Bandung : Penerbit Kanisius Classification of the Planets and Their Physical Properties. Dari http://www.astro-tom.com/getting_started/planet_classification.htm Earth and Mars. NASA Mercury. Dari http://nineplanets.org/mercury.html The Asterois Belt. Dari http://www.aerospaceguide.net/asteroidbelt.html Venus. Dari solarsystem.nasa.gov/venus

19

You might also like