You are on page 1of 5

VIRUS Virus berasal dari kata latin yang berarti Racun dan semua virus bersifat patogen karena

semua jenis virus dapat menyebabkan penyakit baik pada hewan, manusia dan tumbuhan SEJARAH PENEMUAN VIRUS Pada tahun 1892 seorang ahli biologi berkebangsaan rusia, Dimitri Ivanovsky meneliti penyakit pd tanaman bakau yg terserang penyakit mosaik, daun tembakau tampak bercak hijau kekuning-kuningan selanjutnya daun tersebut akan menjadi kerdil dan keriput. Ivanovsky mengeluarkan cairan dr daun yg terserang penyakit mosaik dan mengusapkan pd daun yg sehat, dlm waktu relatif singkat daun sehat tersebut terserang penyakit mosaik. Ivanovsky menduga bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri Untuk menguji dugaaanya Ivanovsky menuangkan ekstrak daun bakau yg terinfeksi pd saringan berpori sangat halus yg tdk dp dilalui bakteri, ternyata penyakit mosaik tetap ada. Berarti penyakit mosaik tdk disebabkan oleh bakteri tp disebabkan oleh organisme yg lebih kecil. Pada tahun 1899 Martinus Beijerinck , ahli botani dr belanda meneliti lebih jauh penyakit mosaik pada daun tembakau. Beijerinck menemukan bahwa organisme yg lebih kecil dari bakteri yg menyebabkan penyakit tersebut disebut dengan Virus Pada th 1935 Wendell M Stanley seorang ahli biokimia Amerika, mengamati penyakit mosaik pd daun tembakau. Dalam penelitiannya menggunkan 1 ton daun tembakau yg terinfeksi penyakit mosaik. Daun tersebut diekstrasi dan dari ekstrasi tersebut didapatkan kristal berbentuk jarum kemudian disimpan dalam botol ternyata tdk adanya aktivitas kehidupan. Namun setelah ekstrak tsb dilarutkan dan dioleskan pd permukaan daun tembakau yg sehat, daun tersebut terserang penyakit mosaik. Selanjutnya penyakit tersebut diberi nama virus TMV (Tobacco Mosaic Virus)

CIRI-CIRI VIRUS Virus dianggap sebagai sebagai organisme berukuran kecil dengan ukuran 1 m dan hanya dapat oleh mikroskop elektron dg pembesaran ribuan x Tubuhnya belum dapat disebut sel, karena hanya tersusun atas materi genetika berupa RNA (Deoxyribonucleic Acid) aatau RNA (Ribonucleic) Acid Virus hanya dapat berkembang biak pd disel-sel hidup lainnya (Parasit obligat) Virus dikatakan organisme hidup apabila virus hidup didalam sel hidup sedangkan virus berada diluar sel hidup disebut organisme tak hidup BENTUK MACAM DAN UKURAN VIRUS Macam virus seperti bola, batang, silindris , kubus tidak beraturan dan ada yang berbentuk seperti T (lihat gb Pd Buku Grafindo hal 26) Virus berbentuk Heliks berdiameter 18 nm, tinggi 250 nm, Virus Polidral diameternya 80 nm, Virus Berselubung diameter 100-120 nm dan Virus Kompleks diameter kepala 65 nm, tinggi keseluruhan 225 nm. Virus memiliki ukuran sangat kecil, lebih kecil dari bakteri bahkan virus dpt menginfeksi bakteri STRUKTUR TUBUH VIRUS Materi genetik atau molekul pembawa sifat yg dapat diturunkan. Materi genetik tsb yaitu RNA (Berbentuk untaian tunggal) dan DNA (Berbentuk helik ganda). Setiap virus hanya memiliki satu molekul materi genetik , yaitu RNA saja atau DNA saja. Virus dibedakan menjadi 2 yaitu Virus DNA dan RNA Kapsid, merupakan suatu protein pelindung DNA / RNA dan pemberi bentuk virus. Kapsid disusun oleh unit2 yd dsb kapsomer. Kaspid dp berbentuk bulat atau heliks dan terdiri dari protein yg disandikan oleh genom virus Nukleokapsid merupakan campuran antara inti dan kapsid Beberapa virus , seperti virus harpes , AIDS dan influensa memiliki selubung yg tersusun dari lipoprotein .

Virus hanya dapat bereproduksi pd media sel atau jaringan hidup, misalnya pd jaringan (sel embrio), hewan, tumbuhan dan mc Proses reproduksi virus disebut Reflikasi Siklus hidup disebut siklus lisis Siklus lisis ad proses reflikasi virus semenjak menempel pd sel inang sehingga terbentuk nya virus baru

Fase Absorbsi . Pada fase ini, ujung ekor bakteriofage me nempel pada dinding sel Escherichia Coli yg masih dalam keadaan normal Fase Penetrasi sel Inang. Pada fase ini ujung ekor virus dan dinding sel Escherichia Coli yg telah menyatu larut sehingga terbentuklah saluran dari tubuh virus kesitoplasma sel bakteri, kemudian DNA virus masuk kesitoplasma bakteri dan bercampur dengannya Fase Eklifase. Setelah DNA virus bercampur dengan sitoplasma bakteri, DNA virus mengambil fungsi kontrol DNA bakteri dlm sntesis protein di dlm sitoplasma bakteri. Pase Pembentukan Virus Baru Selanjutnya DNA virus mengendalikan pembentukan DNA virus baru dan mengendalikan pembentukan protein dinding tubuh virus dgn menggunakan bahan yg tersedia dlm sioplasma bakteri Fase Pembentukan virus Baru Setelah terbentuk DNA dan protein dinding tubuh virus, melalui proses yg kompleks selanjutnya terbentukvirus2 baru dan didalam setiap sel bakteri dpt dihasilkan ratusan virus2baru Fase Pemecahan Sel inang atau lisis Setelah semua DNA dan protein dinding tubuh virus digunakan untuk membentuk virus baru dinding sel bakteri akan pecah, virus akan keluar dan menyerang sel-sel bakteri yg lain.

No 1

Inang

Virus

Penyakit

Tumbuhan TMV (Tobacco Mozaik Virus Mozaik CVDD (Citrus Vein Phloem Kanker jeruk Degeneration) Kerdil Padi Virus Tuingro Hewan Rhabdovirus (Virus Rabies) Rabies FMV (Foot and Mouth Disease) Penyakit kuku & NCDV (New Castle Desease mulut Virus) Tetelo (Sampar) Vaksinia Cacar Manusia Virus Influenza Influenza Enterovirus (Virus Polio) Polio Proxiviruses (Virus cacar) Cacar Virus Gondong Gondong Virus Morbili Campak Herpesvirus (Virus Herpes) Herpes Hepadnavirus (Virus Hepatitis Hepatitis B B) AIDS HIV Demam Berdarah Virus Dengue Ebola Filovirus (Virus E Bola) SAR (Severe Acute Coronavirus Respiratory Sindrome)

You might also like