Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
1. 2. 3. 4. Taufiq Nur Basadi Kurnia Prana Ardi rahman Wardoyo
PENGERTIAN KEJURUAN
Menurut arti kata: Kejuruan : Keahlian kusus, Keterampilan kusus, yang dimiliki oleh seseorang. Juru/ Tukang adalah orang yg pandai dalam suatu pekerjaan yang memerlukan latihan, kecakapan dan kecermatan (keterampilan).
Tukang Bangunan
Juru Masak
Juru Foto
Tukang Kayu
3. Menurut (UUSPN 2 1989) pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. 4. Menurut (PP 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3) Pendidikan kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Jadi dapat disimpulkan: Pendidikan Kejuruan adalah: Pendidikan yang diselenggarakan bagi para siswa yang merencanakan dan mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu untuk bekerja.
Jadi dapat disimpulkan: Tujuan Pendidikan Kejuruan adalah untuk mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja untuk kepentingan peserta didik itu sendiri, dunia kerja dan masyarakat.
Lanjutan .
6. Perbedaan peran pendidikan jenis kelamin dipromosikan melalui pendidikan kejuruan. 7. Individu dengan kebutuhan khusus dilayani melalui pendidikan kejuruan. 8. Organisasi siswa adalah suatu corak pendidikan kejuruan integral. 9. Guru pendidikan kejuruan merupakan komponen guru profesi dan jabatan. 10. Suatu etos kerja dipromosikan melalui pendidikan kejuruan.
Karakteristik Kejuruan
Orientasi Pendidikan Kejuruan : memiliki sifat untuk menyiapkan penyediaan tenaga kerja. 2. Justifikasi Untuk Eksistensi : adanya kebutuhan nyata tenaga kerja di lapangan kerja atau di industri baik jasa maupun barang. 3. Fokus Kurikulum : semua aspek baik apektif, kognitif maupun psikomotoriknya harus berkembang secar simultan. 4. Kriteria Keberhasilan : diukur dari 2 (dua) aspek yakni keberhasilan siswa di sekolah ( in-school sucses ) dan keberhasilan di luar sekolah ( out-of school sucses).
1.
Kepekaan ( Responsiveness ) : mempunyai kesesuaian berupa kepekaan atau daya kesesuaian terhadap perkembangan masyarakat pada umumnya, dan dunia kerja pada khususnya. 6. Perbekalan dan Logistik : Bengkel kerja dan laboratorium adalah kelengkapan utama dalam sekolah kejuruan. 7. Hubungan Industri : kesediaan dunia kerja/industri, menampung peserta didik untuk mendapat kesempatan pengalaman belajar di lapangan kerja/industri,
5.
Menurut Hadi (dalam Muliati A.M, 2007) terdapat 3 model penyelenggaraan pendidikan kejuruan:
1.
Model berorientasi pasar (Market Oriented Model). Merupakan sistim pendidikan yang merupakan tanggung jawab industri dan di jalankan sepenuhnya oleh industri. Pada model pasar pemerintah tidak terlibat dalam proses kualifikasi kejuruan. Beberapa negara penganut: Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.
2.
3.
Model sekolah (school model) adalah pendidikan dimana pemerintah berperan merencanakan, mengorganisasikan, dan memantau pelaksanaan pendidikan kejuruan. Beberapa negara penganut: Beberapa negara seperti Perancis, Italia, Swedia Model sistem ganda (dual system) Merupakan perpaduan antara model pasar dan model sekolah dalam hal ini pemerintah berperan sebagai pengawas model pasar Beberapa negara penganut: Swiss, Austria dan Jerman
Kecenderungan yang digunakan di Indonesia adalah model ketiga, dimana pelaksanaan pendidikan sistem ganda dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di industri dengan berbagai pengembangannya.
Kesimpulan
1. Kejuruan: Keahlian kusus, Keterampilan kusus, yang dimiliki oleh seseorang. 2. Pendidikan Kejuruan adalah Pendidikan yang diselenggarakan bagi para siswa yang merencanakan dan mengembangkan karirnya pada bidang keahlian tertentu untuk bekerja.