You are on page 1of 2

1. Kasus Bayi lahir dengan BBLR (< 2500 gr) 2. Proses terjadinya masalah a.

Pengertian Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat kurang dari 2500 gram pada saat lahir (Mitayani, 2012). Sedangkan menurut Depkes RI (1999) menjelaskan bahwa bayi BBLR merupakan bayi yang lahir dengan berat badannya kurang dari 2500 gram dimana pertumbuhan dan pematangan (maturasi) organ alat-alat tubuh belum sempurna. Menurut Mitayani (2012), ada dua golongan BBLR, yaitu: 1) Prematuritas murni Bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan bayi sesuai degan usia gestasi atau yang disebut neonates kurang bulan sesuai untuk masa kehamilan (NKB-SMK) 2) bayi small for gestatation age (SGA) berat badan bayi tidak sesuai dengan masa kehamilan. SGA terdiri dari 3 jenis, yaitu: a) simetris (intra utrus for gestation age) adanya gangguan nutrisi pada awal kehamilan dan dalam jangka waktu yang lama b) asimetris (intrauterus growth retardation) terjadi deficit nutrisi pada fase akhir kehamilan c) dismaturitas bayi lahir kurang dari berat badan yang sesuai usia gestasi dan bayi mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri serta bayi tergolong kecil masa kehamilan. Masalah yang umum terjadi pada bayi dengan premature diantaranya yaitu respiratory disstres syndrom (RDS), enterocolitis nekrotik, hiperbilirubinemia, hypoglikemia,

thermoregulation, patetnt duktus arteriosus (PDA), edema paru, perdarahan intraventrikular. Selain masalah yang ditemukan pada bayi, stressor lain yang mungkin ditemukan antara klien (bayi) dan orangtua meliputi hospitalisasi untuk penyakit pada bayi yang dapat mempengaruhi respon dan mekanisme koping orang tua sehingga dapat mengganggu hubungan antara orang tua dan anak.

b. Penyebab

Menurut Mitayani (2012), penyebab BBLR maupun usia bayi belum sesuai dengan masa gestasi (premature) adalah sebagai berikut. 1) Komplikasi obstetrik a) Multiple gestation b) Incompetence c) Pro (premature rupture of membrane) dan korionitis d) Pregnancy induce hypertention (PIH) e) Placenta previa f) Adanya riwayat kelahiran premature 2) Komplikasi medis a) Diabetes maternal b) Hipertensi kronis c) Infeksi traktus urinarius 3) Factor ibu a) Penyakit Hal yang berhubungan dengan kehamilan seperti toksemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, infeksi akut, dan kelainan kardiovaskuler b) Usia ibu Angka kejadian prematuritas tertinggi pada usia ibu di bawah 20 tahun dan multi gravid yang jarak kelahirannya terlalu dekat. Kejadian terendah terjadi pada usia 26-35 tahun c) Keadaan social-ekonomi Keadaan ini sangat berpengaruh terhadap timbulnya kejadian prematuritas yang mayoritas tertinggi pada golongan social ekonomi ke bawah. Hal ini disebabkan oleh keadaan gizi yang kurang adekuat dan kurangnya pengawasan antenatal care. d) Kondisi ibu saat hamil Kondisi ibu saat hamil berpengaruh terhadap kejadian prematuritas, terutama pada ibu yang mengalami malnutrisi dengan peningkatan berat badan ibu yang tidak adekuat dan ibu yang perokok 4) Factor janin a) Hidramnion/polihidramnion b) Kehamilan ganda

You might also like