You are on page 1of 35

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ....................................................................................................... ....................................... 1 MUKODDIMAH .............................................................................................. ........................................ 3 BAB I MEMAHAMI TARBIYAH ISLAMIYAH 1. Pengertian Tarbiyah ............................................................................................................ ......... 4 2. Pengenalan Terhadap Tarbiyah Islamiyah ................................................................................ 4 BAB II SUMBER-SUMBER TARBIYAH ISLAMIYAH 1. Al-Quran AlKarim .................................................................................................. ................... 6 2. As-Sunnah AnNabawiyah .......................................................................................... .................7 BAB III TUJUAN TARBIYAH ISLAMIYAH 1. Ibadah kepada Allah sesuai dengan yang disyariatkan ............................................................ 8 2. Mewujudkan khilafah di muka bumi ......................................................................................... 8

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

3. Saling mengenal sesama manusia .............................................................................................. .8 4. Menguasai dunia dan mengokohkan kedudukan manusia di dalamnya ............................... 9 5. Tegaknya hukum-hukum Allah .................................................................................................. 9 BAB IV ANTARA SARANA-SARANA TARBIYAH ISLAMIYAH 1. Keluarga 1.1 Tujuan berkeluarga ............................................................................... ........................ 10 2. Masjid 2.1 Urgensi mesjid ........................................................................................ ........................12 2.2 Fungsi atau peran mesjid ........................................................................................ ..... 13 3. Sekolah 3.1 Urgensi sekolah ...................................................................................... ....................... 13 3.2 Fungsi atau peran sekolah ...................................................................................... ...... 14 4. Masyarakat 4.1 Tanggang jawab masyarakat dalam pendidikan ........................................................ 15 2

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB V LANDASAN-LANDASAN TARBIYAH ISLAMIYAH 1. Landasan Pemikiran ............................................................................................ ....................... 17 1.1 1.2 1.3 Pandangan Islam Tentang Manusia ........................................................................... 17 Pandangan Islam Tentang Alam .................................................................................19 Pandangan Islam Tentang Kehidupan ...................................................................... 21 1.3.1 Kehidupan adalah ujian ............................................................................... 21 1.3.2 Gambaran Islam tentang kehidupan ......................................................... 22 2. Landasan Penghambaan ..................................................................................... ....................... 23 3. Landasan Syariat ................................................................................................ ......................... 23 BAB VI SIFAT-SIFAT PENDIDIK YANG ISLAMI 1. Memiliki tujuan Robbani .............................................................................................. ............. 25 2. Ikhlas .................................................................................................. .......................................... 25 3. Sabar .................................................................................................. ........................................... 25 3

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

4. Benar atau Jujur .................................................................................................... ...................... 26 5. Berbekal terus menerus dengan ilmu ...................................................................................... 26 6. Menguasai dengan baik metode mengajar .............................................................................. 26 7. Memiliki kemampuan menguasai suasana dan menciptakan kedisiplinan ......................... 26 8. Mengenal ilmu jiwa ..................................................................................................... ............... 26 9. Memiliki wawasan tentang orentasi-orentasi global dan pengaruhnya .............................. 26 10. Bersikap adil ...................................................................................................... .......................... 26

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

MUKODDIMAH

Segala puja dan puji hanya milik Allah Rabbul izzati yang telah serta masih memberikan kita berbagai macam nikmat, terutama nikmat iman, Islam dan beramal saleh. Shalawat teriring salam semoga sentiasa tercurah kepada insan terbaik, sang pembaharu sejati Rasulullah SAW beserta keluarga, para sahabat dan segenap pengikutnya yang senatiasa istiqomah dalam menyebarkan cahaya Islam. Ketika mencoba untuk memahami fenomena dan problematika yang melingkupi umat Islam saat ini, maka akan terlihat banyak sekali problematika dalam suatu lingkup yang membutuhkan perhatian dan penanganan dari seluruh elemen masyarakat terutama para pencinta perubahan dan pembaharuan yang sentiasa mendambakan tersebarnya cahaya Islam di seluruh muka bumi serta menginginkan kebahagian bagi seluruh penduduknya dengan masuknya cahaya Islam diseluruh sendi-sendi kehidupan mereka. Diantara problematika-problematika ini yang dapat kita tinjau dan lihat lebih jauh terdapat satu problematika utama yang menunjangi munculnya problematika-problematika umat yang lainnya, yaitu jahilnya umat Islam dalam memahami Islam itu sendiri, baik yang memahami Islam secara utuh tapi keliru maupun yang memahami Islam secara parsial. Contoh nyata yang terjadi di kalangan umat Islam saat ini adalah ketika menganggap ajaran Islam hanya terbatas kepada ibadah ritual semata dan menafikan aspek-aspek lain sebagai bagian dari Islam. Begitu pula ketika masyarakat melaksanakan ajaran Islam secara taqlid buta, mulailah tersebarnya bidah di kalangan masyarakat dan penukaran posisi hukum, misalnya dari sunnah menjadi wajib maupun sebaliknya. Dampak yang dapat ditimbulkan dari problematika ini sangat terlihat ketika mulai merosotnya moral masyarakat, yang kemudian dapat menggrogoti dan mengikis aqidah umat Islam 5

Problematika umat Islam masa kini : Jahil terhadap Islam Memaham i Islam secara utuh tapi keliru Memaham i Islam secara parsial. Dampak dari problematika Umat Islam : Merosotny a moral masyaraka t Menggrog oti dan menghakis Aqidah umat Islam Pertentan gan dan perlawana n terhadap Islam oleh musuhmusuh Islam. -

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

sedikit demi sedikit, yang pada akhirnya terjadi pertentangan dan perlawanan terhadap Islam oleh musuh-musuh Islam secara terang-terangan maupun secara sembunyi-sembunyi. Usaha mereka tidak terbatas pada pemusnahan jati diri umat Islam. Tapi lebih jauh lagi, mereka mulai terlihat agresif melakukan pembunuhan terhadap umat Islam. Untuk meleraikan satu persatu problematika yang ada, tidak ditemukan solusi terbaik melainkan adanya kesadaran dari setiap individu dalam masyarakat untuk menggencarkan tarbiyah Islamiyah dan melakukan Islamisasi.

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB I

) (
MEMAHAMI TARBIYAH ISLAMIYAH

: : : :
1. PENGERTIAN TARBIYAH 1.1 Pengertian tarbiyah secara bahasa :

1.1.1 Bertambah dan tumbuh Contoh : ... Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.. (Ar-Rum :39). 1.1.2 Tumbuh dan berkembang / membesar Contoh : ( )- Saya tumbuh dan besar di Makkah 1.1.3 Memperbaiki dan menguasai Contoh : ( ) -Tuhan alam semesta, ( ) -Tuan rumah 1.2. Pengertian tarbiyah secara istilah : Tarbiyah adalah metode yang terbaik (ideal) dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik berupa pengarahan secara langsung (dengan kata-kata) maupun pengarahan yang secara tidak langsung (dengan keteladanan). Memiliki program atau metode yang jelas dan khusus dalam menggunakan saranasarana yang khusus untuk melakukan perubahan pada manusia ke arah yang lebih baik.

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

2. PENGENALAN TERHADAP TARBIYAH ISLAMIYAH Tarbiyah Islamiyah merupakan sebuah metode terbaik yang bersumberkan AlQurannul Karim dan yang dicontohkan Rasulullah s.a.w ketika mendidik para sahabat di zamannya sehingga menjadi generasi terbaik. Metode ini tidak sebatas penyampaian dengan lisan, bahkan bisa dilakukan dengan keteladanan. Seorang yang melakukan tarbiyah Islamiyah sebenarnya melakukan perubahan pada manusia ke arah yang lebih baik, dengan pendidikan dan pelatihan. Tarbiyah merupakan suatu kewajiban di dalam Islam karena ia merupakan kebutuhan yang sangat mendesak untuk mengatasi problematika umat Islam. Hal ini dipertegas oleh Allah s.w.t dalam firmannya: Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (Al-Asr : 1-3)

Tiga perkara pokok yang dipaparkan di dalam surat di atas yaitu mengajak manusia untuk mentarbiyah diri sendiri, melakukan amal soleh, dan mentarbiyah masyarakat melaksanakan kebenaran dan kesabaran.

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB II

( )
SUMBER-SUMBER TARBIYAH ISLAMIYAH

Tarbiyah Islamiyah memberikan perhatian yang besar kepada pembentukan individu agar terwujudnya kepribadian Islami dimana, seseorang yang mempunyai keperibadian yang Islami akan menjadikan Islam sebagai ideologi dan keyakinan, akan tetapi komitmen dengan Islamlah yang mampu mewujudkan dan mengaktualisasikan Islam dalam pelbagai sektor kehidupan. Hal ini menjadi penunjang untuk tewujudnya masyarakat yang Islami, seterusnya negara yang Islami dan khilafah Islamiyah yang diidamkan, yang mana akan tegakknya syariat Allah di atas muka bumi ini. Dengan demikian, keberadaan referensi atau sumber tarbiyah Islamiyah harus merupakan sumber utama Islam itu sendiri, yaitu Al-Quran dan As-Sunnah. 1. AL-QURAN AL-KARIM Kenapa Al-Quran dijadikan referensi tarbiyah Islamiyah ? 1.1 Al-Quran datangnya dari Allah s.w.t yang menciptakan manusia, maka Allah maha Tahu apa yang terbaik dan sesuai dengan fitrah manusia, begitu juga dengan pentarbiyahannya. Allah s.w.t berfirman : 1 Shibghah Allah . Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (al-Baqarah:138) Dengan demikian, orang-orang yang tidak berpandukan pada Al-Quran tidak akan pernah berhasil memenuhi kebutuhan manusia (ketenangan dan ketenteraman) yang terdiri dari tiga unsur (akal, jasad dan roh). Islam terbukti berhasil menciptakan insan kamil yaitu Rasulullah s.a.w., lewat tarbiyah ilahiyyah dan interksinya dengan Al-Quran. Terlebih lagi ketika Aisyah r.a menegaskan bahwa akhlak beliau adalah Al-Quran.

1.2

Shibghah artinya celupan. Shibghah Allah : celupan Allah yang berarti iman kepada Allah yang tidak disertai dengan kemusyrikan.
1

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

1.3

Al-Quran terbukti menciptakan masyarakat yang unik yaitu generasi sahabat. Mereka belajar Al-Quran, menghafalkannya dan tidak ragu untuk langsung mengamalkannya. Hal ini terbukti ketika turunnya ayat pengharaman arak, Al-Quran berhasil merubah sahabat-sahabat yang dulunya sering mabuk, menjadi orang yang pertama kali melaksanakan perintah pengharaman tersebut. Dalam buku Maalim fi atthoriq, Said Qutub menamakan generasi sahabat sebagai Generasi Al-Quran yang Unik. Begitu pula pengakuan dari Rasulullah s.a.w sendiri dengan sabdanya : Sahabatsahabatku bagaikan bintang-bintang yang terang-benderang, yang manapun diikuti, pasti akan menemukan jalan. Metode yang digunakan Al-Quran dalam melakukan tarbiyah sangat variatif, realistis dan rasional. Diantara metode yang digunakan Al-Quran :

1.4

1.4.1 Mentarbiyah dengan kisah, dialog, penglarangan, janji dan perintah. 1.4.2 Ayat-ayat Al-Quran bisa dicerna dengan mudah, sesuai dengan kenyataan dan sesuai dengan fitrah serta tabiat manusia. Hal ini bisa ditemukan dalam firman Allah s.w.t :Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini ayahmu, terkecuali pada masa yang lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh). (An-Nisa:22) 2. AS-SUNNAH AN-NABAWIYAH Kenapa As-Sunnah dijadikan referensi tarbiyah Islamiyah ? 2.1 2.2 Aplikasi Al-Quran ada dalam As-Sunnah. Fungsi As-Sunnah adalah : 2.2.1.1 Menjelaskan apa-apa yang terdapat dalam Al-Quran, sesuai firman Allah:Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka2 dan supaya mereka memikirkan. (AnNahl:44) Penjelasan tambahan dari Al-Quran sebagai penjelasan

2.2.1.2

Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Quran.

10

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

2.3

As-Sunnah merupakan cerminan dari keperibadian Rasulullah sa.w dan contoh pendidikan yang utuh atau lengkap, dimana Rasulullah sering berperan dalam segala bidang dengan sukses.

11

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB III

( )
TUJUAN TARBIYAH ISLAMIYAH


DENGAN YANG

1. IBADAH KEPADA DISYARIATKAN

ALLAH

SESUAI

Ibadah adalah tujuan atau misi hidup manusia di muka bumi ini. Ibadah merupakan hak Allah yang harus dilaksanakan oleh setiap manusia. Hal ini sesuai dengan firman Allah s.w.t : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (Adz-Dzariyat :56) Sabda Rasulullah s.a.w : Hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu.. Terdapat kaidah fiqih yang menerangkan hukum dasar sesuatu ibadah yaitu : Pada dasarnya dalam ibadah itu haram sampai ada dalil yang menghalalkannya. Jadi, ibadah yang dilaksanakan haruslah merupakan ibadah yang disyariatkan oleh Allah atau yang diajarkan oleh Rasul. 2. MEWUJUDKAN KHILAFAH DI MUKA BUMI Artinya; memakmurkan bumi ini dengan cara yang dibenarkan Allah dan melaksanakan perintah Allah, baik dalam skala individu maupun masyarakat. Allah s.w.t berfirman : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi (Al-Baqaroh : 30) Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunanNya, kemudian bertobatlah kepada-Nya (Hud:61) 3. SALING MENGENAL SESAMA MANUSIA Manusia diciptakan Allah beragam jenis, warna kulit, dan suku bangsa untuk saling mengenal sehingga bisa mengambil manfaat darinya, bisa menggali potensi positif dan agar manusia berpikir. Ketika manusia diciptakan berbeda-beda, maka Allah memberi 12

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

penilaian terhadap manusia berdasarkan ketaqwaannya, sesuai dengan firman Allah s.w.t : Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Al-Hujurat: 13) 4. MENGUASAI DUNIA DAN MANUSIA DI DALAMNYA MENGOKOHKAN KEDUDUKAN

Seorang yang telah mendapat pendidikan dengan tarbiyah Islamiyah, akan mempunyai keimanan yang kokoh sehingga melahirkan amal saleh yang merupakan buah dari keimanan. Dengan keimanan dan amal saleh tersebut akan menjadikan dirinya menjadi penguasa bumi sebagaimana yang telah dijanjikan Allah dalam firmannya : Dan Allah telah berjanji kepada orangorang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa .. (An-Nur : 55) 5. TEGAKNYA HUKUM-HUKUM ALLAH Ini adalah tujuan inti dari semua tujuan-tujuan tarbiyah Islamiyah yang sudah diungkapkan sebelumnya. Karena semua tujuan ini memang untuk mengantarkan tegaknya syariat Allah tanpa tawar-menawar, memilah-milah, dan tambal sulam, apalagi toleran kepada sistem lain buatan manusia. Allah s.w.t berfirman : Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui. (Al-Jatsiah:18)

13

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB IV

( )
DIANTARA SARANA-SARANA TARBIYAH ISLAMIYAH

Di dalam Islam, untuk mewujudkan sesuatu yang baik, harus menggunakan sarana yang baik juga. Karenanya, tarbiyah Islamiyah mempunyai beberapa sarana penunjang yang sekiranya sarana-sarana itu dioptimalkan penggunaannya, maka sangat berguna dan sangat efektif bagi pembentukan individu yang berkepribadian islami. Sarana-sarana tarbiyah Islamiyah itu adalah : 1. Keluarga 2. Mesjid 3. Sekolah 4. Masyarakat 1. KELUARGA Keluarga adalah lingkungan pertama yang dikenal oleh anak. Oleh sebab itu, keluarga memainkan peran penting dalam proses pendidikan anak. Tarbiyah yang efektif dalam sebuah keluarga adalah ketika keluarga tersebut bisa merealisasikan misi atau tujuan keluarga itu sendiri. Berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah, kita dapat mengatakan bahwa tujuan terpenting dari pembentukan keluarga adalah hal-hal berikut :


1.1 TUJUAN
BERKELUARGA

1.1.1 Menegakkan syariat Allah Tujuan berkeluarga adalah membangun dan mendirikan rumah tangga muslim yang mendasarkan kehidupannya pada perwujudan penghambaan kepada Allah sesuai dengan firman-Nya : ... Jika keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh istri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka 14

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

janganlah kamu melanggarnya. Barang siapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah : 229) Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan istri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui. (Al-Baqarah : 230) Oleh karena itu, ketika seorang anak hidup dalam keluarga yang dibangun atas dasar ketakwaan kepada Allah, ketaatan pada syariat Allah dan berusaha menegakkan hukum Allah, maka dengan sangat mudah anak-anak akan mengikutinya, dan akhirnya terbiasa untuk hidup islami. 1.1.2 Mewujudkan ketenteraman dan ketenangan jiwa Allah s.w.t berfirman : Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya.... (Al-araf : 189) Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Ar-rum:21) Karenanya, sekiranya suami-istri bersatu di atas landasan kasih sayang dan bisa mewujudkan ketenteraman, maka anak-anak yang hidup di dalamnya akan tumbuh dalam suasana bahagia, percaya diri, tenteram, kasih sayang, serta jauh dari kekacauan, kesulitan, dan penyakit batin yang melemahkan keperibadian anak. 1.1.3 Melahirkan keturunan yang beriman dan saleh Rasulullah s.a.w telah bersabda dalam beberapa hadisnya : Nikahilah wanita yang subur dan mencintai. Menikahlah, berketurunanlah, niscaya kamu menjadi banyak karena aku akan merasa bangga olehmu di hadapan umat lain pada hari kiamat. Hadis ini mengisyaratkan kewajiban keluarga muslim dalam mendidik anak-anaknya melalui pendidikan yang dapat mewujudkan tujuan Islam dan terpatri didalam jiwa mereka. Kebanggaan akan umat ini hanya terletak dari lahirnya keturunan yang saleh. Tanggung jawab itu terletak 15

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

di atas pundak para orang tua sehingga anak-anak terhindar dari kerugian, keburukan dan api neraka. Allah s.w.t telah mengisyaratkan hal itu melalui firmannya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (At-Tahrim:6) 1.1.4 Memenuhi kebutuhan cinta kepada anak Manusia yang berada pada fitrahnya cenderung cinta kepada anak dan menginginkan punya anak. Hal ini senada dengan firman Allah : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga). (Ali-Imran:14) Keluarga terutama orang tua, bertanggungjawab untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya karena kasih sayang merupakan landasan terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan psikologis dan sosial anak. Kasih sayang itu lebih utama jika didapat melalui kehidupan keluarga sehingga apabila dewasa, mereka akan membiasakan kasih sayang yang diperoleh kepada masyarakat sekitarnya, sehingga terbentuk rasa saling mengasihi antar umat Islam. 1.1.5 Melindungi fitrah anak dari penyelewangan dan penyimpangan Dalam konsep Islam, keluarga adalah penanggungjawab utama terpeliharanya fitrah anak. Sabda Rasulullah s.a.w :

Tiada seorang yang dilahirkan, melainkan dilahirkan dalam keadaan suci. Maka orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.... 2. MESJID

) (

Mesjid merupakan salah satu sarana tarbiyah setelah keluarga sesuai dengan tujuan didirikannya mesjid yaitu untuk menghasilkan orang-orang yang bersih jiwanya dan agar mendapat hidayah dari Allah. Firman Allah s.w.t : Hanyalah yang memakmurkan masjidmasjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari 16

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orangorang yang mendapat petunjuk. (At-Taubah : 18)


2.1 URGENSI MESJID

2.1.1 Bangunan pertama yang dibina Nabi s.a.w. Aktivitas pertama yang dilakukan Rasulullah s.a.w ketika tiba di Madinah adalah membangun mesjid. Hal ini dilakukan Rasulullah s.a.w. karena melihat pentingnya peran mesjid untuk melakukan pengkaderan umat. 2.1.2 Motivasi membangun mesjid Menunjukkan mesjid mempunyai nilai yang sangat strategis sehingga perlu diutamakan dari bangunan yang lain. Sabda Rasulullah s.a.w : Siapa yang membangun masjid mengharapkan keredhaan Allah, Allah akan membangunkan rumah untuknya di syurga. 2.1.3 Motivasi untuk selalu ke mesjid Rasulullah s.a.w. bersabda : Solat berjemaah itu lebih utama daripada solat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat Barangiapa membersihkan diri di rumahnya, kemudian berjalan ke sebuah rumah di antara rumahrumah Allah (masjid) untuk menunaikan satu fardu, maka langkahannya yang sebelah menurunkan dosa dan yang lain menaikkan derajat Janganlah kalian menghalangi anak-anak wanitamu ke masjid. 2.2 FUNGSI / PERAN MASJID 2.2.1 Mesjid sebagai sarana ibadah ritual 17

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5

Mesjid sebagai sarana kegiatan sosial Mesjid sebagai sarana kegiatan Ilmiyah Mesjid sebagai sarana kegiatan ketenteraan atau militer Mesjid sebagai sarana kegiatan, pergerakan atau managemen 2.2.6 Mesjid sebagai sarana kegiatan dakwah 2.2.7 Mesjid sebagai sarana kegiatan politik 2.2.8 Mesjid sebagai sarana peradaban Islam Oleh karena itu, ketika masyarakat memahami pentingnya sarana mesjid dan semua fungsi di atas dioptimalkan untuk mencari keredhaan Allah, maka sangat efektif untuk melahirkan kader-kader rabbani, yang merupakan tujuan dari tarbiyah islamiyah itu sendiri. 3. SEKOLAH

Untuk memunculkan generasi yang islami memerlukan waktu yang panjang dalam mempercepat proses ini (tarbiyah), maka perlu mengoptimalkan semua sarana-sarana tarbiyah. Sekolah adalah sebuah lembaga pendidikan formal yang juga merupakan syarat dan ciri-siri kebangkitan Islam. Namun hal ini hanya bisa terwujudkan ketika masyarakat muslim sadar akan pentingnya pendidikan formal, sehingga muncul lembaga-lembaga pendidikan formal yang ditata dan disusun secara Islami. 3.1 URGENSI Sekolah 3.1.1 Sarana memperoleh ilmu pengetahuan (duniawi dan ukhrowi). 3.1.2 Melatih anak untuk hidup bersosial. 3.1.3 Menumbuhkan dan mengembangkan atau menggali potensi anak. 3.2 FUNGSI / PERAN SEKOLAH

3.2.1 Menyederhanakan atau meringkas 18

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

Ilmu pengetahuan senantiasa berkembang pesat dari waktu ke waktu. Agar mudah dipahami dan dipraktekkan oleh anak, ilmu-ilmu tersebut perlu disederhanakan baik disimpulkan maupun diringkas. Fungsi ini sesuai dengan Islam, yaitu : 3.2.1.1 Allah s.w.t telah menciptakan dan menundukkan alam semesta ini untuk manusia. Manusia tidak mungkin bisa memanfaatkan alam secara optimal tanpa memahami tentang alam ini. Jadi, perlu diringkas dan disimpulkan agar bisa dipahami dengan mudah. Begitu juga dalam dunia pendidikan, di mana pendidik harus menyederhanakan dalam bahasa mereka dan menyimpulkannya sesuai dengan kapasitas penalaran anak-anak didik. 3.2.1.2 Al-Quran menggunakan metode penyederhanaan dalam menyampaikan ajaran-ajarannya. Yaitu seruan Al-Quran untuk mendekati Allah diungkapkan melalui nasehat yang baik dan sesuai dengan situasi, kondisi atau kapasitas objek. Karenanya, dalam dunia pendidikan juga pengetahuan harus disampaikan melalui cara yang sesuai dengan kapasitas anak didik yang pada dasarnya tengah mengalami proses pengembangan dan pertumbuhan. 3.2.1.3 Rasulullah s.a.w telah memberikan contoh yang jelas tentang kesesuaian cara pemberian ilmu pengetahuan lewat perkataan para sahabat : (

)
Kami disuruh berdialog dengan manusia menurut tingkat intelektualnya. 3.2.2 Membersihkan dan menyucikan Menjadi tanggungjawab sekolah untuk membersihkan hakikat-hakikat kebenaran dari pemahaman-pemahaman yang keliru.Fungsi ini merupakan bagian terpenting dalam penentuan karakteristik pendidikan Islam yang didasarkan pada pertimbanganpertimbangan berikut ini : 3.2.2.1 Menurut pandangan Islam, manusia dilahirkan dalam fitrah yang suci. Dengan demikian, ketika muncul berbagai kerusakan, pendidikan Islam merupakan benteng utama untuk memurnikan dan memelihara fitrah tersebut. 3.2.2.2 Manusia memiliki potensi untuk menerima kebaikan atau keburukan sebagaimana firman Allah s.w.t:Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaan. (Asy-Syams : 8) 3.2.2.3 Allah s.w.t memberikan hak pilih bagi manusia untuk menentukan jalan hidupnya. Karenanya, 19

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

pendidik islami harus menyucikan akidah, syariat, dan seluruh ilmu pengetahuan dari aneka penyelewengan, agar peserta didik mempunyai pemahaman yang benar dan jauh dari penyelewengan dalam menentukan jalan hidupnya. 3.2.3 Memperluas wawasan dan pengalaman anak Lembaga pendidikan harus mampu mengupayakan agar peserta didiknya memperoleh wawasan dan pengalaman baik dari generasi-generasi terdahulu (generasi salaf) maupun bangsa yang telah maju (generasi khalaf). 3.2.4 Mewujudkan kesejahteraan dan kebersamaan di antara peserta didik Sekolah didatangi ratusan siswa yang berasal dari lingkungan yang bervariasi, baik itu dalam hal kekayaannya, kemuliaannya, status sosialnya, kebiasaaannya, dialek bahasanya, konsep hidupnya dan lain-lain. Karena itu, sekolah harus berupaya menyatukan mereka dan meminimalisasi perbedaan-perbedaan sehingga terwujudnya kesejahteraan dan kebersamaan di antara mereka. Namun demikian, sekolah tidak akan bisa menyatukan mereka tanpa landasan-landasan yang dibangun di atas dasar keimanan kepada pencipta alam semesta sejalan dengan fitrah manusia itu sendiri Hal ini sesuai dengan firman Allah s.w.t : Walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Al-Anfal : 63) 3.2.5 Mengorganisir potensi-potensi pendidikan yang sangat beragam Pendidikan yang baik melibatkan berbagai faktor yang satu sama lain saling menunjang, yaitu faktor keluarga, mesjid, dan masyarakat. Namun pada kenyataannya, faktor-faktor tersebut sering bertentangan dengan ilmu pendidikan yang diberikan di sekolah-sekolah. Untuk itu, seluruh sekolah berkewajiban menata kembali sarana-sarana tersebut agar sesuai dengan tujuan pendidikan Islam. 3.2.6 Penyempurnaan peran rumah sebagai lembaga pendidikan Kita mengetahui bahwa sebenarnya sekolah bukanlah sentral pendidikan utama karena pendidikan awal berpusat di rumah. Dengan demikian, pihak keluarga dan 20

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

sekolah dituntut untuk melakukan kerjasama dalam membina generasi muda. 4. MASYARAKAT 4.1 TANGGUNG
JAWAB MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN

4.1.1 Menyeru kepada kemungkaran.

kebaikan

dan

mencegah

Hal ini dijelaskan Allah dalam firman-Nya : Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. (Ali Imran : 110) 4.1.2 Merasakan tanggung jawab bersama untuk mendidik generasi muda dengan mengajar dan mengenalkan Islam melalui kasih sayang. Dalam masyarakat Islam, seluruh anak-anak dianggap anak sendiri atau saudaranya sehingga ketika memanggil seorang anak, siapapun dia, mereka akan memanggilnya dengan panggilan, Hai anak saudaraku! Hal itu terwujud dari pengamalan firman Allah s.w.t : Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara... (Al-Hujurat : 10) 4.1.3 Mendidik dengan kekerasan dan kemarahan kepada orang yang sering membiasakan dirinya berbuat keburukan. 4.1.4 Membina kaum muda untuk menggapai keridhaan Allah. Serta melakukan pengisolasian, pemboikotan, atau pemutusan hubungan kemasyarakatan terhadap individu yang menyimpang dari tujuan tersebut. 4.1.5 Bekerjasama dalam kebaikan. Allah berfirman: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Al-Maidah : 2) 4.1.6 Saling mencintai karena Allah. Rasululah s.a.w bersabda : Ada tiga perkara yang barangsiapa memiliki ketiganya, maka dia akan merasakan manisnya iman, yaitu hendaklah dia lebih mencintai Allah dan Rasul-Nya daripada yang lainnya, 21

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

hendaklah dia mencintai seseorang karena Allah, dan hendaklah dia benci untuk kembali pada kekafiran setelah dia diselamatkan Allah dari kekafiran tersebut, sebagaimana dia benci untuk dilemparkan ke dalam neraka. 4.1.7 Mengajak generasi muda memilih teman yang baik dan berdasarkan ketaqwaan kepada Allah. Rasulullah s.a.w bersabda : Sesungguhnha perumpamaan teman yang saleh dan teman yang jahat adalah seperti pembawa kesturi dan peniup ubupan. Adapun pembawa kesturi, maka dia akan menghadiahkan kepadamu, kamu akan membeli darinya, atau kamu akan memperoleh bau harum darinya. Sedangkan dari peniup ubupan, maka dapat saja bajumu terbakar atau kamu mendapatkan bau busuk

BAB V

( )
LANDASAN-LANDASAN TARBIYAH ISLAMIYAH

( (

Tarbiyah diperlukan untuk membentuk keperibadian yang Islami (keperibadian yang utuh). Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan landasan-landasan tarbiyah Islamiyah. Tarbiyah Islamiyah terdiri dari 3 landasan : 1. Landasan Pemikiran 2. Landasan Penghambaan 22

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

3. Landasan Syariat 1. LANDASAN PEMIKIRAN Pemahaman seseorang tentang manusia, alam semesta dan kehidupan sangat mempengaruhi proses pendidikannya. Jika salah pemahaman, maka tidak akan muncul pribadi yang utuh melainkan pribadi yang parsial. Berpijak dari hakikat ini, Islam mempunyai konsep tersendiri tentang manusia, alam semesta dan kehidupan yang dijadikan sebagai landasan pemikiran dalam proses tarbiyah Islamiyah yang memiliki beberapa keistimewaan yaitu:

i) Konsep atau pemikiran yang jelas. Contoh : Asal-usul kejadian manusia dijelaskan secara terperinci oleh Islam dalam Al-Quran. ii) Konsep Islam tentang manusia, alam semesta dan kehidupan sesuai dengan fitrah manusia. Contoh : Alam diciptakan untuk manusia sesuai dengan kecenderungan manusia ingin menguasai alam. iii) Paparan yang memuaskan baik secara aqliyah maupun kejiwaaan. Contoh : Konsep Islam tentang asal-usul kejadian manusia yang diakui para medis dan sesuai ilmu pengetahuan. 1.1 PANDANGAN ISLAM MANUSIA

TENTANG

1.1.1 Manusia makhluk ciptaan Allah Menurut Al-Quran, hakikat manusia bersumber pada dua asal : a) Asal yang jauh. Manusia diciptakan Allah dengan tangan dan kekuasaannya yaitu dari tanah yang kemudian disempurnakannya dan ditiupkan kepadanya sebagian ruh-Nya. Allah s.w.t berfirman : Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina (air mani). Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam (tubuh) nya 23

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

roh (ciptaan) -Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur (As-sajdah:7-9) Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan) Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud.(Al-Hijr : 28-29) b) Asal yang dekat. Manusia diciptakan dari sperma, sebagaimana firman Allah s.w.t : Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar di antara tulang sulbi dan tulang dada. (At-Tariq : 6-7) Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik . (AlMuminun : 12-14) 1.1.2 Manusia makhluk yang mendapat kemulian Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al-Isra : 70) Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. (Al-Hajj : 65) 1.1.3 Manusia memiliki hak pilih Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Asy-Syams : 7-10) Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) 24

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir. (Al-Kahfi : 29) 1.1.4 Manusia mendapat pengajaran Allah telah membekali manusia dengan kemampuan untuk belajar dan mengetahui sebagaimana firmannya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An-Nahl : 78) Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (bendabenda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar!" Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Al-Baqarah : 31-32) 1.1.5 Manusia Mempunyai tanggungjawab dan akan mendapat balasan Islam membebani manusia dengan tanggungjawab penerapan syariat Allah dan perwujudan penghambaan kepada-Nya. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. (AlZalzalah : 7-8) Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (Al-Isra : 36) 1.1.6 Manusia mendapat perintah dan tugas Seluruh tugas manusia dalam hidup ini, berpusat pada tanggungjawab untuk beribadah dan mengesakan Allah sebagaimana dijelaskan Allah dalam firman-Nya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.(Adz-Dzariyat: 56) Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorang pun di dalamnya di samping (menyembah) Allah(Al-Jin :18) 1.2 PANDANGAN ISLAM TENTANG ALAM


25

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

26

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

1.2.1 Alam semuanya adalah makhluk Allah Alam semesta diciptakan untuk tujuan tertentu, tidak diciptakan berdasarkan permainan atau senda gurau. Allah s.w.t berfirman : Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan hak, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (Ad-Dukhan : 38-39) Seorang pendidik yang memahami hakikat ini, tidak akan melupakan potensi alam yang bisa memberikan pelajaran kepada peserta didik untuk lebih mengenal penciptanya, dan akan senantiasa mengajarkan untuk bisa mengambil hikmah dari alam. 1.2.2 Alam tunduk kepada sunnatullah (ketetapan Allah) Allah s.w.t. berfirman: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya. (Yasin: 37-40) Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda, lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang, agar kamu mencari karunia dari Tuhanmu, dan supaya kamu mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan. Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (Al-Isra : 12) 1.2.3 Alam diatur dengan kekuasaan Allah Allah adalah penata semesta yang dengan kekuasaanNya menjalankan dan mengatur semesta sebagaimana yang ditegaskan dalam firmanNya : Dia mengatur urusan dari langit ke bumi.. (As-Sajdah : 5), Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan iradah-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu (juga) kamu keluar (dari kubur). (Ar-Rum : 25)

27

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

Manusia merupakan bagian dari alam semesta ini. Karenanya, dalam segala persoalan hidup dan matinya, manusia harus tunduk pada ketentuan Allah. 1.2.4 Alam ditundukkan untuk manusia Allah telah memberikan manusia kekuasaan untuk mengelola alam semesta dan menyuruh manusia untuk memanfaatkan segala potensinya sesuai aturan-aturan yang telah ditetapkan-Nya. Allah s.w.t berfirman :Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Baqarah : 29) Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (nya). Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk. Dan (Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintangbintang itulah mereka mendapat petunjuk...(An-Nahl : 12-16) 1.2.5 Alam semuanya patuh dan beribadah kepada Allah Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi; hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (At-Tagaabun : 1) Ketika menyadari bahwa alam semuanya tunduk dan taat kepada Allah. Maka, manusia yang berakal dan berpikir, lebih layak lagi untuk mengakui nikmat dan karunia-Nya, merasakan kebesarannya serta memuji dan menyucikan-Nya. Dan alangkah sombongnya manusia yang tidak mau mengakui hal tersebut. Oleh 28

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

karena itu, pendidikan yang baik adalah yang bisa menjadikan manusia semakin tunduk kepada Allah bukan semakin menyombongkan diri. Firman Allah s.w.t : Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. (Fathir : 28) 1.3 PANDANGAN ISLAM TENTANG KEHIDUPAN

1.3.1 Kehidupan adalah ujian dan cobaan Keistemewaan manusia terletak pada pemilikan ilmu, akal, kemauan, ikhtiar, syahwat, naluri, dan kemampuan membedakan serta memilih antara kebaikan dan keburukan. Dengan adanya keistemewaan-keistemewaan tersebut, Islam menjadikan kehidupan manusia di dunia sebagai ajang ujian dan cobaan yang harus dilalui manusia untuk mencapai kehidupan yang kekal di akhirat kelak, sebagaimana firman Allah s.w.t :Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al-Mulk : 2) Bagi orang beriman terutama yang mengharapkan keridhaan Allah dan merindukan syurga-Nya, akan mendapatkan ujian yang lebih besar lagi. Hal ini sesuai dengan firman Allah s.w.t : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (Al-Ankabut :2-3) Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orangorang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu 29

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.(Al-Kahfi :28) 1.3.2 Gambaran Islam tentang kehidupan 1.3.2.1 Kesenangan yang sementara dan terbatas Karena dunia berisi kesenangan sementara, dunia bukan tujuan akhir hidup manusia. Karenanya, manusia dikatakan tertipu jika dia melupakan tujuan akhir yaitu akhirat yang abadi . Allah s.w.t telah berfirman : Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (At-Taubah : 38) Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. (Al-Baqarah:86) Tempat melintas (jembatan) Dunia hanyalah sebagai sarana lintasan manusia untuk menuju akhirat. Makanya, orang beriman tidak akan tergoda dengan dunia yang kecil berbanding akhirat yang kekal abadi. Rasulullah s.a.w bersabda :

1.3.2.2

""

1.3.2.3

Dunia adalah sarana menuju akhirat Karenanya, orang yang beriman akan menjadikan hidup di dunia sebagai sarana kebagiaan di akhirat.

1.3.2.4 Dunia penuh dengan perhiasan, syahwat, dan kelezatan Dunia sangat sarat perhiasan, keindahan, nafsu, syahwat, dan kelezatan yang justru inilah ujian dan cobaan hakiki bagi manusia. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanitawanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga) (Ali Imran : 14) 1.3.2.5 Boleh menikmati dunia dalam batasan syariat Seorang muslim boleh, bahkan berhak menikmati keindahan dunia dalam batas yang sesuai syari. 1.3.2.6 Dunia adalah waktu yang pendek 30

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

(Yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram; mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)". Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sehari saja". (Thaha : 102-104) 1.3.2.7 Dunia adalah tempat bercapek-capek dan berusaha Hai manusia, sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh-sungguh menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemui-Nya. (Al-Insyiqaaq : 6) 1.3.2.8 Dunia adalah tempat bermain, sendagurau, saling berbangga dan berlomba-lomba (memperbanyak harta dan anak) Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaanNya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (Al-Hadid : 20) Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. (At-Takaashur : 1) Hai orang-orang yang beriman, janganlah hartahartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. (AlMunafiqun : 9) 2. LANDASAN PENGHAMBAAN Pelaksanaan ibadah telah menyatukan umat Islam dalam satu tujuan, yaitu penghambaan kepada Allah semata serta penerimaan berbagai ajaran Allah, baik itu untuk urusan duniawi maupun ukhrawi. Dalam Al-Quran Allah s.w.t berfirman : Katakanlah "Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang

31

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)" (Al-Anam : 162163) Dalam konsepsi Islam, Ibadah yang diterima Allah adalah ibadah yang memiliki dua syarat yaitu : i) Keikhlasan dan ketaatan kepada Allah ii) Pelaksanaan ketaatan sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah s.a.w yang di dalamnya terdapat kontinuitas dalam ketundukan kepada Allah, perenungan atas keagungan-Nya, dan perasaan patuh kepada-Nya Pendidik yang memahami bahwa landasan penghambaan merupakan salah satu dari landasan-landasan tarbiyah Islamiyah, akan senantiasa meluruskan niatnya untuk tetap berada dalam keikhlasan ketika mengajarkan ilmunya kepada peserta didik dan berusaha untuk menanamkan sifat ikhlas di dalam diri peserta didik. Dia juga akan mengajarkan ilmunya sesuai dengan cara yang dilakukan Rasulullah s.a.w agar proses belajar-mengajar tersebut menjadi sebuah ibadah yang akan mendapatkan ganjaran pahala di sisi Allah di akhirat kelak. 3. LANDASAN SYARIAT Syariat Islam merupakan salah satu landasan utama tarbiyah Islamiyah, yang mana syariat tersebut datangnya dari Allah s.w.t, dan terkandung dalam Al-Quranul Karim yang merupakan kalamullah. Ia mencakup penjelasan akidah yang wajib diimani, yang di atasnya berpijak peribadahan kepada Allah dan yang diwujudkan lewat berbagai perintah dan larangan Allah. Syariat memiliki peran penting dalam mendidik akal manusia dan mengontrol perilakunya baik individu, sosial maupun politis. Ketika syariat Islam benar-benar diterapkan, akan lahirlah masyarakat yang memiliki kebudayaan berpikir, sistem pengajaran, dan sistem pendidikan yang istimewa. Rasa takut kepada Allah dan kecintaan kepada-Nya menjadi pengontrol utama. Mereka saling menasihati serta berpesan dalam kebenaran dan kesabaran dan berusaha mewujudkan sistem pemerintahan yang melaksanakan syariat dengan tujuan stabilisasi keamanan, pemantapan kekuasaan, serta keadilan syariat bagi manusia.

32

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

BAB VI

( )
SIFAT-SIFAT PENDIDIK YANG ISLAMI Terdapat dua faktor yang sangat menentukan kesuksesan kegiatan tarbiyah Islamiyah, yaitu kurikulum(manhaj)-nya dan pendidik (murobbi)-nya. Dalam hal ini, pendidik mempunyai peran penting karena harus menjalankan fungsi sebagaimana yang telah dibebankan Allah s.w.t kepada Rasul dan pengikutnya yaitu sebagai pembersih dan pemelihara diri, pengembang serta pemelihara fitrah manusia, dan penyampai ilmu pengetahuan serta berbagai keyakinan kepada manusia agar mereka menerapkan seluruh pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Agar seorang pendidik dapat menjalankan fungsinya dengan baik, maka dia harus memiliki sifat-sifat berikut ini :

1. Memiliki tujuan robbani Untuk memiliki tujuan yang robbani, seorang pendidik harus mengaitkan dirinya kepada Allah s.w.t melalui ketaatan pada syariat-Nya serta pemahaman akan sifat-sifat-Nya. Seorang pendidik yang Islami adalah seorang yang hanya menjadikan wahyu Allah sebagai kegiatan mendidiknya dan seluruh kegiatan pendidikannya bertujuan menghasilkan generasi Robbani. Firman Allah s.w.t : Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan tetap mempelajarinya. (Ali-Imran:79) 2. Ikhlas Seorang pendidik harus menyempurnakan sifat rabbaniyahnya dengan keikhlasan karena tarbiyah adalah sebuah proses ibadah dan ibadah tidak akan diterima tanpa adanya keikhlasan. Keikhlasan juga bisa memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik dan bisa mengikis persaingan yang tidak sehat. 3. Sabar Peserta didik datang dari berbagai latar belakang dan lingkungan, sehingga memiliki sikap dan watak yang berbeda-beda. 33

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

Karenanya, seorang pendidik hendaknya membekali diri dengan sifat sabar. Allah s.w.t berfirman : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu... (Ali-Imran:159) Hal yang sama juga diungkapkan Rasulullah s.a.w dalam hadisnya :Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Seluruh urusannya terarah kepada kebaikan dan itu tidak akan terjadi kecuali pada orang beriman... 4. Benar atau Jujur Ketika menyampaikan ilmu kepada peserta didik, seorang pendidik harus memiliki kejujuran dengan menerapkan apa yang diajarkan dalam kehidupan pribadinya. Allah s.w.t berfirman :Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan. (As-Shaff:23) 5. Berbekal terus menerus dengan ilmu Seorang pendidik harus sentiasa meningkatkan wawasan pengetahuannya dan mempelajari berbagai disiplin ilmu. Banyaknya kekeliruan yang dilakukan seorang pendidik karena tidak benarbenar menguasai ilmu yang disampikan akan mengurangi kepercayaan peserta didik kepadanya sehingga merendahkan dan menyepelekan segala ilmu yang diberikan kepadanya. 6. Menguasai dengan baik metode mangajar Seorang pendidik harus cerdas dan terampil dalam menciptakan metode pengajaran yang variatif serta sesuai dengan situasi dan materi pelajaran. 7. Memiliki kemampuan menguasai suasana dan menciptakan kedisiplinan Seorang pendidik harus mampu bersikap tegas dan meletakkan sesuatu sesuai porsinya sehingga dia akan mampu mengontrol dan menguasai peserta didik, sebagaimana diucapkan Ali bin Abi Thalib : Berdialoglah dengan manusia sesuai dengan apa yang mereka ketahui... 8. Mengenal ilmu jiwa Seorang pendidik dituntut untuk memahami psikologi peserta didik, psikologi perkembangan, dan psikologi pendidikan sehingga ketika dia mengajar, dia akan memahami dan memperlakukan peserta didiknya sesuai kadar intelektual dan kesiapan psikologinya. 9. Memiliki wawasan tentang orentasi-orentasi global dan pengaruhnya

34

Ringkasan Materi Tarbiyah Islamiyah

Seorang pendidik dituntut untuk peka terhadap kehidupan sehingga dia mampu memahami kecenderungan dunia beserta dampak dan akibatnya peserta didik, terutama dampak terhadap akidah dan mereka. 10.

fenomena berbagai terhadap pola fikir

Bersikap adil Seorang pendidik dituntut memiliki sikap adil terhadap seluruh peserta didiknya, tidak berpihak atau mengutamakan kelompok tertentu, tetapi harus menyikapi setiap peserta didiknya sesuai dengan perbuatan dan bakatnya. Allah s.w.t berfirman : Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan . (Al-Maidah:8)

35

You might also like