You are on page 1of 8

Sadjad, S. 1993. Dari Benih Kepada Benih. Grasindo, Jakarta.

Fosfor merupakan unsur makro yang sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi tanaman. Fosfor cenderung terkonsentrasi dalam biji dan titik tumbuh perkembangan akar serabut. Kekurangan unsur ini bagi tumbuhan dapat berakibat fatal yaitu tanaman umumnya pendek, berbunga lebih lambat, saat panen lambat, dan benih yang dihasilkan mempunyai status vigor yang rendah (Sadjad, 1993).

Hildebrandt, U., K. Janetta, H. Bothe. 2002. Towards growth of arbuscular mycorrhizal fungi independent of a plant host. Appl. Environ. Microbiol. 68:1919-1924.

Pemberian fungi mikoriza arbuskula (FMA) merupakan alternatif yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas tanah sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Fungi mikoriza arbuskula membentuk hubungam simbiosis mutualistis yang saling menguntungkan dengan perakaran tanaman. Prinsip kerja dari FMA adalah menginfeksi sistem perakaran tanaman inang, memproduksi jalinan hifa secara intensif sehingga akar tanaman bermikoriza akan mampu meningkatkan luas zona eksploitasi hingga 20 kali (Hildebrant et al., 2002),

Widi Agustin, et al. 2010. Inokulasi Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Pemupukan P untuk Meningkatkan Hasil dan Mutu Benih Cabai (Capsicum annuumL.). J. Agron. Indonesia 38 (3) : 218 - 224

Inokulasi FMAmampu meningkatkan hasil (jumlah dan produksi buah, produksi benih) dan inokulasi ini dipengaruhi oleh jenis genotipe cabai dan level pemupukan. Genotipe cabai Tegar menunjukkan respon yang lebih baik dibanding Laris, sedangkan dosis pemupukan yang optimal dalam meningkatkan hasil adalah 125 kg P2O5 ha-1. Kadar dan serapan N, P, K benih dipengaruhi oleh interaksi genotipe, FMA dan pemupukan P, sedangkan untuk daya berkecambah, indeks vigor dan kecepatan tumbuh relatif hanya dipengaruhi oleh faktor tunggal yaitu inokulasi FMA dan pemupukan P.

Gardner, F .P., R.B. Pearce, R.L. Mitcell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan Harawati, Susilo. UI-Press, Depok.

Fosfor merupakan salah satu unsur hara makro yang penting dalam pertumbuhan akar, pertumbuhan bagian generatif (bunga, buah) dan perkecambahan benih. Unsur tersebut berfungsi sebagai penyusun metabolit dalam senyawa kompleks, sebagai aktivator, kofaktor atau penyatu enzim dan berperan dalam proses fisiologis. Selain itu fosfor merupakan molekul pentransfer energi ADP dan ATP (Gardner et al. 1991). Jika energi tersedia dalam jumlah cukup maka semua proses metabolisme dapat berlangsung dengan baik, sehingga tanaman akan lebih mampu tumbuh dengan baik.

Fungi mikoriza arbuskula (FMA) telah menunjukkan peran yang menguntungkan bagi tanaman yaitu kolonisasi mikoriza membantu tanaman dalam mengatas kondisi kering, menghalangi patogen akar, meningkatkan agregasi tanah dalam tanah tererosi. Inokulasi dengan FMA adalah cara yang efisien untuk meningkatkan penyerapan fosfat yang ditransfer ke tanaman. Hal ini berhubungan dengan peningkatan penyerapan hara P oleh penyebaran hifa mikoriza dan lebih nyata pada tanah dengan kesuburan rendah.

Yunus. 2005. Kajian Kemampuan Penyediaan Hara Pada Andisols Untuk Pertanaman Kentang Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal Agronomi 10(2): 109-112

Andisol adalah tanah yang berkembang dari bahan abu vulkanik yang mempunyai potensi ke-suburan tanah yang tinggi. Potensi kesuburan ta-nah yang tinggi pada Andisol sering tidak berban-ding lurus dengan peningkatan produksi tanaman, karena sebagian besar unsur hara makro berada dalam keadaan terfiksasi di dalam tanah (Yunus, 2005).

Gebhardt, H. dan N. T. Coleman. 1984. Phosphate Adsorption, pp. 237-239. DalamK. H. Tan [ed.]. Anion Adsorption by Allophanic Tropical Soil: III. Von Nostrand Reinhold Company Inc, New York.

Keberadaan mineral alofan di dalam tanah pada Andisol, berbanding terbalik dengan ketersediaan hara, terutama fosfor, nitrogen, sulfur dan klor. Kesemua unsur ini difiksasi dengan kuat oleh mi-neral liat alofan pada hal unsur ini sangat dibutuh-kan tanaman (Gebhardt dan Coleman, 1984).

Yunus. 2005. Kajian Kemampuan Penyediaan Hara Pada Andisols Untuk Pertanaman Kentang Di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Jurnal Agronomi 10(2): 109-112

Fosfor tergolong unsur hara makro utama dan diserap tanaman umumnya dalam bentuk anion or-tofosfat (H2PO4-dan HPO42-). Andisol pada umum-nya kahat unsur fosfor karena Andisol memiliki kapasitas fiksasi fosfor yang sangat tinggi, dan bila terjadi kekurangan fosfor akan menghambat per-tumbuhan tanaman (Yunus, 2005).

You might also like