Professional Documents
Culture Documents
Isna. 2009. Pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik.
Jurusan Bahasa Inggris. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Latar belakang penulisan Karya Ilmiah ini adalah melihat besarnya
peluang untuk menarik perhatian dan dukungan dari rakyat, dalam kampanye
politik melalui media ini para politisi dapat berinteraksi secara langsung dengan
masyarakat untuk menampung aspirasi mereka.
Dengan penulisan karya tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana cara pemanfaatan situs jejarin sosial sebagai media kampanye politik.
Tulisan ini bersifat library reseach (kajian Pustaka) data yang diperoleh
disajikan secara deskriptif. Objek dalam tulisan karya ini adalah pemanfaatan
situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik. Data dalam karya tulis
Ilmiah ini diperoleh melalui berbagai literatur. Data dan informasi yang dipeoleh
selanjutnya dianalisis dan direduksi kerelevannya dengan masalah yang dikaji.
Pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik adalah
suatu alternatif untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat melalui
dunia maya. Dengan pemanfaatan blog, friendster, facebook, myspace, multiply
dan berbagai macam situs-situs jejaring sosial yang ada di internet. Para politisi
dapat berintraksi secara langsung dengan berbagai lapisan masyarakat utamanya
komunitas anak muda yang mendominasi penggunaan internet ini sangat
menguntungkan bagi para politisi karena mereka dapat secara langsung
mendengarkan aspirasi masyarakat. Dengan ini para politisi dapat membuat
argumen-argumen yang sesuai dengan aspirasi masyarakat untuk menarik
perhatian dan dukungan dari masyarakat.
Para politisi Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan situs jejaring
sosial sebagai media kampanye politik secara positif untuk lebih mendengarkan
aspirsi masyarakat tidak hanya mengubar janji dengan bahasa langit tetapi juga
dapat merealisasikan visi dan misi mereka saat kampanye,karena rakyat butuh
bukti bukan janji.
Key Words: Kampanye politik, Media, Situs Jejaring Sosial.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan Karya Ilmiah yang berjudul
"Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Sebagai Media Kampanye Politik" dapat
terselesaikan dengan baik. Dalam penulisan karya Ilmiah ini, penulis tidak
terlepas dari berbagai hambatan, namun karena semangat serta motivasi dari
berbagai kalangan sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
Penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan karya tulis Ilmiah ini baik bersifat
materil maupun non-materil :
1. Orang tua penulis yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Kakak-kakak pengurus lembaga kreativitas ilmiah mahasiswa penelitian dan
penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassr yang telah
membantu penulis dan mengurus segala kperluan penulis dalam penyusunan
karya tulis ilmiah ini.
3. Rekan-rekan calon anggota lembaga kreativitas ilmiah mahasiswa Penelitian
dan penalaran (LKIM-PENA) Universitas Muhammadiyah Makassar, yang
telah banyak membantu penulis dalam penyusunan karya Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penysunan karya Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, olehnya itu krotuk dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan karya tulis kami berikutnya.
Akhirnya hanya pada Allah swt kita mohon segala beerkah dan rahmat serta
bimbingan-Nya dalam mengerjakan sesuatu dan semoga segala niat baik dan suci
serta usaha yang sungguh-sungguh mendapat ridho disisi-Nya. Aamiin…
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
RINGKASAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kampanye politik
1. Definisi kampanye
2. Definisi Politik
3. Etik Politik
B. Situs Jejaring Sosial
1. Friendster
2. Myspace
3. Facebook
4. Multiply
BAB III. METODE PENULISAN
A. Jenis penulisan
B. Objek tulisan
C. Pengumpulan data
D. Prosedur Penulisan
BAB IV. ANALISA DAN SINTESIS
A. Perkembangan pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai Media
kampanye politik
B. Pengklasifikasian situs jejaring sosial sebagai media kampanye
C. Cakupan situs jejaring sosial sebagai media kampanye
D. Psikologi pengguna internet dalam menanggapi kampanye politik
melalui situs jejaring sosial
BAB V. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Politik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia
seperti yang dikatakan oleh Aristoteles, Manusia adalah mahluk publik. Dimana
ada manusia disitu pasti ada polotik. Politik dan manusia merupakan dua hal yang
saling berkaitan seperti mata rantai. Kebutuhan akan politik seperti halnya
kebutuhan akan sandang dan pangan bagi manusia.
Semenjak Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945
dikumandangkan, rakyat dan bangsa Indonesia menetapkan tujuan nasionalnya
yang berangkat dari perjuangan untuk mengisi kemerdekaannya sesuai dengan
jiwa dan semangat dari pembukaan UUD 1945, yaitu menuju masyarakat adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dalam wadah Negara Kesatuan Republik
Indonesia dan dalam lingkungan suasana persahabatan dan perdamaian dunia.
Salah satu syarat adanya suatu Negara adalah adanya pemerintahan dan
adanya pemerintahan tidak lepas dari politik. Di Indonesia kita mengenal lembaga
seperti Legislatif dan Yudikatif. Salah satu syarat untuk menjadi anggota salah
satu dari perwakilan rakyat tersebut, harus melalui proses yang panjang. Yang
pertama harus menjadi salah satu anggota parati politik dan kemudian dicalonkan
sebagai wakil dari parpol untuk menjadi salah satu anggota perwakilan rakyat,
setelah itu para calon ini akan melakukan kampanye untuk menarik perhatian
rakyat untuk memilihnya sebagai anggota salah satu lembaga perwakilan rakyat
tersebut.
Di Indonesia terdapat banyak parpol, sehingga persaingan untuk
memenangkan kampanye sangat ketat, para politisi melakukan berbagai cara
untuk memenangkan kampanye sampai cara-cara yang menyimpang dari aturan
kampanye juga ditempuh akibatnya kepercayaan masyarakat menjadi rusak,
Saat ini kampanye tidak hanya dilakukan di jalan-jalan, di gedung-gedung,
di televise dan radio. Tetapi sudah merambah dunia maya, para politisi sudah
mulai merambah dunia internet atau yang lebih dikenal dengan situs jejaring
social, karena dengan situs jejaring social para politisi dapat secara langsung
berinteraksi dengan masyarakat tanpa bertatap mata secara langsung dengan
masyarakat, dengan ini para politisi tidak hanya dapat memanfaatkan waktu
kampanye seefisien mungkin tetapi juga dapat memperluas jangkauan kampanye.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah pada karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye
politik ?
2. Bagaimana dampak pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media
kampanye politik bagi masyarakat ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan pada karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana cara pemanfaatan situs jejaring sosial
sebagai media kampanyae politik.
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak pemanfaatan situs jejaring sosial
sebagai media Masyarakat ?
D. Manfaat Penulisan
3. Manfaat bagi Politisi : Menyumbangkan sedikit ide bagi para politisi untuk
memanfaatkan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik.
4. Manfaat bagi Masyarakat : Msyarakat dapat memanfaatkan situs jejaring
sosial untuk lebih mengenal profil politisi.
5. Manfaat bagi penulis : Menambah wawasan penulis dalam bidang
kampanye politik dan situs jejaring sosial khususnya dalam pemanfaatan
situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. kampanye Politik
1. Definisi kampanye
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) kampanye bararti kegiatan
yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing
memperebutkan kedudukan di parlemen dan sebagainya untuk mendapatkan
dukungan masa pemilih dalam suatu pungutan suara.
Menurut Dan Nimmo (2000) ada tiga jenis kampanye yaitu :
1. Kampanye massa meliputi kampanye tetap muka, menggunakan media
elektronik dan cetak sebagai perantara seperti radio, televise, telopon dan
surat kabar.
2. Kamnpanye antar pribadi menggunakan pribadi hubungan dengan kandidat
atau menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh local dalam setting yang
relative informal.
3. Kampanye organisasional, dilakukan oleh organisasi yang mendukung
kandidat, organisasi yang mempunyai kepentingan khusus, kelompok
penyokong atau partai politik.
2. Defenisi Politik
Kata politik secara etimologi berasal dari bahasa Yunani Polistaia, yaitu
akar kata Polis artinya kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri, yaitu Negara;
dan Talia artinya urusan. Politik dapat diartikan kesatuan masyarakat yang
mengurus dirinya sendiri. Bahasa Indonesia menterjemahkan politik dalam dua
kata Inggris yang berbeda, yaitu Politice dan Policy.
Politik dalam artian politice mempunyai makna kepentingan umum, warga
Negara suatu bangsa yang rumusannya ialah suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara dan alat yang digunakan oleh indiviu atau kelompok untuk
mencapai kepentingan tujuan,contohnya partai politik, organisasi politik, dll.
Sedangkan politik dalam artian policy diartikan kebijaksanaan yaiut
penggunaan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dianggap dapat lebih
menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita atau keinginan atau tujuan yang
dikehendakai, misalnya politik pendidikan, dll.
Politik dalam arti konvensional ialah alat untuk mencapai kemenangan
dalam perang (pertahanan). Misalnya NATO, ANZUS, PKTA WARSAWA,
CEATO, CENTO, Pan Amerika.
Politik secara umum menyagkut proses penentuan tujuan dari sistem
Negara dan bagaimana melaksanakan tujuan itu. Politik sebagai sistem meliputi
tiga hal, yaitu :
1. Kultur politik, yaiut nilai-nilai rohaniah serta lembaga-lembaga yang
menata kehidupan politik, yang berasal dari adat, agama, filslafat atau
sejarah masyarakat yang bersangkutan.
2. Struktur politik, yaitu kerangka hubungan formal yang mengatur hubungan
rakyat, pemerintah, wilayah, serta kedaulatan Negara yang bersangkutan.
Struktur politik ini pada dasarnya termuat dalam undang-undang dasar
Negara yang bersangkutan juga nampak dalam praktek ketatanegaraan.
3. Proses politik yaut kegiatan politik itu sendiri dalam kenyataanya yang
motivasinya bersumberkan dari kultur politik masyarakat yang
bersangkutan dan dilaksanakan dalam kerangka struktur politiknya.
Politik nasional, yaitu suatu asas, hukum, usaha serta kebijaksanaan
tindakan Negara tentang pembinaan dan penggunaan potensi nasional secara
totalitas, baik potensial maupun efektif untuk tujuan Nasional, yang meliputi
Politik Dalam Negeri, Politik Luar Negeri, Politik Ekonomi dan Politik Hankam
yang dinamakan Politik Pembangunan karena tujau nasional dicapai melalui
pembangunan nasional.
Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :
1. Negara, yang merupakan organisasi politik paling utama adalah suatu
wilayah yang berdaulat.
2. Kekuasaan, yaitu kemampuan seseorang / kelompok mempengaruhi tingkah
laku orang lain / kelompok lain sesuai dengan keinginannya. Bagaimana
memperoleh kekuasaan ?
3. Pengambilan Keputusan, yaitu siapa pengambil keputusan dalam polotik
pengambilan pengambilan keputusan melauli sarana umum.
4. Kebijakan, artinya suatu kumpulan keputusan yang diambil seseorang atau
kelompok politik, untuk memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.
5. Distribusi/ Alokasi Sumber Daya, yaitu pembagian atau penjatahan nilai-
nilai dalam masyarakat. Dalam politik bagaimana pembagian dan
pengalokasian nilai-nilai secara mengikat.
Politik diidentifikasikan dengan lembaga-lembaga seperti Negara,
pemerintahan atau badan-badan executive, legislative dan judicative, lembaga-
lembaga tersebut berdasarkan dokumen dan hukum formal yang merupakan
pegangan dalam menetapkan kekuasaan dan wewenang serta fungsi tertentu dari
lembaga dalam politik Negara.
Politik artinya sebagai sesuatu yang dinamis yang tak terlepas dari pada
pengaruh faktor-faktor non-juridis dan faktor-faktor sosio psikologis dan sosio
politik itu sendiri, sebagai faktor sosio-kultural. Politik sebagai pergeseran-
pergeseran politik real dari massa yang terpenting adalah apa yang secara real
telah dicapai oleh tujuan Negara itu.
Hakikat politik yaitu kekuasaan (power) proses politik adalah serentetan
peristiwa yang antar hubungannya berdasarkan atas kekuasaan, masalah-masalh
pelaksanaan dan control kekuasaan. Terkait dengan pengertian politik diatas,
masalah utama yang muncul dalam filsafat politik adalah masalah legitimasi
secara etis.
3. Etika Politik
Etika politik adalah filsafat moral tentang dimensi politisi kehidupan
manusia. Karena itu, etika politik mempertanyakan tanggung jawab dan
kewajiban manusia sebagai manusia dan manusia sebagi warga Negara terhadap
Negara, hukum dan sebagainya. Selanjutnya dijelasakan bahwa "dimensi politis
manusia" adalah dimensi masyarakat sebagai keseluruhan. Jadi yang menjadi cirri
khas suatu pendekatan yang disebut "politis" adalah pendekatan itu terjadi dalam
kerangka acuan yang berorientasi pada masyarakat secara keselruhan.
Dimensi politik itu sendiri memiliki dua segi fundamental yang saling
melengkapi, sesuai kemampuan, kehendak, untuk bertindak. Struktur ganda ini
"tahu" dan "mau" dapat diamati dalam semua bidang kehidupan manusia.
Sesuai kemampuan ganda manusia, maka ada dua cara untuk menata
masyarakat yitu penataan normatif masyarakat adalah hukum. Hukumlah yang
memberitahukan kepada semua anggota masyarakat bagaimana mereka harus
bertindak. Hukum terdiri dari norma-norma bagi perilaku yang benar dan salah
faham dalam masyarakat. Tetapi hukum hanya bersifat normatif dan tidak efektif.
Artinya hukum sendiri tidak bisa menjamin agar anggota masyarakat patuh
kepada norma-norma sedangkan penataan yang efektif dalam mementingkan
perilaku masyarakat hanyalah lembaga yang mempunyai kekuasaan untuk
memaksakan kehendaknya lembaga itu adalah Negara. Karena itu hukum dan
kekuasaan negara menjdi bahasan utama etika politik. Tetapi perlu dipahami
bahwa baik hukum maupun negara memerlukan legitimasi.
B. Objek Tulisan
Objek dalam penulisan ilmiah ini adalah pemanfaatan situs jejaring sosial
sebagai media kampanye politik sebagai alternatif dalam berkampanye politik
sehingga dapat membantu politisi dalam mmanfaatkan waktu berkampanye untuk
menarik dujungan dari masyarakat.
C. Pengumpulan Data
Data dalam karya tulis ilmiah ini diperoleh melalui berbagai literatur yang
relevan dengan masalah yang diangkat, eperti buku maupun artikel yang diperoleh
dari internet.
D. Prosedur Penulisan
Data dan informasi diperoleh selanjutnya dianalisir dan direduksi
kerelevannya dengan masalah yang dikaji tentang cara pemanfaatan situs jejang
sosial sebagai media kampanye politik.
BAB IV
ANALISIS DAN SINTESIS
Perkembangan kampanye saat ini telah menjadi lebih langsung dan lebih
menampilkan kelicikan. Ada empat indikasi yang menjelaskan perubahan tersebut
yaiut :
1. Kampanye politik bukan seperti kampanye politik biasanya, kini kampanye
mengendalikan iklim negatif.
2. Politik berubah mengendalikan polling.
3. Penyadaran pada konsultan yang melatih kandidat apa yang dikatakan dan
bagaimana, kapan dan dimana mengatakannya.
4. penggunaan Telemarketing dalam berkampanye. Disini kampanye
mengandalakan iklan televisi, kaset vidio yang dikirim langsung ke pemilih,
serta penggunaan teknologi informasi (internet)
Secara fakta bagi politisi, internet menawarkan cara efektif bagi kandidat
untuk berbicara langsung dengan pemilih. Penggunaan internet untuk pemasaran
langsung merupakan kombinasi teknologi yang unik yang membantu
mengintegrasikan strategi pemasaran politisi. Kandidat mempunyai kesempatan
untuk membangun kontak langsung dengan pemilih melalui debat online yang
dapat dilihat secara real time. Karenanya, kandidat presiden yang serius sekarang
ini haruslah mempunyai situs di web.
Ada dua dampak penggunaan internet sebagai alat pemasaran langsung
dalam politik secara umum yaitu :
1. Pada sisi positif, situs yang dibuat kandidat dapat memfasilitasi diskusi
ekstensif terhadap isu-isu yang berkembang. Internet juga menawarkan
kesempatan bagi kandidat untuk menghabiskan lebih banyak waktu
menyampaikan ide-ide mereka kepada pemilih karena penggunaan pemasaran
langsungini relatif tidak mahal. Internet juga memberi kesempatan bagi
kandidat untuk mempersentasikan informasi yang sulit dihadirkan pada media
lain.
2. Pada sisi negaif, potensi bahaya pengunaan internet adalah kampanye negatif.
Sebab dengan sifat anonim-nya, politisi dapat saja mengirimkan informasi
tentang skandal-skandal tanpa dapat diketahui siapa pengirimnya.
Barrack Obama adalah salah satu figur yang memanfaatkan situs jejaring
sosial sebagai media kampanye politik. Barrack obama menjadikan media maya
sebagai senjata rahasia untuk memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat.
Berbagai pengamat menilai kelihatan obama dalam menggunakan TI sebagai
media komunikasinya membuatnya bersinar terang dalam kamanye pemilihan
presiden Amerika Serikat.
Media sosial dan Barrack Obama menjadi satu kesatuan aksi. Obama telah
melakukan aturan pertama dari sosial media marketing, yakni menempatkan
dirinya pada jaringan sosial dunia maya melalui blog dan membuat dirinya
populer melalui web 2.0. obama memiliki 1,5 juta teman pada myspace dan
facebook, juga 45.000 pengikut Twiter Aktivities Personal Obama dalam jaringan
sosial ini memudahkan dirinya untuk secara cepat membawa pengikut lebih
banyak lagi. Obama juga memaksimalkan peran video sharing tecnoligy melalui
You Tube, sehingga menjadi lebih kuat.
Di Malaysia, Anwar Ibrahim telah mensuarakan keadilannya dan massa
politiknya melaui blog, bahkan lawan politiknya. Mahatir Muhamad yang dengan
tiraninya sempat melarang pertumbuhan blog di Malaysia akhirnya memanfaatkan
blog sebagai aktualisasi dan publishing political opinions. Sedangkan di Indonesia
salah satu tokoh politik yang telah dengan beraninya mengambil resiko dan
konsekuensi berdiskusi langsung dengan publik adalah Yusril Ihza Mahendra,
melalui blognya yang dibuat sejak november 2007 selain itu Rizal Malarangeng
adalah salah satu tokoh politik Indonesia yang memanfaatkan situs jejaring sosial
sebagai media kampanye politik pada pencalonan dirinya sebagai calon Presiden
Ri 2009.
Diskusi dan pendidikan politik maupun pengayaan wacana merupakan
fenomena baru dalam pemanfaatan internet. Dismping bisa menjadi media
diskusi, comunity development, dan sistem baru untuk pendidikan politik,
fenomena lainnya adalah berkaitan dengan donasi dana kampanye. Donasi melalui
internet adalah politik baru yang dibawa oleh tim kampanye Obama. Tercatat,
Obama menerima donasi 1,3 juta orang melalui internet. Tim kampanye Obama
melaporkan, 94 persen donasi yang mereka terima datang dari individu-individu
yang menyumbang kurang dari 200 dolar AS. Cara donasi via internet ini akan
accountable dan tokoh politik bisa merasakan dan berhitung langsung bagaimana
besarnya dukungan publik pada kampanyenya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemanfaatan situs jejaring sosial sebagai media kampanye politik adalah
sautu alternatif untuk menarik perhatian dan dukungan dari masyarakat melalui
dunia maya. Para politisi dapat memanfaatkan berbagai macam situs yang ada di
internet seperti blog, friendster, facebook, myspace, multiply, dan lain sebagainya
layanan komunikasi yang ada di internet. Melalui situs jejaring sosial, para politisi
dapat menarik dukungan dari berbagai lapisan masyarakat tanpa ada batas waktu
dan tempat sehingga ini mempermudah bagi masyarakat untuk lebih mengenal
profil politisi yang mereka dukung dan hal ini sangat menguntungkan bagi para
politisi karna mereka dapat mengumpulkan banyak dukungan dari masyarakat
melalui situs jejaring sosial.
B, Saran
1. Para politisi di Indonesia seharusnya dapat memanfaatkan situs jejaring sosial
sebagai media kampanye politik secara positif.
2. melalui situs jejaring sosial para politisi seharusnya dapat mendengarkan
aspirasi rakyat tidak hanya mengubar janji dengan bahasa langit tetapi juga
dapat merealisasikan visi dan misi mereka saat kampanye karena rakyat butuh
bukti bukan janji.
DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin, Prof. Dr. H. Anwar. Komunikasi Politik dan Pers Pancasila, yayasan
Media Sejahtera. Jakarta 1992.
2. Baso, Drs. H. Andi. Pendidikan Pancasila.
3. Epat.Songolimo.net
4. fadlu.web.id
5. hmibecak.wordpress.com
6. hsuatadi.blogspot.com
7. http://blgbasz.multiply.co
8. http://www.facebookpagest hamre
9. id.wikipedia.org
10. Ikatan Dosen kewarganegaraan sulawesi. Pendidikan Kewarganegaraan
Perguruan Tinggi. Offset setting 70. Makassar. 2002
11. Ni ketut Susrini-detiknet.com
12. Tim Dosen Pancasila Universitas Hasanuddin. Pendidikan Pancasila
Perguruan Tinggi. Offset setting 70. Makassar 2003.
13. www.mirifica.net
14. www.acehinstitute.org
ISNA adalah anak pertama dari enam bersaudara dari pasangan Asnani dan Ilan.
Lahir di Pombakka 10 Agustus 1989. yang menyelesaikan studinya di SMA
Negeri 1 Masamba pada tahun 2007, SMP Negeri 1 Masamba pada tahun 2001
dan sekarang masih tercatat sebagai mahasiswa di Universitas muhammadiyah
Makassar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan bahasa Inggris
Semester tiga.