You are on page 1of 10

1. Jelaskan tentang perencanaan lokasi pabrik dan perencanaan lay out pabrik, disertai sumbernya!

Perencanaan lokasi merupakan salah satu kegiatan awal yang harus dilakukan sebelum perusahaan mulai beroperasi. Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup, mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, serta memungkinkan diadakannya perluasan usaha. Kesalahan dalam pemilihan lokasi akan mengakibatkan biaya

transportasi yang tinggi, kekurangan tenaga kerja, kehilangan kesempatan dalam bersaing, tidak tersedianya bahan baku yang cukup, dan sebagainya. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi

Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, besar sekali pengaruhnya terhadap tingkat kelancaran operasi perusahaan. Faktor utama, yaitu letak sumber bahan baku, letak pasar, masalah transportasi, supply tenaga kerja dan pembangkit tenaga listrik. Sedangkan faktor bukan utama, seperti rencana masa depan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan perusahaan, kemungkinan adanya perluasan kota, terdapatnya fasilitasfasilitas pelayanan, terdapatnya fasilitas-fasilitas pembelanjaan, persediaan air, investasi untuk tanah dan gedung, sikap masyarakat, iklim dan keadaan tanah. Metode penentuan lokasi pabrik secara ideal dapat menggunakan metode-metode

berikut : 1. Metode Beban Skor Adalah : metode penentuan lokasi pabrik secara kualitatif, metode ini mudah digunakan tetapi penilaiannya sangat subyektif sehingga jarang digunakan. Metode beban skor dilakukan dengan memberikan skor untuk setiap faktor yang dinilai terhadap alternatif lokasi pabrik. 2. Metode Perbandingan Biaya Metode ini dilakukan dengan cara memperbandingkan total biaya masing-masing alternatif lokasi. 3. Metode Break Even Point (BEP) Metode BEP dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan lokasi pabrik yang optimum. BEP diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC) atau laba = 0. 4. Metode Transportasi Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam metode transportasi adalah :

a. Kapasitas pabrik sebagai sumber b. Kapasitas permintaan di wilayah pemasaran atau gudang sebagai tempat tujuan c. Biaya produksi masing-masing pabrik d. Biaya distribusi dari tempat asal ke tempat tujuan 5. Metode Biaya Minimum Pada metode minimum tahapan yang dilakukan adalah : membuat tabel transportasi yang memuat alternatif lokasi pabrik, permintaan, jumlah biaya produksi dan transportasi, kemuadian pilih biaya terkecil. Lalu menguji tabel tersebut apakah sudah optimum dengan metode batu loncatan (stepping stone) dan membentuk jalur tertutup (close pert) untuk setiap sell non basis. 6. Metode Vogels Metode ini lebih mudah penggunaannya, karena tanpa menggunakan jalur tertutup. Metode Vogels menguji tabel optimum dengan teknik batu loncatan (teknik MODI), agar metode Vogels dapat menghasilkan alokasi dengan biaya minimum. Perencanaan layout merupakan salah satu tahap dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout, dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut. Tipe-tipe Layout

1. Process Layouts - Mengelompokan sumber daya - sumber daya yang sama. 2. Product Layouts - Didesain untuk memproduksi efisiensi produk yang spesifik 3. Hybrid Layouts - Mengkombinasikan aspek-aspek dari process layouts dan juga product layouts. 4. Fixed-Position Layouts - Untuk sesuatu yang terlalu besar untuk bergerak. Dasar Penetapan Layout Project (fixed position) Layout.

digunakan untuk proyek yang mana produknya susah untuk dipindahkan. perlengkapan, peralatan, bahan baku, pekerja dan sumber daya lainnya dibawa menuju tempat produksi.

Process Layout (functional layout).

aktifitas yang serupa disatukan ke dalam satu departement atau pusat kerja berdasarkan pada proses yang dilakukan. digunakan pada operasi yang hanya sebentar-sebentar atau usaha jasa (high variety, low volume). contoh : departement store, rumah sakit keunggulan : flexibility kelemahan : tidak efisien Product Layout (assembly lines).

mengatur aktifitas pada jalurnya berdasarkan pada rangkaian/urutan dari kegiatan operasi untuk produk/jasa yang khusus. cocok untuk produksi massal atau operasi/proses yang kontinu (yang mana permintaan stabil dan volume tinggi). keunggulan : efisien, dan mudah diterapkan kelemahan : tidak fleksibel (terhadap desain produk dan perubahan permintaan) Macam Tipe Layout yaitu :

1. Layout Proses Dikenal juga sebagai functional layout yaitu : proses pengaturan dan penempatan fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang memiliki karakteristik kerja yang sama atau memilikifungsi yang sama ditempatkan pada satu departemen atau bagian. Dalam layout proses ini, tipe dan karakteristik dari peralatan adalah faktor yang dominan dalam pengaturan letak fasilitas pabrik. 2. Layout Produk Atau Garis (Line Layout) Layout produk atau garis) adalah pengaturan tata letak fasilitas pabrik berdasarkan aliran dari produk tersebut. Tipe layout produk / garis ini merupakan tipe paling populer dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan produk secara massal dengan tipe produk relatif kecildan standar untuk jangka waktu relatif lama. Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi. 3. Layout Kelompok Adalah : pengaturan tata letak fasilitas pabrik ke dalam daerah-daerah atau kelompok mesin bagi pembuatan produk yang memerlukan pemrosesan yang sama. Setiap produk diselesaikan pada daerah tersendiri dengan seluruh urutan pengerjaan dilakuakn pada tempat tersebut.

4. Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout) Adalah : pengaturan material atau komponen produk yang dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan bergerak/berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. 5. Layout Bentuk U Hakekat layout bentuk U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir berada pada posisi yang sama. Keuntungan dari tata letak model ini adalah fleksibilitas untuk menambah atau mengurangi jumlah pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan jumlah produksi atau perubahan permintaan. Hal ini dapat dicapai dengan menambah atau mengurangi jumlah pekerja pada daerah sebelah dalam dari tempat kerja berbentuk U ini. 6. Layout Gabungan Garis dan Proses Penggabungan kedua tipe layout ini untuk mengeliminir segala kelemahan yang terdapat dalam layout proses maupun layout garis. 7. Layout Gabungan Garis dan Bentuk U Dengan penggabungan kedua layout ini dapat mengurangi tenaga kerja pecahan. Prinsip dasar penyusunan Layout :

a. Integrasi secara total b. Jarak perpindahan bahan paling minimum c. Memperlancar aliran d. Kepuasan dan keselamatan kerja e. Fleksibilitas

2. Jelaskan tentang system material handling, sebutkan sumbernya! Material handling dapat diartikan sebagai menangani material dengan menggunakan material peralatan dan metode yang benar. komponen Perencanaan penting sistem dalam

handling

merupakan terutama

suatu

perencanaan fasilitas, Oleh karena itu,

yang berkaitan dengan desain tata terkait letak satu yang dan

tata letak. material lain. terbatas jenis Masalah

perencanaan saling

perencanaan yang tidak

handling Dalam pada

selalu material

dengan ditangani saja. relatif

handling, baku

jenis

material

bahan

untuk

proses

industri

Meskipun sama.

materialnya

berbeda-beda,

prinsip

penanganannya

material dan

handling

dapat

terjadi total

di

segala biaya

jenis operasi.

perusahaan/ Oleh

organisasi itu,

dapat

mempengaruhi yang sistematik itu dapat

karena

pendekatan Dari hanya lain ,

dalam diketahui melainkan

material bahwa juga

handling material menyangkut

perlu

dilakukan. bukan aspek

pengertian menangani seperti Dengan rupa

handling berbagai dan

material, penanganan, demikian, agar

penyimpanan, perencanaan sejalkan

transpotasi, materil

pengendalian harus disusun

material. sedemikian

handling perencanaan

dengan

manufaktur,

distribusi dan sistem informasi manajemen.

3.

Berdasarkan tugas pembelajaran 1 No. 3. Setiap kelompok membuat suatu contoh kasus dari industri acuan dengan metode penentuan lokasi pabrik yang menggunakan metode perbandingan biaya dan metode Break Even Point (BEP). Kemudian membuat perencanaan tata letak (layout) fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Analisa dan intepretasikan hasil perhitungan tersebut.

Contoh kasus pada perusahaan Surabi Gendut Bandung yang meproduksi surabi. a. Metode Penentuan Menggunakan Metode Perbandingan Biaya Metode ini dilakukan dengan cara memperbandingkan total biaya masingmasing alternatif lokasi. Total biaya produksi meliputi biaya tetap (FC) dan biaya variabel (VC). Biaya tetap (Fix Cost) meliputi: Sewa tempat Mixer Lemari pendingin (Cold Storage) Alat pemotong Etalase

Biaya variabel (Variable Cost) meliputi: Bahan baku (pisang) Tepung beras Kelapa

Gula Toping Tenaga kerja Bagian pemasakan Bagian pengantar Listrik Air Biaya transportasi

Pada kasus ini, diasumsikan bahwa terdapat tiga (3) alternatif lokasi untuk mendirikan outlet baru. Alternatif lokasi tersebut antara lain: Lokasi A terletak di Panjaitan Lokasi B terletak di Sigura-gura Lokasi C terletak di Buring

Berdasarkan kunjungan lapang, diketahui bahwa setiap satu kali produksi surabi membutuhkan bahan baku sebanyak 2 tandan buah pisang segar, 10kg tepung beras, dan 7 butir kelapa. Dari proses produksi, bahan baku tersebut dikonversi menjadi surabi pisang diperoleh 200 surabi, dimana surabi ini dijual dengan harga Rp. 3000.. Berikut ini adalah tabel perbandingan biaya dari masing masing alternatif lokasi produksi :

Faktor yang dinilai

Lokasi A (panjaitan) Rp 800.000,Rp 1.500,Rp 4.000,500 unit Rp 1.550.000,-

Lokasi B (Sigura-gura) Rp 1.000.000,Rp 1.350,Rp 4.000,500 unit Rp 1.675.000,-

Lokasi C (Buring) Rp 1.200.000,Rp 1.400,Rp 4.000,500 unit Rp 1.900.000,-

Fix cost (FC) Variabel Cost (VC) Harga per unit (PQ) Kuantitas (Q) Total Cost (TC)

Total Revenue (TR) Profit () Prioritas Alternatif

Rp 2.000.000 Rp 450..000,1

Rp 2.000.000 Rp 325.000,2

Rp 2.000.000 Rp 100.000,3

Dari tabel perbandingan biaya di atas, dapat diketahui bahwa total biaya (total cost) terendah sampai tertinggi untuk memproduksi surabi sebanyak 500 unit dengan harga Rp 4.000,00 per unitnya adalah: Lokasi A, yaitu sebesar Rp 1.550.000,- Prioritas 1 Lokasi B, yaitu sebesar Rp 1.675.000,- Prioritas 2 Lokasi C, yaitu sebesar Rp 1.900.000,- Prioritas 3

b. Metode Penentuan Menggunakan Metode BEP Metode BEP dapat digunakan sebagai alternatif pemilihan lokasi pabrik yang optimum. BEP diartikan sebagai suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya sama dengan total biaya (TR=TC) atau laba = 0. Pada kasus ini, diasumsikan bahwa terdapat tiga (3) alternatif lokasi untuk mendirikan industri surabi seperti yang dijelaskan pada metode perbandingan biaya. Pada masing masing alternatif lokasi tersebut memiliki perbedaan biaya tetap dan biaya variabel. Dimana BEP unit yang direncanakan oleh perusahaan keripik mangga adalah sebanyak 500 unit.

Faktor yang dinilai Fix cost (FC) Variabel Cost (VC) BEP unit

Lokasi A (Panjaitan) Rp 800.000,Rp 1.500,-

Lokasi B (Sigura-gura) Rp 1.000.000,Rp 1.350,-

Lokasi C (Buring) Rp 1.200.000,Rp 1.400,-

750 unit

750 unit

750 unit

Dari tabel biaya di atas, dapat dihitung BEP harga untuk masing masing alternatif lokasi: Lokasi A (Panjaitan) BEP adalah saat dimana TR = TC TR PxQ P x 500 500 P 500 P = TC = FC + (Q x VC) = 800.000 + (500 x 1.500) = 800.000 + 750.000 = 1.550.000

P = 3.100 Pada lokasi A, yaitu di Lawang, harga jual yang harus ditetapkan perusahaan agar terjadi BEP (titik impas) adalah Rp 3.100 per unit.

Lokasi B (Sigura-gura) TR PxQ P x 500 500 P 500 P = TC = FC + (Q x VC) = 1.000.000 + (500 x 1.350) = 1.000.000 + 675.000 = 1.675.000

P = 3.350 Pada lokasi B, yaitu di Arjosari Kota Sigura-gura Malang, harga jual yang harus ditetapkan perusahaan agar terjadi BEP (titik impas) adalah Rp 3.350 per unit.

Lokasi C (Buring) TR PxQ P x 500 500 P 500 P = TC = FC + (Q x VC) = 1.200.000 + (500 x 1.400) = 1.200.000 + 700.000 = 1.900.000

P = 3.800 Pada lokasi C, yaitu di Buring, harga jual yang harus ditetapkan perusahaan agar terjadi BEP (titik impas) adalah Rp 3.800 per unit.

Dari perhitungan BEP di atas, dengan menetapkan BEP unit sebanyak 750 unit keripik pisang, dapat diketahui bahwa alternatif lokasi yang memiliki BEP harga terendah hingga tertinggi adalah: Lokasi A, yaitu sebesar Rp 3.100,00 Prioritas 1 Lokasi B, yaitu sebesar Rp 3.350,00 Prioritas 2 Lokasi C, yaitu sebesar Rp 3.800.00 Prioritas 3

c. Perencanaan Tata Letak (Layout) Fasilitas-Fasilitas Yang Digunakan di dalam Pabrik Menurut Subagyo (2000), layout pabrik adalah tata letak atau tata ruang.

Artinya cara penempatan fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik. Fasilitas itu misalnya : mesin, alat produksi, alat pengangkutan barang, tempat pembuangan sampah dan lain-lain. Letak dari fasilitas-fasilitas itu harus diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berjalan sedemiakian rupa dengan lancar dan efisien. Adapun layout pada perusahaan surabi gendut adalah, sebagai berikut:

Di mana pada tempat pemasakan alat yang digunakan adalah: Mesin pencampur (mixer) tungku pembakaran pengemasan siap disajikan Selain itu fasilitas yang disediakan adalah: Meja dan kursi, tempat lesehan, dan are parker.

DAFTAR PUSTAKA

Novia, Dina . MODUL PERKULIAHAN Manajemen Proses, Perencanaan Fasilitas Dan Workforce

You might also like