You are on page 1of 7

LAPORAN HASIL PRATIKUM FISIKA TITIK BERAT BENDA HOMOGEN

Di Susun Oleh : XI IPA 2 1. 2. Esa Chorik Darwati Nina Apsari ( 09 ) ( 16 )

DINAS PENDIDIKAN SMAN 1 NGLAMES Kab.MADIUN 2013

LEMBAR PENGESAHAN
Percobaan fisika dengan judul LAPORAN TITIK BERAT BENDA HOMOGEN Telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 April 2013 di Ds.Simo,Rt 04/Rw 02 Kec.Kwadungan, Kab. Ngawi Data hasil percobaan :

4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4cm 4 cm

12 cm

Data hasil percobaan telah mendapat legalisasi pada tanggal 30 April 2013.

Pembina Praktikum

Maskuntadi,S.Pd

(BENDA HOMOGEN DUA DIMENSI)


Setiap pertikel dalam suatu benda tegar memiliki berat. Berat keseluruhan benda adalah resultan dari semua gaya gravitasi berarah vertikal ke bawah darii semua partikel ini, dan resultan ini bekerja melalui titik tunggal yang disebut titik berat(pusat gravitasi). Dalam menyatakan titik berat sebagai suatu titik dimana resultan gaya gravitasi partikel- partikel terkosentrasi pada titik ini resultan torsii titik beratnya harusnya nol, mengapa?. Fenomena diatas terjadi karena pada torsii nol benda berada dalam kondisi keseimbangan statis dan tidak akan jatuh.

TITIK BERAT

A. TEORI DASAR :
Gaya berat benda adalah resultan dari seluruh berat partikel. Titik tangkap gaya berat merupakan titik berat benda. Cara untuk menentukan titik berat benda homogen yang memiliki bentuk teratur adalah terletak pada garis atau bidang simetri tersebut. Sementara itu untuk benda-benda yang tidak beraturan, titik berat ditentukan dengan cara di gantung di sembarang titik dengan tali, buat garis yang sama dengan terusan tali, lalu ambil titik yang lain dan lakukan hal yang sama, maka pertemuan garis yang terlihat adalah titik berat benda tersebut. Secara kuantitatif, titik berat benda dapat dihitung dengan cara berikut :

Keterangan : = titik X = titik Y A =Luas

B. TUJUAN :
1) Menguji titik berat benda hasil percobaan dan hasil kajian teoritis 2) Menguji homogenitas bahan yang digunakan dalam praktikum

C. ALAT DAN BAHAN :


1. 2. 3. 4. Gunting Benang Pensil Penggaris 5. Paku 6. Perforator 7. Beban 8. Kertas bufalo

D. PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
1. Menyiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan 2. Membuat pola dan menggunting dengan bentuk sesuai yang diinginkan.
4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4cm 4 cm

12 cm

3. Membuat 2 titik sembarang.

4. Menyiapkan benang jahit secukupnya, memberi beban, menggantungkan di tembok, di bagian tengah diberi penjepit (jarum pentul) 5.Mengayunkan dan membiarkan bandul berotasi, membiarkan sampai mencapai titik seimbang.

6. Menarik garik lurus dengan penggaris, yang lurus dengan benang. 7. Melakukan langkah ke 4 6, di titik yang berbeda. 8. Mencari titik perpotongan dari ke-dua garis tersebut, di titik itulah titik berat kertas bufallo, berinama Zo 9.Lakukan hal yang sama, sehingga didapat titik perpotongannya lalu diberinama Zo.

E.DATA HASIL PRAKTIKUM


Bahwa hasil percobaan diperoleh :
4 cm 4 cm 4 cm 4 cm 4cm 4 cm

12 cm

F. ANALISIS PERCOBAAN
1. Titik Berat Benda Hasil Percobaan
y

3 cm

4 cm

Maka

2. Titik Berat Benda Hasil Kajian Teoritis

Z2 Z1 Z3

Z1= 2 ,2 Z2= 6 ,4 Z3= 2 ,2

A1 = 4 . 4 = 16 A2 = 4 . 8 = 32 A2 = 4 . 4 = 16

Jadi
G.KESIMPULAN

1. Titik berat benda hasil percobaan adalah (4 , 3) dan hasil kajian teoritis
(4 , 3) yang berarti sama (homogen). 2. Homogenitas bahan yang digunakan dalam praktikum kami mempunyaii homogenitas yang tinggi

LAMPIRAN

You might also like