You are on page 1of 13

KELOMPOK II

MAGFIRAH RAHIM SOFYAN MUH. TASBIH

HIDROLOGI
Proses Variasi

Terbentuknya Hujan

dan Interpretasi Hujan


Curah Hujan

Pengukuran

Metode

Perhitungan Curah Hujan

Latar Belakang

Hujan adalah unsur iklim yang sangat berubah-ubah dari tahun ke tahun. Angin, kelembapan, penguapan dan sinar matahari adalah beberapa faktor pendukung terjadinya hujan.

Curah hujan daerah satu dengan daerah yang lainnya berbeda beda tergantung dari kondisi lingkungannya.
Untuk mmenghitung curah hujan pada suatu daerah dapat dilakukan degan beberapa metode, diantaranya yang sering dipakai yaitu metode rata rata hitung (Arithmetic mean), Thiessen, Isohyet

Tujuan

Mengetahui proses terjadinya hujan secara siklus hidrogi.

Mengetahui variasi dan interpestasi hujan


Mengetahui pengukuran curah hujan

Memahami cara menghitung curah hujan di


daerah dengan berbagai metode

PROSES TERJADINYA HUJAN


Hujan/presipitasi adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Proses terjadinya hujan biasa dikatakan daur hidrologi. Daur

hidrologi di bedakan atas tiga jenis :


Siklus Pendek Siklus Sedang Siklus Panjang

LANJUTAN
SIKLUS PENDEK :

Air

laut

menguap proses

kemudian kondensasi

melalui

berubah menjadi butir-butir air


yang halus atau awan dan

selanjutnya hujan langsung jatuh ke laut dan akan kembali

berulang.

LANJUTAN
SIKLUS SEDANG :

Air

laut

menguap

lalu

dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam

tanah lalu kembali ke laut melalui


sungai-sungai saluran air. atau saluran-

LANJUTAN
SIKLUS PANJANG :
Air menjadi laut menguap, melelui setelah proses awan

kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau yang es di

pegunungan-pegunungan Bongkah-bongkah puncak gunung es dan

tinggi. di

mengendap karena

gaya

beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut.

VARIASI DAN INTERPRETASI HUJAN


Variasi Hujan

Berdasarkan skala waktu, keragaman/variasi curah hujan dibagi menjadi tipe harian, musiman (bulanan), dan tahunan. Variasi curah hujan harian dipengaruhi oleh faktor lokal (topografi, tipe vegetasi, drainase, kelembaban, warna tanah, albedo, dan lain-lain). Variasi bulanan atau musiman dipengaruhi oleh angin darat dan angin laut, aktivitas konveksi, arah aliran udara di atas permukaan bumi, variasi sebaran daratan dan lautan. Sedangkan variasi tahunan dipengaruhi oleh perilaku sirkulasi atmosfer global, kejadian badai, dan lain-lain Berdasarkan terjadinya, hujan dibedakan menjadi :

Hujan siklonal Hujan zenithal Hujan orografis Hujan frontal Hujan muson

VARIASI DAN INTERPRETASI HUJAN


Interpretasi Hujan
Pola umum curah hujan di Indonesia antara lain dipengaruhi oleh letak geografis. Secara rinci pola umum hujan di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut : Pantai sebelah barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak daripada pantai sebelah timur.

Curah hujan di Indonesia bagian barat lebih besar daripada Indonesia bagian timur. Curah hujan juga bertambah sesuai dengan ketinggian tempat.. Di daerah pedalaman, di semua pulau musim hujan jatuh pada musim pancaroba. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak DKAT. Saat mulai turunnya hujan bergeser dari barat ke timur seperti:
Pantai

barat pulau Sumatera sampai ke Bengkulu mendapat hujan terbanyak pada bulan November. yang letaknya ke timur mendapat hujan terbanyak pada bulan Desember. bagian utara, Bali, NTB, dan NTT pada bulan Januari Februari.

Lampung-Bangka Jawa

Di Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah, musim hujannya berbeda, yaitu bulan Mei-Juni. Pada saat itu, daerah lain sedang mengalami musim kering. Batas daerah hujan Indonesia barat dan timur terletak pada kira-kira 120O Bujur Timur.

PENGUKURAN CURAH HUJAN


Terdapat beberapa metode untuk menentukan handal atau tidaknya data hujan, misalnya untuk menentukan jumlah tahun pengamatan atau mengukur variasi hujan. Untuk mengetes homogenitas data curah hujan digunakan beberapa cara yaitu

Plotting data adalah cara paling sederhana tetapi kurang terpercaya. Analisis ini dengan

membuat grafik curah hujan terhadap waktu. Dari bentuk grafik akan terlihat apakah bentuk
bentuk pola hujan musiman reguler atau tidak, apabila tidak,maka perlu diperbaiki.

Run test dapat digunakan untuk menentukan tingkat dan periode data yang tidak

homogen

Analisis kurva massa ganda, perubahan lokasi penakar hujan, keterbukaan, dan cara

pengamatan dapat menyebabkan suatu perubahan relatif dalam penangkapan hujan. Analisis kurva massa ganda digunakan untuk menguji konsistensi hasil pengukuran pada suatu stasiun dan membandingkan hujan akumulasi tahunannya atau musimannya dengan stasiun lainnya atau kumpulan stasiun yang mengelilinginya dan hujannya bersamaan dengan topografi yang sama .

METODE PERHITUNGAN CURAH HUJAN


Perhitungan Hujan wilayah dapat dilakukan dengan metode sebagai berikut (Anonim, 2008) :

Cara rata-rata Aljabar


Cara Poligon Thiessen

Metode Isohyet (Garis Ketinggian Hujan yang


Sama)

TERIMA KASIH

You might also like