You are on page 1of 29

Tugas : Menganalisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Perahu Kertas bagian bab 9.

Paragraf 1 :
Jakarta, Desember 1999 ... Kugy punya kesibukan baru sekarang. Ia kembali seperti anak sekolah yang punya tugas prakarya. Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan, lalu memotongnya menjadi kotakkotak. Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi, mencetak seluruh dokumen dongengnya. Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks-teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan. Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Kugy punya kesibukan baru sekarang 2. Keenan Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan b. Penokohan 1. Kugy : Rajin Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan Kreatif Setelah semua siap, Kugy mulai menggabungkan teks-teks dongengnya dengan sketsa-sketsa Keenan, membuat semacam buku buatan tangan Teliti Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati 2. Keenan : Baik Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan c. Latar 1. Latar tempat : Kota Jakarta Jakarta, Desember 1999 ... Kamar Kugy Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi 2. Latar suasana :

Sibuk Kugy punya kesibukan baru sekarang lalu memotongnya menjadi kotak-kotak Bersemangat Ia memfotokopi semua sketsa dari Keenan, lalu memotongnya menjadi kotakkotak. Printer kecil di kamarnya tak henti-henti berbunyi, mencetak seluruh dokumen dongengnya. Dan ia mengerjakan setiap detail dengan sepenuh hati 3. Latar waktu : Desember 1999 Jakarta, Desember 1999 ... d. Alur : maju Kugy punya kesibukan baru sekarang

Paragraf 2 :
Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu. Tanggal itu jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh. Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya. Tanggal yang hanya terpaut sehari dari ulang tahunnya sendiri. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya b. Penokohan 1. Kugy : Kreatif Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 1 2. Latar suasana : Bersemangat Tanggal itu jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 1 d. Alur : mundur

Ada satu tanggal yang menginspirasinya untuk membuat buku itu. Tanggal itu jugalah yang mendorongnya untuk bekerja dengan semangat penuh. Kugy sudah melingkari tanggal itu di kalendernya

Paragraf 3 :
Kuta, malam tahun baru 2000 ... Keenan memutuskan keluar dari gua beruang-nya, turun gunung dari Ubud. Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru. Jalan Legian penuh sesak dengan orang-orang, mobil-mobil bahkan nyaris tak bergerak. Hampir setiap kafe dipadati pengunjung yang sampai tumpah ruah ke trotoar jalan. Mereka bertiga bahkan harus bicara dengan berteriak-teriak. Jadi, kita mau ke mana ? seru Banyu pada keduanya. Mobil mereka sudah diparkir di sebuah rumah dan mereka memutuskan untuk jalan kaki. Unsur instrinsik : a. Tokoh 1. Keenan Keenan memutuskan keluar dari gua beruang-nya 2. Banyu Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru 3. Agung Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru b. Penokohan 1. Keenan Suka berpetualang Keenan memutuskan keluar dari gua beruang-nya, turun gunung dari Ubud 4. Banyu : Ramah Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru 5. Agung : Ramah Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru

c. Latar 1. Latar tempat

Di Ubud Keenan memutuskan keluar dari gua beruang-nya, turun gunung dari Ubud Kuta Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru Jalan Legian Jalan Legian penuh sesak dengan orang- orang, mobil-mobil bahkan nyaris tak bergerak Tempat parkir Mobil mereka sudah diparkir di sebuah rumah dan mereka memutuskan untuk jalan kaki 2. Latar suasana : Ramai Hampir setiap kafe dipadati pengunjung yang sampai tumpah ruah ke trotoar jalan. Mereka bertiga bahkan harus bicara dengan berteriak-teriak 3. Latar waktu : malam tahun baru 2000 Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru e. Alur : maju Keenan memutuskan keluar dari gua beruang-nya, turun gunung dari Ubud. Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru Unsur ekstrinsik : a. Adat istiadat : Merayakan malam tahun baru Masehi Malam ini ia ikut dengan Banyu dan Agung ke Kuta untuk bertahun baru

Paragraf 4 :
Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya. Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh. Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. Ke situ saja ! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja !

Unsur intrinsik : a. Tokoh

1. Keenan Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya 2. Agung Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan 3. Parta Ke situ saja! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja!

b. Penokohan 1. Keenan : Tidak jujur atau pembohong Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh 2. Agung : Mempunyai ide cemerlang Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. Ke situ saja! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja ! 3. Parta : Baik Agung menunjuk satu kafe di pojokan jalan. Ke situ saja ! Itu tempatnya Parta, teman saya, kita pasti bisa dapat meja ! c. Latar 1. Latar tempat : Di pinggir jalan Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya 2. Latar suasana : Ramai Keenan mengangkat bahu, berdiri di pinggir jalan saja sudah terasa sedang berpesta saking ramainya 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 3 d. Alur : maju Sejujurnya, ia malah ingin cepat pulang ke Lodtunduh

Paragraf 5 :

Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamen-ornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi. Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang menyempil di antara toko-toko. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Keenan Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang menyempil di antara toko-toko b. Penokohan 1. Keenan : Penglihatannya tajam Namun, langkah Keenan sempat tersendat ketika ia melihat wartel kecil yang menyempil di antara toko-toko c. Latar 1. Latar tempat : Sebuah kafe Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamenornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi 2. Latar suasana : sama seperti pada paragraf 4 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 4 d. Alur : maju Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamenornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter dari tempat mereka berdiri tadi Unsur Ekstrinsik : a. Nilai religius : Pemilik kafe adalah penganut agama Buddha : Mereka bertiga akhirnya bergerak menuju kafe temaram berhiaskan ornamenornamen Buddha yang hanya beberapa puluh meter. . .

Paragraf 6 :

Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel itu. Ada satu bilik yang kosong. Keenan segera merogoh dompetnya, mencari catatan kecil yang ia selipkan. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Agung Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel 2. Banyu Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel 3. Keenan Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel b. Penokohan 1. Agung : Sabar Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel 2. Banyu : Sabar Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel 3. Keenan : Pelupa Keenan segera merogoh dompetnya, mencari catatan kecil yang ia selipkan c. Latar 1. Latar tempat : Sebuah wartel Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel itu 2. Latar suasana : sama seperti pada paragraf 4

3. Latar waktu :

Dibawah lima menit Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel itu d. Alur : maju Agung, Banyu, sebentar ya. Nggak sampai lima menit! seru Keenan sambil memasuki wartel itu

Paragraf 7 :
Nomor telepon seluler yang ia hubungi tersambung ke kotak suara. Ia mencoba satu nomor lagi. Halo .... Keenan masih ingat suara itu. Suara yang juga mengangkat telepon darinya terakhir kali. Halo, bisa bicara dengan Kugy? Sebentar, ya, suara itu menyahut manis. Dan saat kop telepon dijauhkan, suara manis itu berubah menjadi teriakan lantang, Kugyyy! Buat kamu lagi, nih! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi? Udah, terima nasib aja! Ada satu orang terdengar menyahut. Dasar ABG. Entar tuaan dikit kamu bakal males terima telepon, tauk. Kalo teleponnya buat orang lain melulu, nggak usah nunggu tua, sekarang juga udah males. Lalu terdengar suara derap kaki menuruni tangga. Sejenak kemudian telepon itu berpindah tangan. Halo? Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Keenan Keenan masih ingat suara itu 2. Aku Kugyyy! Buat kamu lagi, nih ! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus ! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi? 3. Kugy Kugyyy! Buat kamu lagi, nih ! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus !

b. Penokohan

1. Keenan Pantang menyerah Nomor telepon seluler yang ia hubungi tersambung ke kotak suara. Ia mencoba satu nomor lagi Sabar Halo, bisa bicara dengan Kugy? Sebentar, ya, suara itu menyahut manis 2. Aku : Ramah Sebentar, ya, suara itu menyahut manis Pemalas Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus ! 3. Kugy : Pemalas Kalo teleponnya buat orang lain melulu, nggak usah nunggu tua, sekarang juga udah males. c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 6 2. Latar suasana : Membosankan Kugyyy! Buat kamu lagi, nih! Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi? 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 6 d. Alur : maju Lalu terdengar suara derap kaki menuruni tangga. Sejenak kemudian telepon itu berpindah tangan. Halo? Unsur ekstrinsik : a. Nilai religius : Kita harus bersabar Capek deh ngangkatin telepon buat orang lain terus! Kok nggak ada yang telepon aku sih dari tadi?

Paragraf 8 :

Keenan spontan tersenyum. Sepotong halo yang baru saja ia dengar sudah cukup membuat suasana hatinya kembali cerah. Kamar kamu di lantai atas, ya? Saya selalu dengar kamu lari-lari turun tangga. Keenan? Kugy hampir melonjak dari tempat duduknya. Hai! Apa kabar? Kabar baik. Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakankeponakannya Pak Wayan. Tadi tiba-tiba inget kamu, dan kepingin nelepon. Saya pikir kamu nggak bakal ada di rumah. Nggak ada acara? Tawaran banyak, tapi aku tolak semua, Kugy terkekeh. Ada acara di rumah? Nggak juga. Aku lagi ada kerjaan. Mata Keenan membesar, Sebegitu pentingnya sampai melewatkan tahun baruan segala? Hmm ... begitulah, jawab Kugy sambil melirik jemarinya yang masih bersaputkan sisa lem akibat kegiatan tempel menempelnya sejak beberapa hari terakhir. Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat tahun baru, ya, Kecil. Jangan cepat gede, nanti nggak seru lagi. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Keenan Keenan spontan tersenyum 2. Kugy Tawaran banyak, tapi aku tolak semua, Kugy terkekeh b. Penokohan 1. Keenan : Mempunyai ingatan yang kuat Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak Wayan. Tadi tiba-tiba inget kamu, dan kepingin nelepon 2. Kugy : Humoris Tawaran banyak, tapi aku tolak semua, Kugy terkekeh c. Latar 1. Latar tempat : Kuta Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak Wayan

Lantai atas dan tangga (rumah Kugy) Kamar kamu di lantai atas, ya? Saya selalu dengar kamu lari-lari turun tangga

2. Latar suasana : Menyenangkan Sepotong halo yang baru saja ia dengar sudah cukup membuat suasana hatinya kembali cerah 3. Latar waktu : Malam hari Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat tahun baru, ya, Kecil d. Alur : maju Di sini kan lebih awal sejam, dan sebentar lagi udah mau jam 12. Jadi ... selamat tahun baru, ya, Kecil. Jangan cepat gede, nanti nggak seru lagi. Unsur ekstrinsik : a. Nilai sosial : Rasa kekeluargaan atau kebersamaan Saya lagi di Kuta, mau tahun baruan dengan keponakan-keponakannya Pak Wayan.

Paragraf 9 :
Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu. Makasih. Selamat tahun baru juga, ucapnya setelah menelan ludah terlebih dulu. Saya sebetulnya pingin cerita banyak. Tapi begitu nelepon, malah bingung. Mungkin nanti aja kalau kita ketemu di Bandung lagi, ya. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Keenan Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu 2. Kugy Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu

b. Penokohan 1. Keenan :

Humoris Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu 2. Kugy : Cepat terharu Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 8 2. Latar suasana : Mengharukan Entah mengapa, omongan Keenan yang setengah bercanda itu malah membuat Kugy terharu 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 8 d. Alur : sama seperti pada paragraf 8 Paragraf 10 : Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa. Agaknya percakapan telepon ini tidak akan lebih dari dua menit lagi. Oleh-oleh buatkunggak lupa, kan? Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana. Sementara itu pikirannya melayang pada satu benda yang hampir tak lepas dari tangannya beberapa hari terakhir ini, yang membuat Pak Wayan dan Banyu gelenggeleng kepala saking seriusnya Keenan mengulik benda satu itu, bolak-balik dihaluskan dan disempurnakan setiap hari. Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing .... Kacang asin? Seneng amat sih sama kacang asin. Saya bakal bawain itu semua, plus sesuatu yang saya bikin. Jadi, kita tetap ngedate ke Pemadam Kelaparan. Gimana? Setuju, ujar Kugy berseri-seri. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa 2. Keenan

Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana 3. Pak Wayan yang membuat Pak Wayan dan Banyu geleng-geleng kepala 4. Banyu yang membuat Pak Wayan dan Banyu geleng-geleng kepala b. Penokohan 1. Kugy : Humoris Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing .... 2. Keenan : Humoris Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana Baik Saya bakal bawain itu semua, plus sesuatu yang saya bikin 3. Pak Wayan : Humoris Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana 4. Banyu : Humoris Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 8 2. Latar suasana : Mengecewakan Dalam hati, Kugy merasakan sebersit kecewa Gembira Kaus barong? gurau Keenan, yang langsung disahut gelak tawa di ujung sana 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 8

d. Alur : maju

Pokoknya kamu utang Pemadam Kelaparan kalau sampai nanti cuma bawain kaus barong, atau sarung pantai, atau miniatur papan surfing ....

Unsur ekstrinsik : a. Adat istiadat atau nilai budaya : Memberikan atau meminta oleh-oleh setelah liburan dari suatu tempat Oleh-oleh buatkunggak lupa, kan?

Paragraf 11 :
Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam. Dugaannya benar. Telepon dua menit itu kembali terjadi. Dan kembali Sang Waktu membuang sauhnya, berhenti di sana. Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku, tempat segala kenangan tentang mereka dikristalkan. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam b. Penokohan 1. Kugy : Mempunyai yang kuat atau prediksinya tepat Kembali Kugy melirik jam. Dugaannya benar c. Latar 1. Latar tempat : Rumah Kugy Tak lama kemudian, telepon itu disudahi. Kembali Kugy melirik jam 2. Latar suasana : Menyedihkan Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku, tempat segala kenangan tentang mereka dikristalkan 3. Latar waktu : Dua menit Telepon dua menit itu kembali terjadi

d. Alur :

Campuran (maju dan mundur) 1. Maju Tak lama kemudian, telepon itu disudahi 2. Mundur Dan kembali Sang Waktu membuang sauhnya, berhenti di sana. Dan kembali Kugy mendapatkan dirinya tertambat dalam ruang dan waktu yang membeku. . .

Paragraf 12 :
Bandung, Januari 2000 ... Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring masingmasing. Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama liburan semester. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Tiga orang Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring masing-masing b. Penokohan 1. Tiga orang : Disiplin Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring masing-masing c. Latar 1. Latar tempat : Bandung Bandung, Januari 2000 ... Ruang makan Tiga orang itu menduduki meja kebangsaan mereka dengan membawa piring masing-masing 2. Latar suasana : Gembira Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama liburan semester

3. Latar waktu : bulan Januari 2000

Bandung, Januari 2000 ... d. Alur : maju Ketiganya juga membawa kisah masing-masing seputar kegiatan mereka selama liburan semester

Paragraf 13 :
Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad. Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori. Yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah ...? Statistik mogok Fuad akan menurun dan hidup kalian lebih tenteram, demikian penutup dari Eko. Horeee! Kugy dan Noni bersorak. Lu ngapain aja, Gy? tanya Noni. Gua banyak di rumah. Merenungi nasib. Nggak ada yang lebih menarik? Eko melengos. Gua juga lagi bikin .... Kugy terdiam sejenak, merasa tidak perlu melanjutkan. Gantung amat, celetuk Noni. Lu ngapain aja, Non? Kugy balas bertanya, cepat-cepat mengalihkan bola panas itu. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Eko Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad 2. Kugy Horeee! Kugy dan Noni bersorak 3. Noni Horeee! Kugy dan Noni bersorak b. Penokohan 1. Eko : Kreatif Eko memulai dengan menceritakan program penyembuhan yang telah dijalani Fuad. Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori

Memiliki rasa ingin tahu yang besar

Nggak ada yang lebih menarik? Eko melengos 2. Kugy : Periang Horeee! Kugy dan Noni bersorak Pemurung Gua banyak di rumah. Merenungi nasib Suka merahasiakan sesuatu Gua juga lagi bikin .... Kugy terdiam sejenak, merasa tidak perlu melanjutkan Memiliki rasa ingin tahu yang besar Lu ngapain aja, Non? Kugy balas bertanya, cepat-cepat mengalihkan bola panas itu 3. Noni Memiliki rasa ingin tahu yang besar Lu ngapain aja, Gy? tanya Noni c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Menyenangkan Horeee! Kugy dan Noni bersorak Menyedihkan Gua banyak di rumah. Merenungi nasib Mengecewakan Nggak ada yang lebih menarik? Eko melengos 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Fuad udah ganti mesin, ibarat orang nyawanya diganti baru. Sekarang Fuad bodinya doang 124, tapi isinya udah Mirafiori

Paragraf 14 :

Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi. Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat brilian. Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. Kayaknya seru, nih ..., desisnya penasaran. Dimulai dengan Latar Belakang Masalah, celetuk Eko. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Noni Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi 2. Eko Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat brilian 3. Kugy Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. Kayaknya seru, nih ..., desisnya penasaran b. Penokohan 1. Noni : Kreatif atau mempunyai ide yang cemerlang Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi. Gua udah cerita dikit ke Eko soal ini, dan dia juga setuju kalo rencana ini sangat brilian 2. Eko : Humoris Dimulai dengan Latar Belakang Masalah, celetuk Eko 3. Kugy : Mempunyai sifat ingin tahu yang besar Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. Kayaknya seru, nih ..., desisnya penasaran c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Mengasyikkan atau menyenangkan Mata Kugy ikut berbinar. Duduknya menegak. Kayaknya seru, nih ..., desisnya penasaran

3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Wajah Noni seketika cerah seperti disorot lampu, seperti hendak menyampaikan berita spektakuler yang disimpannya sejak tadi Paragraf 15 : Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini, Noni mulai memaparkan, selama ini ada ketimpangan di geng kita. Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi .... Napas Kugy mendadak tertahan. Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang, timpal Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Noni Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini, Noni mulai memaparkan, selama ini ada ketimpangan di geng kita 2. Keenan Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo 3. Kugy Napas Kugy mendadak tertahan 4. Eko Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang, timpal Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni b. Penokohan 1. Noni : Pemerhati atau mempunyai rasa peduli yang tinggi Noni mulai memaparkan, selama ini ada ketimpangan di geng kita. Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi .... 2. Keenan : Antisosial Lu punya pacar, gua punya pacar, cuma Keenan doang yang jomblo. Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi ....

3. Kugy : Sensitif Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi .... Napas Kugy mendadak tertahan 4. Eko : Humoris Jadi ... Neng satu ini mau mencoba peruntungannya jadi Mak Comblang, timpal Eko seraya menyentuh sekilas ujung hidung Noni c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Mengejutkan Dan anak itu kayaknya terlalu antisosial untuk cari pacar sendiri. Jadi .... Napas Kugy mendadak tertahan 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Oke. Latar Belakang Masalah. Ehm. Jadi begini, Noni mulai memaparkan, selama ini ada ketimpangan di geng kita

Paragraf 16 :
Gua punya saudara, sepupu nggak langsung sih, tapi hubungan kita lumayan deket. Dia lama tinggal di Melbourne. Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali, Noni melanjutkan. Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. Terus? tanyanya. Terus ... ya, mereka berdua mau dipertemukan, gitu lho, Jeng Kugy, Eko menyambar. Unsur intrinsik : a. Tokoh : sama seperti pada paragraf 15 b. Penokohan 1. Noni : Serba tahu Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali, Noni melanjutkan

2. Keenan : sama seperti pada paragraf 15 3. Kugy : Pemalas atau gundah Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. Terus? tanyanya 4. Eko : sama seperti pada paragraf 15 c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Menyenangkan Dia mau main ke Bandung minggu depan. Pas banget momennya dengan Keenan pulang dari Bali, Noni melanjutkan Membosankan Badan Kugy rasanya semakin tidak rileks. Terus? tanyanya 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Sekarang ini dia lagi cuti kuliah, pulang ke Indonesia buat magang di perusahaan bokapnya. Dia mau main ke Bandung minggu depan Unsur ekstrinsik : a. Nilai budaya : Rasa kekeluargaan yang tinggi Gua punya saudara, sepupu nggak langsung sih, tapi hubungan kita lumayan deket

Paragraf 17 : Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin, kata Kugy. Ia sungguh tidak bisa memaksakan diri untuk tampak antusias dengan proyek Noni. Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral, Noni mengeja, yang tahu percomblangan ini cukup kita bertiga doang. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin, kata Kugy

2. Keenan Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu?. . . 3. Noni Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral, Noni mengeja. . . b. Penokohan 1. Kugy : Pesimis Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin, kata Kugy 2. Keenan : sama seperti pada paragraf 12 3. Noni : Optimis Jangan ketahuan, dong. Semuanya harus na-tu-ral, Noni mengeja. . . c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Membosankan Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu? Kok gua nggak yakin, kata Kugy 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Memangnya Keenan mau dicomblangin gitu?. . .

Paragraf 18 :
Kalian berdua aja, deh. Gua nggak bakat nyomblangin orang. Statistik kegagalan gua seratus persen, sahut Kugy malas. Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi. Lu kok pesimis gitu, Gy, tukas Eko. Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dansiapa namanya? Wanda. dan Wanda. Seru, kan?

Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Statistik kegagalan gua seratus persen, sahut Kugy malas 2. Eko Lu kok pesimis gitu, Gy, tukas Eko b. Penokohan 1. Kugy : Pesimis Statistik kegagalan gua seratus persen, sahut Kugy malas Lu kok pesimis gitu, Gy, tukas Eko 2. Eko : Optimis Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dan siapa namanya? c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Membosankan Statistik kegagalan gua seratus persen, sahut Kugy malas. Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi Mengecewakan Lu kok pesimis gitu, Gy, tukas Eko 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Tubuhnya yang tadi tegak kini kembali bersandar ke kursi Bayangkan, nanti kita bisa triple-date. Gua dan Noni, lu dan Ojos, Keenan dan siapa namanya? Unsur ekstrinsik : a. Nilai moral : Kita harus selalu optimis Lu kok pesimis gitu, Gy, tukas Eko

Paragraf 19 :
Yah, gua hargai optimisme lu. Tapi udahlah, mereka berdua ketemu aja belum. Belum tentu nyantol. Nggak usah mengkhayal triple-date dulu, kata Kugy, hampir tak bisa menutupi nada suaranya yang berubah ketus. Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh, komentar Eko. Noni terkekeh, Kalo cuma soal nyantol, gua yakin mereka bakal nyantol. Oh, ya? Kugy menyahut sangsi. Lihat aja nanti, Noni tersenyum simpul. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Nggak usah mengkhayal triple-date dulu, kata Kugy 2. Eko Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh, komentar Eko 3. Noni Lihat aja nanti, Noni tersenyum simpul b. Penokohan 1. Kugy Menghargai pendapat orang lain Yah, gua hargai optimisme lu Pesimis Tapi udahlah, mereka berdua ketemu aja belum. Belum tentu nyantol Penghayal Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh, komentar Eko 2. Eko : Kritikus Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh, komentar Eko 3. Noni : Optimis Noni terkekeh, Kalo cuma soal nyantol, gua yakin mereka bakal nyantol

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 12 2. Latar suasana : Mengecewakan Bukannya lu yang selama ini seorang pengkhayal profesional? Aneh, komentar Eko Menyenangkan Lihat aja nanti, Noni tersenyum simpul 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 12 d. Alur : maju Lihat aja nanti, Noni tersenyum simpul Unsur ektrinsik : a. Nilai moral : Menghargai pendapat atau jasa orang lain Yah, gua hargai optimisme lu

Paragraf 20 :
Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang sesungguhnya terjadi. Tidak juga pada dirinya sendiri. Ia merasa sudah saatnya bicara dengan seseorang. Kugy berharap bisa memperoleh kejelasan dengan setidaknya memberanikan diri untuk bercerita. Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, Non ... lagi sibuk? Noni tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Namun, isyarat tangannya menyuruh Kugy untuk masuk. Kugy pun duduk menunggu di sudut tempat tidur. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya 2. Noni Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, Non ... lagi sibuk?

b. Penokohan 1. Kugy : Susah menjelaskan tentang sesuatu Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang sesungguhnya terjadi Pemberani Kugy berharap bisa memperoleh kejelasan dengan setidaknya memberanikan diri untuk bercerita 2. Noni : Baik "Diketuknya pintu Noni yang setengah terbuka, Non ... lagi sibuk? Noni tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Namun, isyarat tangannya menyuruh Kugy untuk masuk c. Latar 1. Latar tempat : Kamar tidur Noni Namun, isyarat tangannya menyuruh Kugy untuk masuk. Kugy pun duduk menunggu di sudut tempat tidur 2. Latar suasana : Gundah . . .sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya. Meski rasanya sudah di ujung lidah, Kugy belum bisa menguraikan apa yang sesungguhnya terjadi 3. Latar waktu Sore atau tadi siang Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang Beberapa minggu sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya d. Alur : maju Bukan hanya karena pembicaraan di Pemadam Kelaparan tadi siang, sudah beberapa minggu belakangan ini Kugy merasa ada yang tidak beres dengan dirinya

Paragraf 21 :
Oke ... weekend depan udah pasti, ya? Perlu dijemput? Ya. Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng. Iya ... nanti ada teman-temanku juga.

Oke. Sampai ketemu, ya! Take care ... bye! Noni meletakkan ponselnya, Sori, Gy. Gua baru teleponan sama Wanda. Whats up? Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Eko Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng 2. Noni Sampai ketemu, ya! Take care ... bye! Noni meletakkan ponselnya 3. Kugy Sori, Gy. Gua baru teleponan sama Wanda. Whats up? b. Penokohan 1. Eko Baik Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng 2. Noni Baik Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja, baru kita jalan bareng 3. Kugy : sama seperti pada paragraf 20 c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 20 2. Latar suasana : Menyenangkan Iya ... nanti ada teman-temanku juga. Oke. Sampai ketemu, ya! Take care ... bye! Noni meletakkan ponselnya 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 20 d. Alur : maju Oke ... weekend depan udah pasti, ya ? Iya ... nanti ada teman-temanku juga. Oke. Sampai ketemu, ya! Take care... bye!

Unsur ekstrinsik : a. Nilai sosial : Kita harus membantu terhadap orang yang membutuhkan atau yang sedang dalam kesulitan Oke ... weekend depan udah pasti, ya? Perlu dijemput? Ya. Nanti aku sama Eko jemput kamu ke hotelmu aja. . .

Paragraf 22 :
Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy. Ia merasa makin tidak beres. Ditatapnya Noni yang juga menatapnya dengan tatapan menunggu. Entah kenapa, tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk diajak bicara masalah ini, tidak dengan adanya proyek percomblangan yang sepertinya betul-betul diseriusi sahabatnya itu. Kenapa, Gy? Noni bertanya lagi. Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa. He-he. Sori, Kugy pun bangkit berdiri. Yakin? Noni mengamati air muka sahabatnya. Hari ini lu banyak gantung, deh. Mungkin udah saatnya gua bertobat dan banyak berbuat baik, cetus Kugy asal sambil ngeloyor pergi. Dasar gila, Noni nyengir, lalu menutup pintu kamarnya. Unsur intrinsik : a. Tokoh 1. Kugy Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy 2. Noni Ditatapnya Noni yang juga menatapnya dengan tatapan menunggu b. Penokohan 1. Kugy Mempunyai pikiran negatif Entah kenapa, tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk diajak bicara masalah ini, tidak dengan adanya proyek percomblangan yang sepertinya betul-betul diseriusi Pembohong tiba-tiba Kugy merasa Noni bukanlah orang yang tepat untuk diajak bicara masalah ini Kenapa, Gy? Noni bertanya lagi Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa

Pemarah Mungkin udah saatnya gua bertobat dan banyak berbuat baik, cetus Kugy asal sambil ngeloyor pergi 2. Noni Tidak cepat percaya Kenapa, Gy? Noni bertanya lagi Yakin? Noni mengamati air muka sahabatnya

c. Latar 1. Latar tempat : sama seperti pada paragraf 20 2. Latar suasana : Tidak menyenangkan Mendengar nama itu, kembali rasa tidak nyaman merambati tubuh Kugy 3. Latar waktu : sama seperti pada paragraf 20 d. Alur : maju Kenapa, Gy? Noni bertanya lagi Nggak. Nggak jadi. Gua lupa mau ngomong apa. He-he. Sori, Kugy pun bangkit berdiri

You might also like