You are on page 1of 22

Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan

bait. Untuk menentukan unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi, kita harus membaca secara detail dan penuh penghayatan puisi tersebut. Nah, saya akan menjelaskan apa sajakah unsurunsur intrinsik puisi dan unsur-unsur ekstrinsik puisi. Langsung saja kita simak selengkapnya..

Unsur Intrinsik Puisi


Unsur intrinsik puisi adalah unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi tersebut. Adapun unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi: 1. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. 2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana.

Unsur Ekstrinsik Puisi


Unsur ekstrinsik puisi adalah unsur yang berada di luar naskah puisi. Bisa saja berasal dari dalam diri penulis puisi atau lingkungan tempai sang penulis puisi tersebut menulis puisinya. Berikut adalah macam-macam unsur ekstrinsik puisi: 3. Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis. 4. Unsur nilai dalam cerita, seperti ekonomi, politik, sosial, adat-istiadat, budaya, dan lain-lain. 5. Unsur kemasyarakatan adalah situasi sosial ketika puisi itu dibuat.

6. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. 7. Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. 8. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. 9. Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada awal larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yang mendahuluinya dengan bagian berikutnya. 10. Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. 11. Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi. 12. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.

Beranda Tentang Blog Tentang Saya jump to navigation

Rima dalam Puisi 28 Juli, 2009


Posted Tags: trackback by macam, abdurrosyid puisi, in Hobiku rima, Menulis. sajak

A. PENGERTIAN Rima adalah perulangan bunyi yang sama dalam puisi yang berguna untuk menambah keindahan suatu puisi. Contoh :
Ruang Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia

Langsung ke isi Beranda arsip salam soal on-line Membaca Tajuk Rencana Unsur Intrinsik Prosa

Rima dalam Puisi


Posted on 25 Agustus 2010 by kelasmayaku

Rima adalah pengulangan bunyi yang berselang, baik dalam larik sajak maupun pada akhir larik sajak. Rima merupakan salah satu unsur penting dalam puisi. Melalui rima inilah, keindahan suatu puisi tercipta. Rima tidak selalu berada di akhir baris dalam satu bait. Rima juga dapat ditemukan dalam satu baris. Jenis/macam rima A. Rima akhir, yaitu persamaan bunyi pada akhir baris Macam rima akhir adalah 1. rima silang [a-b-a-b], Contoh: Angin pulang menyejuk bumi Menepuk teluk menghempas emas ari ke gunung memuncak sunyi erayun-ayun di atas alas (Amir Hamzah)

2. rima terus [a-a-a-a], Contoh: Di lereng gunung lembah menghijau Air terjun menghimbau-himbau Meraih beta pelipur risau Turut hasrat hendak menjangkau (Dali S. Sinaga) 3. rima pasang [a-a-b-b], Contoh: Indonesia tanah airku tanah tumpah darahku di sanalah aku digusur dari tanah leluhur (Husni Djamaludin) 4. rima patah [a-a-a-b/a-b-a-a/a-a-b-a], Contoh: Selalu kau teringat padaku? Seperti aku tak pernah lupa padamu? Tak sepatah keluar dari mulutmu Tapi setitik air mata tercurah (Sitor Situmorang) 5. rima peluk [a-b-b-a] Contoh: Di lengkung cahaya berhias bintang Cahaya bulan di ombak menitik Embun berdikit turun merintik Engkau menantikan ikan datang . (J.E. Tatengkeng) B. Rima datar yaitu persamaan bunyi pada tiap-tiap larik sajak. Macam rima datar adalah 1. rima asonansi [pengulangan bunyi vokal] Contoh: burung perkutut di ladang berumput neba berkawan menelani kerikil kami segan memasang pulut memikat burung begitu mungil (Piek Ardijanto Soeprijadi) 2. rima aliterasi [pengulangan bunyi konsonan] Contoh: Kaulah kandil kemerlap Pelita jendela di malam gelap Melambai pulang perlahan Sabar, setia selalu (Amir Hamzah) 13. Ritma merupakan bunyi tinggi-rendah, panjang-pendek, dank eras-lemahnya yang diucapkan

14. Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi.

Forum Daftar Isi Cara Download Iklan Naruto Shippuden

Science And Education

Membahas Metode Pembelajaran, Bahasa Sastra Indonesia, Bahasa Inggris, Download RPP Silabus, Soal UN, Makalah Skripsi, Tutorial Blog, Software Gratis, Manga Naruto

HOME PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAHASA INGGRIS SOAL SOAL UN RPP + SILABUS MAKALAH SKRIPSI TUTORIAL BLOG FREE SOFTWARE DOWNLOAD NARUTO Home Kebahasaan Macam-Macam Majas dan Contohnya

Macam-Macam Majas dan Contohnya

Macam-Macam Majas dan Contohnya. Majas atau Gaya Bahasa adalah bahasa kias yang dipergunakan untuk menimbulkan kesan imajinatif atau menciptakan efek-efek tertentu bagi pembaca atau pendengarnya. Jenis-jenis majas yang sangat banyak ini sering kali digunakan oleh penyair dalam membuat puisinya. Untuk mengetahui makna dalam puisi, kita memang harus menguasai macam-macam majas. Dalam artikel ini, Science And Education akan mencoba menerangkan beberapa jenis majas yang sering dipakai (familiar) termasuk yang sering keluar sebagai ujian. Untuk memudahkan memahami, dijelaskan juga macam-macam majas dan contohnya. Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu ketahui Majas pada dasarnya terdiri atas: 1). Majas Perbandingan; 2). Majas Pertentangan; 3). Majas Sindiran; 4). Majas Penegasan. A. Majas Perbandingan Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi: 1) Asosiasi atau Perumpamaan Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Contoh : a) Semangatnya keras bagaikan baja. b) Mukanya pucat bagai mayat. c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama 2) Metafora Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Metafora /mtafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara Contoh: Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting) Raja siang keluar dari ufuk timur Jonathan adalah bintang kelas dunia. Harta karunku (sangat berharga) Dia dianggap anak emas majikannya.

a) b) c) d) e)

f)

Perpustakaan adalah gudang ilmu. 3) Personifikasi Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh: a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk. b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai. c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut. 4) Alegori Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran. Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. 5) Simbolik Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contoh: Ia terkenal sebagai buaya darat. Rumah itu hangus dilalap si jago merah. Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian Melati, lambang kesucian Teratai, lambang pengabdian 6) Metonimia Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh: a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam) b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api) c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat) 7) Sinekdok Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut. a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh: (a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya. (b) Per kepala mendapat Rp. 300.000. b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh: (a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07. (b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

a) b) c) d) e)

8. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai". Contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

Macam-Macam Majas dan Contohnya B. Majas Pertentangan Majas Pertentangan adalah Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut. 1) Antitesis Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya. Contoh: a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu. b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan. 2) Paradoks Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Contoh; a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini. b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini. 3) Hiperbola Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian. Contoh: a) Suaranya menggelegar membelah angkasa. b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang. 4) Litotes Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri. Contoh: a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja. b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

Macam-Macam Majas dan Contohnya C. Majas Sindiran Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas sindirian dibagi menjadi: 1) Ironi

Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan denganmaksud menyindir. Contoh: a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam. b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca. 2) Sinisme Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu. b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu. 3) Sarkasme Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah. Contoh: a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu! b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!

Macam-Macam Majas dan Contohnya D. Majas Penegasan Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut. 1) Pleonasme Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata. Contoh: a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah. b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. 2) Repetisi Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap. b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa. 3) Paralelisme Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi. Contoh: Cinta adalah pengertian Cinta adalah kesetiaan Cinta adalah rela berkorban 4) Tautologi Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim. Contoh: a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.

b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. 5) Klimaks Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut dan makin lama makin meningkat. Contoh: a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak. b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang. 6) Antiklimaks Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturutturut yang makin lama menurun. a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu. b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62. 7) Retorik Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh: a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja? b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ? d. Majas Pertentangan

15. Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair. Setiap gambar pikiran disebut citra atau imaji (image). Gambaran pikiran ini adalah sebuah efek dalam pikiran yang sangat menyerupai gambaran yang dihasilkan oleh penangkapan kita terhadap sebuah objek yang dapat dilihat oleh mata (indra penglihatan).

Doa Bunda Pengarang: Jafran dengarlah anakku nasihat untukmu hentikan tangismu usap air matamu anakku anakku ibu terima kasihku ibu doa ku untukmu aku terjebak dibelantara bumi aku terinjak dikaki tirani ucapmu ucapmu dunia memang begitu saat ini ataupun dulu sabarlah anakku semua itu palsu tak usah kau jemu doa ibu selalu untukmu.
Latihan: 1. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 2. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 3. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 4. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: a. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar b. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

Puisi Untukmu Karya: Hei Crew Wahai mahluk terindah dalam hidupku Selamat ulang tahun ke 29 Hari ini usiamu bertambah satu tahun Doaku akan selalu mengiringi di setiap langkahmu Tahukah engkau kebahagiaanku adalah saat saat bersamamu Tahukah engkau setiap waktu bersamamu adalah keindahan bagiku Semua itu sangat berarti untukku.. Semua itu sangat berharga untukku.. Semua itu adalah anugerah terindah dalam hidupku.. Aku berterima kasih karena kamu ada.. Aku berterima kasih untuk kehadiranmu yang mewarnai kehidupanku.. Happy birthday honey I love you forever and ever.. Latihan: 5. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 6. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 7. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 8. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: c. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar d. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

BAYANGKAN untuk Salim Said Oleh : Sutardji Calzoum Bachri direguknya wiski direguk direguknya bayangkan kalau tak ada wiski di bumi sungai tak mengalir dalam aortaku katanya di luar wiski di halaman anak-anak bermain bayangkan kalau tak ada anak-anak di bumi aku kan lupa bagaimana menangis katanya direguk direguk direguknya wiski sambil mereguk tangis lalu diambilnya pistol dari laci bayangkan kalau aku tak mati mati katanya dan ditembaknya kepala sendiri bayangkan 1977 sajak-sajak: Sutardji Calzoum Bachri Date: Wed, 17 Nov 1999 01:27:04 -0800 Mailing List MSI Penyair Pengirim Nanang Suryadi Read more: http://crossfire-net.blogspot.com/2009/05/kumpulan-puisi-sutardji-calzoumbachri.html#ixzz2NWf1ReiN

Aku Karya: Chairil Anwar Kalau sampai waktuku 'Ku mau tak seorang kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan aku akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi

Latihan: 9. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 10. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 11. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 12. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: e. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar f. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

MANTERA Oleh : Sutardji Calzoum Bachri lima percik mawar tujuh sayap merpati sesayat langit perih dicabik puncak gunung sebelas duri sepi dalam dupa rupa tiga menyan luka mengasapi duka puah! kau jadi Kau! Kasihku Memahami Puisi, 1995 Mursal Esten

Latihan: 13. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 14. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 15. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 16. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: g. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar h. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

Doa karya: Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh mengingat Kau penuh seluruh cayaMu panas suci tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku aku hilang bentuk remuk Tuhanku aku mengembara di negeri asing Tuhanku di pintuMu aku mengetuk aku tidak bisa berpaling

Latihan: 17. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 18. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 19. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 20. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: i. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar j. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

Serdadu Proklamasi Pengarang: Anonim Terngiang ngiang sudah Puluhan tahun begitu membekas Semangatmu tertancap kuat hingga sekarang Tidak pernah terpikirkan Apa jadinya bila serdadu itu hilang Proklamasi tidak akan menggema Serdadu proklamasi tancapan kuat proklamasimu menorehkan barisan berapi api Perjuangan itu menjalar hingga sekarang Kobaran nasionalismemu membawa bangsa ini hingga merdeka Oh, serdadu proklamasi maafkanlah kami,jika sekarang perjuangan itu tersendat bagaikan kereta yang macet
Latihan: 21. Analisis unsure instrinsik puisi di atas dengan teman kelompokmu 22. Analisis unsure ekstrinsik puisi di atas dengan cermat berdasarkan pengetahuan kelompok kalian 23. Tentukan kelebihan dan kekurangan dari puisi di atas, berdasarkan penilaian dari kesepakatan kelompok kalian 24. Buatlah kesimpulan dari puisi yang sudah kalian baca dan pahami Petunjuk pengerjaan: k. Latihan dikerjakan dalam kertas selembar l. Cantumkan nama kelompok, anggota, tanggal pengerjaan

No Aspek

Skor

Skor maksimum 10 10 20 20 20 20 100

1 2 3 4 5 6

Ketepatan simpulan ciri puisi Rima puisi Bahasa Ragam makna Kerjasama Partisipasi Jumlah Skor Maksimum

You might also like