You are on page 1of 3

DINAMIKA KELOMPOK

1. Pengertian Kelompok Sosial Menurut Sherif (1957) kelompok sosial adalah satu kesatuan sosial yang terdiri dari atas dua atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur sehingga di antara individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, dan norma-norma, tertentu yang khas bagi kesatuan sosial tersebut. Menurut Floyd D. Rush dalam bukunya, Psychologi and Life, dinamika kelompok (group dynamic) itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Dinamika Kelompok adalah analisi dari hubungan-hubungan kelompok sosial yang berdasarkan prinsip bahwa tingkah laku dalam kelompok adalah hasil dari interaksi yang dinamis antara individu-individu dalam situasi sosial Dengan rumusan ini semua yang telah dikatakan mengenai pembentukan struktur kelompok, behaviorisme norma-norma sosial, internalisasi norma, pendek kata semua yang telah dikatakan bab ini, sebenernya sudah melupakan analisi dari saling hubungan antar orang di dalam kelompok, dan sudah merupakan dinamika kelompok.

2. Ciri- ciri kelompok Ciri-ciri utama kelompok Menurut Forsyth (1983) kelompok memiliki ciri-ciri : 1. Interaksi, adalah saling mempengaruhi individu satu dengan individu yang lain (mutual influences). Interaksi dapat berlangsung dengan secara fisik, onverbal, emosional dan sebagainya yang merupakan salah satu sifat dari kehidupan kelompok. 2. Tujuan (goals), orang yang tergabung dalam kelompok mempunyai beberapa tujuan ataupun alasan. Tujuan dapat bersifat intrinsic, misalnya tergabung dalam kelompok yang mempunyai rasa senang namun juga dapat bersifat ekstrinsik, yaitu bahwa untuk mencapai sesuatu tujuan tidak dapat dicapai secara sendiri 3. Struktur, kelompok itu mempunyai struktur yang berarti adanya peran (roles), norma, dan hubungan antar anggota. 4. Groupness, kelompok adalah kumpulan dari beberapa orang yang menjadi satu kesatuan.

1|Page

3. Jenis jenis Kelompok Sosial Ada kelompok besar dan ada kelompok kecil Menurut Shaw 1979 kelompok kecil adalah kelompok yang terdiri dari 20 orang atau kurang, sedangkan kelompok besar terdiri dari 30 orang. a. Kelompok primer Dalam kelompok primer, terdapat interaksi sosial yang lebih intensif dan lebih erat antar anggotanya dari pada dalam kelompok sekunder. Kelompok primer disebut juga face-to-face group, yaitu kelompok sosial yang anggotaanggotanya sering bertatap muka dan saling mengenal dari dekat, dan karna itu saling-hubungannya erat, memiliki sifat kekeuargaan, Bantu-membantu dan berdasarkan simpati. Contohnya, keluarga, Rukun tetangga, kelompok kawan sepermainan, kelompok belajar, kelompok agama dan lain sebagainya.

b. Kelompok Sekunder Kelompok sekunder yaitu kelompok yang mempunyai interaksi yang kurang mendalam bila di bandingkan dengan kelompok primer. Interaksi dalam kelompok sekunder terdiri dari atas saling hubungan yang tidak langsung, jauh dari formal, dan kurang bersifat kekeluargaan. Hubungan-hubungan dalam kelompok sekunder biasanya lebih objektif. Kelompok sosial yang interaksinya berdasarkan perhitungan rasional, objektif, zakelijkheid dan sebagainya. Contohnya, partai politik dan serikat pekerja

c. Kelompok Informal Kelompok yang tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh peraturanperaturan, anggaran dasar dan anggaran rumah tungga tertulis. Cirri-cirinya lebih mirip dengan cirri-ciri interaksi kelompok primer dan bersifat kekeluargaan dengan corak simpati. Contohnya, Sekelompok kawan-kawan, keluarga-keluarga yang sering kunjung-mengunjungi.

2|Page

d. Kelompok Formal Kelompok yang didukung dengan peraturan-peraturan anggaran dasar dan anggaran tertulis. Ciri-cirinya lebih mirip dengan cirri-ciri interaksi sekunder bercorak dengan pertimbangan-pertimbangan objektif Contohnya, semua perkumpulan yang beranggaran dasar dan beranggaran rumah tangga.

4. Terjadinya Kelompok Manusia di samping sebagai makhluk individual, makhluk religi, juga merupakan makhluk social (Kuypers dalam Gerungan, 1966). Pada manusia yang sebagai makhluk social, manusia memiliki dorongan untuk mengadakan hubungan dengan sesame manusia.dengan adanya dorongan tersebut, maka kemudian terbentuklah kelompok kelompok dalam kehidupan masyarakat.namun dalam masyarakat di dapati adanya berbagai macam kelompok yang cukup bervariasi.contohnya kelompok belajar, kelompok bermain, kelompok pendaki gunung dan sebagainya. dengan ini dapat kita lihat manusia memiliki tujuan yang berbeda beda satu dengan yang yang lain, maka di dapati pula kelompok yang berbeda satu dengan yang lain.karena ada tujuan yang ingin di capai.

5. Norma kelompok Menurut rumusan Sherif, norma kelompok adalah pengertian pengertian yang seragam mengenai cara cara tingkah laku yang patut dilakukan oleh anggota kelompok apabila terjadi sesuatu yang bersangkut paut dengan kehidupan kelompok tersebut.jadi norma kelompok itu berkaitan dengan cara-cara tingkah laku yang di harapkan dari semua anggota kelompokdalam keadaan keadaan yang berhubungan dengan kehidupan dan tujuan interaksi kelompok.

3|Page

You might also like