You are on page 1of 7

Pengertian Geosfer Geosfer secara umum adalah lapisan atau sfera yang terdapat pada bumi terletak pada

permukaan bumi dan di bawah permukaan bumi dan lapisan bumi tersebut berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kehidupan bumi. Geosfer terdiri dari: atmosfer, litosfer(termasuk pedosfer), hidrosfer dan sampai biosfer(antroposfer). Kalau kita amati sepintas masing-masing sfera tersebut saling terpisah tetapi kalau kita perhatikan secara lebih mendalam ternyata lapisan-lapisan tersebut saling terkait, saling berinteraksi membentuk satu system hubungan atau keterkaitan antara masingmasing lapisan bumi tersebut. Karakteristik dan sifat dari sfera-sfera tersebut berbeda-beda ada yang relative statis dan ada yang sangat dinamis . litosfer umumnya bersifat relaif statis, dikatakan relative statis karena pada waktu tertentu menjadi sangat dinamik, misalya saat terjadi gempa bumi atau terjadi letusan, gunung api, atmosfer, hidrosfer dan biosfer umumnya bersifat dinamik, dalam arti setiap waktu dapat mengalami perubahan-perubahan. B. LINGKUP GEOSFER 1. Atmosfer Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung tersebut membentang dari permukaan bumi ke atas beratusratus kilometer. Gejala yang terdapat pada atmosfer, seperti: angin, awan, suhu, udara, kelembaban udara, dan hujan disebut unsur cuaca. Gas yang membentuk atmofer disebut udara. Udara adalah campuran berbagai unsur dan senyawa kimia. Unsure yang paling banyak terdapat dalam udara adalah nitrogen, oksigen dan argon. a. Struktur atmosfer Atmosfer terdiri atas 5 lapisan, yaitu: 1. Troposfer Lapisan troposfer terdapat pada ketinggian 0-15 km. lapisan ini merupakan lapisan paling dekat dengan permukaan bumi. Pada lapisan ini terjadi penurunan suhu seiring dengan kenaikan tempat. 2. Stratosfer Lapisan stratosfer terdapat pada ketinggian 15-50 km. lapisan ozon yang terdapat pada stratosfer melindungi bumi dari radiasi matahari yang dapat menyebabkan kerusakan bagi mahluk hidup di bumi. 3. Mesosfer Lapisan mesosfer terdapat pada ketinggian 50-58 km. suhu udara pada ketinggian 50-58 km. suhu udara pada lapisan ini sangat dingin mencapai -100o c. Hal ini mengakibatkan meteor-meteor dari luar angkasayang sangat panas menjadi hancur berupa kepingan-kepingan kecil sehingga tidak membahayakan kehidupan bumi. 4. Termosfer Termosfer disebut juga lapisan ionosfer karena pada lapisan ini terjadi ionisasi gas-gas oleh radisi matahari. Terjadinya penyerapan radiasi sinar X , Sinar ultraviolet, pada ketinggian >100km berguna untuk memantulkan gelombang radio atau telekomunikasi terdapat pada ketinggian 85-500 km. 5. Ekosfer

Lapisan ekosfer terdapat pada ketinggian lebih dari 500 km dan didominasi oleh gas hydrogen. pada lapisan ini juga terdapat cahaya redup, yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein yang berasal dari pantulan sinar matahari oleh pertikel debu meteoroid yang jumlahnya sangat banyak dan melayang di udara. b. Cuaca dan iklim Cuaca adalah rata-rata kondisi atmosfer pada suatu tempat tertentu dalam waktu yang relative singkat. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas suatu wilayah yang luas diperhitungkan dalam jangka waktu lama. Antara 30-100 tahun. Unsur-unsur cuaca dan iklim: Suhu udara Kelembapan Penyinaran Angin Awan Curah hujan c. Klafikasi iklim 1. Iklim matahari, didasarkan pada letak lintang. 2. Iklim menurut Schimdt-ferguson, didasarkan pada jumlah rata-rata bulan basah bulan kering. 3. Iklim menurut Junghuhn, didasarkan pada ketinggian tempat dan mengaitkan iklim dengan jenis vegetasi yang tumbuh pada tiap ketinggian tertentu. 4. Iklim menurut Koppen, didasarkan curah hujan dan suhu udara serta mempertimbangkan vegetasi dan penyebaran tanah. 5. Iklim menurut Oldeman, didasarkan sama yang dilakukan oleh Schimidtferguson yaitu berdasarkan rata-rata hujan.

2. Litosfer a. Pengertian litosfer Litosfer atau disebut juga kerak bumi adalah lapisan bumi yang paling luar dan keras. Kerak bumi sangat tipis dibandingkan dengan lapisan lainnya. Tebal kerak bumi itu berfariasi, di deretan pegunungan dapat menjadi 70 km, sedangkan pada daerah daratan berkisar 30-40 km. tebal kerak bumi yang mengalami dasar samudera lebih tipis misalnya yang terdapat di dasar lautan pasifik dan atlantik berkisar 5 km. Bagian atas dari litosfer disebut dengan SIAL (Silium Aluminium) yang tersusun oleh unsure oksigen, silium, dan aluminium. Lapisan di bawahnya disebut SIMA (Silium Magnesium) yang tersusun oleh unsure silium dan magnesium. Unsure magnesium berbanding dengan aluminium. Batuan penyusun litosfer sebagian besar kristalin dengan berat jenis <3,4 g 3 /cm . Selain, komponen lapisan litosfer terdapat pula lapisan litosfer yang menunjukkan kontak antara kerak bumi dengan mantel bumi yang disebut dengan bidang mohorofisik. Bidang mohorofisik adalah bidang batas antara kerak bumi

dengan mantel bumi. Lapisan di atas bidang mohorofisik mampu menerusakan dan memantulkan getaran yang terjadi di permukaan atau di dalam kerak bumi. Mantel bumi terletak di bawah lapisan kerak bumi, mulai dari bidang mohorofisik hingga kedalamannya mencapai 2850-2900 km. mantel bumi mempunyai ketebalan mulai dari 35 hingga 2900 km. mantel bumi di apit oleh dua lapisandi atasnya oleh kerak bumi, sedangkandi bawahnya oleh inti luar bumi, yang keduanya dibatasi oleh bidang pemisah yang disebut dengan bidang diskontinuitas. Bagian terdalam dari bumi disebut dengan inti bumi, ketebalan dari inti bumi berkisar antara 2900-6370 km. bahan penyusun inti bumi adalah bahan yang mempunyai berat jenis tidak kurang dari 10. Inti bumi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu bagian luar dan bagian dalam. Bagian luar mempunyai ketebalan 29005000 km, yang disebut juga dengan chalkosfer, sedangkan inti bagian dalam mempunyai ketebalan 5000 hingga 6370 km yang disebut juga dengan barisfer. Inti dalam diperkirakan dalam keadaan padat dan inti bagian luar dalam keadaan leburan kental. b. Batuan penyusun kerak bumi 1. Batuan beku Batuan beku berasal dari magma yang mengalami pembekuan. Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu: 1) Batuan beku dalam, contoh: granit, diorite,biolit, gabro dan soynit. 2) Batuan beku korok atau gang, contoh:granit, posfir dan diorite. 3) Batuan beku luar, contoh: obsidian dan batu apung. 2. Batuan sedimen 1) Berdasarkan proses pengendapannya, dibedakan klastis contohnya breksi dan batu pasir. 2) Berdasarkan tempat pengendapannya, dibedakan atas batuan sedimen fluvial (sungai), batuan sedimenterestis (darat), batuan sedimen limnis (danau atau rawa) dan lain sebagainya. 3. Batuan malihan/metamorf Batuan yang mengalami perubahan yang dibedakan oleh tekanan yang besar atau suhu yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lama. Contoh: marmer, sabau, dan topas. c. Pedosfer Pedosfer merupakan lapisan tipis pada bagian atas dari litosfer, yang dikenal dengan lapisan tanah. Tanah adalah lapisan bumi bagian atas tempat tumbuhan tumbuhdan tempat manusia berpijak. Tanah berasal dari batuan atau zat organik lainnya yang mengalami pelapukan. Tanah di Indonesia dibedakan atas beberapa jenis: a) Tanah pedzolik merah kuning b) Tanah organosol c) Tanah alluvial d) Tanah kapur e) Tanah vulkanis

f) Tanah pasir g) Tanah laterit h) Tanah humus Factor pembentuk tanah: a) Bahan induk b) Relief c) Iklim d) Organisme e) Waktu Tanah berperan penting bagi kehidupan manusia. Hal ini disebabkankarena tanah merupakan tempat tumbuhnya vegetasi yang sangat berguna bagi kepentingan manusia. 3. Hidrosfer Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukan bumi. Baik air tawar maupun air laut. Air yang ada dipermukaan bumi jumlahnya tetap hanya mengalami siklus atau daur hidologi. Hidrosfer adalah bagian dari geosfer yang menjadi tempat terdapatnya semua jenis sumber air atau tubuh perairan di permukaan bumi. Tubuh perairan yang di maksud meliputi perairan laut dan samudera, air permukaan di daratan, air tanah dan air yang terdapat di atmosfer. Atas dasar luasnya perairan lautan dan laut, maka mempunyai pengaruh yang besar terhadap kondisi perairan di darat dan kondisi iklim baik lokal, regional maupun global. Oleh sebab itu dalam mempelajari perairan di permukaan bumi tidak dapat lepas dari peran lautan dalam siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah suatu rangkaian proses yang menjelaskan system peredaran air di permukaan bumi, mulai dari penguapan air laut dan perairan lainnya, hasil proses penguapan berupa awan, bila awan mencapai kondisi jenuh terjadi hujan. Air hujan yang jatuh ke permukaan bumi mengalir di permukaan menjadi sungai, sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian menguap lagi melalui pengapan langsung maupun melalui evapotranspirasi. Air sungai dan air tanah yang ke luar sebagai mata air akhirnya masuk ke laut lagi. Proses-proses yang mengikuti hidrologi Evaporasi adalah proses penguapan dari tubuh-tubuh perairan. Transpirasi adalah proses penguapan dari tumbuhan.. Kondensasi adalah proses pembentukan titik air di awan. Prespitasi adalah proses pembentukan titik-titik air yang turun/ hujan. Infiltrasi adalah proses meresapnya air di dalam tanah. Perkolasi adalah proses air yang mengalir secara vertical dan horizontal di dalam tanah. Intersepsi adalah air hujan yang tertahan di pohon. Perairan samudera dan laut Samudera atau disebut pula lautan (ocean) berbeda dengan laut (sea) dalam hal letaknya terhadap kontinen, luasan, kondisi dasar dan kedalamannya. Samudera letaknya di luar tepian kontinen, umumnya luas, kedalamannya lebih dari 3000 m dan mempunyai basin dasar lautan. Berdasarkan kedalamannya perairan laut dapat dibedakan menjadi:

1) 2) 3) 4)

Litoral : kedalaman 0-4m, tergantung pada pasang surut Neritik : kedalaman 150-200 m Batial : kedalaman 200-1000 m abisal : kedalaman >1000 m Gejala-gejala yang ada di perairan laut: 1) Relief dasar laut 2) Arus laut 3) Pasang surut air laut Perairan darat Perairan darat meliputi air permukaan dan air tanah. Antara air permukaan dan air tanah mempunyai hubungan yang erat. Air permukaan memberikan masukan ke dalam air tanah melalui proses infiltrasi dan perkolasi, sedangkan air tanah memberikan masukan ke air permukaan melalui rembesan (seepage) dan mata air (spring). Air permukaan Air permukaan terdapat pada sungai, danau, dan rawa. Sumber utama dari air permukaan adalah air hujan, disamping yang berasal dari air tanah dan pencairan salju bagi daerah lintang tinggi. Air tanah Air tanah adalah air yang terkandung dalam massa batuan, yang mengisi pori-pori batuan. Pori-pori yang terdapat pada batuan dapat dibedakan menjadi pori-pori primer dan pori-pori sekunder. Pori-pori primer terbentuk bersamaan dengan pembentukan batuan, sedangkan pori-pori sekunder terbentuk setelah batuan terjadi oleh proses pengkekaran atau pensesaran. Lapisan/formasi batuan yang dapat mengandung dan meloloskan air yang banyak disebut dengan akifer(aquifer), lapisan batuan yang dapat mengandung air tetapi tidak dapat meloloskan air disebut dengan akiklud(aquiclude), sedangkan yang tidak mengandung air dan tidak meloloskan air disebut dengan akifuk(aquifug). Atas dasar tipe dan susunan lapisan/formasi batuan maka air tanah dapat dibedakan menjadi: 1) Air tanah bebas, yaitu air tanah yang terdapat dalam akifer tak tertekan, akifernya terletakdi atas lapisan yang impermeable. 2) Air tanah tertekan, yaitu air tanah yang terdapat pada akifer tertekan, akifernya terlatak pada dua lapisan yang impermeable dan strukturnya miring. 3) Air tanah semi tertekan, apabila lapisan di atas dan di bawah akifer semipermeabel atau permeabilitasnya kecil atau bocor.

4. Biosfer a. Pengertian biosfer Biosfer adalah bagian dari geosfer yang terletak pada troposfer, litosfer dan hidrosfer.yang penuh dengan jehidupan. Biosfer sering juga di sebut dengan lapisan kehidupan. Selama lapisan bumi masih ada organisme maka masih termasuk biosfer. Syarat yang diperlukan agar organisme dapat hidup adalah susu dan oksigen. Oleh karena suhu dan kadar oksigen itu bervariasi untuk semua tempat maka biosfer

pada satu tempat dengan tempat yang lain berbeda, batas biosfer tidak parallel dengan permukaan bumi. Pada stratosfer tidak memungkinkan mahluk dapat mempertahankan kehidupannya, demikian juga pada kedalaman 1000 m di bawah permukaan tanah. Biosfer adalah kesatuan hidup flora dan fauna yang tersebar di muka bumi. Factor-faktor ligkungan yang berpengaruh terhadap keberadaan flora dan fauna di antaranya adalah iklim (klimatik), tanah (edafik), dan mahluk hidup (biotic). b. Persebaran flora Keragaman flora yang ada di dunia terdapat di kawasn yang disebut bioma. Beberapa bioma di dunia: 1. Hutan hujan (Rain forest) Hutan hujan adalah hutan yang selalu hijau sepanjang tahun(evergreen). 2. Hutan peluruh Sebagian hutan peluruh juga berada di daerah iklim sedang yang memiliki empat musim. 3. Padang rumput (Grassland) Grassland adalah lahan yang didominasioleh rumput, semak belukar dan beberapa jenis pohon lainnya. 4. Gurun Gurun merupakan tempat paling gersang di muka bumi. 5. Taiga Ditumbuhi oleh hutan yang memiliki daun seperti jarum dan tahan terhadap kekeringan karena berlapis zat lilin. 6. Tundra Tundra adalah padang lumut yang terdapat di daerah beriklim dingin. 7. Samudera Inilah bioma terluas di muka bumi. c. Persebaran fauna Menurut Alfred Russel Wallace, persebaran fauna di dunia dapat dikelompokkan mnjadi 6 wilayah sebagai berikut. 1. Paleartik Jenis fauna : rusa,beaver, kijang, sapi, kambing, robin, dan magpies. Wilayahnya : Eropa, Asia Barat Daya, Asia tengah, dan Asia Utara. 2. Neartik Jenis fauna : bison, reideer, dan pelican. Wilayahnya : Asia Selatan dan Asia Tenggara. 3. Ethiopia Jenis fauna : jerapah, gurila, gajah Afrika, dan zebra. Wilayahnya : Selandia Baru 4. Australia Jenis fauna : kanguru, cendrawasih, dan platypus. Wilayahnya : Australia dan Selandia Baru. 5. Neotropik Jenis fauna : kukang, tapir, dan trenggiling. Wilahnya : Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko Selatan. 6. Oriental

Jenis fauna ; kuda nil, zebra, badak, jerapah dan berbagai jenis burung. d. Persebaran fauna di Indonesia 1. Fauna Asiatis Daerah persebarannya meliputi pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulaupulau kecil disekitarnya. Jenis faunanya, gajah, harimau, badak, tapir, beruang, banteng, dan lain-lain. 2. Fauna peralihan Daerah persebarannya meliputi pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Lombok, dan Pulau Timor. Jenis faunanya, komodo, burung maleo, anoa, dank us-kus. 3. Fauna Australialis Meliputi pulau Papua dan pulau-pulau disekitarnya. Contoh faunanya adalah burung cendrawasih, burung kakak tua, burung kasuari, kanguru dan koala.

5. Antroposfer a. Pengertian antroposfer Antroposfer adalah bagian dari biosfer yang merupakan ruang di permukaan bumi tempat hidup manusia dengan segala aktifitasnya kehidupannya. Antroposfer tidak sepenuhnya berimpitan dengan biosfer, ada bagian yang berimpitan dan ada pula yang sangat terpisah. Antroposfer berimpitan dengan biosfer apabila manusia dapat hidup secara nomaldan alami tanpa rekayasa yang canggih, misalnya pada ruang yang sesuai dengan untuk pemukiman baik pedesaan maupun perkotaan. Antroposfer yang tidak berimpitan dengan biosfer misalnya perairan laut dalam, atau pegunungan yang sangat tinggi yang manusia tidak dapat hidup secara alami. Dengan demikian antroposfer adalah lapisan kehidupan bagi umat manusia, oleh karena manusia memiliki akal budi, daya cipta dan kreatifitas maka manusia dapat menempati dan memanfaatkan biosfer sesuai dengan pengtahuanan tehnologi yang mereka miiki. Pemanfaatan antroposfer oleh manusia tercermin pada penggunaan lahan, seperti pemukiman (prdesaan dan perkotaan), persawahan, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan dan kepariwisataan.

You might also like