Professional Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
Sebagai kota yang berkembang, kota Surabaya memiliki banyak aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya masyarakat Surabaya yang melakukan aktifitas , maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi lainnya. Lyn BM merupakan salah satu angkutan yang memiliki rute dari Terminal Bratang menuju Pangkalan Menanggal. Masing-masing kawasan yang dilewati Lyn BM tersebut memiliki berbagai pusat aktivitas sosial dan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Di bidang sarana, dalam kasus ini adalah angkutan kota secara sepintas pada trayek-trayek tersebut masih memerlukan pembenahan. Hal ini terlihat adanya kendaraan dengan sedikit penumpang yang akan merugikan para operator angkutan kota. Permasalahan sampai sejauh mana pembenahan tersebut diharapkan dapat dijawab setelah melakukan evaluasi kinerja melalui penelitian pada trayek Lyn BM tersebut. Dengan meningkatkan sistem pelayanan angkutan umum, diharapkan pemakai kendaraan pribadi dapat beralih menggunakan fasilitas angkutan umum.
RUMUSAN MASALAH
angkutan kota dalam trayek untuk Lyn BM tersebut ? Bagaimana kinerja trayek angkutan kota pada 5 (lima) tahun yang akan datang untuk Lyn BM tersebut ?
`
BATASAN MASALAH
Wilayah studi yang dibahas adalah Lyn BM jurusan Bratang menuju
Menanggal. Kinerja trayek yang dianalis sampai dengan tahun 2015. Ruang lingkup yang dibahas adalah headway, kapasitas jalur operasional, load factor, distrbusi pembebanan penumpang, dan jumlah armada. Analisa ekonomi dan financial tidak dibahas.
TUJUAN
o Agar permintaa permintaan n masyarakat akan Lyn BM dapat terpenuhi
dengan baik baik. . Untuk mengetahui kinerja trayek tahun 2010 dan tahun 2015 pada Lyn BM BM. .
MANFAAT
Mengoptimalkan kinerja Lyn BM sehingga sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Menurunkan tingkat penggunaan kendaraan pribadi dan dapat beralih menggunakan fasilitas kendaraan umum di sekitar.
Rute Kembali
Kinerja dari angkutan umum, khususnya armada angkutan kota diukur berdasarkan poin-poin sebagai berikut :
* KAPASITAS terdiri dari : Kapasitas Kendaraan (Cv) Kapasitas Jalur (C) Kapasitas Jalur Operasional (Co)
Rumus untuk menghitung kapasitas kendaraan adalah sebagai berikut : dimana : Cv = Kapasitas kendaraan m = Jumlah tempat duduk m = Jumlah tempat berdiri Karena angkutan kota tidak menyediakan tempat berdiri (m= 0), maka rumusan kapasitas penumpang adalah sebagai berikut : Cv = m Kapasitas kendaraan berpengaruh pada kapasitas jalan dan kapasitas pemberhentian dari suatu lajur. Cv = m + m
dimana : C = Kapasitas jalur (penumpang/jam); Cv = Kapasitas kendaraan (penumpang); hmin = headway minimum (detik). Rumus untuk menghitung kapasitas jalur adalah sebagai berikut :
dimana : Co = Kapasitas jalur operasional (penumpang); Cv = Kapasitas kendaraan (penumpang); ho = headway operasional (detik).
* FREKUENSI DAN HEADWAY Rumus untuk menghitung headway adalah sebagai berikut :
dimana : Ho = Headway f = Frekuensi pelayanan jumlah angkutan kota yang melalui satu titik tetap dalam satu jam.
dimana : LFmax = Load faktor maksimum pada ruas yang jumlah penumpang paling besar; Pmax = Jumlah penumpang maksimum pada ruas yang paling sibuk; Co = Kapasitas jalur operasional yang dihitung berdasar headway operasional.
* KEBUTUHAN JUMLAH ARMADA berikut : Rumus untuk menghitung kebutuhan jumlah armada adalah sebagai
dimana : N = Jumlah armada yang dibutuhkan tiap rute per jam; V = Kecepatan operasional rata-rata (km/jam); Lr = Panjang rute (km); h = Headway.
Oi dan Tid Dd
i
Tahap tahap Pemodelan Transportasi a. Model Bangkitan pergerakan ( trip generation ) b. Model Sebaran pergerakan ( trip distribution ) c. Model Pemilihan Moda ( moda split ) d. Model Pemilihan rute ( trip assignment ) e. Metode Furness Secara matematis, metode furness dapat dinyatakan sebagai berikut ( Tamin, 2000) : Tid = tid . Et Dimana : Tid = Sebaran pergerakan pada masa mendatangkan; tid = Sebaran pergerakan pada saat sekarang (existing); Et = Tingkat pertumbuhan zona asal.
METODOLOGI
Lokasi Study yang dilakukan adalah Rute yang dilalui oleh Lyn BM jurusan Bratang menuju Menanggal : Berangkat Jarak 17.7 Km dengan rute ;
Terminal Bratang - Jl. Nginden Kota - Jl. Manyar - Jl. Raya Nginden - Jl. Prapen - Jl. Raya Jemur Sari - Jl. Tenggilis Tengah - Jl. Raya Tenggilis - Jl. Tenggilis Mulya - Jl. Kendangsari Gg. Lebar - Jl. Raya Kendangsari Industri - Jl. Rungkut Industri - Jl. Raya Kutisari - Jl. Kutisari Utara - Jl. Kutisari Selatan - Jl. Siwalan Kerto Timur - Jl. Siwalan Kerto - Jl. Jend. A. Yani - Jl. Gayungan PTT - Jl. Gayung Sari - Jl. Gayung Sari Barat - Jl. Wisma Pagesangan - Jl. Menanggal Utara - Terminal Perumnas Menanggal (Pangkalan Akhir)
Kembali Jarak 17.6 Km, dengan rute : Terminal Perumnas Menanggal - Jl. Menanggal Utara - Jl. Wisma Pagesangan - Jl. Gayungsari Barat - Jl. Gayungsari - Jl. Gayungan PTT - Jl. Jend. A. Yani - Jl. Siwalan Kerto - Jl. Siwalan Kerto Timur - Jl. Kutisari Selatan - Jl. Kutisari Utara - Jl. Kendangsari Industri - Jl. Kendangsari Gg. Lebar - Jl. Tenggilis Mulya - Jl. Raya Tenggilis - Jl. Tenggilis Tengah - Jl. Raya Jemur Sari - Jl. Raya Prapen - Jl. Barata Jaya - Jl. Manyar - Jl. Nginden Kota - Terminal Bratang (Pangkalan Akhir)
* Survey Asal-Tujuan Penumpang Survey ini dilakukan dengan cara mencatat penumpang yang naik dan yang turun, dari satu zona ke zona yang lain dan dilakukan di dalam kendaraan. * Survey Occupancy penumpang Survey ini dilakukan pada lokasi yang dapat menangkap semua gerakan kendaraan angkutan kota. * Melakukan peramalan Peramalan jumlah penduduk mendatang (2014) diperoleh dengan bantuan persamaan regresi (Microsoft excel). Sedangkan pergerakan penduduk antar zona dapat diperoleh dari Matrix Asal Tujuan Furness (1965). * Analisa distribusi pembebanan penumpang. Distribusi pembebanan penumpang adalah total penumpang yang membebani pada tiap ruas yang diperoleh dengan menjumlahkan penumpang yang berasal dari zona asal menuju zona tujuan. * Menganalisa kinerja trayek. Analisa kinerja meliputi analisa faktor muat (load faktor), waktu antara (headway), dan frekuensi kendaraan pada daerah studi. 6. Kesimpulan Dari hasil analisa dapat diperoleh load faktor dan frekuensi angkutan kota yang beroperasi pada tahun mendatang.
10
Data Jumlah Penduduk Tiap-Tiap Wilayah Studi Sumber : BPS Surabaya (Surabaya dalam angka 2003-2008)
Data Statistik Data statistik yang akan digunakan adalah data pertumbuhan penduduk pada masing-masing zona yang disurvey. Data pertumbuhan penduduk diambil dari Surabaya dalam Angka Tahun 2003-2008. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No 1 2 3 4 Zona Survey 2003 Gubeng Tenggilis Mejoyo Wonocolo Gayungan 49.741 74.402 41.244 Jumlah penduduk tiap zona (jiwa) 2004 50.598 75.560 41.736 2005 151.365 51.662 76.927 42.407 2006 52.653 78.053 43.159 2007 53.720 78.838 43.774 2008 157.254 55.480 80.627 45.149 147.267 149.076 152.827 154.605
Kondisi Angkutan Kota Kondisi angkutan kota (mobil penumpang umum) yang berada pada lokasi studi mempunyai kapasitas 14 (empat belas) penumpang. Ada dua jurusan angkutan Lyn BM ini, yaitu Bratang-Menanggal dan Menanggal-Bratang. Alokasi kendaraan yang terdapat pada trayek Lyn BM dengan jumlah yang berbeda-beda pada masingmasing jurusan. Untuk masing-masing jurusan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
No 1 2 3 4 Trayek BM (Bratang-Menanggal) BM (Menanggal-Bratang) BM (Bratang-Menanggal) BM (Menanggal-Bratang) 41 Jumlah 41 Jarak (km) 17.7 17.6 17.7 17.6
11
Analisa Kinerja Armada Angkutan Kota Dalam angkutan umum ada tiga dimensi yang menentukan, yaitu dimensi evaluasi pelayanan, yang akan ditentukan oleh pengguna (user), dimensi kinerja pelayanan yang lebih baik ditinjau dari sisi operator angkutan umum, dan dimensi kebijakan pemerintah (regulator). Mengingat rute yang ditinjau mempunyai beberapa kesamaan lintasan sehingga dapat mengakibatkan overlapping antar armada angkutan kota pada rute tersebut dan ini menyebabkan adanya persaingan antar operator. Dalam Tugas Akhir ini kinerja angkutan umum khususnya pada armada angkutan kota dihitung berdasarkan nilai Load Factor (LF), headway, dan frekuensi kendaraan pada daerah studi.
12
Analisa Operasional
Lyn BM
Waktu 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 Total
Bratang-Menanggal Menanggal-Bratang Jml. Pnp. 45 56 68 53 54 47 57 56 53 55 87 631 % Jml. Pnp. 7,13 59 8,87 78 10,78 81 8,40 74 8,56 42 7,45 46 istirahat 9,03 55 8,87 48 8,40 43 8,72 53 13,79 79 100,00 658 % 8,97 11,85 12,31 11,25 6,38 6,99 8,36 7,29 6,53 8,05 12,01 100,00
13
Perhitungan
Untuk mendapatkan prosentase jumlah perjalanan diperoleh dengan membagi jumlah penumpang tiap jam dengan total jumlah penumpang dan mengalikan dengan 100%. Sebagai contoh adalah sebagai berikut : Pada Jam 06.00-07.00 arah Bratang-Menanggal
Analisa Operasional
Lyn BM
Waktu 06.00-07.00 07.00-08.00 08.00-09.00 09.00-10.00 10.00-11.00 11.00-12.00 13.00-14.00 14.00-15.00 15.00-16.00 16.00-17.00 17.00-18.00 Total
Bratang-Menanggal
% 8,53 10,48 11,19 7,46 8,70 8,88 istirahat 9,41 9,59 7,28 7,46 11,01 100,00
Menanggal-Bratang
% 8,25 10,65 10,31 10,14 9,62 7,73 9,97 7,90 8,42 8,08 8,93 100,00
14
Perhitungan
Untuk mendapatkan prosentase jumlah perjalanan diperoleh dengan membagi jumlah penumpang tiap jam dengan total jumlah penumpang dan mengalikan dengan 100%. Sebagai contoh adalah sebagai berikut :
Analisa Kinerja
Sebagai contoh perhitungan untuk kebutuhan jumlah armada tahun 2015 pada hari kerja (Kamis) adalah Lyn BM (Bratang Menanggal) Lr (Jarak tempuh zona studi ) Waktu = 60 menit V= : 17.7 km
Lr 17,7 waktu 1 Lr 60 V h
17,7 60 17,7 17
H (rencana) = 17 menit N=
= 4 armada/jam
15
Analisa Kinerja
Sebagai contoh perhitungan untuk kebutuhan jumlah armada tahun 2015 pada hari kerja (Kamis) adalah Rute Kembali Lr (Jarak tempuh zona studi ) Waktu = 58menit V= : 17.6 km
Lr waktu Lr 60 V h
17,6 0,96
17,6 60 18,21 23
H (rencana) = 23 menit N=
= 3 armada/jam
Analisa Kinerja
Perkiraan Jumlah Armada Angkutan Lyn BM Tahun 2015 per hari sebagai berikut :
Waku operasional angkutan kota per hari : 16 jam Jumlah rit rata rata : 6 rit /hari Maka contoh perhitungan jumlah armada Lyn BM (Bratang Menanggal)
16
Analisa Kinerja Sistem Operasional Angkutan Lyn BM pada tahun perencanaan 2010 dan Tahun 2015 yang akan datang dan kebutuhan jumlah armada di tahun 2015 untuk hari kerja adalah 19 Kendaraan per hari, dengan load factor 0,7 dan headway 17 menit untuk rute Bratang-Menanggal dan 23 menit untuk rute MenanggalBratang, dan kebutuhan jumlah armada di tahun 2010 untuk hari kerja adalah 19 kendaraan dengan load factor 0,7 dan headway 17 menit untuk rute Bratang-Menanggal dan 23 menit untuk rute Menanggal-Bratang. Sedangkan tahun 2015 untuk hari libur adalah 11 Kendaraan per hari, dengan load factor 0,7 dan headway 25 menit untuk rute Bratang-Menanggal dan 30 menit untuk rute MenanggalBratang. Dan telah dijelaskan pada Bab IV sebelumnya bahwa jumlah Armada untuk Lyn BM yang ada saat ini adalah 41 Armada. Pada rute trayek ini masih kelebihan armada maka kelebihan armada dialihkan ke rute trayek lain yang kekurangan armada sesuai dengan kebutuhan jumlah penumpang yang dilayani.
17
18