You are on page 1of 2

Ikatan Ionik Pembentukan ikatan ionik antara atom-atom yang selisih keelektronegativitasnya besar, misalnya Na dan F.

Pembentukan ion positif dan ion negatif melalui perpindahan elektron diantara atom-atom digambarkan dengan diagram titik Lewis. Diagram Lewis memberikan alasan bagaimana ion dapat terbentuk dari setiap atom dan bagaimana rumus kimia senyawa ionik terbentuk. Ion bermuatan berlawanan distabilkan oleh gaya tarik menarik Coulomb di antara kedua ion. Energi stabilisasi yang sangat besar dapat dicapai bila sejumlah besar ion disusun sehingga ia dikelilingi oleh muatan yang berlawanan. Model Lewis dimulai dengan memahami bahwa tidak semua elektron dalam atom berpartisipasi dalam ikatan kimia. Elektron yang terdapat dalam kulit terluar (elektron valensi), merupakan elektron yang terlibat dalam pembentukan ikatan. Atom yang kulitnya terisi penuh menunjukkan kestabilan kimia yang sangat tinggi. Model Lewis menggambarkan elektron valensi dengan titik titik. Empat titik pertama ditampilkan satu persatu. Jika terdapat lebih dari empat elektron, titiknya dipasangkan dengan yang sudah ada.Ion diciptakan dengan mengambil titik-titik atau menambahkan titik ke lambang titik Lewis dan juga dengan menuliskan muatan listrik bersih ion dengan superskrip di sebelah kanan. Kestabilan khusus dihasilkan bila suatu atom, baik dengan melepaskan atau mendapatkan elektron, membentuk ion yang kulit terluarnya memiliki jumlah elektron yang sama dengan kulit terluar atom gas mulia. Menggunakan lambang Lewis untuk menunjukkan mula-mula pembentukan kation dan anion, kemudian pembentukan senyawa ionik.

Berdasarkan aturan oktet, model titik elektron Lewis merasionalkan pembentukan ikatan ionik adri atom Golongan I dan II, dan dari golongan VI dan VII. Tingkat kecanggihan berikutnya ialah memperkirakan energi stabilisasi pasangan ion tersebut relatif terhadap atom bebasnya, sebab kuantitas ini merupakan ukuran dari kekuatan ikatan yang terbentuk. Tingkat kemudahan pembentukan suatu ion dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu : 1. Kestabilan konfigurasi elektronik ion yang bersangkutan, makin stabil konfigurasi yang dibentuk makin mudah suatu unsur membentuk ionnya. 2. Muatan ion, makin kecil muatan ion makin mudah ion terbentuk,

3. Ukuran ion, makin besar ukuran kation dan makin kecil ukuran anion, keduanya makin mudah terbentuk. Pada dasarnya, semakin banyak elektron yang dilepas dari atom atau ionnya semakin besar energi yang diperlukan karena elektron sisa semakin kuat diikat oleh muatan inti efektif sfesies yang besar pula. Sifat sifat fisik spesies ionik Senyawa ionik umumnya mempunyai tittik didih dan titik leleh yang relatif tinggi, dan merupakan penghantar listrik yang baik dalam keadaan leburan maupun larutannya. Relatif tingginya titik didih disebabkan oleh relatif besarnya energi yang diperlukan untuk memutuskan gaya-gaya Coulomb antara ion-ion sedangkan sifat penghantar listrik disebabkan oleh gerakan ionion dalam leburan atau larutannya.

You might also like