You are on page 1of 5

HORMON

Hormon (dari bahasa Yunani, : horman artinya "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel. Hormon berfungsi untuk memberikan sinyal ke sel target yang selanjutnya akan melakukan suatu tindakan atau aktivitas tertentu. Hormon adalah zat kimiawi yang dihasilkan tubuh secara alami. Begitu dikeluakan, hormon akan dialirkan oleh darah menuju berbagai jaringan sel dan menimbulkan efek tertentu sesuai dengan fungsinya masing-masing. Contoh efek hormon pada tubuh manusia: 1. Perubahan Fisik yang ditandai dengan tumbuhnya rambut di daerah tertentu dan bentuk tubuh yang khas pada pria dan wanita (payudara membesar, lekuk tubuh feminin pada wanita dan bentuk tubuh maskulin pada pria). 2. Perubahan Psikologis: Perilaku feminin dan maskulin, sensivitas, mood/suasana hati. 3. Perubahan Sistem Reproduksi: Pematangan organ reproduksi, produksi organ seksual (estrogen oleh ovarium dan testosteron oleh testis). Di balik fungsinya yang mengagumkan, hormon kadang jadi biang keladi berbagai masalah. Misalnya siklus haid yang tidak teratur atau jerawat yang tumbuh membabi buta di wajah. Hormon pula yang kadang membuat kita senang atau malah sedih tanpa sebab. Yang pasti, setiap hormon memiliki fungsi yang sangat spesifik pada masing-masing sel sasarannya. Tak heran, satu macam hormon bisa memiliki aksi yang berbeda-beda sesuai sel yang menerimanya saat dialirkan oleh darah. Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya. Hormon-hormon ini bisa dibuat secara sintetis. Di antaranya adalah hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron yang dibuat dalam bentuk pil. Pil ini merupakan bentuk utama kontrasepsi yang digunakan wanita seluruh dunia untuk memudahkan mereka menentukan saat yang tepat: kapan harus mempunyai anak dan jarak usia tiap anak. Sumber hormon alami yang praktis biasanya dari hewan ternak misalnya sapi, babi dan biribiri. Tetapi beberapa hormon karena khasnya sehingga yang berasal dari hewan tidak berfungsi untuk manusia seperti hormon pertumbuhan, FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormon yg berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksi imunologis. Cara lain untuk menghasilkan hormon alami adalah dengan rekayasa genetik. Melalui rekayasa genetik, DNA mikroba dapat diarahkan untuk memproduksi rangkaian asam amino yang urutannya sesuai dengan hormon manusia yang diinginkan. Dengan rekayasa genetika ini dapat dibuat hormon alami dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon hasil rekayasa genetika tidak menimbulkan reaksi imunologis karena sama dg hormon manusia asli. CIRI-CIRI HORMON 1. Diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah sangat kecil 2. Mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target
1

3. Memiliki pengaruh mengaktifkan enzim khusus 4. Memiliki pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target berlainan

KLASIFIKASI HORMON Hormon dapat diklasifikasikan melalui berbagai cara yaitu menurut komposisi kimia, sifat kelarutan, lokasi reseptor dan sifat sinyal yang mengantarai kerja hormon di dalam sel. Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya 1. 2. 3. 4. Golongan Steroidturunan dari kolestrerol Golongan Eikosanoid yaitu dari asam arachidonat Golongan derivat Asam Amino dengan molekul yang kecil Thyroid,Katekolamin Golongan Polipeptida/Protein Insulin,Glukagon,GH,TSH

Berdasarkan sifat kelarutan molekul hormon 1. Lipofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak 2. Hidrofilik : kelompok hormon yang dapat larut dalam air

Berdasarkan lokasi reseptor hormon 1. Hormon yang berikatan dengan hormon dengan reseptor intraseluler 2. Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan sel (plasma membran)

Penggolongan Hormon Hormon terbagi dari 6 golongan yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Hormon androgen dan sintetisnya /testoteron Hormon estrogen dan progesteron Hormon kortikosteroid Hormon tropik dan sintetiknya Obat anabolic Hormon lainnya

Gambar penghasil hormon

Tabel hormon dan fungsi hormon yang menghasilkan


Hormon Aldosteron Hormon Antidiuretik (vasopressin) Yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal Fungsi Membantu mengatur keseimbangan garam & air dengan cara menahan garam & air serta membuang kalium Menyebabkan ginjal menahan air bersama dengan Aldosteron, membantu mengendalikan tekanan darah Memiliki efek yg luas diseluruh tubuh, terutama sebagai anti peradang Mempertahankan kadar gula darah, tekanan darah dan kekuatan otot Membantu mengendalikan keseimbangan garam dan air Mengendalikan pembentukan & pelepasan hormon oleh korteksadrenal

Kelenjar Hipofisa

Kortikosteroid

Kelenjar Adrenal

Kortikotoprin

Kelenjar Hipofisa

Hormon Eritropoietin Estrogen Glukagon Hormon pertumbuhan Insulin

Yg menghasilkan Ginjal Indung telur Pankreas Kelenjar hipofisa Pankreas

Fungsi Merangsang pembentukan sel darah merah Mengendalikan perkembangan ciri seksual & sistem reproduksi wanita Meningkatkan kadar gula darah Mengendalikan pertumbuhan & perkembangan Meningkatkan pembentukan protein Menurunkan kadar gula darah

Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein & lemak di seluruh tubuh

LH (luteinizing hormone)

Kelenjar hipofisa

Mengendalikan fungsi reproduksi (pembentukan sperma & sementum, pematangan sel telur, siklus menstruasi

FSH (follicle-stimulating hormone)

Mengendalikan ciri seksual pria & wanita (penyebaran rambut, pembentukan otot, tekstur & ketebalan kulit, suara dan bahkan mungkin sifat kepribadian)

Oksitosin

Kelenjar hipofisa

Menyebabkan kontraksi otot rahim & saluran susu di payudara Mengendalikan pembentukan tulang

Hormon paratiroid

Kelenjar paratiroid

Mengendalikan pelepasan kalsium & fosfat Mempersiapkan lapisan rahim untuk penanaman sel telur yg telah dibuahi Mempersiapkan kelenjar susu untuk menghasilkan susu

Progesteron

Indung telur

Polaktin Renin & angiotensin Hormon tiroid

Kelenjar hipofisa Ginjal Kelenjar tiroid

Memulai & mempertahankan pembentukan susu di kelenjar susu Mengendalikan tekanan darah Mengatur pertumbuhan, pematangan & kecepatan metabolisme Merangsang pembentukan & pelepasan hormon oleh kelenjar tiroid

TSH (tyroid stimulating hormone)

Kelenjar hipofisa

MEKANISME KERJA HORMON Mekanisme kerja hormone Protein 1. Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdpt pada membran plasma sel target. Interaksi hormon dg reseptornya mengakibatkan perangsangan atau penghambatan enzim adenilsiklase yg terikat pada reseptor tersebut. 2. Interaksi hormon-reseptor ini mengubah kecepatan sintesis siklik AMP dari ATP. 3. Selanjutnya siklik AMP berfungsi sbg mediator intrasel utk hormon tsb dan seluruh sistem ini berfungsi sbg suatu mekanisme spesifik shg efek spesifik suatu hormon dpt terjadi. 4. Siklik AMP mempengaruhi berbagai proses dlm sel. 5. Siklik AMP menyebabkan aktivasi enzim protein kinase yaitu proses fosforilasi pd sintesis protein. Siklik AMP mempengaruhi kecepatn proses ini.
4

6. Metabolisme siklik AMP menjadi 5'AMP dikatalisis oleh enzim fostodiesterase yg spesifik. Dg dmk zat-zat yg menghambat enzim fostodiesterase ini dpt menyebabkan timbulnya efek mirip hormon. 7. Hormon yg bekerja dg cara di atas ialah hormon tropik adenohipofisis misal: gonadotropin, MSH (melanocyte stimulating hormone), beberapa releasing hormones dari hipotalamus, glukagon, hormon paratiroid dan kalsitonin.

Mekanisme kerja hormone steroid 1. Hormon steroid melewati membran sel masuk ke dlm sitoplasma setiap sel, baik sel target hormon steroid maupun sel lain. Tetapi reseptor hormon steroid hanya terdpt di dlm sel target yi dlm sitoplasmanya. 2. Bila hormon steroid berikatan dg reseptor sitoplasma maka kompleks hormonreseptor tsb dg atau tanpa modifikasi akan ditransportasi ke tempat kerjanya (sites of action) di dlm inti sel yaitu pada kromatin. Selanjutnya terjadilah beberapa hal yg berhubungan dg peningkatan sintesis protein sesuai dg fungsi masing-masing sel target.

ANALOG DAN ANTAGONIS HORMON Analog hormon adalah zat sintetis yang berkaitan dengan reseptor hormon. Analog hormon sangat mirip dengan hormon alami dan sering kali fungsi klinisnya lebih baik dari pada hormon alaminya sebab mempunyai beberapa sifat yang lebih menguntungkan Misalnya estradiol adalah hormon alami yang masa kerjanya sangat pendek, sedangkan etinilestradiol adalah analog hormon yang masa kerjanya lebih panjang. Juga ada beberapa obat atau zat kimia yang menghambat sintesis, sekresi maupun kerja hormon pada reseptornya disebut antagonis hormon. Indikasi utama hormon adalah untuk terapi pengganti kekurangan hormon misalnya pada hipotiroid. Walaupun hormon merupakan zat yang disintesis oleh badan dalam keadaan normal, tidak berarti hormon bebas dari efek toksis/racun. Pemberian hormon eksogen/ dari luar yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan keseimbangan hormonal dengan segala akibatnya. Terapi dengan hormon yang tepat hanya mungkin dilakukan bila dipahami segala kemungkinan kaitan aksi hormon dalam tubuh penderita. Contoh antagonis hormone pada penggunaan terapi 1. Tiourasil digunakan pada hipertiroidisme 2. Metirapon digunakan untuk membedakan hipofungsi korteks adrenal primer atau sekunder 3. Dopamin : menekan sekresi hormon pertumbuhan yg berlebihan 4. Bromokriptin : menekan sekresi prolaktin yang berlebihan 5. Klomifen meniadakan mekanisme umpan balik oleh estrogen sehingga sekresi gonadotropin dari hipofisis tetap tinggi.

Di posting oleh Dr. Sadeli Ilyas untuk Akfarsam

You might also like