You are on page 1of 9

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kanker yang tertua pada manusia. Penyakit kanker payudara telah dikenali sejak jaman mesir kuno 1600 SM, walaupun pada saat itu belum ada definisi mengenai kanker. Edwin Smith Papyrus melaporkan ada 8 kasus tumor yang disertai ulkus pada daerah payudara yang dit erapi dengan cara dibakar dengan api. Selang beberapa abad lamanya penderita dengan tumor payudara tidak mendapatkan terapi , baru kemudian muncul pada abad 17 seorang ahli bedah Perancis Jean Louis Petit (1674 1750) menemukan kasus kanker payudara yang disertai pembesaran limfonoid didaerah aksila. Kemudian ahli bedah dari scotlandia Benjamin Bell (1749 1806) melakukan operasi pengangkatan kelenjar payudara beserta otot otot dada dan limfonodi aksila, baru kemudian dipopulerkan oleh William Stewart Halsted ( 1882 ) melakukan Halsted Radikal Mastectomy dan prosedur ini tetap populer sampai tahun 1970. Kelenjar ini khas untuk golongan mamalia. Jumlah kelenjar berbeda tergantung jenis spesies. Pada manusia terdapat satu pasang kelenjar. Secara embriologi, payudara manusia berasal dari penebalan ektodermal pada sisi dada dari ketiak kearah vulva pada kedua sisinya. Penebalan bilateral ini (milk streak) timbul pada minggu keenam kehidupan mudigah (foetal life). Pada minggu kesembilan, penebalan ini menjadi atrofi, kecuali pada daerah dada dan puncak papilla terlihat sebagai daerah proliferasi sel basal. Akhir bulan ketiga gestasi, sel skuamosa dari permukaan mulai invasi kepuncak papila. Saluran kelenjar payudara tumbuh berasal dari daerah ini dan berakhir pada puncak lobular yang mana proliferasi seiring dengan maturitas seksual. Kelenjar payudara dewasa terletak diantara lapisan luar dan dalam fasia pektoralis superfisialis dinding dadadepan, berada pada celah iga depan ke dua sampai ke tujuh. Dimensi kepala-ekor antar 10-12 cm,dan ketebalan kelenjar maksimum 3-5 cm. Payudara non laktasi mempunyai berat 150-200 gramdan kelenjar yang mengalami laktasi mempunyai berat 400-500 gram. Kelenjar payudara merupakan kelenjar tubuloalveolar terdiri atas 15-25 lobus yang berfungsi mengeluarkan air susu. Setiap lobus terpisah oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan lemak yang sesungguhnya merupakan kelenjar itu sendiri dengan saluran laktiferus ekskretorius. Saluran ini mempunyai panjang 2 4,5 cm yang bermuara pada papila payudara, terdapat 15-25 muara dan setiap muara berdiameter 0,5 mm. Susunan histologik kelenjar payudara beragam sesuai jenis kelamin, umur dan keadaan fisiologiknya. Satu dari delapan orang wanita di Amerika Serikat mempunyai massa hidup berisiko untuk mengalami kanker payudarah. Insidennya terus meningkat sementara mortalitasnya tetap sama. Tipe kanker payudarah yang paling umum adalah karsinoma duktal infiltrasi (75 % kasus). Tumor ini keras saat palpasi, biasanya bermentastasis ke nodus aksilaris, dan

mempunyai prognosis yang lebih buruk ketimbang kanker payudarah tilpe yang lain. Karsinoma lobular infiltrasi bertanggung jawab untuk 5-10% kasus. Tumor ini hadir dengan tumor multisenter dan penebalan yang berbatas jelas. Nodus aksilaris yang terkena sama pada karsinoma dukltal infiltrate, tetapi tempat bermetastasisnya berbeda. Karsinom duktal biasanya menyebar ketulang, paru, hepar, atau otak, sementara karsinoma lobular bermetastasis kepermukaan meningeal atau pada tempat lain yang tidak lazim. Adabanyak tipe kanker payudarah lainnya ditunjukkan degan berbagai persentasi dan prognosis. Sekarang ini tidaka ada obatnya untuk kanker payudarah. Tidak ada satupun penyebab yang spesifik; nampaknya serangkai genetic, hormonal, dan peristiwa lingkungan dapat menunjang pada perkembangan kanker ini. Jika nodus limfe tidak terkena, maka prognosisnya akan lebih baik. Kunci untuk peningkatan penyembuhan adalah diagnosa dini sebelum metabolisme.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak ditemukan di Indonesia biasanya kanker ini ditemukan pada umur 40-44 tahun dan letak terbanyak di kuadron laternal atas. Tipe kanker payudarah yang paling umum adalah karsinoma duktal infiltrasi (75% kasus). Karsinoma lobural infiltasi bertanggung jawab untuk 5-10% kasus. Nodusilaris yang terkena sama pada karsinoma duktal infiltrate, tetapi tempat bermentasisnya berbeda, karsinoma duktal biasanya menyebar ketulang, paru, hepar, atau otak, sementara karsinoma lobular bermetastasis kepermukaan meningeal atau pada tempat lain yang tidak lazim.

2.2 Etiologi Belum ada penyebab spesifik kanker payudara yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah kanker payudara. Faktor-faktor resiko mencakup : Anak perempuan dari ibu dengan kanker payudara (herediter) Menarke dini. Resiko Ca payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia 12 tahun. Nulipara dan usia maternal. Lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang melahirkan setelah usia 30 tahun lebih berisiko mengalami knker payudara. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun. Riwayat penyakit payudara jinak Kontrasepsi oral Masukan alkohol setiap hari (Buku ajar KMB, brunner dan Suddarth, edisi 8, 2002, hal 1589)

2.3 Manifestasi Klinis Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit, keluar cairan dari puting susu, timbul kelainan kulit, pembesaran kelenjar getah bening/tanda metastasis jauh. Ca payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara terdapat. Ca payudara umumnya terjadi pda payudara sebelah kiri. Umumnya lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri yang menyebar pada payudara dan

nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Metastasis ke kulit dapat dimanifestasikan adanya Ca payudara pada tahap lanjut (Kapita Selekta)

2.4 Insident Ca payudara adalah masalah kesehatan utama di AS. Indisdens keseluruhannya meningkat sampai 54% dalam 40 tahuan antara tahun 1950 dan 1989. Angka insident meningkat secara konstan sampai 1% setiap tahun hingga tahun 1980-an. Selama tahun 1970-1980-an, insident keseluruhan kanker payudara meningkat hingga 21% diantara wanita dan terus meningkat sampai 49% diantara wanita yang berusia lebih tua. Statistik terakhir menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami Ca payudara adalah 1 8 wanita. Resiko ini tidak sama untuk semua kelompok usia. Sebagai contoh, resiko untuk mengalami Ca payudara sampai usia 35 tahun adalah 1 dalam 622. Resiko mengalami Ca payudara sampai usia 60 adalah 1 dalam 24. Berdasarkan The American Cancer Society, 183.400 kasus baru Ca payudara didiagnosa pada tahun 1995, dengan perkiraan 46.240 kematian. Wanita yang didiagnosa dengan Ca payudara tahap awal mempunyai angka bertahan 5 tahun 93%. Sampai tahun 2000, hampir 2 juta wanita di AS aan terkena Ca payudara dengan lebih dari 460.000 kematian akibat penyakit ini pada tahun 1990-an. (Buku ajar KMB, brunner dan Suddarth, edisi 8, 2002, hal 1589)

2.5 Komplikasi Komplikasi potensial dari Ca payudara adalah limfederma. Hal ini terjadi jika saluran limfe untuk menjamin aliran balik limfe ke sirkulasi umum tidak berfungsi dengan adekuat. Jika nodus eksilaris dan sistem limfe diangkat, maka sistem kolateral dan aksilaris harus mengambil alih fungsi mereka. Apabila mereka diinstruksikan dengan cermat dan didorong untuk meninggikan, memasase dan melatih lengan yang sakit selama 3-4 bulan. Dengan melakukan hal ini akan membantu mencegah perubahan bentuk tubuh dan mencegah kemungkinan terbukanya pembengkakan yang menyulitkan. (Buku ajar KMB, brunner dan Suddarth, edisi 8, 2002, hal 1589)

2.6 Pentahapan Kanker Payudara dibagi menjadi 4, yaitu : Tahap I Terdiri atas tumor yang kurang dari 2 cm, tidak mengenai nodus limfe dan tidak terdeteksi adanya metastasis. Tahap II Terdiri tas tumor yang lebih besar dari 2 cm tetapi kurang dari 5 cm dan tidak terdeteksi adanya metastasis.

Tahap III Terdiri atas tumor yang lebih besar dari 5 cm atau tumor dengan sembarang ukuran yang menginvasi kulit atau dinding dengan nodus limfe terfiksasi positif dalam area klavikular dan tanpa bukti adanya metastasis.

Tahap IV Teridri atas tumor dalam sembarang ukuran dengan nodus limfe normal atau kankerosa dan adanya metastasis jauh. (Kapita Selekta)

2.7 Patofisiologi

Benjolan / massa, keluar cairan

Timbul kelainan kulit

Pembesaran kelenjar getah bening/tanda metastasis jauh

Kanker payudara

Mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar

Nyeri tekan terjadi pada saat menstruan

Umumnya terjadi pada payudara sebelah kiri

Metastasis ke kulit

Lesi

Ulserasi dan berjamur

Tidak terasa nyeri

Terfiksasi, keras, batas tidak teratus Operasi Disfungsi seks

Kerusakan Integritas kulit

Post Op Kurang perawatan Gangguan Citra Tubuh Nyeri

2.8 Pemeriksaan Penunjang USG payudara Mammografi Foto Thorax, Bone Surve, USG Abdomen, dilakukan untuk menentukan metastasis

2.9 Penatalaksanaan Pengobatan lokal kanker payudara Tujuan utama terapi lokal adalah menyingkirkan adanya kanker lokal. Prosedur yang paling sering digunakan untuk penatalaksanaan kanker payudara lokal adalah mastektomi dengan atau tanpa rekonstruksi dan bedah penyelamatan payudara yang dikombinasi dengan terapi radiasi. 1. Mastektomi radikal yang dimodifikasi : pengangkatan keseluruhan jaringan payudara dan nudus limfe aksilaris otot pektolaris mayor dan minor tetap utuh. 2. Bedah dengan menyelamatkan payudara : klumpektomi mastektomi segmintal atau kuadrantektomi, reaksi kuadran payudara yang sakit dan pengangkatan nodus aksilaris. Pengobatan sistematik kanker payudara Kemoterapi diberikan untuk menyingkirkan penyebaran penyakit mekrometastatik. Pada stadium lanjut lakukan tindakan paliatif

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan Ca Mamae adalah sel karsinoma yang tumbuh di daerah payudara. Ca Mamae ini bisa disebabkan karena faktor internal maupun eksternal. Tanda dan gejala yang biasa muncul pada pasien Ca Mamae adanya benjolan/massa di payudara, terasa nyeri dan terjadi pembesaran yang abnormal.

4.2 Saran Kita harus selau waspada dan secara rutin memeriksa payudara agar apabila terdapat kelainan, bisa langsung diobati sebelum mengalami tahap yang paling tinggi dan sebelum kanker payudara itu bermetastasis lebih jauh.

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer, Suzannec. C. Bare, Brenda G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8 Vo. 2. Jakarta : EGC Doengoes, Marilyn E. Moorhouse, Mary Frances. Alice C. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta. EGC

You might also like