Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN AUDITOR
INDEPENDEN
Halaman
Neraca Konsolidasian 1
Laporan Laba Rugi Konsolidasian 2
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 3
Laporan Arus Kas Konsolidasian 4
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
1. Umum 5
2. Ikhtisar Kebijakan akuntansi 7
3. Penjelasan pos-pos neraca 13
4. Penjelasan pos-pos laba-rugi 36
5. Cadangan kesejahteraan karyawan 38
6. Saldo dan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan 39
istimewa
7. Aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing 40
8. Hibah dari PT BPIS (likuidasi) 41
9. Komitemen dan kontijensi 41
10. Kondisi ekonomi 44
11. Peristiwa setelah tanggal neraca 44
12. Reklasifikasi akun 44
13. Penyelesaian laporan keuangan 44
Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT PAL Indonesia (Persero) dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, serta laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
Kami juga melakukan pengujian atas kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan dan pengendalian intern. Laporan Keuangan, kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan dan pengendalian intern adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan.
Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan, kepatuhan
terhadap peraturan perundangundangan dan pengendalian intern berdasarkan audit kami.
Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT PAL Marine Service, anak perusahaan yang
kepemilikannya oleh PT PAL Indonesia (Persero) sebesar 99,80% yang laporan keuangannya
melaporkan total aktiva sebesar Rp39.483,20 juta dan laba sebelum pajak penghasilan sebesar
Rp153,05 juta untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2006.
Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa
pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami, sepanjang
berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak-anak perusahaan tersebut, semata-mata hanya
didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan oleh
Badan Pemeriksa Keuangan dan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar
memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup
pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak, persyaratan bantuan dan pasal-pasal
tertentu peraturan perundangundangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern. Kami
yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3.17 atas laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan
mengakui hutang sub ordinasi eks Rekening dana Investasi sebesar Rp36.353,59 juta.
Berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-854/MK.6/2004 tanggal 14 September 2004
dan Surat tagihan pembayaran RDI PT PAL dari Direktur Jenderal Direktorat Pengelolaan
Penerusan Pinjaman (DP3) Departemen Keuangan Nomor S-982/PB/2006 tanggal 15
Pebruari 2006, hutang sub ordinasi eks Rekening Dana Investasi per 31 Desember 2006
seharusnya bertambah dengan adanya bunga dan denda keterlambatan pembayaran tahun
2006 sebesar Rp10.278,53 juta atau total menjadi sebesar Rp46.632,12 juta. Perusahaan tidak
mencatat bunga dan denda keterlambatan pembayaran tahun 2006 tersebut sebagai beban
tahun 2006 dan hanya menyajikan sebagai catatan kontijensi sebagaimana dijelaskan pada
Catatan 9. Menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya diakui agar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Di samping itu, Perusahaan menyajikan hutang sub ordinasi eks Rekening dana Investasi
tersebut di atas sebagai kelompok hutang jangka panjang. Sesuai dengan Surat Menteri
Keuangan Nomor S-854/MK.6/2004 di atas, hutang sub ordinasi jatuh tempo tahun 2005.
Menurut pendapat kami, jumlah hutang sub ordinasi eks Rekening dana Investasi tersebut
seharusnya disajikan sebagai kelompok hutang lancar agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
ii BPK-RI/AUDITAMA V
Seperti dijelaskan pada Catatan 3.6 atas laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan
mengakui piutang kepada PT PELNI sebesar Rp130.895,48 juta dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp85.141,48 juta atau piutang bersih sebesar Rp45.754,00 juta. PT PELNI
tidak mampu melunasi hutang kepada PT PAL kecuali menyerahkan kapal senilai
Rp34.830,10 juta. Dengan demikian penyisihan piutang ragu-ragu kurang diakui sebesar
Rp10.923,90 juta. Menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya diakui agar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, sehingga piutang kepada PT
PELNI bersih menjadi sebesar Rp34.830,10 juta.
Di samping itu, Perusahaan menyajikan piutang kepada PT PELNI tersebut di atas sebagai
kelompok piutang jangka panjang. Sesuai kontrak, PT PELNI harus melunasi angsuran
terakhirnya pada tahun 2006. Menurut pendapat kami, jumlah piutang kepada PT PELNI
tersebut seharusnya disajikan sebagai kelompok piutang usaha agar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3.2 atas laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan
mengakui piutang kepada PT Kwartadaya Dirganusa (KDD) sebesar Rp14.240,84 juta
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp721,81 juta atau piutang bersih sebesar
Rp13.519,03 juta. Piutang PT KDD sudah berumur lebih dari tiga tahun sehingga besarnya
penyisihan piutang ragu-ragu kurang diakui sebesar Rp1.516,85 juta. Menurut pendapat kami,
jumlah tersebut seharusnya diakui agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia, sehingga piutang kepada PT KDD bersih menjadi sebesar Rp12.002,18 juta.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3.3 atas laporan keuangan konsolidasian, di antara piutang
Pusdiklat, Perusahaan mengakui piutang bersih sebesar Rp4.616,53 juta. Perusahaan
mengakui piutang tersebut sebagai pendapatan lain-lain tahun 2006. Pengakuan piutang dan
pendapatan tersebut tidak didasarkan pada kontrak pekerjaan atau surat perjanjian dan
Pusdiklat berada di bawah pengendalian PT PAL. Menurut pendapat kami, jumlah tersebut
seharusnya tidak diakui agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Seperti dijelaskan pada Catatan 3.9 atas laporan keuangan konsolidasian, di antara aktiva lain-
lain terdapat biaya yang ditangguhkan Divisi Teknologi yang dianggap sebagai biaya desain
iii BPK-RI/AUDITAMA V
(riset dan pengembangan) sebesar Rp13.639,38 juta. Perusahaan belum memiliki definisi
biaya riset dan pengembangan dan rincian biaya tersebut tidak memiliki manfaat di masa yang
akan datang. Menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya tidak diakui sebagai aktiva,
tetapi sebagai beban tahun 2006 agar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Perusahaan tidak mengakui beban denda keterlambatan penyerahan proyek Anchor Handy
Tug and Supply pesanan PT Pertamina Tongkang sebesar Rp5.844,96 juta pada tahun 2006
dan hanya menyajikannya sebagai catatan kontijensi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 9.
Menurut pendapat kami, jumlah tersebut seharusnya diakui agar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Seperti disajikan dalam Laporan Arus Kas Konsolidasian tahun 2006 dan 2005, Perusahaan
memasukkan unsur-unsur nonkas dan setara kas dalam perhitungan arus kas untuk periode
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar
Rp187.310,82 juta dan Rp237.203,83 juta. Menurut pendapat kami, unsur-unsur nonkas dan
setara kas tersebut harus dikeluarkan dari perhitungan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk
periode yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, agar sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia.
Jika beban-beban dan penyajian pos-pos di atas diakui, aktiva lancar akan bertambah sebesar
Rp28.696,73 juta, aktiva tidak lancar akan berkurang sebesar Rp59.393,38 juta, hutang lancar
akan bertambah sebesar Rp52.477,08 juta, dan hutang jangka panjang akan berkurang sebesar
Rp36.353,59 juta pada tanggal 31 Desember 2006. Disamping itu, rugi bersih akan bertambah
sebesar Rp46.820,13 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak tidak diakuinya beban-beban dan tidak
disajikannya pos-pos serta Laporan Arus Kas Konsolidasian seperti yang kami uraikan dalam
paragraf di atas, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT PAL Indonesia (Persero) dan Anak
Perusahaan tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, dan hasil usaha, perubahan ekuitas, serta
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
iv BPK-RI/AUDITAMA V
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan
pokok secara keseluruhan. Laporan keuangan induk perusahaan disajikan untuk tujuan
analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan keuangan pokok yang diharuskan
menurut prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan tersebut telah
menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan dalam audit atas laporan keuangan pokok,
dan, menurut pendapat kami, disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,
berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan.
v BPK-RI/AUDITAMA V
DASAR PENUGASAN DAN RUANG LINGKUP AUDIT
1. Dasar Penugasan
Audit ini bersifat general audit atas laporan keuangan konsolidasian PT PAL Indonesia
(Persero) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2006. Audit dilaksanakan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan yang ditetapkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan dan Standar Auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar
tersebut mengharuskan kami untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh
keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung
jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Selain itu audit mencakup
pengujian atas kepatuhan perusahaan terhadap kontrak dan pasal-pasal tertentu peraturan
perundang-undangan serta kepatuhan terhadap pengendalian intern.
Kontrak dan pasal-pasal tertentu peraturan perundang-undangan yang kami uji mencakup:
a. Undang-undang No. 1 tahun 1995 mengenai Perseroan Terbatas.
b. Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
c. Undang-undang No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
d. Undang-undang No.6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No.9 tahun 1994 dan Undang-undang
No.16 tahun 2000.
BPK-RI/AUDITAMA V
vi
e. Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang No.7 tahun 1991, Undang-undang No.10 tahun 1994 dan
Undang-undang No.17 tahun 2000.
f. Undang-undang No.8 tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang No.11 tahun 1994 dan Undang-undang No.18 tahun 2000.
g. Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1998 mengenai Perusahaan Perseroan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.45 tahun 2001 tentang Perubahan atas PP
No.12 tahun 1998.
h. Anggaran Dasar Perusahaan PT PAL Indonesia (Persero).
i. Kebijakan-kebijakan Direksi untuk operasional perusahaan.
j. Kontrak-kontrak penjualan antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan Pelanggan.
k. Kontrak-kontrak pengadaan material dan jasa antara PT PAL Indonesia (Persero) dengan
Pemasok.
Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak perusahaan, yang laporan keuangannya
mencerminkan jumlah aktiva sebesar Rp39.483 juta dan laba sebelum pajak penghasilan
sebesar Rp153 juta untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2006.
Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar
tanpa pengecualian, yang laporannya telah diserahkan kepada kami, dan pendapat kami,
sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk anak perusahaan tersebut, semata-mata hanya
didasarkan atas laporan auditor independen lain tersebut.
Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar yang memadai untuk menyatakan
pendapat. Pelaksanaan audit di lapangan mulai tanggal 12 Desember 2006 sampai dengan 18
Juni 2007.
BPK-RI/AUDITAMA V
vii
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT PAL INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASIAN
Per 31 Desember 2006
(Dengan angka perbandingan per 31 Desember 2005)
(Dalam ribuan rupiah)
Aktiva lancar
Kas dan setara kas 3.1 140.887.419 138.364.780
Piutang usaha, bersih 3.2 1.125.867.394 941.106.084
Piutang lain-lain, bersih 3.3 20.942.378 14.956.960
Persediaan 3.4 204.177.172 145.086.203
Pajak dibayar dimuka 3.12 25.741.487 38.781.224
Aktiva lancar lainnya 3.5 560.154.358 397.724.023
Bagian lancar piutang jangka panjang 3.6 6.439.860 31.409.903
Jumlah aktiva lancar 2.084.210.068 1.707.429.177
Kewajiban lancar
Hutang bank 3.10 354.583.314 435.806.877
Hutang usaha 3.11 180.838.609 145.921.274
Hutang pajak 3.12 48.629.375 49.739.567
Uang muka pelanggan 3.13 205.625.593 87.067.704
Biaya masih harus dibayar dan kewajiban jk pendek lainnya 3.14 195.156.228 51.233.745
Bagian lancar hutang bank 3.15 458.277.436 182.122.179
Jumlah kewajiban lancar 1.443.110.554 951.891.346
Hak minoritas - -
Ekuitas
Modal saham
Nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Modal dasar : 1.500.000
saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh : 1.137.331,7 saham 3.19 1.137.331.000 1.137.331.000
Cadangan modal 3.20 12.450.107 12.450.107
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi 3.21 18.285.728 18.804.679
Cadangan umum 3.22 149.779.258 146.635.691
Akumulasi laba (rugi) (133.246.280) (7.133.043)
Jumlah ekuitas 1.184.599.813 1.308.088.434
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara
keseluruhan
1
PT PAL INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
(Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005)
(Dalam ribuan rupiah)
Beban usaha :
Pendapatan/(beban) lain-lain
Pendapatan bunga 23.267.017 36.803.844
Laba (rugi) selisih kurs, bersih (41.060.454) 15.160.497
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi, bersih 20.895.708 11.897.077
Beban bunga dan fee (10.981.130) (25.509.257)
Penyisihan piutang ragu-ragu (35.861.472) (15.707.772)
Beban administrasi bank (17.286.488) (10.246.418)
Beban penghapusan persediaan 4.5 - (15.644.737)
Beban royalti 4.6 - (11.467.791)
Beban restrukturisasi karyawan - (4.629.596)
Lainnya, bersih 4.7 (37.045.947) 14.647.643
Pendapatan/(beban) lain-lain, bersih (98.072.766) (4.696.510)
Beban/(kredit) pajak
Pajak kini 3.12 720.806 36.385.162
Pajak tangguhan 3.12 (63.806.698) (35.984.091)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
2
PT PAL INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
(Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005)
(Dalam ribuan rupiah)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
3
PT PAL INDONESIA (PERSERO) DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
(Dengan angka perbandingan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2005)
(Dalam ribuan rupiah)
2006 2005
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (42.858.935) (254.647.527)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (28.721.522) 311.635.210
Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun dalam laporan arus kas konsolidasian meliputi jumlah-jumlah dalam neraca berikut ini:
2006 2005
Kas 473.944 150.737
Bank 140.413.475 108.639.043
Deposito jangka pendek - 29.575.000
Kas dan setara kas 140.887.419 138.364.780
Kas dan setara kas dijaminkan 187.310.824 237.203.832
Saldo kas dan setara kas pada akhir tahun 328.198.243 375.568.612
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan
4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
1. UMUM
PT PAL Indonesia (“Perusahaan”) bermula dari sebuah galangan kapal yang
bernama MARINA dan didirikan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1939. Pada
masa pendudukan Jepang, Perusahaan ini beralih nama menjadi Kaigu SE 2124.
Setelah kemerdekaan, Pemerintah Indonesia menasionalisasi Kaigu SE dan
mengubah namanya menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL). Pada tanggal 15 April
1980, Pemerintah merubah status Perusahaan dari Perusahaan Umum menjadi
Perseroan Terbatas sesuai dengan Akta No. 12, yang dibuat oleh Notaris Hadi
Moentoro, SH.
Pada tanggal 17 September 1998, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah
berdasarkan Akta No. 80, yang dibuat dihadapan Notaris Ny. Toeti Juniarto, SH, dan
telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan
No. C-11482 HT.01.04.TH.99 pada tanggal 21 Juni 1999 dan diumumkan dalam
Lembaran Berita Negara No. 9 tanggal 30 Januari 2001 dan Tambahan No. 672
tahun 2001.
Pada tanggal 4 November 2002, Anggaran Dasar Perusahaan telah diubah
berdasarkan Akta No. 1 yang dibuat oleh Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta
dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan surat keputusannya No. C-04785 HT.01.04.TH.2003 tanggal 7 Maret
2003.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir berdasarkan Akta No.
13 tanggal 30 Desember 2005 yang dibuat oleh Carolin C. Kalampung, SH, Notaris
di Surabaya dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09486 HT.01.04.TH.2006
tanggal 3 April 2006.
Lokasi Perusahaan di Ujung, Surabaya, dengan kegiatan utama
memproduksi kapal perang dan kapal niaga, memberikan jasa perbaikan dan
pemeliharaan kapal, serta rekayasa umum. Jumlah karyawan Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2006 sebanyak 2.576 orang (2005: 2.619 orang).
a. Berdasarkan pada keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
KEP-35/MBU/2006 tanggal 20 Maret 2006, susunan Komisaris PT PAL
Indonesia (Persero) adalah sebagai berikut per 31 Desember 2006 adalah sebagai
berikut:
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
b. Anak Perusahaan
Anak Perusahaan yang dikonsolidasikan adalah PT PAL Marine Service
(PALMARS), berdomisili di Surabaya, yang bergerak di bidang usaha
pelayaran. Kepemilikan Perusahaan terhadap Anak Perusahaan ini pada tanggal
neraca adalah sebesar 99,80%.
Laporan keuangan Anak Perusahaan telah diaudit dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian dengan posisi keuangan pada tanggal 31 Desember
2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
(audit) (audit)
6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan
dan Anak Perusahaan yang berada di bawah pengendalian Perusahaan. Suatu
pengendalian dianggap ada bilamana perusahaan menguasai lebih dari 50%,
baik langsung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan, atau
perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak
perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau
menunjuk mayoritas anggota direksi di anak perusahaan.
Saldo dan transaksi antara Perusahaan dengan Anak Perusahaan,
termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi, dieliminasi untuk
mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahan dan Anak
Perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Hak minoritas atas laba/rugi bersih dan
ekuitas Anak Perusahaan dinyatakan sebesar proporsi pemegang saham
minoritas atas laba/rugi bersih dan ekuitas Anak Perusahaan tersebut.
7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aktiva dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba atau rugi tahun
berjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 adalah
sebagai berikut (dalam Rupiah penuh) :
2006 2005
8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
g. Piutang Usaha
Piutang usaha terdiri dari piutang yang telah ditagih (billed) dan piutang
draft bill. Piutang yang telah ditagih merupakan piutang draft bill yang ditagih
berdasarkan persentase penyelesaian fisik sesuai termin yang diatur dalam
kontrak. Selisih antara nilai realisasi pekerjaan yang diakui pemesan dengan
nilai pekerjaan yang telah ditagih dibukukan sebagai piutang draft bill.
Piutang usaha diakui sebesar nilai tagihannya dan untuk piutang jangka
panjang tertentu dicatat sebesar nilai yang telah didiskontokan, dikurangi
dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibuat
berdasarkan analisis piutang pada tanggal neraca. Penghapusan piutang diakui
pada saat terjadinya penghapusan tersebut.
h. Persediaan
Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga
perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Harga perolehan ditetapkan berdasarkan metode rata-rata yang meliputi
semua biaya pembelian, biaya konversi dan biaya lain yang timbul sampai
persediaan berada dalam kondisi dan tempat sekarang.
Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual yang
wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual
barang jadi yang dihasilkan.
i. Investasi
Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada
saat penempatan namun dijaminkan, atau telah ditentukan penggunaannya
disajikan sebagai aktiva lancar lainnya dan deposito berjangka yang jatuh
temponya lebih dari tiga bulan pada saat penempatan disajikan sebagai Investasi
Jangka Pendek dan disajikan sebesar nilai nominal.
Investasi dalam bentuk penyertaan saham pada perusahaan lain dengan
persentase kepemilikan :
1).Kurang dari 20% dicatat sebesar harga terendah antara harga perolehan dan
nilai wajar yang dapat direalisasikan;
2).20% sampai dengan 50% dicatat sebesar harga perolehan ditambah atau
dikurangi dengan bagian laba/(rugi) hasil usaha anak perusahaan dan
pendapatan deviden yang diterima dikurangkan dari nilai investasi (metode
ekuitas); dan
3).lebih dari 50% dikonsolidasikan.
Perusahaan melakukan penyisihan kerugian penurunan nilai investasi
berdasarkan penelaahan atas status dan kelangsungan usaha perusahaan yang
diinvestasi tersebut pada tanggal neraca.
j. Aktiva tetap
Aktiva tetap dinyatakan menurut harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutannya. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus
dengan tarif sebagai berikut:
9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
k. Beban Ditangguhkan
Pengeluaran biaya dalam rangka pengembangan produk baru yang
berupa penelitian, peningkatan keterampilan karyawan, tenaga ahli, biaya
pelatihan luar negeri dan manajemen sistem yang diikat dengan suatu perjanjian
dibukukan sebagai biaya yang ditangguhkan, dan diamortisasi selama perkiraan
masa manfaat. Saldo biaya yang ditangguhkan yang sudah tidak punya manfaat
dimasa mendatang dihapus dan dibebankan ke laba rugi konsolidasian tahun
berjalan pada saat diketahui.
10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan
realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang
diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika
kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang
berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Kewajiban pajak disesuaikan bila surat ketetapan pajak diterima dan
atau putusan banding telah diterbitkan dalam hal Perusahaan mengajukan
keberatan.
Beban pajak penghasilan badan konsolidasian selama tahun berjalan
dihitung berdasarkan penjumlahan atas laba sebelum beban pajak penghasilan
badan Perusahaan dan Anak Perusahaannya sebagai entitas yang berdiri sendiri.
Hukum dan peraturan perpajakan Indonesia tidak memperbolehkan
penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) konsolidasian.
m. Tunjangan karyawan
1) Program Pensiun
Perusahaan berdasarkan keputusan Direksi PT PAL Indonesia
(Persero) selaku pendiri Dana Pensiun Karyawan PT PAL Indonesia
(Persero) No. KEP/012/DU/PAL/VI/1997 tanggal 27 Juni 1997 yang
direvisi dengan surat No. PA.1.0881.1688 tanggal 5 Juli 2001,
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan
tetapnya dengan jumlah kontribusi sebesar 12% dari gaji dasar tahunan
karyawan yang ditanggung oleh Perusahaan dan karyawan masing-masing
sebesar 8% dan 4%. Dana Pensiun Karyawan PT PAL Indonesia
(Persero) ini mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. KEP-496/KM.17/1997 tanggal 15 September 1997. Jumlah
iuran dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
2) Asuransi
Sebagai tambahan program pensiun iuran pasti tersebut di atas,
pada tanggal 1 September 2000. Perusahaan membuat perjanjian kerjasama
dengan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 tentang Pengelolaan
Program Asuransi Tunjangan Hari Tua. Perjanjian ini akan dievaluasi
paling lama 3 (tiga) tahun sekali. Premi asuransi masing-masing peserta
setiap bulan sebesar 4,5% dari Gaji Dasar Asuransi Terakhir dan
dibebankan ke laba rugi tahun berjalan.
Efektif tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan menerapkan PSAK No.
24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja“ yang berlaku retrospektif dan
mengubah metode akuntansi imbalan kerja sebelumnya sesuai dengan
PSAK ini.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja
karyawan menurut undang-undang ditentukan dengan menggunakan
metode projected unit credit berdasarkan penilaian aktuarial. Keuntungan
11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
o. Penggunaan taksiran
Penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum mengharuskan manajemen menggunakan taksiran dan asumsi
yang akan mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena adanya
ketidakpastian dalam membuat taksiran. hasil aktual yang dilaporkan pada
periode mendatang dalam jumlah yang mungkin berbeda dari taksiran tersebut.
12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Deposito:
Rekening Rupiah - 5.000.000
Rekening USD - 24.575.000
Rekening EURO - -
- 29.575.000
Jumlah 140.887.419 138.364.780
Tingkat bunga deposito jangka pendek per 31 Desember 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut :
2006 2005
Telah ditagih:
Pihak ketiga
Truva Shipping Limited - 23.346.250
PT Kwarta Daya Dirganusa 14.240.840 13.928.216
Dalle Energy 811.800 12.708.716
PT Supasi Widya Engineering 1.497.874 10.470.909
Departemen Pertahanan 16.653.736 9.097.579
PT Indonesia Power 13.163.685 -
Shipcon MS Jamtland BV 12.628.000 13.762.000
Dalmare S.p.A 39.825.690 -
Lainnya (saldo dibawah Rp.10.000.000) 95.062.192 57.449.294
193.883.817 140.762.964
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
(Catatan 6) 1.683.891 476.239
24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
Draft bill:
Pihak ketiga
Reederei M Lauterjung GMBH 220.942.717 390.409.440
PT Pertamina Tongkang - 106.786.976
Cube S.p.A. Italy 88.376.625 81.263.745
Truva Shipping Ltd 132.369.628 65.696.708
Space Shipping Ltd 100.407.258 42.434.144
PT Raga Perkasa Ekaguna 156.373.539 25.311.513
PT Indonesia Power 5.173.563 22.455.667
TNI AL 15.126.472 15.062.913
AKS Navigation 24.389.430 13.335.378
PT Supasi Widya Engineering - 10.303.262
International Machinery Group Inc, 14.234.571 22.032.962
Sider Navegacao LDA 98.536.320 386.909
Republica Demo Cratica de' Timor Leste 10.304.050 -
Daewoo International Corporation 24.274.624 -
Lainnya (saldo dibawah Rp. 10.000.000) 51.016.347 14.506.730
Jumlah draftbill 941.525.144 809.986.347
25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Kontrak penjualan dengan Reederei M Lauterjung GmbH untuk kapal pertama dan kedua ditanda-tangani
tanggal 29 Juli 2004 dengan syarat pembayaran dilakukan pada saat penyerahan kapal. Kapal pertama telah
diserahterimakan bulan Juli 2006 dan telah dibayar lunas. Kontrak penjualan untuk kapal ketiga dan keempat
ditanda-tangani tanggal 29 Oktober 2005 dengan uang muka yang telah diterima masing-masing sebesar
USD750,000.
PT Pertamina Tongkang
Piutang draft bill kepada PT Pertamina Tongkang pada tanggal 31 Desember 2005 berasal dari proyek
pembuatan 2 unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) yang masih dalam tahap pembangunan
dengan jumlah nilai kontrak awal sebesar USD14.750.000, yang kemudian diadendum menjadi
USD14.873.914.
Kontrak penjualan dengan PT Pertamina Tongkang ditanda-tangani tanggal 22 Februari 2005 dengan syarat
pembayaran dilakukan pada saat ditanda-tangani kontrak dan penyerahan kapal masing-masing sebesar 20%
dan 80%. Jadwal penyerahan kapal yang diperjanjikan adalah pada tanggal 6 April 2006. Kapal pertama
telah diserahterimakan bulan Juni 2006 dan telah lunas dibayar, sedangkan kapal kedua diserahterimakan dan
dilunasi bulan Oktober 2006.
26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Dalmare S.p.A
Piutang dan draft bill kepada Dalmare S.p.A. , Italy berasal dari pembangunan 2 (dua) unit kapal Chemical
Tanker 24.000 DWT berdasarkan kontrak penjualan tanggal 2 Desember 2004 dan perubahannya tanggal 21
Februari 2005 dengan harga masing-masing USD26.550.000 dan USD26.800.000. Kapal akan diserahkan
masing-masing pada tanggal 30 September 2007 dan 31 Mei 2008.
Pembayaran sebesar 10% dari nilai kontrak setelah Refund Guarantee letter diterima oleh pembeli 30% pada
periode proses pembuatan kapal sedangkan sisanya sebesar 60% pada saat penyerahan kapal setelah
dikurangi/ditambah penyesuaian harga kontrak.
Saldo pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 digunakan untuk menjamin pinjaman pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 3.15).
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu pada tanggal neraca telah memadai untuk
menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal pengakuan penjualan adalah sebagai berikut :
2006 2005
Sampai dengan 6 bulan 1.091.400.338 917.573.479
6 bulan – 12 bulan 13.936.430 9.744.410
12 bulan – 2 tahun 16.180.689 11.551.149
Lebih dari 2 tahun 4.349.937 2.237.046
27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
Piutang kepada Pemda Cilegon merupakan akumulasi bunga atas denda keterlambatan pembayaran angsuran
atas penjualan 3 unit kapal tunda sebesar USD1,052,046 di tahun 2006 dan USD839,085 di tahun 2005.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan piutang lain-lain telah
memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
3.4 PERSEDIAAN
2006 2005
Bahan baku 203.972.025 112.409.657
Pekerjaan dalam proses 6.376.414 37.008.131
210.348.439 149.417.788
Dikurangi:
Cadangan penurunan nilai 6.171.267 4.331.585
Jumlah persediaan, bersih 204.177.172 145.086.203
Bahan baku termasuk di dalamnya mesin-mesin dan suku cadang yang digunakan untuk pembuatan kapal.
Pekerjaan dalam proses merupakan biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan pembangunan dan
pemeliharaan kapal, akan tetapi pekerjaannya belum didukung dengan kontrak atau Berita Acara
Penyelesaian yang ditandatangani Perusahaan dan pelanggan sebagai tanda persetujuan.
Persediaan telah diasuransikan terhadap seluruh jenis risiko kerugian (all risk), Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan dapat menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang diasuransikan.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai persediaan pada tanggal neraca telah memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan.
28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Dikurangi:
Piutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam - -
Pihak ketiga:
Pemda Cilegon 4.879.919 9.505.433
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 1.473.267 21.742.813
Jumlah 6.353.186 31.248.246
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
Direksi dan karyawan 85.674 161.657
PT PELNI
Piutang pada PT PELNI merupakan saldo piutang DM21,644,000 atau ekuivalen dengan EUR11,038,440
yang sudah menjadi hak Perusahaan untuk menagih atas penjualan KM Pangrango secara angsuran semula
selama 10 tahun dari tahun 1996 sampai dengan 2006, dengan harga DM 38,650,000 dan telah dibayar
sebesar DM17.006.000.
Pemda Cilegon
Piutang pada Pemda Cilegon merupakan saldo piutang atas pekerjaan pembangunan 2 (dua) unit Kapal
Tunda 2,400 HP dan 1 (satu) unit Kapal Tunda 3,200 HP sesuai kontrak penjualan tanggal 16 September
2002.
Piutang ini akan dibayar secara angsuran bulanan selama 10 tahun dan dikenai bunga sebesar 12,41% per
tahun untuk Kapal Tunda 3.200 HP dan 12,83% per tahun untuk Kapal Tunda 2.400 HP sejak tanggal
penyerahan kapal. Kapal Tunda 3.200 HP diserahkan pada tanggal 30 Juni 2004 dan 2 unit Kapal Tunda
2.400 HP telah diserahkan tanggal 31 Mei 2004 dan 31 Agustus 2004.
29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu yang terkait dengan piutang jangka panjang
telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Saldo penyisihan piutang ragu-ragu tahun 2006 sebesar Rp83.497.977 (2005: Rp53.497.978) terdiri dari
penyisihan untuk piutang PT PELNI dan lainnya masing-masing sebesar Rp82.952.775 dan Rp545.203
(2005: Rp52.952.774 dan Rp545.203).
30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
Dicatat berdasarkan metode biaya:
PT Maleo Emtiga 11.000.000 11.000.000
PT GETI 1.203.432 1.203.432
Jumlah 12.203.432 12.203.432
Dikurangi :
Penyisihan atas kemungkinan penyertaan
saham yang tidak dapat dipulihkan 11.000.000 11.000.000
PT MALEO EMTIGA
Penyertaan pada PT Maleo Emtiga timbul sejak tahun 1996.
PT POSSI didirikan oleh PT PAL Indonesia, Mitsubhisi Heavy Industries Ltd, dan Mitsubishi Corporation
sesuai Akte Notaris Sutjipto, SH, Nomor: 153 tanggal 26 Agustus 1994. Bidang usaha PT POSSI ini
adalah menyediakan jasa perawatan dan perbaikan Turbine Gas dan Turbine Uap.
31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Jaminan perkerjaan merupakan rekening koran dan bank garansi yang dijaminkan untuk pelaksanaan proyek
yang jatuh tempo di atas satu tahun. Jaminan perkerjaan merupakan rekening koran dan bank garansi yang
dijaminkan untuk pelaksanaan proyek yang jatuh tempo di atas satu tahun.
Penyisihan penurunan nilai aktiva atas bangunan dibukukan berdasarkan laporan hasil penilaian PT Actual
Kencana Appraisal.
34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
3.12 PERPAJAKAN
2006 2005
a. Pajak dibayar dimuka
Lebih bayar pajak penghasilan badan - 189.523
Pajak pertambahan nilai (PPN) Masukan 25.741.487 38.591.701
Jumlah pajak dibayar dimuka 25.741.487 38.781.224
36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
2006 2005
Menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, hutang pajak penghasilan dihitung oleh wajib pajak sendiri (self
assessment system ), tapi pihak fiskus dapat memeriksa hutang yang dihitung sendiri tersebut dalam jangka
waktu 10 tahun.
37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Merupakan saldo uang muka yang diterima dari para pelanggan atas proyek-proyek antara lain proyek
Chemical Tanker 24.000 DWT pesanan Dalmare S.p.A., Italy, LPG/Condensate Tank & Scrubbers pesanan
PT Wahana Insan Nugraha, Kapal Double Skin Bulk Carrier (DSBC) 50.000 DWT pesanan AKS Navigation
Ltd., Landing Platform Dock (LPD) pesanan Daewoo International Corp., dan kapal Chemical Tanker 6.200
DWT pesanan Mediterranea Di Navigazionne.
3.14 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA
2006 2005
Penyisihan kerugian proyek merupakan taksiran kerugian yang mungkin timbul atas proyek yang sedang
dalam pelaksanaan.
39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Fasilitas 1
Perusahaan memperoleh fasilitas dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tanggal 23 Mei 2003 dengan
jumlah maksimum sebesar USD2.350.000 dan tingkat bunga 8,50% per tahun. Pinjaman ini digunakan untuk
membiayai pembuatan 3 (tiga) unit kapal Tunda pesanan PT (Persero) Pelabuhan Indonesia II dan telah
dilunasi seluruhnya pada tanggal 21 Juli 2006.
Fasilitas 2
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional jangka panjang dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, tanggal 18 Oktober 2004 dengan jumlah maksimum sebesar USD34.000.000.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembuatan 2 (dua) unit kapal DSBC 50.000 DWT pesanan Space
Shipping Limited, Malta dan Truva Shipping Limited, Malta. Pinjaman tersebut harus dibayar dengan 2 kali
angsuran masing-masing sebesar USD17.000.000 pada tanggal 30 Oktober 2006 dan 10 Februari 2007.
Tingkat bunga pinjaman sebesar 7,50% per tahun yang ditinjau setiap 1 (satu) bulan untuk disesuaikan
dengan tingkat bunga yang berlaku di bank.
Pinjaman ini dijamin dengan kapal yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini dan peralatan/utilitas docking
dengan nilai jaminan sebesar Rp862 milyar.
Saldo pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
USD30.260.000 (2005: USD17.225.613).
Fasilitas 3
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional jangka panjang dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk tanggal 25 April 2005 dengan jumlah maksimum sebesar USD7.787.500, fasilitas
garansi bank/Standby Letter of Credit maksimum sebesar USD12.298.909 dan tambahan fasilitas untuk non
material sebesar USD962.500.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembuatan 1 (satu) unit kapal Chemical Tanker 24.000 DWT
pesanan Dalmare S.p.A., Italy, yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2008. Pinjaman dapat diangsur
atau dibayar sekaligus dengan tidak melebihi tanggal 30 Juni 2008. Tingkat bunga pinjaman adalah sebesar
7,5% per tahun yang ditinjau setiap 1 (satu) bulan untuk disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku di
bank.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh tagihan atau piutang kepada Dalmare S.p.A., Kapal yang dibiayai
dengan fasilitas kredit ini dan peralatan/utilitas docking dengan nilai jaminan sebesar Rp862 milyar.
Saldo pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
USD4.208.762 (2005: USD346,000).
Fasilitas 4
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional jangka panjang dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk tanggal 18 Oktober 2004 dengan jumlah maksimum sebesar USD3.740.000.
40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembuatan 2 (dua) unit kapal DSBC 50.000 DWT pesanan Space
Shipping Ltd., Malta dan Truva Shipping Ltd., Malta yang akan jatuh tempo pada tanggal 10 Februari 2007.
Pinjaman ini diangsur 2 (dua) kali pada tanggal 30 Oktober 2006 dan 10 Februari 2007, masing-masing
sebesar USD1.870.000 dan saat ini dalam proses negosiasi untuk diperpanjang kembali. Tingkat bunga
pinjaman sebesar 7,50% per tahun yang direview setiap 1 (satu) bulan untuk disesuaikan dengan tingkat
bunga yang berlaku di bank.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh tagihan atau piutang kepada Space Shipping Ltd. and Truva Shipping
Ltd., kapal yang dibiayai dengan fasilitas kredit ini dan Peralatan/utilitas docking dengan nilai jaminan
sebesar Rp862 milyar.
Saldo pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
USD1.870.000 (2005: USD3.324.315).
Fasilitas 5
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional jangka panjang dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk tanggal 7 Februari 2005 dengan jumlah maksimum sebesar USD15.130.000.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembuatan 1 (satu) unit kapal DSBC 50.000 DWT pesanan AKS
Navigation Ltd., Malta, yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2007. Pinjaman dapat diangsur atau
dibayar sekaligus dengan tidak melebihi tanggal 30 Juni 2007. Tingkat bunga pinjaman sebesar 7,50% per
tahun yang ditelaah setiap 1 (satu) bulan untuk disesuaikan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh tagihan atau piutang kepada AKS Navigation Ltd. kapal yang dibiayai
dengan fasilitas kredit ini dan peralatan/utilitas docking dengan nilai jaminan sebesar Rp862 milyar.
Saldo pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
USD14.256.579 (2005: USDNihil).
Seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk antara lain
melakukan pembayaran hutang pemegang saham, mengadakan pinjaman baru, melakukan investasi dan
menjaminkan harta.
Fasilitas 6
Perusahaan juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional jangka panjang dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk tanggal 7 Februari 2005 dengan jumlah maksimum sebesar USD1.740.000.
Pinjaman ini digunakan untuk membiayai pembuatan 1 (satu) unit kapal DSBC 50.000 DWT pesanan AKS
Navigation Ltd., Malta, yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2007. Pinjaman dapat diangsur atau
dibayar sekaligus dengan tidak melewati tanggal 30 Juni 2007. Tingkat bunga pinjaman sebesar 7,50% per
tahun yang disesuaikan setiap 1 (satu) bulan dengan tingkat bunga yang berlaku di Bank.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh tagihan atau piutang kepada AKS Navigation Ltd. kapal yang dibiayai
dengan fasilitas kredit ini dan peralatan/utilitas docking dengan nilai jaminan sebesar Rp862 milyar.
Saldo pinjaman pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah
USD1.696.318 (2005: USDNihil).
Seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk antara lain
melakukan pembayaran hutang pemegang saham, mengadakan pinjaman baru, melakukan investasi dan
menjaminkan harta.
41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
PT Bank Bukopin
Fasilitas 1
Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Bukopin, tanggal 26 April 2004 dengan jumlah
maksimum sebesar USD1.750.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan 1 (satu) unit kapal tunda
pesanan PT PELINDO II. Jangka waktu fasilitas kredit adalah 39 bulan dan berakhir pada tanggal 26 Juli
2007, dengan tingkat bunga 6% per tahun.
Seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk antara lain
melakukan pembayaran hutang pemegang saham, mengadakan pinjaman baru, melakukan investasi dan
menjaminkan harta.
Saldo pinjaman pada PT Bank Bukopin pada tanggal 31 Desember 2006 adalah USD375.000 (2005:
USD625.000).
Fasilitas 2
Perusahaan memperoleh pinjaman modal kerja dari PT Bank Bukopin, tanggal 25 Oktober 2005 dengan
jumlah maksimum sebesar USD19.500.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan 4 (empat) unit
kapal Dry Cargo Vessel 18.500 DWT yang harus dilunasi pada tanggal 31 Januari 2008 dengan tingkat suku
bunga yang berlaku di Bank.
Saldo pinjaman pada PT Bank Bukopin pada tanggal 31 Desember 2006 adalah USD12.980.676 (2005:
USD7.807.826).
Seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk antara lain
melakukan pembayaran hutang pemegang saham, mengadakan pinjaman baru, melakukan investasi dan
menjaminkan harta.
PT Bank Jabar
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja umum (KMKU) dari PT Bank Jabar, Cabang Utama,
Jakarta, tanggal 22 Desember 2003 sebesar Rp36.335.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai
pembuatan 3 (tiga) unit kapal tunda pesanan Pemda Cilegon, yang berjangka waktu selama 7 (tujuh) tahun
dengan tingkat bunga 16,50% per tahun.
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan 3 (tiga) tug boat, yaitu 1 (satu) unit tug boat 3.200 HP dan 2 (dua) tug
boat 2.400 HP pesanan Pemda Cilegon.
Saldo pinjaman pada PT Bank Jabar pada tanggal 31 Desember 2006 adalah Rp17.999.208 (2005:
Rp22.319.018).
42
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh tagihan atau piutang termasuk di dalamnya Standby Letter of Credit
(SBLC) sebesar USD29.000.000 beserta persediaan atau material yang digunakan untuk membangun kapal
ini sesuai kontrak No. SPER/040/10000/X/2005 tanggal 29 Oktober 2005.
Saldo pinjaman pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2006 adalah USD1.600.000
(2005: USDNihil).
Seperti yang disyaratkan dalam Perjanjian Kredit, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk antara lain
mengadakan pinjaman baru, melakukan investasi dan menjaminkan harta kepada pihak lain.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Ekspor Indonesia, tanggal 27 April 2005 dengan
fasilitas penerbitan Bank Garansi (BG) maksimum sebesar USD10.620.000 dan fasilitas pembukaan Letter of
Credit (L/C) maksimum sebesar USD12.380.000 yang digunakan untuk membiayai pembangunan 1 (satu)
unit kapal Chemical Tanker 24.000 DWT. Fasilitas kredit ini jatuh tempo tanggal 28 Maret 2008.
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh material yang dibeli dengan menggunakan L/C, pemblokiran 60% atas
pembayaran angsuran 1, 2, 3 dan 4 yang diikat dengan Fidusia sebesar USD26.550.000, Marginal Deposit
10% dari pembukaan L/C dan Fidusia atas SBLC yang dibuka oleh Credit Suisse, Basel, Switzerland sebesar
USD15.930.000.
Saldo pinjaman pada PT Bank Ekspor Indonesia pada tanggal 31 Desember 2006 adalah USD4.472.345
(2005: USDNihil).
Pihak ketiga:
Hutang lainnya 162.315 617.589
Jumlah hutang jangka panjang 31.024.319 18.770.795
Selisih rekonsiliasi
Merupakan kewajiban jangka panjang kepada Pemerintah Indonesia, yang berasal dari perbedaan antara
Dana Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (YBDS) untuk ditetapkan sebagai Penyertaan Modal
Pemerintah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. S-82/MK.016/1997 dengan hasil
rekonsiliasi tanggal 14 Mei 1997. Berdasarkan hasil rekonsiliasi ulang tanggal 29 Mei 2002, perbedaan hasil
rekonsiliasi tahun 2001 sebesar Rp5.132.935, telah diperbaharui menjadi sebesar Rp6.210.560.
43
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Dalam rangka pelaksanaan restrukturisasi sebagaimana telah disetujui oleh Menteri Keuangan RI melalui
surat nomor: S-82/MK.016/1997 tanggal 5 Februari 1997 dan surat Menteri Keuangan nomor : S-
146/MK.016/1998 tanggal 27 Februari 1998 bahwa hutang eks Rekening Dana Investasi (RDI) sebesar Rp
30.424.167, telahdibukukan sebagai pos Hutang Sub Ordinasi. Sesuai notulen rapat tanggal 7 Oktober 1997
antara Perusahaandengan Departemen Keuangan, persyaratan lebih lanjut atas pinjaman tersebut akan
ditetapkan berdasarkan kaji ulang yang rencananya dilakukan pada bulan Januari tahun 2001 (jangka waktu
lima tahun).
Berdasarkan Surat Dirjen Lembaga Keuangan No. S-854/MK.6/2004 tanggal 14 September 2004, tentang
Pembayaran pinjaman RDI, dinyatakan bahwa hutang sub-ordinasi ditetapkan kembali menjadi pinjaman
dengan persyaratan pembayaran sebagai berikut:
Pola 1. Pinjaman RDI sebesar Rp30.424.167 dibayar dalam kurun waktu sampai dengan akhir Desember
2004, yaitu setelah Perusahaan memperoleh pembayaran dari Ditjen Anggaran atas sisa tagihan kontrak-
kontrak dengan Departemen Pertahanan.
Pola 2. Apabila sampai dengan akhir Desember 2004 tidak ada pelunasan pinjaman, maka Pinjaman RDI
dibayar dengan cara mengangsur selama satu tahun dengan ketentuan sebagai berikut:
- Hutang pokok pinjaman RDI sebesar Rp20.000.000 dibayar secara prorata per semester dalam dua kali
angsuran, angsuran pertama dibayar pada tanggal 1 Juni 2005 dan lunas tanggal 1 Desember 2005. Pokok
pinjaman dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2005;
- Tunggakan bunga pinjaman dan biaya komitmen sebesar Rp10.424.167 dikapitalisasi, dibayar secara prorata
per semester bersamaan dengan angsuran hutang pokok dan dikenakan bunga sebesar 13,5% per tahun
terhitung sejak tanggal 1 Januari 2005;
- Keterlambatan atas pembayaran pokok, bunga dan tunggakan pinjaman serta biaya komitmen dikenakan
denda sebesar 15,5% per tahun.
Apabila ketentuan pembayaran tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka akan dilakukan perubahan terhadap
perjanjian pinjaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan PT PAL Indonesia (Persero).
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, perusahan belum melakukan pembayaran atas pinjaman RDI, dan
saldo pinjaman RDI tersebut terdiri dari komponen sebagai berikut:
2006 2005
Pokok pinjaman 30.424.167 30.424.167
Biaya administrasi 4.152.899 4.152.899
Denda 1.776.524 1.776.524
Jumlah pinjaman RDI (Catatan 34) 36.353.590 36.353.590
44
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Modal dasar Perusahaan terdiri dari 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (rupiah penuh) per
saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 1.137.331 saham, yang seluruhnya dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 52 tahun 2003 tanggal 27 Oktober 2003 dan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham tanggal 15 Desember 2003, hutang Perusahaan kepada Pemerintah sebesar Rp163.404.700
telah dikonversi menjadi Penyertaan Modal Negara dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 15
Desember 2003. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 18 Juni 2004 ditetapkan bahwa
jumlah saham yang beredar bertambah 163.404 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (Rupiah
penuh). Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi 1.137.331 saham, dengan nilai nominal
menjadi sebesar Rp1.137.331.000.
Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi merupakan perbedaan nilai ekuitas anak perusahaan
asosiasi sesudah penjabaran laporan keuangan perusahaan asosiasi, lebih besar dari nilai ekuitas anak
perusahaan asosiasi yang menjadi bagian perusahaan.
Sesuai dengan akte pendirian perusahaan pasal 27, bagian dari laba yang disediakan untuk dana cadangan
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dana cadangan sampai dengan jumlah sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal yang
ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 5 Juli 2006 telah ditetapkan penambahan cadangan
umum pada tahun 2006 sejumlah Rp3.143.567 (2005: Rp10.775.350).
45
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tanggal 5 Juli 2006, untuk tahun buku 2005 ditetapkan
pembagian dividen sebesar Rp1.000.000, pemberian sumbangan untuk Dana Bina Lingkungan sebesar 1,0%
laba bersih tahun 2005 dan bonus karyawan sebesar 50% dari gaji bulan Desember 2005.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 16 Juni 2005, untuk tahun buku 2004 ditetapkan
pembagian dividen sebesar Rp6.241.400 dan pemberian sumbangan untuk Dana PUKK, Dana Bina
Lingkungan dan tantiem masing-masing sebesar 1,5%, 1% dan 2,1% dari laba bersih tahun 2004.
46
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
47
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
2006 2005
Beban lain-lain:
Beban denda dan klaim 29.348.337 3.527.288
Beban denda pajak 25.632.284 -
Beban perolehan kontrak 10.589.421 -
Penyisihan penurunan nilai persediaan 1.839.681 4.331.585
Beban kapal yang belum beroperasi 1.786.768 1.575.314
Penyisihan penurunan nilai aktiva 620.836 306.712
Beban PPh final 496.670 1.171.263
Lainnya 16.655.274 7.981.033
Jumlah Beban lain-lain 86.969.271 18.893.195
48
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Mutasi cadangan kesejahteraan karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006
dan 2005 adalah sebagai berikut:
2006 2005
Penilaian aktuaria atas kewajiban berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 2003 tersebut menggunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tanggal perhitungan 31-Des-06
Jumlah karyawan 2.576
Jumlah upah sebulan Rp3.646.912
Rata-rata gaji sebulan Rp1.417
Rata-rata masa kerja - tahun 19.5
Rata-rata sisa masa kerja - tahun 11.07
Rata-rata usia - tahun 42.1
Usia pensiun normal - tahun 55
Tingkat bunga - per tahun 10.5%
Kenaikan gaji - per tahun 7.5%
Tingkat mortalita Tabel Mortalita CSO tahun 1980
49
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2006 2005
Aktiva:
Piutang (telah ditagih dan draft bill, Catatan 3.2) 1.683.891 867.571
Piutang lain-lain (Catatan 3.3) 61.866 -
Piutang jangka panjang (Catatan 3.6) 723.878 756.488
Investasi jangka panjang (Catatan 3.7) 67.615.491 56.045.907
Jumlah aktiva 70.085.126 57.669.966
Kewajiban:
Hutang usaha (Catatan 3.11) 11.412.117 2.008.457
Beban yang masih harus dibayar dan hutang jangka
pendek lainnya (Catatan 3.14) 312.285 -
Hutang jangka panjang (Catatan 3.15) 30.862.004 18.153.206
Hutang sub-ordinasi (Catatan 3.17) 30.424.167 36.353.590
Jumlah kewajiban 73.010.573 56.515.253
Transaksi yang signifikan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
2006 2005
Piutang usaha:
PT Power System Service Indonesia 657.726 867.571
PT Alstom Power System Energy Indonesia 721.605 -
Jumlah 1.379.331 867.571
Piutang usaha pada PT Power System Service Indonesia merupakan akumulasi dari saldo piutang usaha dan
draft bill untuk transaksi pembuatan combuster basket, transition piece, dan startor frame dari Divisi
Rekayasa Umum. Nilai transaksi penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp827.490
dan Rp496.986.
Piutang lain-lain
Piutang lain-lain merupakan piutang atas pendapatan dari pemakaian merek dagang yang digunakan oleh PT
Alstom Power Energy System Indonesia.
50
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Hutang usaha
Hutang usaha merupakan hutang pada PT Palindo Jaya Utama, PT Mitra PAL, dan Koperasi Karyawan dan
selama tahun 2006 dan 2005 tidak terdapat transaksi yang material.
Hutang sub-ordinasi
Merupakan hutang eks RDI dalam rangka pelaksanaan restrukturisasi tahun 1997 (Catatan 3.17)
2006 2005
USD USD
Aktiva:
Kas dan setara kas 13.609 8.187
Piutang usaha 115.061 88.100
2006 2005
Kewajiban:
Hutang bank 38.202 44.334
Hutang usaha 10.035 6.347
Hutang jangka panjang 23.509 11.829
Jumlah kewajiban 71.746 62.510
51
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Pada 31 Desember 2006, atas penyerahan tanah tersebut belum terjadi pengalihan hak kepemilikan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan, sehingga tanah tersebut belum bisa diakui sebagai aktiva Perusahaan
dalam laporan keuangan Perusahaan.
Komitmen
a Kontrak pembuatan kapal dengan Reederei M Lauterjung GmbH, Germany
Pada tanggal 29 Oktober 2005, Perusahaan menandatangani kontrak pembuatan 2 (dua) unit kapal DSBC
50.000 DWT dengan Reederei M Lauterjung GmbH, Germany. Nilai kontrak yang disepakati per unit kapal
adalah USD29.000.000 dan pembayaran kapal dilakukan pada saat kontrak ditandatangani sebesar
USD750.000 per kapal, sisanya akan dibayar pada saat penyerahan kapal setelah dikurangi/ditambah dengan
penyesuaian harga kontrak. Kapal akan diserahkan pada tanggal 28 September 2008.
52
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Pada tanggal 18 Agustus 2004 Perusahaan menandatangani kontrak komisi penjualan untuk 1 (satu) unit
kapal sebesar USD494.000 atau 2% dari nilai kontrak penjualan. Pembayaran dilakukan pada saat kapal
diserahkan, paling lambat 3 hari kerja setelah Perusahaan menerima pembayaran dari pembeli. Kapal akan
diserahkan pada tanggal 28 Februari 2007.
Pada tanggal 30 November 2005 Perusahaan menandatangani kontrak komisi penjualan untuk 2 (dua) unit
kapal dengan nilai kontrak USD1.740.000 atau 3% dari nilai kontrak penjualan. Pembayaran dilakukan
paling lambat 3 hari kerja setelah Perusahaan menerima pembayaran dari pembeli. Perusahaan akan
membayar sebesar 10% dari nilai kontrak pada saat penandatanganan kontrak dan sisanya pada tanggal
penyerahan. Kapal akan diserahkan pada tanggal 30 September 2008.
h Perjanjian pembelian stainless plate dengan Outokumpu Hot Rolled Plate Company
Pada tanggal 28 November 2006 Perusahaan menandatangani kontrak pembelian stainless plate untuk 2 (dua)
kapal 6.200 ton DWT dengan Outokumpu Hot Rolled Plate Company. Nilai kontrak sebesar USD5.850.000
dengan harga USD7.500 per ton. Pembayaran 10% uang muka dilakukan 30 hari setelah permintaan melalui
Telegraphic Transfer dan 90% dengan membuka Irrevocable L/C sight 60 hari sebelum pengiriman pertama.
Jadwal pengiriman sampai dengan bulan Mei 2007.
i Perjanjian pembelian Main Engine Diesel untuk Research Vessel dengan Man B&W Diesel A/S
Pada tanggal 19 April 2006 Perusahaan menandatangani kontrak pembelian main engine lengkap dengan
sistem pendorong dengan Man B&W Diesel A/S. Nilai kontrak yang disepakati sebesar EUR1.160.000
dengan pembayaran 20% uang muka pada saat penandatanganan kontrak dan 80% sisanya akan dibayar
dengan menggunakan Irrevocable L/C. Jadwal pengiriman adalah akhir Juni 2007.
53
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
j Perjanjian pembelian chosun flux core arc welding dengan Chosun Welding Co., Ltd
Pada tanggal 15 Desember 2005 Perusahaan menandatangani perjanjian pembelian chosun flux arch welding
dengan Chosun Welding Co., Ltd. Kontrak berlaku sampai dengan 15 Desember 2007 dengan harga
USD1,55 per kg.
k Perjanjian pembelian main engine jenis marine diesel engine dengan Doosan Engine.Co., Ltd Korea
Pada tanggal 18 November 2005 perusahaan menandatangani kontrak pembelian 2 (dua) unit main engine
jenis marine diesel dengan Doosan Engine Co. Ltd Korea. Jumlah nilai kontrak sebesar USD6.560.000
dengan pembayaran melalui L/C uang muka 20% dan sisanya dibayar pada 30 hari sebelum pengiriman
barang. Jadwal pengiriman adalah tanggal 30 Januari 2008 dan 30 April 2008.
Kontijensi
10 KONDISI EKONOMI
Kegiatan usaha perusahaan dan anak perusahaannya telah terpengaruh dan mungkin akan terus terpengaruh
oleh kondisi perekonomian di Indonesia yang mungkin berdampak pada ketidakstabilan nilai tukar mata uang
dan kemampuan perusahaan dan anak perusahaannya dalam pencapaian sasaran laba dan arus kas. Perbaikan
dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan
moneter yang akan diambil oleh Pemerintah, tindakan yang berada di luar kendali perusahaan dan anak
perusahaannya.
54
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
12 REKLASIFIKASI AKUN
Beberapa akun tertentu dalam laporan keuangan tahun 2005 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan tahun 2006. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut :
55
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2005
(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali apabila dinyatakan lain)
Jumlah penyusutan aktiva tetap yang dibebankan ke perhitungan laba rugi konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing
sebesar Rp16.785.623 dan Rp19.574.475.
Pelepasan alat angkutan dan peralatan tahun 2006 sebesar Rp6.439.013 merupakan mesin yang tidak digunakan yang terdiri dari seperangkat mesin profile build-up line, yang
direklasifikasikan dan disajikan sebagai aktiva lain-lain pada tanggal 31 Desember 20
Pelepasan aktiva dalam konstruksi pada tahun 2006 sebesar Rp982.356 merupakan beban proyek Prototype Ice Maker yang dicatat sebagai beban tahun berjalan.
Aktiva dalam kontruksi terdiri dari pembuatan Floating Crane 200 Ton dan pembuatan system pembelian baru dengan E-Procurement dengan tingkat penyelesaian sebesar
90% - 95% yang diharapkan selesai dalam tahun 2007.
Tanah, bangunan, mesin dan peralatan, dock dan peralatan, peralatan listrik dan elektro serta inventaris tertentu dijaminkan untuk hutang bank jangka panjang (Catatan 3.16).
Aktiva tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan dapat menutup kemungkinan kerugian atas
aktiva yang diasuransikan.
26