You are on page 1of 76

IKATAN KIMIA

oleh AZRIFITRIA Msi Apt

Definisi Ikatan Kimia


Adalah ikatan yang terjadi antar atom atau antar molekul dengan cara sebagai berikut : a) atom yang 1 melepaskan elektron, sedangkan atom yang lain menerima elektron (serah terima elektron) b) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari masing-masing atom yang berikatan c) penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan

Tujuan pembentukan ikatan kimia


adalah agar terjadi pencapaian kestabilan suatu unsur . Elektron yang berperan pada pembentukan ikatan kimia adalah elektron valensi dari suatu atom/unsur yang terlibat. Salah 1 petunjuk dalam pembentukan ikatan kimia adalah adanya 1 golongan unsur yang stabil yaitu golongan VIIIA atau golongan 18 (gas mulia). Maka dari itu, dalam pembentukan ikatan kimia; atomatom akan membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia.

Unsur gas mulia mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet, yaitu atom Helium

Sifat Atom dan Ikatan Kimia


Suatu partikel baik berupa ion bermuatan, inti atom dan elektron diantara mereka, akan membentuk ikatan kimia karena akan menurunkan energi potensial antara partikel positif dan negatif Dalam tataran atomik, kita membedakan adanya logam dan non logam berdasarkan beberapa sifat yang berhubungan dalam tabel periodik

Electronegativity the tendency of an atom to attract electrons from a neighbouring atom.


Get lost, loser!

Hey! I find your electrons attractive!

Tabel Periodik: Logam dan Non Logam

Kecenderungan unsur-unsur untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia terdekat dikenal dengan istilah Aturan Oktet
Periode 1 2 3 4 5 6 Unsur He Ne Ar Kr Xe Rn Nomor Atom 2 10 18 36 54 86 K 2 2 2 2 2 2 8 8 8 8 8 8 18 18 18 8 18 32 8 18 8 L M N O P

Lambang Lewis
Adalah lambang atom yang dilengkapi dengan elektron valensinya.

Lambang Lewis gas mulia menunjukkan 8 elektron valensi (4 pasang). Lambang Lewis unsur dari golongan lain menunjukkan adanya elektron tunggal (belum berpasangan).

Berdasarkan perubahan konfigurasi elektron yang terjadi pada pembentukan ikatan, maka ikatan kimia dibedakan menjadi 3 yaitu :

ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat / koordinasi / dativ dan ikatan logam.

3 Kombinasi Ikatan antara Logam dan Non Logam

1). Ikatan Ion ( elektrovalen )


Terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi kecil/rendah melepaskan elektron valensinya (membentuk kation) dan atom unsur lain yang mempunyai afinitas elektron besar/tinggi menangkap/menerima elektron tersebut (membentuk anion). Kedua ion tersebut kemudian saling berikatan dengan gaya elektrostatis (sesuai hukum Coulomb). Unsur yang cenderung melepaskan elektron adalah unsur logam sedangkan unsur yang cenderung menerima elektron adalah unsur non logam.

1.

Transfer Elektron dan Ikatan Ionik Ikatan ini terjadi ketika ada perbedaan tendensi yang sangat
besar dari atom untuk melepas atau menangkap elektron Perbedaan terjadi antara logam yang reaktif (gol 1A) dan non logam (gol 7A dan 6A atas) Atom logam (IE rendah) kehilangan satu atau dua elektron valensi, sementara atom non logam (EA sangat negatif) menangkap elektron Terjadi transfer elektron antara logam dan non logam membentuk ion dengan konfigurasi gas mulia Gaya elektrostatik antar ion positif dan negatif membentuk susunan padatan ionik dengan rumus kimia menunjukkan rasio kation terhadap anion (rumus empiris)

2.
3.

4. 5.

Contoh 1 : Ikatan antara dengan Konfigurasi elektronnya : = 2, 8, 1 = 2, 8, 7


Atom Na melepaskan 1 elektron valensinya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Atom Cl menerima 1 elektron pada kulit terluarnya sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia.

Senyawa yang mempunyai ikatan ion antara lain :


a) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan halogen (VIIA)

Contoh : NaF, KI, CsF


b) Golongan alkali (IA) [kecuali atom H] dengan golongan oksigen (VIA)

Contoh : Na2S, Rb2S,Na2O Contoh : CaO, BaO, MgS

c) Golongan alkali tanah (IIA) dengan golongan oksigen (VIA)

Sifat umum senyawa ionik :


1) Titik didih dan titik lelehnya tinggi 2) Keras, tetapi mudah patah 3) Penghantar panas yang baik 4) Lelehan maupun larutannya dapat menghantarkan listrik (elektrolit) 5) Larut dalam air 6) Tidak larut dalam pelarut/senyawa organik (misal : alkohol, eter, benzena)

Misalkan ada suatu reaksi antara unsur logam yang reaktif (Li) dan mudah melepas elektron dengan gas halogen (F) yang cenderung menarik elektron: Li(g) Li+(g) + e- IE1 = 520 kJ F(g) + e- F-(g) EA = -328 kJ Reaksi total: Li(g) + F(g) Li+(g) + F-(g) IE1 + EA = 192 kJ

Li

A Li Atom

An F Atom

+
Li F

A Li+ Ion An F- Ion

The melting points of some Ionic Compounds are as follows: NaF 993 oC KCl 770 oC LiCl 605 oC These high melting points are experimental evidence that Ionic Bonds are VERY STRONG. (Hard to break just by heating).

2). Ikatan Kovalen


o Adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. o Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah 1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan elektron (terjadi pada atom-atom non logam). o Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion. o

In Covalent bonds, electrons are Shared

Atom non logam cenderung untuk menerima elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat dilakukan dengan cara mempersekutukan elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan elektron yang dipakai secara bersama. o Pembentukan ikatan kovalen dengan cara pemakaian bersama pasangan elektron tersebut harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2 elektron).

Sharing Elektron dan Ikatan Kovalen

Ikatan ini terjadi manakala terjadi perbedaan kecil pada tendensi untuk melepas atau menangkap elektron sehingga terjadi sharing elektron Tipe ikatan ini umum terjadi antar atom non logam (logam jug bisa berikatan kovalen) Tiap-tiap atom non logam mempertahakan elektron masingmasing dan mencoba menarik elektron atom lain Gaya tarik masing-masing atom terhadap elektron valensi lawannya membuat kedua atom berikatan Pasangan elektron sharing (pakai bersama) dianggap terlokalisasi diantara kedua atom Ikatan ini menghasilkan molekul-molekul yang terpisah dan merefleksikan rumus kimia sebenarnya (rumus molekul)

Ada 3 jenis ikatan kovalen : a). Ikatan Kovalen Tunggal


Contoh 1 :
Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom H membentuk molekul H2 Konfigurasi elektronnya : =1
Ke-2 atom H yang berikatan memerlukan 1 elektron tambahan agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil (sesuai dengan konfigurasi elektron He). Untuk itu, ke-2 atom H saling meminjamkan 1 elektronnya sehingga terdapat sepasang elektron yang dipakai bersama.

Contoh 2 :
v Ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom F membentuk molekul HF v Atom H memiliki 1 elektron valensi sedangkan atom F memiliki 7 elektron valensi.
v Agar atom H dan F memiliki konfigurasi elektron yang stabil, maka atom H dan atom F masing-masing memerlukan 1 elektron tambahan (sesuai dengan konfigurasi elektron He dan Ne). v Jadi, atom H dan F masing-masing meminjamkan 1 elektronnya untuk dipakai bersama.

b). Ikatan Kovalen Rangkap Dua


Contoh : Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O2 Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron sebanyak 2.
Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya, sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang elektron secara bersama.

).

Ikatan Kovalen Rangkap Tiga


Contoh 1: o Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul N2 o Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron sebanyak 3. Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara bersama

Ikatan Kovalen Koordinasi / Koordinat / Dativ / Semipolar


Adalah ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal dari salah 1 atom yang berikatan [Pasangan Elektron Bebas (PEB)], sedangkan atom yang lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama. o Pasangan elektron ikatan (PEI) yang menyatakan ikatan dativ digambarkan dengan tanda anak panah kecil yang arahnya dari atom donor menuju akseptor pasangan elektron.
o

Diamonds are forever!

Some melting points of Network Solids: Diamond (Carbon) 3550 oC Silicon Carbide (SiC) 2700 oC Boron Nitride (BN) 3000 oC

3. Ikatan Logam
v Adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya gaya tarik-menarik yang terjadi antara muatan positif dari ion-ion logam dengan muatan negatif dari elektron-elektron yang bebas bergerak. v Atom-atom logam dapat diibaratkan seperti bola pingpong yang terjejal rapat 1 sama lain. v Atom logam mempunyai sedikit elektron valensi, sehingga sangat mudah untuk dilepaskan dan membentuk ion positif. v

Pita Elektron Ikatan Logam


Secara umum atom logam berukuran besar, logam dapat dengan mudah kehilangan elektron terluar (IE rendah) namun sulit menangkap/memperoleh elektron Sifat ini mengarahkan logam-logam untuk sharing elektron valensi mereka dengan cara yang berbeda pada ikatan kovalen Dalam model ikatan logam, elektron valensi atomatom logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam Pada ikatan ini elektron sharing terdelokalisasi dan bergerak bebas disekujur potongan logam.

Maka dari itu kulit terluar atom logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga elektron dapat berpindah dari 1 atom ke atom lain. v Mobilitas elektron dalam logam sedemikian bebas, sehingga elektron valensi logam mengalami delokalisasi yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi tersebut tidak tetap posisinya pada 1 atom, tetapi senantiasa berpindahpindah dari 1 atom ke atom lain.

Polarisasi Ikatan Kovalen

Suatu ikatan kovalen disebut polar, jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.

Contoh 1 : Molekul HCl

Meskipun atom H dan Cl sama-sama menarik pasangan elektron, tetapi keelektronegatifan Cl lebih besar daripada atom H. Akibatnya atom Cl menarik pasangan elektron ikatan (PEI) lebih kuat daripada atom H sehingga letak PEI lebih dekat ke arah Cl (akibatnya terjadi semacam kutub dalam molekul HCl).

Jadi, kepolaran suatu ikatan kovalen disebabkan oleh adanya perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom yang berikatan.
Sebaliknya, suatu ikatan kovalen dikatakan non polar (tidak berkutub), jika PEI tertarik sama kuat ke semua atom

Dalam tiap molekul di atas, ke-2 atom yang berikatan menarik PEI sama kuat karena atom-atom dari unsur sejenis mempunyai harga keelektronegatifan yang sama.
Akibatnya muatan dari elektron tersebar secara merata sehingga tidak terbentuk kutub.

Momen Dipol ( )
Adalah suatu besaran yang digunakan untuk menyatakan kepolaran suatu ikatan kovalen. Dirumuskan : =Qxr ; 1 D = 3,33 x 10-30 C.m keterangan : = momen dipol, satuannya debye (D) Q = selisih muatan, satuannya coulomb (C) r = jarak antara muatan positif dengan muatan negatif, satuannya meter (m

Kovalen

Perbedaan antara Senyawa Kovalen No Sifat


1 2 3 4 Titik didih Titik leleh Wujud Daya hantar listrik

Senyawa
Senyawa Ion Tinggi Tinggi

Ion
Rendah Rendah

dengan

Senyawa Kovalen

Padat pada suhu Padat,cair,gas kamar suhu kamar

pada

Padat = isolator Padat = isolator Lelehan = Lelehan = isolator konduktor Larutan = ada yang Larutan = konduktor konduktor Umumnya larut Umumnya tidak larut Larut

5 6

Kelarutan dalam air

Kelarutan dalam Tidak larut trikloroetana (CHCl3)

Simbol Titik Elektron Lewis


Dalam model simbol titik elektron Lewis (G.N. Lewis1875 1946), simbol unsur mewakili inti dan elektron bagian dalam sedangkan titik-titik disekitarnya menunjukkan elektron valensi Nomor grup A yang menunjukkan jumlah elektron valensi Tempatkan satu titik pada masingmasing sisi (atas, bawah, kiri, kanan) Baru pasangkan titik-titik hingga semua terpakai

Model Ikatan Ionik


Fokus utama model ikatan ionik adalah adanya transfer elektron dari logam ke non logam untuk membentuk ion yang kemudian bersatu membentuk padatan senyawa ionik Berdasarkan fenomena yang terjadi Lewis mengajukan aturan oktet, saat atom-atom berikatan, ia akan melepas, menangkap atau memakai bersama elektron untuk mencapai pengisian kulit terluar 8 (atau 2) elektron

3 Cara Penulisan Transfer Elektron


Penggambaran dengan konfigurasi elektron Penggambaran dengan diagram orbital Penggunaan simbol titik elektron Lewis

Sifat-sifat Ikatan Ionik


Keras Kaku Rapuh

Model Ikatan Kovalen


Jika kita membuka literatur kimia berupa hand book atau ensiklopedi maka akan didapati sebagian besar senyawa kimia yang ada dialam berupa senyawa kovalen Senyawa kovalen mengambil porsi terbesar dan yang utama dalam model ikatan kimia antar unsur-unsur dialam

Pembentukan Ikatan Kovalen

Dalam model ikatan kovalen, atom mencapai konfigurasi elektron kulit terluar penuh (seperti gas mulia) namun elektron yang dipakai bersama dihitung secara keseluruhan sebagai milik masing-masing Pasangan elektron sunyi (tidak berikatan) adalah pasangan elektron yang tidak dipakai bersama dalam ikatan Orde ikatan menunjukkan jumlah pasangan elektron yang digunakan bersama antara dua atom yang berikatan

Energi Ikatan

Hubungan Orde Ikatan, Panjang Ikatan dan Energi Ikatan


Ikatan CO C=O CO CC C=C CC NN N=N NN

Orde Ikatan
1 2 3 1 2 3 1 2 3

Panjang Ratarata (pm)


143 123 113 154 134 121 146 122 110

Energi Ikatan (kJ/mol)


358 745 1070 347 614 839 160 418 945

Soal Latihan
Dengan menggunakan tabel periodik, urutkan ikatan dibawah ini dengan panjang dan kekuatan ikatan semakin kecil (a) S F, S Br, S Cl (b) C = O, C O, C O Urutkan ikatan dibawah ini menurut kenaikan panjang dan kekuatan ikatan: (a) Si F, Si C, Si O (b) N = N, N N, N N

Sifat Ikatan Kovalen

Sifat Ikatan Kovalen 2

Gambaran Umum: Kita bisa memperkirakan energi ikatan H F akan memiliki nilai diantara energi H H (432 kJ/mol) dan F F (159 kJ/mol). Namun ternyata nilai energi ikatan H F sebesar 565 kJ/mol Pauling menduga besarnya energi ini karena ada kontribusi elektrostatik dalam ikatan tsb. Jika F menarik elektron lebih banyak kearahnya, maka pemakaian bersama yang tidak seimbang ini memicu timbulnya muatan parsial negatif pada F dan positif pada H. Beda muatan ini kemudian menimbulkan gaya tarik elektrostatik sehingga ikatan H F lebih besar energinya dari yang diperkirakan

Elektronegatifitas dan Polaritas Dicetuskan pertama kali oleh Linus Pauling dan menelurkan skala elektronegatifitas (EN) dari unsur dalam tabel periodik Ikatan

Elektronegatifitas dan Polaritas Ikatan

Elektronegatifitas dan Ukuran Atom

Penentuan bilangan Oksidasi berdasarkan elektronegatifitas: Atom yang lebih elektronegatif mendapatkan semua elektron sharing dan atom yang kurang elektronegatif dihitung nol Tiap-tiap atom dalam ikatan masing-masing dihitung semua elektron tak berikatannya sendirisendiri Bilangan oksidasi diberikan oleh rumus: Biloks = jml e valensi (jml e share + jml e non share) Contoh HCl memiliki elektron valensi 7 dan elektron share 2 sehingga biloksnya = 7 8 = -1.

Elektronegatifitas dan Bilangan Oksidasi

Ikatan Kovalen Polar dan Polaritas Ikatan


Dalam ikatan kovalen dengan perbedaan elektronegatifitas besar, elektron cenderung tertarik lebih besar kearah satu atom Pada posisi ini ikatan bersifat polar dan digambarkan dengan dua cara: Dengan panah polar atau Dengan pemberian tanda + dan -

Soal Latihan
Tunjukkan polaritas ikatan berikut dengan bantuan panah polar: N H, F N, I Cl Susun berdasarkan urutan kenaikan polaritas beberapa ikatan berikut: H N, H O, H C. Susun berdasarkan kenaikan polaritas ikatan dan beri tanda dengan + dan pada atom yang sesuai: (a) Cl F,Br Cl, Cl Cl, (b) Si Cl, P Cl, S Cl, Si Si.

Karakter Ionik Parsial Ikatan Kovalen Polar


Didunia nyata, ikatan kimia tidak dapat sepenuhnya dikatakan ionik atau kovalen, seringkali lebih cocok menggunakan istilah seberapa ionik atau seberapa kovalen! Karakter ionik parsial suatu ikatan terkait dengan perbedaan keelektronegatifan (EN) Semakin besar EN akan semakin besar muatan parsial dan semakin besar pula karakter ionik parsial LiF memiliki EN = 4,0 1,0 = 3,0; HF memiliki EN = 4,0 2,1 = 1,9; F2 memiliki EN = 0. sehingga dapat disimpulkan LiF lebih berkarakter ionik dibandingkan HF yang juga lebih berkarakter ionik dibandingkan F2.

Skala Karakter Ionik Parsial

Ikatan Logam

Gaya Van Der Waals dan Gaya London Pada awal abad ke-20, ahli fisika belanda ,Johannes Van Der Waals meneliti interaksi antar molekul senyawa nonpolar dan senyawa polar yang tidak mewmiliki ikatan hidrogen. Menurut Van Der Waals ,interaksi antarmolekul tersebut menghasilkan suatu gaya antarmolekul yang lemah . gaya in dikenal dengan gaya ikatan Van Der Waals. Ikatan Van Der Waals dapat terjadi dalam tiga bentuk yaitu ikatan antarmolekul yang memiliki dipol (gaya Orientasi),ikatan antarmolekul yang memiliki dipol dan molekul yang tidak memiliki dipol (gaya imbas), serta ikatan antarmolekul yang tidak memiliki dipol (gaya Dispersi London)

Gaya Antarmolekul Yang memiliki Dipol Gaya Van Der Waals terjadi pada senyawa p[olar yang tidak membentuk ikatan Hidrogen sepetti HCl,HBr,atau senyawa nonpolar yang memiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan.

Ikatan Antarmolekul yang Memiliki Dipol dan Molekul yang Tidak Memliki Dipol Interaksi dipol-nondipol terjadi scara induksi,ujung molekul yang positif menginduksi awan elektron molekul yang tidak memiliki dipol. Akibatnya, molekul yang tidak memiliki dipol membentuk dipol

Gaya Antarmolekul yang Tidak Memiliki Dipol (gaya Dispersi London) Iaktan ini terjadi pada sesama senyawa nonpolar seperti gas N2,H2,He,O2. inti atom yang bermuatan positif dari molekul non polar yang memiliki dipol sesaat akan menginduksi awan elektron dari molekul lain. Akibatnya kedua molekul membentuk dipol sesaat ,lalu terjadi gaya Van Der Waals berupa gaya tarik menarik antardipol sesaat yang disebut gaya London

Pengaruh Gaya VanDer Waals Terhadap Titik Didih Semakin kuat iaktan antar molekul ,titk didih semakin tinggi karena energi yang dibutuhkan untuk memutus ikatan akan semakin besar. Begitu pula denga senyawa nonpolar dipengaruhi oleh kekuatan gaya Van Der Waals,Dalam hal ini gaya London. Kekuatan gaya london dipengaruhi oleh dua faktor ,yaitu jumlah awan elektron dan bentuk molekul.

Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet 1). Pengecualian Aturan Oktet a) Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet Meliputi senyawa kovalen biner sederhana dari Be, B dan Al yaitu atom-atom yang elektron valensinya kurang dari empat (4). Contoh : BeCl2, BCl3 dan AlBr3 b) Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil Contohnya : NO2 mempunyai jumlah elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17

Senyawa dengan oktet berkembang Unsur-unsur periode 3 atau lebih dapat membentuk seny aw ayang melampaui aturan oktet / lebih da pada kulit terluar (karena kulit terluarnya M, N dst dapat menampung 18 elektron atau lebih). Contohnya : PCl5, SF6, ClF3, IF 7 dan SbCl5 2). Kegagalan Aturan Oktet Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyaw a dari unsur transisi maupun post transisi. Contoh : atom Sn mempunyai 4 elektron valensi tetapi senyaw anya lebih bany ak dengan tingkat oksidasi +2 atom Bi mempunyai 5 elektron valensi tetapi senyaw any a lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan Penyimpangan dari Aturan Oktet dapat berupa : o Tidak mencapai oktet 1) Melampaui oktet ( oktet berkembang )

Penulisan Struktur Lewis Langkah-langkahnya : Semua elektron valensi harus muncul dalam struktur Lewis Semua elektron dalam struktur Lewis umumnya berpasangan Semua atom umumnya mencapai konfigurasi oktet (khusus untuk H, duplet) 1) Kadang-kadang terdapat ikatan rangkap 2 atau 3 (umumnya ikatan rangkap 2 atau 3 hanya dibentuk oleh atom C, N, O, P dan S)

Langkah alternatif : ( syarat utama : kerangka molekul / ion sudah diketahui ) Hitung jumlah elektron valensi dari semua atom dalam molekul / ion Berikan masing-masing sepasang elektron untuk setiap ikatan Sisa elektron digunakan untuk membuat semua atom terminal mencapai oktet Tambahkan sisa elektron (jika masih ada), kepada atom pusat Jika atom pusat belum oktet, tarik PEB dari atom terminal untuk membentuk ikatan rangkap dengan

You might also like