You are on page 1of 32

MAKALAH BIOMEDIK (BIOKIMIA)

DARAH

DI SUSUN OLEH KELOMPOK I GUSTI MUTMAINNAH DJAMALUDDIN ASRIATI ANDI SYAHRI AINUN MAGFIRAH AMIR NURFITRIANA K111 09 625 K111 10 024 K111 10 026 K111 10 204 K111 10 325 K111 10 334

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011


1

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT karena atas berkat karunia-Nya hingga makalah ini dapat di susun insya Allah dengan baik. Kami tim penyususn membuat makalah ini sebagai tugas dari dosen biomedik II (biokimia) lebih khusus lagi dengan tujuan untuk memperbanyak ilmu pengetahuan kami. Dalam makalah yang kami susun ini membahas mengenai darah. Dimana bahasan yang kami uraikan dalam makalah ini adalah pengertian darah, fungsi darah, klasifikasi darah, macammacam golongan darah, penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah, dan hubungan diet dengan golongan darah. Dalam pembahasan ini, kami berupaya menguraikannya dengan jelas tentang darah. Dan jika ditemukan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mengharapkan adanya saran dan kritik dari pihak manapun demi terwujudnya makalah yang baik. Atas kerjasamanya dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih.

Makassar, 3 Mei 2011

Penyusun

DARTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................................1 KATA PENGANTAR ....................................................................................................................2 DAFTAR ISI...................................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................................4 A. Latar Belakang ....................................................................................................................4 B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................6 A. Pengertian Darah ................................................................................................................6 B. Klasifikasi Darah ................................................................................................................6 C. Fungsi Darah ..................................................................................................................... 10 D. Macam-macam Golongan Darah ...................................................................................... 12 E. Penyakit-penyakit yang Berhubungan dengan Darah ....................................................... 15 F. Keterkaitan Diet dengan Darah ......................................................................................... 21 BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 27 A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 27 B. Saran ................................................................................................................................. 27 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 28 LAMPIRAN DISKUSI ................................................................................................................. 29

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah. Pada serangga, darah (atau lebih dikenal sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam peredaran oksigen. Oksigen pada serangga diedarkan melalui sistem trakea berupa saluransaluran yang menyalurkan udara secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme. Darah memiliki peranan penting dalam metabolism tubuh kita. Peranan yang penting ini menunjukkan bahwa darah memiliki suatu komponen tertentu sehingga aktivitas darah sangat potensial. Komponen yang terdapat dalam darah memiliki hubungan yang erat dengan proses mekanik maupun kimiawi dari dalam tubuh. Proses ini melibatkan banyak aspek sehingga jika terjadi kerusakan pada darah akan mempengaruhi komponen lainnya. Pada waktu bagian tubuh kita terluka, maka bagian yang terluka akan mengeluarkan darah. Mengapa ? karena seluruh tubuh kita dialiri oleh darah yang dipompa dari jantung kita. Oleh sebab itu, jika ada seseorang yang mengalami kecelakaan dan mengeluarkan banyak darah, harus segera ditolong dengan transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemasukan darah / pemberian darah bagi seseorang yang sudah banyak kehilangan darah. Tidak sedikit penyakit yang terjadi akibat kelainan pada darah. Hal ini penting untuk diketahui agar dapat memperbaiki kelainan yang terjadi. Selain itu, hubungan diet dan golongan darah memiliki keterkaitan yang erat. Agar lebih jelas, kali ini kita akan coba membahas mengenai pengertian darah, fungsi, susunan darah, hubungan diet dengan golongan darah serta kelainan darah (penyakit yang berhubungan dengan darah).
4

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah tersebut di atas , dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah darah itu? 2. Apa fungsi darah? 3. Berapa komponen darah? 4. Ada berapa macam golongan darah? 5. Penyakit-penyakit apa saja yang ditimbulkan akibat kelainan darah? 6. Bagaimana hubungan diet dengan golongan darah?

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DARAH

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (keculi tumbuhan tingkat tinggi). Jaringan ini beredar dalam system pembuluh darah yang sebenarnya tertutup. Darah berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Haima yang akar katanya Hemo atau Hemato. Darah manusia berwarna merah, dibedakan merah terang apabila kaya akan oksigen dan merah tua apabila darah kekurangan oksigen. Volumenya mencapai 1/13 dari berat badan orang dewasa = 4,5 5 L Darah adalah organ tubuh yang berbentuk cairan. Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel dan partikel yang menyerupai sel, yang mengalir dalam arteri, kapiler dan vena; yang mengirimkan oksigen dan zat-zat gizi ke jaringan dan membawa karbon dioksida dan hasil limbah lainnya.

B. KLASIFIKASI DARAH

Darah berbentuk cairan yang berwarna merah, agak kental dan lengket. Darah mengalir di seluruh tubuh kita, dan berhubungan langsung dengan sel-sel di dalam tubuh kita.. Dibedakan menjadi 2 yaitu : sel darah sebanyak 45% dari darah dan 55% adalah plasma darah. Ada tiga jenis sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Sel darah merah dan sel darah putih disebut juga korpuskel.

1. Plasma darah (55%) Pada dasarnya plasma darah adalah larutan air yang mengandung : albumin, bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis protein, berbagai jenis garam. Unsur ini merupakan komponen terbesar dalam darah, karena lebih dari separuh darah mengandung plasma darah. Hampir 90% bagian dari plasma darah adalah air. Plasma darah
6

berfungsi untuk mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa pembakaran dari sel ke tempat pembuangan. Fungsi lainnya adalah menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap penyakit atau zat antibodi.

2. Sel Darah (45%)

Sel darah terdiri atas 3 yaitu sel darah merah, sel darah putih, dan keeping darah. a. Sel Darah Merah atau Eritrosit (sekitar99%). Sel darah merah merupakan bagian utama dari sel darah, sekitar 99% dari komponen sel darah. Bentuk sel bikonkaf, tanpa inti sel. Sel darah merah atau eritrosit berwarna kekuningan, dengan warna merah yang berasal dari Hb (Hemoglobin) yang mengandung protein hemin/heme (bentuk minerak Fe/zat besi dalam darah) dan globin. Hb digunakan untuk warna biru empedu yang disebut bilirubin. Berjumlah 4 5 juta butir/mm3 Sel darah merah mengandung banyak haemoglobin. Darah berwarna merah sebab haemoglobin berwarna merah tua. Sel darah merah dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati. Eritrosit yang telah tua dan mati akan dirombak/diuraikan dalam limpa dan hati. Umur eritrosit 120 hari. Eritrosit tidak mempunyai nucleus sel atau pun organela, dan tidak dianggap sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan darah .Orang yang kekurangan eritrosit menderita penyakit anemia. Bila kekurangan Hb akan menderita Anemia. Penyakit ini ditandai dengan berkurang mineral Fe dalam Hb. Atau dapat pula akibat eritrosit yang dimakan oleh kuman penyakit. Bila darah kekurangan O2 maka darah akan berwarna biru yang disebut dengan Sianosis. Bila eritrosit tidak mampu berfungsi kurang dari 120 hari maka akan menderita. Thallaasemia yaitu penyakit yang disebabkan oleh berkurangnya daya ikat eritrosit terhadap O2 dan kegagalan pembentukan Hb dalam eritrosit. b. Sel Darah Putih atau Leukosit(0,2%) Leukosit bertanggungjawab terhadap system imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh,missal virus atau
7

bakteri. Bentuk sel darah putih tidak beraturan, bentuknya tidak tetap, memiliki inti 1-3 buah yang bentuknya bulat atau cekung. Sel darah putih berjumlah 0,2% dari sel darah yaitu sekitar 8.000 9.000 butir/mm3. Bergerak secara amoeboid dan dapat menembus dinding kapiler, sehingga disebut Diapedesis. Bersifat fagositosis yang dapat memakan kuman/bibit penyakit. Dibentuk di sumsum tulang merah, jaringan reikulo-endotel bagi leukosit granulosit. Sedangkan bagi leukosit agranulosit dibentuk di kelenjar limfa. Orang yang kekurangan leukosit atau Bila jumlahnya kurang dari standar maka akan menyebabkan penyakit lekopeni. Sedangkan Orang yang kelebihan leukosit atau Bila jumlahnya melebihi dari jumlah normal maka akan meneyebabkan penyakit lekotosis. Contohnya : Leukemia, yaitu penyakit kelebihan leukosit hampir mencapai 200.000 butir/mm3. Hal ini karena pembentukan leukosit yang tidak terkendali. Sel darah putih adalah bagian dari sistem ketahanan tubuh yang terpenting. Sel darah putih yang terbanyak adalah neutrofil ( 60%). Tugasnya adalah memerangi bakteri pembawa penyakit yang memasuki tubuh. Mula-mula bakteri dikepung, lalu butir-butir di dalam sel segera melepaskan zat kimia untuk menghancurkan dan mencegah bakteri berkembang biak. Sel darah putih mengandung 5% eosinofil. Fungsinya adalah memerangi bakteri, mengatur pelepasan zat kimia saat pertempuran, dan membuang sisa-sisa sel yang rusak. Basofil, yang menyususn 1% sel darah putih, melepaskan zat untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah di dalam pembuluhnya. 20 sampai 30% kandungan sel darah putih adalah limfosit. Tugasnya adalah menghasilkan antibodi, suatu protein yang membantu tubuh memerangi penyakit. Monosit bertugas mengepung bakteri. Kira-kira ada 5 sampai 10% di dalam sel darah putih. Macamnya : Macam Leukosit Kandungan warrna Jumlah inti Umur Fungsi

EOSINOFIL

Mengandung 2 buah bintik kemerahan

Tidak Untuk diketahui membunuh bibi penyakit

BASOFIL

Mengandung tidak ada Tidak karena bintik biru diketahui bentuknya berbaur dengan sel

Untuk meningkatkan reaksi peradangan, anti alergi, dan perpindahan leukosit lain

GRANULOSIT Bersifat fagosit --3 buah 7 jam Fagositosit mikrobia dan jaringan yang rusak

NEUTROFI L --MONOSIT 1 buah 3 hari dan paling besar --1 buah dan lebih kecil dari inti monosit

Bersifat fagosit dan bergerak cepat Untuk imunitas dan menghasilkan antibody

--AGRANULOSI T

LIMFOSIT

c. Keping Darah Bentuk selnya kecil, tidak beraturan dan mempunyai inti. Berjumlah sekita 0,6 1,0% dari sel darah. Sekitar 200.000 400.000 butir/mm3 . keeping darah dibentuk

disumsum tulang, yang merupakan fragmentasi dari megakariosit (sel pembentuk trombosit). Umurnya 8 hari. Keeping darah berfungsi dalam proses pembekuan darah. Bila enzim trombokinase tidak dapat dihasilkan dengan baik/kurang dari normal karena jumlah trombosit yang kurang atau rusaknya trombosit maka akan menyebabkan darah sukar berhenti apabila terjadi luka. Penyakit darah sukar berhenti pada saat terjadi luka disebut dengan Hemofilia. Penyakit ini merupakan penyakit genetis/bawaan dari orangtua. Keeping darah berperan penting pada proses pembekuan darah.
9

SKEMA PROSES PEMBEKUAN DARAH Terjadi luka ------ trombosit pecah ---------------- enzim tromboplastin/trombokinase FAH Protrombin ---------------------- thrombin Vitamin K Fibrinogen ------------------ fibrin Luka tertutup ion Ca2+

3. FUNGSI DARAH

Fungsi utamanya adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah. a) Sebagai alat pengangkut yaitu:

Mengambil oksigen/ zat pembakaran dari paru-paru untuk diedarkan keseluruh jaringan tubuh.
10

Mengangkut karbon dioksida dari jaringan untuk dikeluarkan melalui paru-paru. Mengambil zat-zat makanan dari usus halus untuk diedarkan dan dibagikan ke seluruh jaringan/ alat tubuh.

Mengangkat / mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh untuk dikeluarkan melalui ginjal dan kulit.

b) Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantaraan leukosit dan antibodi/ zatzat anti racun. c) Menyebarkan panas keseluruh tubuh. Dalam system sirkulasi, darah berfungsi sebagai berikut : 1. Mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru-paru. 2. Mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluuruh jaringan tubuh. 3. Mengangkut sari-sari makanan dari usus ke jaringan tubuh. 4. Mengangkut hasil ekskresi dari jaringan tubuh ke ginjal. 5. Mengatur dan mengontrol temperature tubuh 6. Mengatur distribusi hormon. Hormon adalah zat-zat kimia yang mempengaruhi proses metabolisme dalam tubuh. Setiap hormone yang dihasilkan dapat mempengaruhi kerja satu atau lebih dari organ tubuh dan berfungsi untuk menhaga keseimbangan kerja organ tubuh. 7. Menutup luka. 8. Mencegah infeksi Kulit merupakan penghalang masuknya beberapa macam bakteri kedalam tubuh yang dilengkapi dengan cairan berupa lendir dan zat-zat kimia. Jika kulit rusak,misalnya luka atau lecet, kemungkinan bakteri dapat masuk. Sel darah putih keluar dari kapiler untuk melawan bakteri yang masuk. Kalau sel darah putih tidak dapat bertahan maka sel darah putih akan mati bersama dengan jaringan yang berada di sekitarnya dan menimbulkan bengkak serta membentuk nanah. Darah putih menghancurkan bakteri dengan cara menggumpalkan sebelum bakteri masuk kedalam system sirkulasi.

11

4. MACAM-MACAM GOLONGAN DARAH

Golongan darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif.

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah ABpositif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.

12

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling jarang dijumpai di dunia. Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan darah ABO. Pewarisan Tabel pewarisan golongan darah kepada anak Ayah O Ibu O A B AB Rhesus Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki
13

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

O O, A O, B A, B

faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B. Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan. Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan. Kecocokan golongan darah Tabel kecocokan RBC Gol. darah resipien Donor harus Golongan darah manapun AB+ O- ABABABO- O+ A- A+ A+ O- AAO- O+ BB+ B+ O- BBO- O+ O+ OO-

Tabel kecocokan plasma Resipien AB A B O Donor harus AB manapun A atau AB manapun B atau AB manapun O, A, B atau AB manapun

14

5. PENYAKIT-PENYAKIT YANG BERKAITAN DENGAN DARAH

1. Anemia / Penyakit Kurang Darah Anemia adalah suatu kondisi di mana tubuh kita kekurangan darah akibat kurangnya kandungan hemoglobin dalam darah. Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain. Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan kepusingan. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki. Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia: Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar berwarna muda Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik) Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya. Pertama, mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan Kemudian, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemia Pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO. Transfusi darah dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh.
15

Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha. EPO (eritropoietin) merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia. Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko transfusi darah, sebaiknya kita berusaha hindari transfusi untuk mengobati anemia. 2. Leukemia Leukemia adalah jenis kanker yang mempengaruhi sumsum tulang dan jaringan getah bening. Semua kanker bermula di sel, yang membuat darah dan jaringan lainnya. Biasanya, sel-sel akan tumbuh dan membelah diri untuk membentuk sel-sel baru yang dibutuhkan tubuh. Saat sel-sel semakin tua, sel-sel tersebut akan mati dan sel-sel baru akan menggantikannya. Penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar radiasi sangat tinggi dan zat kimia industri (misalnya benzena dan formaldehida) memiliki tingkat risiko leukemia yang lebih besar. Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan anti-kanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun mendatang. Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia (HTLV-I/Human T-cell leukemia virus-I) juga rentan terhadap penyakit ini. Gejala Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia mengalir ke seluruh tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel yang abnormal dan tempat sel-sel ini terkumpul, pasien leukemia mempunyai sejumlah gejala umum antara lain: Demam atau keringat malam Infeksi yang sering terjadi Merasa lemah atau letih Sakit kepala
16

Mudah berdarah dan lebam (gusi berdarah, bercak keunguan di kulit, atau bintik-bintik merah kecil di bawah kulit) Nyeri di tulang atau persendian Pembengkakan atau rasa tidak nyaman di perut (akibat pembesaran limpa) Pembengkakan, terutama di leher atau ketiak Kehilangan berat badan Diagnosis Leukemia menyebabkan jumlah sel-sel darah putih meningkat sangat tinggi, dan

jumlah trombosit dan hemoglobin dalam sel-sel darah merah menurun. Pemeriksaan laboratorium juga akan meneliti darah untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda kelainan pada hati dan/atau ginjal. 3. Thalasemia Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang. Thalasemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Hemoglobin merupakan protein kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah dan berfungsi sangat penting untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh bagian tubuh yang membutuhkannya sebagai energi. Apabila produksi hemoglobin berkurang atau tidak ada, maka pasokan energi yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi menjalankan aktivitasnya secara normal.Thalasemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. Thalasemia adalah penyakit yang sifatnya diturunkan. Penyakit ini,merupakan penyakit kelainan pembentukan sel darah merah. Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena 2 jenis yang utama adalah :

17

1. Alfa Thalasemia (melibatkan rantai alfa) Alfa Thalasemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen). 2. Beta Thalasemia (melibatkan rantai beta) Beta Thalasemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara. Secara umum, terdapat 2 (dua) jenis thalasemia yaitu : 1. Thalasemia Mayor, karena sifat sifat gen dominan. Thalasemia mayor merupakan penyakit yang ditandai dengan kurangnya kadar hemoglobin dalam darah. Akibatnya, penderita kekurangan darah merah yang bisa menyebabkan anemia. Dampak lebih lanjut, sel-sel darah merahnya jadi cepat rusak dan umurnya pun sangat pendek, hingga yang bersangkutan memerlukan transfusi darah untuk memperpanjang hidupnya. Penderita thalasemia mayor akan tampak normal saat lahir, namun di usia 318 bulan akan mulai terlihat adanya gejala anemia. Selain itu, juga bisa muncul gejala lain seperti jantung berdetak lebih kencang dan facies cooley. Faies cooley adalah ciri khas thalasemia mayor, yakni batang hidung masuk ke dalam dan tulang pipi menonjol akibat sumsum tulang yang bekerja terlalu keras untukmengatasi kekurangan hemoglobin. 2. Thalasemia Minor, si individu hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun individu hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka menerita thalasemia mayor. Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul penyakit thalasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan sering mengalami pendarahan. Thalasemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi darah di sepanjang hidupnya. Pada keluarga dengan riwayat thalasemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita thalasemia. Pengidap thalasemia yang mendapat pengobatan secara baik dapat menjalankan hidup layaknya orang normal di
18

tengah masyarakat. Sementara zat besi yang menumpuk di dalam tubuh bisa dikeluarkan dengan bantuan obat, melalui urine. Penyakit thalasemia dapat dideteksi sejak bayi masih di dalam kandungan, jika suami atau istri merupakan pembawa sifat (carrier) thalasemia, maka anak mereka memiliki kemungkinan sebesar 25 persen untuk menderita thalasemia. Karena itu, ketika sang istri mengandung, disarankan untuk melakukan tes darah di laboratorium untuk memastikan apakah janinnya mengidap thalasemia atau tidak. 4. Hipotensi ( Penyakit Darah Rendah) Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG. Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.1. a) Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh. b) Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
19

a. Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat b. Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam c. Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala d. Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis e. Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita. 5. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan aneurisma arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung kronis. Pada hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah; tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan menurun drastis. Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara: 1. Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya 2. Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. Karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. Inilah yang terjadi
20

pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi "vasokonstriksi", yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. 3. Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis : 1. Hipertensi primer atau esensial adalah hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya (terdapat pada kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi). Hipertensi primer kemungkinan memiliki banyak penyebab; beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. 2. Hipertensi sekunder adalah hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Pada sekitar 5-10% penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil KB).

6. KETERKAITAN DIET DENGAN GOLONGAN DARAH

a. Pengertian Diet Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. Diet dapat juga berarti jumlah dan jenis makanan yag dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan brat badan atau menaikkan berat badan.

b. Pentingnya diet menurut golongan darah

21

Peran darah di dalam tubuh sangat vital, yaitu untuk mengangkut zat-zat yang diperlukan oleh seluruh organ-organ tubuh seperti oksigen dan nutrisi Fungsi darah lainnya adalah mengangkut zat-zat sisa metabolism serta mengandung berbagai komponen penyusun system imun yang bertujuan mempertahakan tubuh dari berbagai penyakit. Mengingat pentingnya fungsi darah maka darah harus dijaga agar tetap berkualitas baik dan dalam jumlah yang cukup. Salah satu cara yang dapat dilakukan agar kondisi darah tetap baik, perlu dilakukan diet makanan sesuai golongan darah. Penelitian selama bertahun-tahun dr. D`adamo atas tipe darah menunjukkan bahwa ada efek fisiologis muncul akibat lektin didalam bahan pangan yang masuk dalam tubuh. Lektin adalah protein yang terdapat pada umumnya makanan, khususnya bijibijian dari tanaman plong-polongan. Ternyata setiap jenis makanan dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan kandungan atau komposisi darah. Hal ini akan mengakibatkan keseimbangan daya tahan tubuh. Dampaknya beragam penyakit seperti kanker, diabetes, obesitas, stroke, ginjal, hipertensi, hepatitis, jantung dan gangguan sistm pencernaan bisa timbul akibat makanan yang tidak sesuai dengan golongan darah.

c. Macam-macam Diet 1. Diet Normal Diet normal atau diet seimbang terdiri dari semua elemen makanan yang diperlukan agar tubuh tetap sehat. 2. Diet untuk menaikkan atau menurunkan berat badan . Diet ini berdasarkan pada jumlah kalori yang dikonsumsi dan jumlah kalori yang dibakar tubuh untuk melakukan kegiatan. Jika orang mengonsumsi kalori lebih banyak dari yang kita butuhkan maka berat badannya akan naik. Berat badan akan turun bila mereka mengonsumsi lebih sedikit kalori yang dibutuhkan oeh tubuh. 3. Diet khusus penderita penyakit tertentu Diet khusus diperlukan bagi penderita penyakit tertentu. Tubuh yang sehat membutuhkan gula, tetapi orang yang menderita diabetes haus membatasi penggunaan gula. Diet rendah garam diperlukan bagi pasien penderita penyakit jantung atau gnjal.
22

4. Diet alergi makanan Beberapa orang menjadi alergi setelah makan makanan tertetu,misalnya susu, tomat, strawberry, gandum, kentang, telur,dll. 5. Diet kelompok usia tertentu Kelompok usia tertentu seperti anak-anak dan orang tua, memerlukan makanan khusus. Karena anak tumbuh dengan cepat, mereka tidak hanya memerlukan makanan untuk memperbaiki sel-sel tubuh dan member energy tubuh, tetapi juga untuk pertumbuhan sel-sel tubuh yang baru. Diet seimbag yang baik untuk anak-anak dan remaja harus mengandung susu dan produk-produk dari susu, telur, daging, ayam. Ikan, kacang,tahu,tempe,dll. Orang tua jua membutuhkan lebih banyak nutrient seperti halnya anak-anak, atau remaja. Tetapi jika aktifitasnya berkurang mereka membutuhkan kalori leih sedikit. 6. Diet ibu mengandung atau menyusui. d. Konsep diet golongan darah Diet golongan darah ditemukan olah Dr Peter DAdamo, penulis Eat Right for Your Type. Menurutnya, reaksi kimia terjadi antara darah dan makanan yang Anda makan. Reaksi ini merupakan bagian dari warisan genetis. Reaksi ini disebabkan oleh faktor yang disebut Lektin. Lektin dan beragam protein yang ditemukan dalam makanan memiliki sifat aglutinasi yang mempengaruhi darah Anda. Jadi, ketika Anda makan makanan yang mengandung lektin protein yang tidak cocok dengan tipe antigen darah Anda, maka laktin mulai mengaglutinasi sel-sel darah dan ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan. dari sinilah konsep diet golongan darah bermula. Diet golongan darah O Golongan darah O diyakini oleh DAdamo sebagai kelompok hunter (pemburu), golongan darah yang pertama kali muncul pada manusia. Diet golongan darah o merekomendasikan bahwa golongan darah O adalah diet dengan protein tinggi. DAdamo mendasarkan ini pada keyakinan bahwa golongan darah O adalah tipe darah yang pertama ada di muka bumi, berasal 30.000 tahun yang lalu.

23

Pemilik golongan darah ini biasanya cenderung berprestasi tinggi, seorang yang aktif dan terorganisir. Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O adalah latihan kardio: jogging, bersepeda, berenang, atau jalan cepat. Latihan di pagi hari lebih baik daripada malam hari. Menu diet golongan darah O o Profile diet: rendah karbohidrat dan tinggi protein. o Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah O): jahe, kailan, kunyit, Daging (sapi, kerbau, rusa, domba, anak sapi), Brokoli, ubi, waluh, selada, lobak china, bluberi, rumput laut, ganggang laut, ceri, jambu biji, kacang merah, bumbu kari, kacang polong, semua jenis bawang. o Hindari (makanan yang beraksi negatif untuk diet golongan darah O): Daging babi, kacang tanah, kacang mede, kuaci, laichi, kentang, mentimun, kembang kol, kerang, kodok, gurita, telur (angsa, puyuh), es krim, keju, susu sapi, yoghurt(semua jenis), minyak kelapa, penyu, minyak jagung, jagung, jamur, blewah, jeruk mandarin, pisang raja, pare, anggur putih, kecap, kopi, minuman keras,cumi-cumi, sotong, bunga brokoli. Diet golongan darah A Golongan darah A disebut cultivator (penggarap tanah,bercocok tanah) oleh DAdamo, golongan darah A berkembang pada zaman pertanian, sekitar 20.000 tahun yang lalu. Diet golongan darah merekomendasikan bahwa individu-individu yang sedang melakukan diet golongan darah A diharuskan memperbanyak makan sayuran dan menghindari daging merah, asupan makanan diarahkan lebih ke arah vegetarian. Orang dengan golongan darah A cenderung sangat kreatif, sangat sensitif, dan pemecah masalah yang baik. Para pemilik golongan darah A cenderung lebih cocok melakukan olahraga yang santai selama 30 menit, seperti yoga, tai chi, berjalan, dan olahraga outdoor. Pemilik golongan darah ini kurang aktif dalam berolahraga. Menu diet golongan darah

24

o Profile diet: rendah lemak dan tinggi kerbohidrat o Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah A): Bayam, kacang tanah, kacang buncis, kacang/ susu kedelai, tahu, ikan mas, ikan sardine, (Siput, jus nanas, mangga, pisang, jeruk limau & sitrun),tempe, tepung beras, bluberi,brokoli, wortel, minyak zaitun. o Hindari: Daging (sapi,angsa, kelinci, ayam hutan, kerbau, domba, bebek), lobster, belut, kodok, keju, es krim, susu, murni, kelapa/ santan, melon madu, pisang (raja), pepaya,acar, terung, tomat, ubi, gurita, kepiting, kentang, jeruk, udang, cumi- cumi, mentega, susu sapi, pare, air soda. Diet golongan darah B Golongan darah B, menurut DAdamo disebut dengan tipe nomad (pengembara). Golongan darah ini terkait dengan sistem kekebalan yang kuat dan sistem pencernaan yang fleksibel. Menurut teori diet golongan darah , orang dengan golongan darah B adalah satu satunya orang yang bisa berkembang dengan baik dengan produk susu. Diperkirakan golongan darah B berasal kira kira 10.000 tahun yang lalu. Pemilik golongan darah ini cenderung sangat praktis, seorang yang tidak suka bertele tele dalam banyak hal. Olahraga yang cocok untuk diet golongan darah B adalah latihan moderat, yang menggunakan tubuh dan otak. Olahraga seperti balet, menari dapat dilakukan untuk menunjang diet golongan darah B. Menu diet golongan darah B o Profile diet: Susu & produk olahan susu o Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah B): Kembang kol, terung, teh hijau, kue beras, brokoli, ubi, wortel, Daging (kambing, domba, kelinci, rusa),buburgandum, Ikan laut, susu sapi, keju, roti essene. o Hindari: Daging (bebek, ayam, angsa, belibis, babi, kuda, keong, kepiting, siput, kacang tanah,roti gandum,tomat, waluh, jagung, air soda, minuman beralkohol avokad, pare, delima, kelapa/ santan, kesemek, belimbing, belut, kodok, gurita, lobster, es krim, telur (bebek, angsa, puyuh), pir.
25

Diet golongan darah AB Golongan darah AB, menurut DAdamo disebut sebagai the enigma (teka-teki, misterius). Golongan darah AB merupakan jenis golongan darah yang terakhir berevolusi, berasal kira kira 1.000 tahun yang lalu. Dalam hal kebutuhan makanan, gologan darah AB diperlakukan sebagai golongan darah yang yang merupakan perantara antara golongan darah A dan B.Orang dengan golongan darah AB memiliki sifat cerdik dan kreatif, memiliki pemikiran yang baik untuk bisnis, mudah bergaul dengan orang. Dalam diet golongan darah, olahraga yang cocok untuk diet golongan darah O ini adalah yoga atau pilates sekali dalam seminggu, Jogging ringan dapat pula dilakukan dengan intensitas yang lebih sering. Menu diet golongan darah AB o Profile diet: Menyesuaikan dengan berbagai jenis makanan. o Sangat Bermanfaat (makanan yang mempunyai efek sebagai obat untuk diet golongan darah AB): Ikan sardin, the hijau, ikan tuna, susu kambing, putih telur (ayam), keju ricotta, krim asam (rendah kalori), anggur merah, Daging (kalkun,domba, kelinci). o Hindari: Kesemek, Daging (sapi, kerbau, ayam, bebek, angsa, babi, rusa kuda), lobster, kepiting, kodok, mentega, acar, jagung, belimbing, delima, minuman beralkohol, saus tomat, kopi, soda, jambu biji, mangga, kacang hitam, Es krim, telor bebek, pare, pisang, kelapa.

26

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (keculi tumbuhan tingkat tinggi). Jaringan ini beredar dalam system pembuluh darah yang sebenarnya tertutup. Darah dapat dibedakan menjadi 2 yaitu : sel darah sebanyak 45% dari darah terdiri eritrosit, leukosit, dan trombosit dan 55% adalah plasma darah. Fungsi utama darah adalah oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Macam-macam golongan darah yaitu golongan darah A, B, O, dan AB Ada beberapa macam penyakit yang ditimbulkan akibat kelainan darah seperti, thalasemia, anemia, leukemia, hipotensi dan hipertensi. Hubungan diet dan golongan darah sangat dipengaruhi oleh lektin (protein yang terdapat pada kacang-kacangan)

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini yang membahas mengenai darah, fungsi, komponen, golongan darah, hubungan diet dengan darah terutama penyakit-penyakit yang berhubungan dengan darah, diharapkan dapat memperkecil peluang kita terjangkit penyakit yang berhubungan dengan darah.

27

DAFTAR PUSTAKA

Dawn B. Marks, dkk.1996. Biokimia Kedokteran Dasar. EGC: Jakarta e-smartschool.co.id/indeks2.php?option=com_content&do1.. http://masdanang.co.cc/?p=9 http://turunberatbadan.com/179/diet-golongan-darah/ http://www.scribd.com/doc/4439814/Penyakitpenyakit-darah id.shvoong.com>sains>biologi id.shvoong.com>Kedokteran&Kesehatan id.wikipedia.org/wiki/darah id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah - Tembolok - Mirip mhanafi123.files.wordpress.com/2010/01/darah.pdf - Mirip organisasi.org/definisi-pengertian-darah-plasma-darah-dan-fungsi-alat-sistem-transportasimanusia www.infopenyakit.com/.../penyakit-darah-rendah-hipotensi.html - Tembolok - Mirip www. Parkwaycancercenter.blogspot.com www.scribd.com Presentations School Work - Tembolok www.scribd.com/doc/4439814/Penyakitpenyakit-darah - Tembolok - Mirip www.wattpad.com/125962-fungsi-darah www.zimbio.com/member/fetriyan/.../golongan+darah+manusia

28

Lampiran Diskusi

Pertanyaan 1 Ardiansyah Apakah factor dominan yang mempengaruhi penyakit Leukemia, genetic atau lingkungan, dan jika genetic apa solusinya atau terhindar dari leukemia? Jawaban :

Kita tahu bahwa orang-orang dengan factor-faktor resiko tertentu lebih besar kemungkinannya terkena leukemia. Penelitian menemukan bahwa orang terpapar radiasi sangat tinggi dan zat kimia industry (misalnya benzene dan formaldehida) memiliki tingkat resiko leukemia yang lebih besar. Selain itu, pasien yang dirawat dengan obat-obatan antikanker (seperti bahan-bahan alkilasi) terkadang terkena leukemia beberapa tahun mendatang. Dan pasien yang terkena virus leukemia sel-T manusia (HTLV-1/Human T-cell leukemia virus) juga rentan terhadap penyakit ini factor-faktor resiko lainnya termaksud orang dengan genetika tertentu ( misalnya sindrom Down ) atau kelainan darah tertentu ( Seperti Sidroma myelodysplastic ). Para ilmuah telah melacak kemungkinan sel tunas prakanker itu akibat fusi abnormal dari dua gen yang terjadi selama kehamilan ibu. Fusi ini menghasilkan protein hibrida, sebuah kesalahan genetic yang terjadi secara acak dan menyebabkan sel terjadi terjangkit leukemia. Sehingga kami menyimpulkan masing-masing factor mempengaruhi terjadinya leukemia namun factor lingkunganlah yang sangat berpengaruh dan menghasilkan banyak penderita leukemia.

29

Pertanyaan 2: ( Astrianti) Saya ingin menanyakan mengenai golongan darah sebagai antibody, menurut yang saya ketahui sel darah putihlah yang berperan utama dalam antibody lalu mengapa dikatakan golongan darah yang memiliki peran utama ? tolong jelaskan !! Jawaban :

Menurut kami, yang paling berperan sebagai antibody ialah golongan darah. Penjelasannya seperti ini golongan darah ditentukan oleh kehadiran atau ketidakhadiran antigen. Struktur kimia antigen golongan darah disusun oleh rantai gula panjang berulangulang yang disebut fukosa, yang dengan sendirinya membentuk antigen O bagi golongan darah O. Fukosa juga berperan sebagai dasar dari golongan darah lainnya. Golongan darah A adalah antigen O ( fukosa ) ditambah gula yang disebut N-asetil galactosimin, pada ujungnya. Golongan darah B adalah fukosa ditambah gula berbeda, D-galactosamin, pada ujungnya berulang-ulang ini seperti antenna, yang memproyeksi keluar dari permukaan selsel kita, mengawasi antigen asing. Masing-masing golongan darah memproduksi antibody terhadap golongan darah lainnya. Inilah mengapa kita bisa menerima tranfusi dari sebagian golongan darah tetapi tidak dari yang lainnya. Antibody golongan darah ini tidak berbeda disana untuk memperumit transfuse, tetapi lebih untuk melindungi tubuh dari zat-zat asing, seperti bakteri, virus, parasit, dan beberapa makanan nabati yang mirip antigen golongan darah asing. Ketika system kekebalan tubuh berusaha mengidentifikasi karakter yang mencurigakan, salah satu hal pertama yang dicarinya adalah antigen golongan darah. Jika system kekebalan tubuh bertemu salah satu zat yang mirip dengan golongan darah yang berbeda, ia akan menciptakan dikarekteristikan antibody untuk melawannya. Reaksi antibody ini

oleh proses yang disebut aglutinasi ( pengumpalan sel ). Ini berarti

antibody melekat pada antigen dan menjadikannya sangat lengket. Ketika sel, virus, parasit, dan bakteri digumpalkan , mereka melekat satu sama lain dan menggumpal , yang menjadikan tugas pembuangan mereka lebih mudah. Ini berarti seperti memborgol criminal menjadi satu. Mereka tidak berbahaya daripada ketika dibiarkan bergerak dengan bebas. Aglutinasi merupakan konsep penting dalam analisis golongan darah. Antibodi golongan darah ini, yang seringkali disebut isohemaglutinin, merupakan antibodi paling kuat dalam system kekebalan tubuh, dan kemampuan mereka untuk menggumpalkan sel-sel golongan
30

darah yang berbeda sangat kuat sehingga bisa diamati dengan cepat dislide kaca dengan mata biasa.

Pertanyaan 3 : saya ingin bertanya mengenai system penggolongan darah, tolong dijelaskan system golongan darah rhesus, dan apakah seseorang bisa memiliki 2 sistem penggolongan darah sekaligus ?? Jelaskan!!! Jawaban :

System rhesus ini ditemukan melalui penyuntingan sel-sel darah merah kera Macaca rhesus kepada marmot ( guinea-pig ) untuk mendapatkan anti serum. Anti serum yang didapat ternyata bereaksi dengan sel-sel darah merah, antigen Rh yang ditemukan dalam darah kera Macaca rhesus oleh Landsteiner dan Wiener pada tahun 1940 itu juga ditemukan dalam darah manusia. Berdasarkan ada tidaknya antigen Rh, maka golongan darah manusia dibedakan atas dua kelompok, yaitu : 1. Orang Rh-positif ( Rh+ ) berarti darahnya memiliki antigen Rh yang ditunjukkan dengan reaksi positif atau terjadi penggumpalan eritrosit pada waktu dilakukan tes dengan antiRh ( antibodi Rh ). 2. Orang Rh-negatif ( Rh ), berarti darahnya tidak memiliki antigen-Rh yang ditunjukkan dengan reaksi negative atau tidak terjadi penggumpalan saat dilakukan tes dengan anti Rh ( antibodi Rh ). Menurut Landsteiner golongan darah Rh ini termaksud keturunan ( herediter ) yang diatur oleh satu gen yang terdiri dari 2 sel, yaitu Rh dan rh. Rh dominan terhadap rh sehingga terbentuknya antigen Rh ditentukan oleh gen dominan Rh. Orang yang bergolongan d arah Rh+ jika mempunyai genotip RhRh atau Rhrh, sedangkan orang Rh mempunyai genotip rhrh. Sehingga dalam hal ini seseorang bisa memiliki dua system golongan darah ABO dan Rhesus yang didasarkan ada tidaknya antigeh A,B,O,AB atau rhesus dalam permukaan eritrosi.

31

Pertanyaan 4 : ( Indira Rezky ) saya ingin bertanya mengenai hemoglobin, mengapa Hb lebih cenderung mengikat Co daripada o2 ?? apa yang mempengaruhi ?? Jawaban :

Menurut kami, salah satu factor utama mengapa Hb lebih cenderung mengikat Co daripada O2 karena konsentrasi CO pada saat itu besar sehingga Hb banyak mengikat Co dan salah satu factor utama yakni daya afinitas Co terhadap Hb lebih tinggi daripada O2.

Pertanyaan 5 : ( Hukmiah ) apakah yang terkandung dalam golongan darah sehingga terjadi aglutinasi dalam makanan tertentu yang tidak sesuai dengan golongan darah tertentu ?? Jawaban :

Menurut kami, setiap golongan darah memiliki antigen dan antibodi yang berbeda, hubungannya dengan kandungan makanan dalam hal ini yaitu terdapatnya zat lektin yakni protein yang terdapat dalam makanan tertentu dimana jika lektin ini tidak sesuai dengan golongan darah tertentu akan berakibat adanya penggumpalan dalam darah. Sehingga makanan tertentu harus sesuai dengan golongan darah seseorang ( Menurut dr.Dadamo ). Namun disini kita tidak perlu membahas lebih jauh tentang golongan darah dan makanan ( diet ala golongan darah ) karena kenyataan menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara makanan dan golongan darah. Sebagai bukti mis, golongan darah A memiliki profil makanan makanan tinggi karbohidrat dan rendah lemak, namun banyak ditemukan golongan darah A yang vegetarian dimana konsumsi karbohidratnya rendah tapi tidak menimbulkan efek samping bagi kesehatan tubuhnya.

32

You might also like