You are on page 1of 53

Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang

Alasan utama tidak dapat mengadakan pembuahan sendiri :

Adanya inkompatibilitas sendiri dan sterilitas jantan Masaknya organ jantan dan betina berbeda, Tanaman berumah satu (monoceous) atau berumah dua (dioceous).

Heterosigot dan Heterogen Setiap individu dalam populasi berbeda secara

genetis Keragaman genetik dalam populasi sangat besar Terjadi silang dalam, depresi silang dalam, heterosis Pengetahuan tentang kesetimbangan genetik (Kesetimbangan Hardy-Weinberg), peran gen, heritabilitas diperlukan untuk memahami metode seleksi tanaman menyerbuk silang

Silang dalam (inbreeding)


Persilangan individu yang berkerabat dekat (saudara kandung atau saudara tiri) Persilangan sendiri (selfing) Meningkatnya homosigositas Ekspresi gen-gen resesif merugikan menyebabkan penurunan penampilan (depresi silang dalam) Tingkat depresi silang dalam berbeda pada setiap spesies tanaman

Kegunaan silang dalam


Mengurangi frekuensi alel-alel resesif yang merugikan Meningkatkan variabilitas genetik di antara individu dalam suatu populasi Mengembangkan genotip potensial

Heterosis
Peningkatan ukuran dan vigor setelah persilangan Heterosis = hybrid vigor, peningkatan ukuran dan vigor yang melebihi tetua atau rata-rata tetua

Heterosis merupakan kebalikan dari depresi silang dalam


Dasar teori : hipotesis dominan dan hipotesis

over dominan Pemanfaatan heterosis : Varietas Hibrida

Hybrid vigor

Kesetimbangan Hardy-Weinberg
Frekuensi gen dan genotip pada sebuah populasi kawin acak akan selalu tetap dari generasi ke generasi selama tidak terjadi seleksi, mutasi dan migrasi. Perbaikan sifat POPULASI komposisi alel
frekuensi gen frekuensi genotip Perubahan komposisi genotip dalam populasi perubahan frekuensi gen Seleksi meningkatkan frekuensi gen dikehendaki menurunkan frekuensi gen tak dikehendaki

HWE Assumptions
Mating is random. Effects of migration, mutation, selection are negligible.

When the HWE assumptions are met, the frequency of a genotype is equal to the product of the allele frequencies.

AA p2 P2 AA +

Aa 2pq

aa q2

2pq Aa + q2 aa = 1

Secara umum apabila ada N individu dalam populasi kawin acak. Dari populasi tersebut terdapat D individu dominan yang homosigot AA, H individu heterosigot Aa, serta R individu resesif yang homosigot aa **

Demonstrating the H-W principle


Generation 0
N

gametes
A1 A2

Random mating

A1 A1 , A1 A2 , A2 A2 Genotype frequencies p2, 2pq, q2


A1 A2 A1 (p)

Zygotes
A1
(p)

A2

(q)

gametes

A1 A1 (p2)

A1 A2 (pq)

Generation 1
N Genotype frequencies do not change from generation to generation

A1 A2 (pq) A2 (q)

A2 A2 (q2)

A1 A1 , A1 A2 , A2 A2 p2, 2pq, q2

Metode Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Silang


1. INTRODUKSI 2. SELEKSI

3. HIBRIDISASI

1. INTRODUKSI
Sumber varietas baru Sumber gen yang diperlukan untuk perbaikan

sifat Dimasukkan dalam varietas sintetis Digabungkan dengan varietas lokal Variabilitas genetik

2. SELEKSI
SELEKSI MASSA (Mass selection) SELEKSI TONGKOL BARIS (Ear to Row Selection) SELEKSI BERULANG (SB):
SB fenotipa (Recurrent Phenotypic Selection) SB untuk Daya Gabung Umum (Recurrent

Selection for General Combining Ability) SB untuk Daya Gabung Khusus (Recurrent Selection for Specific Combining Ability) SB timbal balik (Reciprocal Recurrent Selection)

Memilih individu dengan sifat yang dikehendaki dari

populasi dasar Seleksi didasarkan pada penampakan fenotip Tidak ada kontrol persilangan Tidak ada uji keturunan Mendapatkan frekuensi genotip superior terbesar dalam populasi Menghasilkan varietas bersari bebas (open pollinated varieties)

Efektivitas seleksi massa


Tergantung pada ketelitian seleksi

Penampakan fenotip = genotip


Mudah diukur : kegenjahan, tinggi

tanaman, ukuran tongkol Kontrol lingkungan, meningkatkan variabilitas genetik

Keuntungan seleksi massa


Mudah dalam pelaksanaan
Biaya relatif murah Menekan silang dalam

- Tanam populasi dasar atau populasi campuran - Biji dipanen dari tanaman terpilih - Ambil biji dari tanaman terpilih dengan jumlah yang sama, kemudian dicampur untuk siklus seleksi berikutnya - Untuk mengurangi pengaruh lingkungan dan meningkatkan ketelitian, petak seleksi dibagi dalam blok-blok ukuran kecil

- Setiap blok dipilih tanaman terbaik dengan jumlah yang sama

2.2 SELEKSI TONGKOL - BARIS


Perbaikan dari seleksi massa

Seleksi individu tanaman dengan sifat yang dikehendaki


Didasarkan pada fenotip

Tanpa atau sebagian kontrol persilangan


Dilakukan uji keturunan Menghasilkan varietas bersari bebas

Metode seleksi tongkol ke baris


x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

- dipilih individu individu superior (x)


200 300 individu - tanpa / sebagian persilangannya dikontrol - tongkol dari individu terpilih dipanen

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

...

- sebagian benih dari tongkol terpilih ditanam, sisanya disimpan dan tidak dicampur - ditentukan baris-baris terbaik - sisa benih dari baris-baris terbaik dicampur untuk ditanam pada siklus berikutnya - sampai disini telah selesai satu siklus seleksi

Penilaian suatu genotip berdasarkan penampilan keturunannya yang dihasilkan dari perkawinan tertentu. Pengujian menilai secara genetik tetua yang akan digunakan dalam program pemuliaan

- Pada populasi dasar dipilih tanaman yang superior - Tongkol dipanen, sebagian biji ditanam kembali dan sisanya disimpan - Biji ditanam dalam baris-baris turunan - Ditentukan baris-baris turunan yang baik - Sisa biji dari baris-baris turunan terpilih dicampur dengan jumlah yang sama sebagai bahan untuk seleksi berikutnya

Seleksi Berulang
Untuk mengumpulkan gen-gen karakter

kuantitatif pada populasi tanpa kehilangan variabilitas genetik Meningkatkan frekuensi gen-gen yang diinginkan dalam setiap siklus seleksi

Develop a population

Select superior individuals as parents

Evaluate individuals in the population

-Develop populationPengembangan populasi dasar


Populasi dasar merupakan materi awal untuk seleksi berulang yang harus selalu diperbaiki Populasi dasar terbentuk dari persilangan beberapa tetua (genotipe / individu superior)

Tetua harus menunjukkan penampilan yang baik tetua potensial.


Jumlah tetua alel-alel berbeda akan meningkat

dengan bertambahnya jumlah tetua dan dengan perbedaan genetik dr tetua. Efisiensi seleksi berulang memerlukan tingkat keragaman genetik yang tinggi

Evaluate individuals in the population


Seleksi individu dalam populasi disesuaikan

dengan tujuan pemuliaan tanaman Seleksi dapat dilakukan sebelum pembungaan, atau sesudah panen Seleksi individu dalam populasi bertujuan meningkatkan genotipa superior di dalam populasi

Select superior individuals as parents


Individu terseleksi (genotipe) superior

digunakan sebagai tetua untuk membentuk populasi baru sebagai bahan seleksi berikutnya.

Seleksi berulang fenotipa


Seleksi didasarkan pada penampilan tetua jantan dan betina Tidak ada uji keturunan Terdapat kontrol persilangan Tujuan : meningkatkan genotipa superior di dalam populasi Varietas yang dihasilkan adalah varietas berserbuk terbuka / bersari bebas Merupakan metoda baku bagi seleksi terarah Dapat disejajarkan dengan seleksi massa pada tanaman menyerbuk sendiri

Berdasar pada fenotipaevaluasi fenotipa

individu tanaman Berdasarkan pada penampilan dari turunannya evaluasi genotipa


Turunan saudara tiri (half-sib progeny)
Turunan saudara kandung (full-sib progeny) Turunan silang diri (selfing)

Prosedur seleksi
Suatu populasi ditanam sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk diadakan seleksi secara individu
Dipilih individu-individu superior untuk sifat yang diinginkan. Yang lain dihilangkan atau diemaskulasi. Diadakan persilangan di antara individu-individu terpilih

Hasil silangan dipanen dan bijinya dicampur.

Biji hasil silangan ditanam diadakan pemilihan individu-individu superior kembali. Demikian seterusnya, sampai diperoleh sifat yang diperbaiki sesuai dengan kriteria seleksi. Berikut ini adalah Bagan Seleksi Berulang Fenotipik

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

Populasi dasar - individu superior dipilih (x), yang inferior dihilangkan - Dibuat persilangan antar individu superior yang terpilih

Biji / Benih x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

- Hasil silangan dipanen (biji dicampur)

x - individu superior dipilih (x), x yang inferior dihilangkan x - Dibuat persilangan antar indix vidu superior yang terpilih - Hasil silangan dipanen (biji dicampur) Biji / Benih - Demikian seterusnya

Efisiensi seleksi
Tergantung dari tingkat keragaman genetik dari

siklus-siklus sebelumnya Dengan keragaman genetik yang hampir sama antara satu siklus seleksi dengan siklus seleksi sebelumnya, kemajuan seleksi pada siklus-siklus selanjutnya masih dapat diharapkan

Waktu yang diperlukan untuk satu siklus seleksi


Satu generasi atau satu musim tanam, bila

karakter yang diperbaiki dapat dievaluasi sebelum fase pembungaan. Contoh : Ketahanan penyakit. Dua generasi atau dua musim tanam, bila karakter yang diperbaiki baru dievaluasi setelah panen. Contoh : Kandungan minyak jagung

Prosedur seleksi untuk satu generasi


Musim pertama : Tanam populasi dasar, dilakukan

inokulasi, Saat fase pembungaan pilih tanaman yang resisten. Kumpulkan serbuk sari dari tanaman yang resisten dengan jumlah yang kira-kira sama untuk setiap tanaman. Pernyerbukan dilakukan terhadap tongkol atau bunga betina tanaman yang resisten. Biji yang dihasilkan dicampur dengan jumlah yang sama untuk membentuk populasi dasar siklus berikutnya. Musim kedua siklus kedua

Prosedur seleksi dua generasi


Musim pertama : tanam populasi dasar, lakukan

selfing pada setiap individu tanaman (Atau pilih individu superior bila dapat dievaluasi secara langsung) Panen biji setiap individu, sebagian biji di analisis kandungan minyaknya, sebagian lagi disimpan untuk ditanam paga siklus berikutnya Musim kedua : Biji dari individu-individu terpilih ditanam dalam baris-baris turunan Persilangan antar baris-baris turunan pada semua kombinasi (intermated) Biji dipanen dari setiap kombinasi persilangan, ambil biji dengan jumlah yang sama kemudian dicampur populasi dasar siklus berikutnya

Daya Gabung Umum (DGU) = General Combining Ability (GCA) = Kemampuan suatu genotipa menunjukkan kemampuan rata-rata keturunan bila disilangkan dengan sejumlah genotipa lain yang dikombinasikan, dapat dimasukkan persilangan sendiri genotipa itu. Daya Gabung Khusus (DGK) = Specific Combining Ability (SCA) = kemampuan suatu kombinasi persilangan untuk menunjukkan penampilan keturunan

Seleksi berulang untuk daya gabung umum


Didasarkan pada penampilan fenotipe keturunan evaluasi genotipa Terdapat kontrol persilangan Terdapat uji keturunan tetua penguji memiliki keragaman genetik yang luas varietas berserbuk terbuka (open pollinated variety) Penguji harus memiliki sifat yang tidak menonjol untuk karakter yang diperbaiki. Varietas sintetis, galur-galur potensial.

Prosedur :

Pada generasi pertama (G 1) menanam populasi dasar dan membuat sejumlah penyerbukan sendiri sehingga dihasilkan sejumlah populasi S1 Pada generasi ke dua (G 2), sebagian biji dari galurgalur S1 ditanam terpisah dalam baris-baris dan sisa bijinya disimpan

Di samping itu juga ditanam populasi tetua penguji.

Tetua penguji mempunyai dasar genetik yang luas, misalnya hibrida ganda. Selanjutnya diadakan sejumlah persilangan antara galur- galur S1 tersebut dengan tetua penguji .

Pada generasi ke tiga (G 3) diadakan pemilihan galur

S1 berdasarkan uji keturunannya. Biji hasil persilangan pada generasi ke dua ditanam dengan ulangan secukupnya. Galur S1 yang menghasilkan keturunan yang baik dipilih untuk diteruskan pada generasi berikutnya.

Pada generasi ke empat (G 4), sisa biji galur S1

terpilih dicampur dan ditanam. Populasi tanaman ini dibiarkan kawin acak, sehingga terjadi rekombinasi. Setelah dipanen, bijinya dicampur untuk digunakan pada siklus siklus berikutnya

Bagan Seleksi Berulang Untuk DGU adalah sbb : x x x x x x x x Generasi 1 : G 1 x x x x x x x x - Menanam populasi dasar x x x x x x x x - Penyerbukan sendiri pada x x x x x x x x pada sejumlah individu (x) sehingga dihasilkan seSejumlah S1 jumlah populasi S1


x x G2 x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x X x x x

x x x x

Generasi 2
- Sebagian dari biji galur-galur S1 ditanam, kemudian disi langkan dengan tetua penguji (tetua jantan). - Sisa biji disimpan.

x x G3 x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

x x x x

Generasi 3 - Biji hasil persilangan ditanam dengan ulangan secukupnya untuk uji keturunan - Ditentukan galur S1 terpilih berdasarkan uji keturunan (S1 terpilih penampilan keturunannya baik).

Sisa biji S1 terpilih dicampur Generasi 4 x x x x x x x x - Sisa biji galur S1 terpilih x x x x x x x x ditanam dan dibiarkan kaG 4 x x x x x x x x win acak, sehingga terjadi x x x x x x x x rekombinasi. - Biji hasil panen dicampur untuk digunakan pada si Biji dicampur klus berikutnya (G 1 ) - Siklus pertama selesai. G 1

Tujuan : Mencari kombinasi yang khas dan memperlihatkan perbaikan terbesar dari suatu populasi. Galur murni-galur murni yang lebih baik dapat diturunkan dari populasi tersebut

Prosedur seleksi sama dengan seleksi berulang untuk daya gabung umum, kecuali berbeda pada varietas pengujinya
Varietas penguji memiliki variabilitas genetik yang sempit galur murni, hibrida silang tunggal Varietas yang dihasilkan : hibrida tunggal, ganda

Seleksi berulang timbalbalik


Merupakan gabungan dari SB DGU dan SB DGK Setiap populasi berperan sebagai penguji untuk populasi lainnya timbal balik. Dua populasi dasar yang digunakan sebaiknya memperlihatkan diversitas yang cukup besar. Perbaikan populasi dapat diharapkan pada setiap populasi. Perbaikan hibrida (populasi persilangan)perbaikan antar populasi

Seleksi Berulang Timbal Balik


Seleksi ini ditujukan untuk perbaikan hibrida.
Metodenya merupakan gabungan dari Seleksi

berulang untuk DGU dan DGK.

Perbedaannya dengan dua metode seleksi berulang

untuk DGU dan metode seleksi berulang untuk DGK ialah pengujinya juga merupakan sebagian dari populasi yang diuji. Artinya, satu populasi merupakan penguji populasi lain, dan sebaliknya situasinya timbal balik.

Persyaratan :
Seleksi berdasarkan keturunan dari tanaman

Terdapat kontrol penuh terhadap persilangan


Peran gen over dominance, dominan, aditif Terdapat uji keturunan dengan tipe Uji keturunan daya

gabung umum dan khusus Varietas yang dibentuk adalah Varietas Perbaikan Hibrida

Hibridisasi
Antar varietas atau antar spesies
Pemanfaatan heterosis

Persilangan antar varietas atau antar spesies


Digunakan untuk menggabungkan gen-gen yang dikehendaki dari beberapa tetua berbeda. Segregasi terjadi pada generasi F1. Diperlukan selfing untuk satu or beberapa generasi agar supaya karakter-karakter yang dikehendaki dalam keadaan homosigot. Beberapa galur yang tidak terpilih seringkali diperlukan untuk menyimpan vigor yang hilang selama silang dalam.

You might also like