You are on page 1of 4

ABSTRAK

Sejalan dengan kebutuhan energi listrik yang semakin meningkat, maka diperlukan suatu sistem tenaga listrik yang dapat bekerja secara optimal. Sistem tenaga listrik menyalurkan daya dari pembangkit tenaga listrik ke konsumen melalui jaringan tenaga listrik yang terdiri dari saluran transmisi dan distribusi. Penyaluran daya listrik dengan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) terkadang melalui daerah dengan potensi sambaran petir yang cukup tinggi sehingga dapat mengalami gangguan akibat sambaran langsung. Pada jaringan transmisi yang melalui daerah dengan potensi sambaran petir yang cukup tinggi, maka probabilitas terkena sambaran petir akan cukup besar. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya koordinasi isolasi pada saluran udara tersebut untuk menghindari terjadinya kerusakan pada peralatan. Pada tugas akhir ini akan membahas koordinasi isolasi saluran udara tegangan tinggi 150 kV di GIS Tandes. Metode yang digunakan adalah melakukan simulasi dengan bantuan perangkat lunak EMTP RV untuk mendapatkan performa sistem. Pada kasus ini akan diambil contoh pada GIS Tandes yang mempunyai tegangan sistem 150 kV. Didapatkan nilai TID trafo 607,2 kV, TID peralatan (pemutus daya, trafo pengukur, busbar dan lain-lain) sebesar 715 kV dan TID saklar sebesar 825 kV

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul : ANALISIS KOORDINASI ISOLASI SALURAN UDARA TEGANGAN TINGGI 150 KV TERHADAP SAMBARAN PETIR DI GIS TANDES MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK EMTP - RV Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program studi Strata-1 pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini penulis banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Keluarga yang telah banyak memberikan dorongan dan doa untuk menyelesaikan tugas akhir ini. 2. Bapak IGN Satriyadi Hernanda, ST, MT dan Bapak Dr. Eng. I Made Yulistya N., ST, M.Sc selaku dosen pembimbing. 3. Seluruh dosen pengajar Jurusan Teknik Elektro ITS. 4. Seluruh rekan-rekan E-44 di Jurusan Teknik Elektro ITS. 5. Seluruh teman-teman, sahabat, yang tidak dapat disebutkan satu per-satu, yang banyak membantu dan mendukung selama pengerjaan tugas akhir ini. Dalam penyusunan laporan tugas akhir penulis menyadari masih terdapat beberapa kekurangan dalam penyusunan maupun pembahasan masalah karena keterbatasan pengetahuan penulis. Besar harapan penulis bahwa buku tugas akhir ini dapat memberikan informasi dan manfaat bagi semua pembaca. Surabaya, Juli 2009 Penulis.

LATAR BELAKANG
Keandalan penyediaan daya listrik oleh suatu perusahaan listrik ditentukan oleh keseringan dan lamanya terjadi gangguan panyaluran daya listrik ke pelanggan, hal ini sangat ditentukan oleh kemampuan sistem menghadapi gangguan tegangan lebih. Tegangan Lebih yang dapat terjadi pada sistem tenaga listrik berasal dari : tegangan lebih natural, yakni sambaran petir, tegangan lebih Switching, yakni tegangan labih akibat operasi membuka dan menutup PMT atau CB pada sistem tenaga listrik tegangan ekstra tinggi tegangan lebih temporer yang terjadi akibat tegangan lebih dalam sistem, misalnya pada gangguan satu-phasa ketanah. Walaupun masih banyak penyebab lain dari gangguan terputusnya saluran daya listrik, kerusakan isolasi adalah bagian yang paling sering terjadi. Masalah yang dihadapi & solusi dari permasalahan adalah : Mengetahui & menghitung besar, bentuk, keseringan, dan durasi tegangan lebih yang terjadi pada sistem. Menentukan karakteristik kemampuan isolasi menahan tegangan (voltage withstand characteristics) dari kemungkinan tegangan lebih yang terjadi pada bermacam isolasi yang terdapat didalam sistem. Menentukan peralatan yang digunakan & koordinasi isolasi yang dapat menahan semua tegangan lebih tersebut. Daerah tropis seperti Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa merupakan daerah dengan kerapatan sambaran petir yang tinggi dan sambaran langsung dan tidak langsung dari petir dapat menyebabkan gangguan, kerusakan dan gagalnya operasi. Pengaruh sambaran petir khususnya pada jaringan tenaga listrik yang tersebar, beserta gardu-gardu, bangunan operasional dan kontrol dapat merusak dan menggangu operasi sistem dan membinasakan mahluk hidup.

Tegangan lebih petir dapat memicu terjadinya tegangan lebih switching dan tegangan lebih sementara.

You might also like