You are on page 1of 20

Makalah

ILMU PENDIDIKAN
(Pendidikan Islam di Indonesia)

DI S U S N OLEH SHALICHIN MUSTAFA FAJRI

FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH BANDA ACEH 1434 H / 2013 M

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun makalah ini tepatpada waktunya. Makalah ini membahas tentang Alam Semesta dan Tata Surya Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Banda Aceh,

Maret 2013

Penulis

Alam Semesta dan Tata Surya |

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... DAFTAR ISI ....................................................................................................... ABSTRAK ........................................................................................................... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1.3 Tujuan ......................................................................................... BAB II PEMBAHASAN A. ALAM SEMESTA ...................................................................... B. SUSUNAN TATA SURYA........................................................ C. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA .......................................... D. BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA ................... E. ASAL-USUL TATA SURYA .................................................... F. BUMI ..........................................................................................

i ii iii

1 2 2

3 6 7 10 13 14

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN ........................................................................... B. SARAN ........................................................................................ DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 16 16 17

Alam Semesta dan Tata Surya |

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Terdapat banyak sekali benda-benda di alam semesta ini. Mulai dari planet, bintang, satelit, meteor, galaksi, dan komet, dsb. Alam semesta mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia ataupun sebaliknya. Manusia hidup di planet bumi. Bumi menyediakan segala kebutuhan hidup manusia seperti udara, air, dan sebagainya. Oleh karena itu kita wajib menjaga dan melestarikan bumi agar anak cucu kita bisa menikmatinya. Berdasarkan hasil pengamatan para astronom dengan menggunakan teropong binokular atau teleskop yang mutakhir bahwa di alam semesta ini terdapat bintangbintang beredar mengikuti suatu pusat berupa kabut gas pijar yang sangat besar, dikelilingi oleh kelompok-kelompok bintang yang sangat dekat satru dengan lain (Cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk matahari selanjutnya disebut Galaksi, menurut para ahli ternyata galaksi itu jumlahnya banyak, dan galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama galaksi Milky way atau Bhima Sakti, dan galaksi tetangga bhima sakti yang berhasil dapat dilihat oleh para astronom adalah galaksi andromeda. Galaksi merupakan kumpulan bintang-bintang yang jumlahnya tidak kurang 100 Milyar termasuk diantaranya matahari. Matahari merupakan pusat tata surya kita ini. Kumpulan bintang-bintang di dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa cembung yang pipih atau cakram dengan garis tengah sepanjang 100 tahun cahaya dan tebalnya 10 tahun cahaya. Posisi matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat galaksi. Perhitungan jarak sebagaimana dijelaskan di atas, dapat digambarkan sebagai berikut ; Dalam 1 detik cahaya dapat menempuh jarak sejauh 300.000 km sedang jarak bumi ke matahari = 8 . 1/3 menit cahaya atau 500 detik cahaya. Berarti jarak bumi dengan matahari = 500 x 300.000 = 150 juta km.

Alam Semesta dan Tata Surya |

B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Susunan Tata Surya? 2. Apa saja yang menjadi bagian dari tata surya? 3. Benda-benda lain dalam tata surya 4. Asal-usul tata surya 5. Mengenal Planet Bumi C. Tujuan 1. Untuk menjelaskan tentang Bagaimana susunan Tata Surya 2. Untuk menjabarkan Apa saja bagian-bagian dari tata surya 3. Untuk menjelaskan benda-benda yang terdapat dalam tata surya 4. Untuk menjelaskan asal-usul tata surya 5. Untuk mengetahui planet Bumi

Alam Semesta dan Tata Surya |

BAB II PEMBAHASAN

A. ALAM SEMESTA 1. Pengertian Alam Semesta. Yang disebut alam semesta, jagat raya atau antariksa yaitu ruangan yang meluas ke segala arah, tidak terhingga, tetapi ada batasan-batasannya yang belum dapat diketahui. Jagat raya diduga bentuknya melengkung dan dalam keadaan memuai. Jagat raya terdiri atas galaxi-galaxi atau sistem bintang yang jumlahnya ribuan. Alam Semesta juga dapat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dianggap ada secara fisik, seluruh ruang dan waktu, dan segala bentuk materi serta energi. Istilah Semesta atau Jagad Raya dapat digunakan dalam indra kontekstual yang sedikit berbeda, yang menunjukkan konsep-konsep seperti kosmos, dunia, atau alam. b. Asal Usul Alam Semesta. Mengenai bagaimana asal usul alam semesta, melahirkan beberapa pandangan. Pandangan-pandangan tersebut kemudian berkembang sesuai dengan kemajuan serta perkembangan zaman. Berikut ini adalah pandangan-pandangan yang dikemukakan oleh mereka yang mempelajarinya. 1) Pandangan Orang Yunani Kuno. Pada zaman dahulu orang Yunani mengira bahwa langit itu sangat dekat dengan bumi dan bumi dianggap sangat kecil bila dibandingkan dengan langit tadi. Mereka mengira bahwa bumi itu diatur oleh beberapa dewa. Dewa tersebut diantaranya dewa Holios yang diakui sebagai dewa Matahari, sedang dewa Zeus diakui sebagai dewa Guntur. Setelah ada pengamatan dan pemikiran yang lebih teliti dan maju oleh orang-orang sesudah zaman itu, seperti Pythagoras, Aristoteles, Ptolomeus, dan lain-lain, maka anggapan tersebut lama kelamaan tidak diikuti lagi oleh masyarakat.

Alam Semesta dan Tata Surya |

2)

Pandangan menurut Pythagoras. Pythagoras yang lahir 2500 tahun yang lalu, beranggapan bahwa bumi

bukanlah merupakan suatu padang yang luas. Dia beranggapan bahwa bumi itu berbentuk bulat sehingga dapat dikatakan bahwa bumi itu tidak berujung pangkal.

3)

Pandangan menurut Aristoteles. Setelah 200 tahun setelah Pythagoras, seorang ahli filsafat yaitu Aristoteles

mencoba menerangkan bahwa benda-benda langit melakukan peredaran. Ia mencoba menerangkan tentang peredaran Bulan, Venus, Mars dan planet-planet lain. Aristoteles berpendapat bahwa matahari, planet-planet dan bintang-bintang semuanya beredar mengelilingi bumi. Namun ia tidak dapat menjelaskan apa yang menggerakkan benda-benda langit tersebut serta apa yang membuat benda-benda tersebut dapat melayang dan tidak pernah jatuh. Ia juga berpendapat bahwa di atas bumi terdapat lapisan-lapisan langit berjumlah delapan, yang mana masing-masing langit terdiri dari Kristal (kaca) yang tembus cahaya. Langit yang terendah dan terdekat dengan bumi yaitu langit bulan yang beredar mengelilingi bumi dan terikat pada bumi. Di atas langit tersebut terdapat langit Merkurius dan langit venus, kemudian di atasnya lagi terdapat langit matahari, langit Mars, langit Yupiter dan langit Saturnus. Sedangkan pada langit-langit ke delapan terdapat bintangbintang. Aristoteles juga tidak percaya dengan dongeng para pendeta yang menceritakan bahwa dewa Helios dan dewa-dewa lain bersemayam di gunung Olympus. Akibatnya para pendeta marah dengan pandangan Aristoteles yang dianggap merusak agama. Akhirnya ia dijuluki sebagai seorang Atheis dan kemudian ia diusir dari negaranya sampai ia meninggal di negeri asing. 4) Pandangan menurut Ptelomeus. 100 tahun setelah Aristoteles, muncullah seorang ahli filsafat yaitu Ptolomeus. Ia menyusun sebuah teori tentang cakrawala yang juga disebut kosmos. Aristoteles juga mengajarkan kepada para pengikutnya bahwa semua benda-benda langit beredar mengelilingi bumi, oleh karena itu teori ini disebut sebagai teori

Alam Semesta dan Tata Surya |

geosentris. Namun setelah 200 tahun Ptolomeus meninggal, kebenaran teorinya baru diakui oleh gereja Kristen. 5) Pandangan menurut Copernicus. Copernicus adalah anak seorang uskup agama Khatholik. Ia disekolahkan ke Italia untuk belajar teologi, farmasi, kedokteran dan ilmu mesin. Namun ia sangat menggemari astronomi. Bertahun-tahun ia menyelidiki tentang bintang-bintang dan planet-planet. Dari hasil penyelidikannya ia menarik kesimpulan bahwa hanya bulan yang benar-benar mengelilingi bumi, sedangkan planet-planet lain tidak, tetapi semuanya beredar mengelilingi matahari. Karena penemuannya bertentangan dengan pandangan gereja, maka ia merahasiakan penemuannya tersebut. 6) Pandangan menurut Galileo Galilei. Galileo galilei hidup pada zaman setelah ditemukan teleskop, yang merupakan alat yang sangat penting bagi pengamatan benda-benda langit. Pada tanggal 7 januari 1610, dengan menggunakan teleskop ia menemukan bahwa Yupiter bukan hanya sebuah titik cahaya, melainkan sebuah bola besar dengan empat buah pengiringnya. Selain itu ia juga menemukan jalur hitam di permukaan bulan yang diduga sebagai laut atau samudra. Ia juga membenarkan teori Copernicus, akibatnya ia dihukum (dipenjara) oleh Pengadilan Gereja sampai ia meninggal. Pada masa itu, gereja memiliki kekuasaan yang sangat besar, sehingga pendapat-pendapat yang bertentangan dengan gereja, yang bersangkutan akan dihukum. 7) Pandangan Modern terhadap Asal-Usul Alam Semesta. Dahulu ilmu yang mempelajari tentang asal-usul alam semesta

dinamakan Kosmogoni. Namun sekarang, oleh para ahli astronomi modern, Kosmogoni yang mempelajari asal-usul alam semesta tadi telah diperluas menjadi Kosmologi yang tidak hanya mempelajari asal-usul dan evolusi alam semesta, tetapi diperluas meliputi isi alam semesta dan organisasinya. Dasar pengamatan tentang kosmologi bersumber pada dua hal, yaitu distribusi atau penyebaran materi-materi yang sangat luas di antariksa dengan pergerakan yang sangat cepat di alam semesta.
Alam Semesta dan Tata Surya | 5

B. SUSUNAN TATA SURYA Komponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya.[5] Yupiter dan Saturnus, dua komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90 persen massa selebihnya. Hampir semua objek-objek besar yang mengorbit matahari terletak pada bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan objek-objek sabuk Kuiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar dibandingkan ekliptika. Planet-planet dan objek-objek Tata Surya juga mengorbit mengelilingi matahari berlawanan dengan arah jarum jam jika dilihat dari atas kutub utara matahari, terkecuali Komet Halley. Hukum Gerakan Planet Kepler menjabarkan bahwa orbit dari objek-objek Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan matahari sebagai salah satu titik fokusnya. Objek yang berjarak lebih dekat dari matahari (sumbu semi-mayor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu yang lebih pendek. Pada orbit elips, jarak antara objek dengan matahari bervariasi sepanjang tahun. Jarak terdekat antara objek dengan matahari dinamai perihelion, sedangkan jarak terjauh dari matahari dinamai aphelion. Semua objek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan objek sabuk Kuiper kebanyakan orbitnya berbentuk elips. Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya menunjukan jarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin jauh letak sebuah planet atau sabuk dari matahari, semakin besar jarak antara objek itu dengan jalur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius[d], sedangkan Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi jarak antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi sejauh ini tidak satu teori pun telah diterima.
Alam Semesta dan Tata Surya | 6

Hampir semua planet-planet di Tata Surya juga memiliki sistem sekunder. Kebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau bulan. Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet terbesar juga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang mengorbit secara serempak.

C. BAGIAN-BAGIAN TATA SURYA 1. Matahari Matahari merupakan anggota tata surya yang paling besar dengan diameter 100 kali lebih besar dengan Bumi, di samping sebagai pusat peredaran juga Matahari merupakan sumber energi di lingkungan tata surya. Jarak Matahari Bumi adalah 150 juta kilometer. Jarak tempuh cahaya Matahari yang sampai ke Bumi membutuhkan waktu 8 menit 20 detik. Matahari terdiri dari bagian inti yang dilapisi oleh tiga lapisan kulit yaitu kulit fotosfer, kromosfer, dan korona. Panas Matahari sebagai sumber kalor memiliki suhu jutaan derajat celcius yang dipancarkan berupa cahaya dengan tekanan udara ratusan juta atmosfer. Menurut J.R. Meyer Panas Bumi berasal dari batu meteor yang jatuh dengan kecepatan tinggi pada permukaan Matahari. Sedang menurut teori konstaksi Helmholz panas itu karena menyusutnya bola gas Matahari, Dr. Bothe menyatakan panas itu berasal dari reaksi nuklir yang disebut reaksi hidrogen helium sintetis. Apabila reaksi nuklir di matahari berjalan terus menerus pastilah energi itu akan habis dan suatu saat matahari akan kehilangan energinya dan lenyap dari jagad raya ini. Ledakan nuklir yang ditimbulkan oleh matahari bisa mencapai 40-50 kali besar Bumi. 2. Planet Merkurius Merkurius merupakan planet terdekat dengan Matahari dengan diameter 4878 km, hampir 93 % panas Matahari terserap oleh bagian merkurius yang menghadap Matahari sehingga suhunya sangat panas, sedangkan bagian yang tidak menghadap Matahari dingin sekali (sehingga tidak ada air dan udara), planet ini tidak memiliki

Alam Semesta dan Tata Surya |

satelit (bulan) dan diperkirakan tidak ada kehidupan. Jarak Matahari dengan planet ini diperkirakan adalah 58 juta kali. Sekali berevolusi membutuhkan waktu 88 hari. 3. Planet Venus Planet berdiameter 12.103 Km ini terselubung dengan awan putih yang sangat tebal sehingga dapat memantulkan cahaya Matahari ke Bumi, oleh karenanya dapat dilihat dari Bumi dengan cahaya yang terang (sering disebut bintang timur karena selalu terbit mendahului Matahari di sebelah timur dan disebut pula bintang kejora yang suka bersinar pada sore hari), Venus menyerap cahaya Matahari sekitar 20 % tidak memiliki satelit. Panas di Venus adalah 48200C, kala revolusinya 225 hari dan kala rotasi 247 hari.

4. Planet Bumi Planet Bumi terletak pada urutan ke tiga dari Matahari, ukurannya hampir sama dengan venus, jarak Bumi terhadap Matahari sekitar 150 juta km, kala rotasi Bumi 24 jam dan kala revolusinya 365,25 hari, Bumi dilapisi atmosfer dengan suhu dan penerimaan cahaya Matahari yang ideal sehingga dapat tersedia air dan gas (subtansi kehidupan). a. Gerak Rotasi Bumi: Gerak berputar pada porosnya disebut dengan gerak rotasi, arah rotasi Bumi sama dengan arah revolusinya, yakni dari barat ke timur. Inilah sebabnya mengapa Matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, satu kali rotasi menempuh 360 derajat selama 24 jam ( 1 hari ). Sebagai akibat rotasi Bumi munculah gejala berikut : 1) Gerak semu harian dari Matahari, yang seakan-akan Matahari, bulan, bintang-bintang dan benda-benda langit lainnya terbit di timur dan terbenam di barat. 2) Pergantian siang dan malam, di mana separuh dari bola Bumi menerima sinar Matahari (siang), dan separuh lainnya mengalami kegelapan (malam). b. Gerak Revolusi Bumi: Sebagaimana pembuktian Kopernicus oleh ilmuan Galilleo Gallilei, Tycho Brahe dan Keppler tentang heliosentris dimana Bumi

Alam Semesta dan Tata Surya |

berevolusi mengelilingi Matahari dalam satu revolusi = 1tahun = 365,25 hari. Selama berevolusi posisi Bumi miring terhadap bidang ekliptika, sehingga revolusi Bumi mengakibatkan: 1) Pergantian empat musim di daerah sebelah utara garis balik utara (23,5 LU) 2) Perubahan lamanya siang dan malam 3) Terlihatnya rasi bintang dari bulan ke bulan 5. Planet Mars Mars adalah planet luar yang paling dekat dengan Bumi sehingga planet sering terlihat pada setiap jam 19.00 di atas kepala kita, berwarna putih karena sering diliputi salju tipis, ada beberapa laporan hasil pemotretan satelit bahwa planet ini mengandung oksigen sekalipun dalam jumlah kecil, bahkan terlihat gambar yang bergaris-garis seperti saluran kanal, diduga ada tumbuhan lumut yang sangat sederhana tetapi penelitian sampai saat ini masih menganggap di mars tidak ada mahluk hidup, meskipun demikian ilmuwan masih gencar melalukan penelitian. Planet ini berwarna kemerah-merahan yang diduga tanahnya mengandung banyak besi oksigen. Mars memiliki kala revolusi 1,9 tahun dan rotasinya 24 jam 37 menit, jarak terhadap Matahari 226,48 juta km dengan garis tengah 6272 km. Di planet Mars dilaporkan sering terjadi badai pasir yang berlangsung berbulan-bulan. 6. Planet Yupiter Yupiter merupakan planet terbesar, berdasarkan analisis spektroskopis planet ini mengandung banyak gas metana dan amoniak, serta mengandung gas hidrogen dan memiliki 14 satelit. Diameternya 138.560 km dengan rotasi 10 jam tampak sebagai bintang yang terang tengah malam, karena masanya sangat besar = 300 kali masa Bumi sehingga gravitasinya pun 2,6 kali gravitasi Bumi. 7. Planet Saturnus Planet ini memiliki masa jenis yang sangat lebih kecil dari air sehingga akan terapung di atas air. Planet ini berupa gas yang terdiri dari metana dan amoniak, saturnus merupakan planetterbesar kedua sehingga memiliki 10 satelit dan satelit
Alam Semesta dan Tata Surya | 9

terbesarnya bernama Titan dan planet lain bernama phoebe yang arah geraknya berlawanan dengan 9 planet lainnya dan phoebe dianggap bukan anak kandung saturnus. 8. Planet Uranus Berbeda dengan planet lain rotasinya dari timur ke barat, jarak ke Matahari 2860 juta km dengan revolusi 84 tahun sementara rotasinya 10 jam 47 detik. Planet ini dipopulerkan oleh Herschel bersama keluarga secara tidak sengaja saat melihat saturnus. Besar Uranus kurang dari setengah saturnus, bergaris tengah 50.560 km dan memiliki 14 buah satelit. 9. Planet Neptunus Neptunus memiliki dua satelit, satu di antaranya bernama Triton yang beredar berlawanan arah dengan gerak rotasi Neptunus, jarak ke Matahari 4470 juta km dengan kala revolusi 165 tahun dan planet ini ditemukan tahun 1846 saat astronom menyelidiki Uranus yang orbitnya menyimpang dan diduga karena ada pengaruh dari gravitasi planet lain. D. BENDA-BENDA LAIN DALAM TATA SURYA Pada tata surya kita, terdapat banyak benda langit. benda langit itu di antaranya adalah meteor, meteorit, meteorid, komet, satelit (alam dan buatan), bintang, planet, dan asteroid. kali ini, aku akan memberikan penjelasan dan definisi dari semua benda langit tersebut.

1.

Meteor Meteor adalah benda langit yang masuk ke dalam wilayah atmosfer bumi yang mengakibatkan terjadinya gesekan

permukaan meteor dengan udara dalam kecepatan tinggi.


Gambar Meteor

Alam Semesta dan Tata Surya |

10

2.

Meteorit Meteorid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel.

meteorid mempunyai unsur yang serupa pula dengan meteor, namun bedanya, meteor ini tidak ada hubungan langsung dengan bumi.
Gambar Meteorit

3.

Komet Komet adalah benda angkasa kecil yang mengorbit Matahari. Mereka memiliki pusat inti dan mungkin atau mungkin tidak memiliki ekor. Mereka mengorbit Matahari pada interval yang sangat panjang di orbit yang sangat elips. Mereka melewati
Gambar Komet

bumi

pada

jadwal

siklus. Komet

memiliki inti pusat yang disebut koma. koma ini terdiri dari batuan, debu dan es.

Ketika komet mendekat ke Matahari, es mencair dan hal ini menciptakan banyak debu dan puing-puing. Sebagai tekanan meningkat matahari, angin surya mendorong debu dan puing-puing menjadi ekor komet yang indah.

4.

Satelit Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan

rotasi tertentu. satelit dibedakan menjadi 2 macam, yaitu satelit alami dan buatan. satelit alami adalah benda-benda luar angkasa yang bukan buatan manusia dan mengorbit sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya Bulan adalah satelit alami Bumi. sedangkan satelit buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan
11

Alam Semesta dan Tata Surya |

oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957. Sputnik 2 diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.

Gambar Satelit

6.

Bintang Bintang adalah benda langit luar angkasa yang memiliki ukuran besar dan memancarkan cahaya sebagai sumber cahaya. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Matahari

dikelilingi oleh planet-planet anggota tata surya seperti pelanet bumi, merkurius, venus, mars, jupiter, saturnus, uranus, neptunus dan jupiter. 7. Planet Kata planet berasal dari bahasa Yunani yaitu planetai, yang berarti pengembara. Hal ini disebabkan kedudukan planet terhadap bintang tidaklah tetap. Planet adalah benda angkasa yang tidak
Gambar Bintang

mempunyai

cahaya

sendiri,

berbentuk

bulatan, dan beredar mengelilingi bintang (Matahari).


Alam Semesta dan Tata Surya | 12

Sebagian besar planet mempunyai pengiring atau pengikut yang disebut Satelit yang beredar mengelilingi planet. Sebelumnya, para ahli menetapkan bahwa di dalam tata surya terdapat sembilan planet. Sembilan planet tersebut berdasarkan urutannya dari matahari yang terdiri atas planet Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus dan Pluto. Sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia, maka berdasarkan Sidang Umum International Astronomical Union (IAU) ke-26, pada tanggal 25 Agustus 2006 di Praha, ditetapkan delapan planet dengan mengeluarkan Planet Pluto dari Sistem Tata Surya kita. Sementara itu, Pluto diturunkan statusnya sebagai kategori planet kerdil bersama-sama dengan Xena dan Asteroid Ceres. Keputusan mengeluarkan Pluto yang sudah menjadi anggota keluarga planet tata surya selama 76 tahun merupakan konsekuensi ditetapkannya definisi baru tentang planet. Dalam resolusi tersebut, sebuah benda langit bisa disebut planet apabila memenuhi tiga syarat, yakni mengorbit matahari, berukuran cukup besar sehingga mampu mempertahankan bentuk bulat, dan memiliki jalur orbit yang jelas dan bersih (tidak ada benda langit lain pada orbit tersebut). Dari kriteria ini, planet Pluto memiliki kelemahan, antara lain ukurannya sangat kecil dan bentuk orbitnya yang memanjang dan memotong orbit Neptunus, sehingga dalam perjalanannya mengelilingi matahari, Pluto kadangkadang lebih dekat dengan matahari dibandingkan Neptunus.

E. ASAL-USUL TATA SURYA 1. Teori Kabut atau Teori Nebula Nebula adalah kabut yang terdiri atas gas helium, gas hidrogen dan partikelpartikel angkasa lainnya. Penyusutan terus berlanjut sampai terbentuk matahari di pusat cakram. Kemudian, cakram berputar lebih cepat sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan yang memadat membentuk planet-planet yang berevolusi mengorbit mengelilingi Matahari. Pendukung teori ini adalah seorang filsuf Jerman bernama Immanuel Kant dan ahli matematika Perancis bernama Simon de Laplace. Teori nebula atau teori kabut disebut juga sebagai teori Kant-Laplace
Alam Semesta dan Tata Surya | 13

2.

Teori Planetisimal Teori planetisimal (planet kecil) menjelaskan bahwa pada awalnya Matahari

telah terbentuk sebagai salah satu bintang, sampai suatu saat ada sebuah binang yang memiliki gaya tarik menarik gravitasi kuat berpapasan dengan Matahari. Sebagian bahan dari Matahari tertarik ke arah bintang itu, dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau planetisimal yang melayang di angkasa sebagai benda-benda dingin yang mengorbit mengelilingi Matahari. Proses yang terjadi selanjutnya adalah adanya tumbukan dan gaya tarik menarik gravitasi antara planetisimal besar dan planetisimal yang lebih kecil dan menjadi planet-planet. Teori planetisimal ini di kemukakan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton. 3. Teori Bintang Kembar Teori bintang kembar beranggapan bahwa pada awalnya Matahari merupakan anggota dari sistem bintang kembar. Kemudian, salah satu bintang meledak menjadi kepingan-kepingan. Oleh karena pengaruh gaya gravitasi bintang, kepingan-kepingan ini bergerak mengelilingi bintang pasangannya yang tidak meledak dan menjadi planet-planet. Adapun bintang yang tidak meledak ini disebut Matahari. 4. Teori Protoplanet Teori protoplanet menyatakan bahwa tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan sehingga partikelpertikel debu tertarik ke dalam, menuju pusat awan untuk membentuk gumpalan bola dan berotasi. Pendukung teori protoplanet atau teori awan debu ini antara lain astronom Carl Friedrich von Weizsacker dan Gerard P. Kuiper

F. BUMI Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 miliar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (Inggris: Astronomical Unit). Kala rotasi bumi adalah 23 jam 56 menit 4 detik. Sedangkan kala revolusinya adalah 365,25 hari. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
Alam Semesta dan Tata Surya | 14

(magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin surya, sinar ultraviolet dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti Bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Ionosfer,Termosfer, dan Eksosfer. Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi Bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan Bumi adalah antara -70 C hingga 55 C bergantung pada iklim setempat. Sehari dibagi menjadi 24 jam dan setahun di Bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 miliar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1. Bumi memiliki diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan Bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen dan 1% uap air, karbondioksida dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam Bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500 C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi Bumi dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak Bumi setebal kurang lebih 85 kilometer. Kerak Bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak Bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori pergeseran benua) yang menghasilkan gempa Bumi. Titik tertinggi di permukaan Bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Alam Semesta dan Tata Surya |

15

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut Matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Objekobjek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil atau katai, 173 satelit alami yang telah diidentifikasi, dan jutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya. Tata Surya terbagi menjadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar ada Sabuk Kuiper dan Piringan Tersebar.

B. SARAN Sebaiknya semua pihak mempelajari Tata Surya agar dapat mengetahui dari mana sebenarnya Tata Surya itu berasal sehingga kita tidak dapat mengada-ada atau merekayasanya. Mengetahui Tata Surya juga sangat penting agar kita dapat mengetahui kebesaran Tuhan Yang Maha Esa sehingga kita dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan.

Alam Semesta dan Tata Surya |

16

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, Lily. 2004. Fisika 1 Kelas X . Bandung: PT. Rosdakarya. Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA . Jakarta: Sagufindo Kinarya. Saukah, Ali, dkk. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah . Malang: UM Press. Widyartono, Didin. 2008. Kaidah-Kaidah Menulis. Malang: Indus Nesus Private. Wikipedia.2009.Tata Surya,(Online),(http://wikipediafoundation.org/,diakses 23 November 2009) Wikipedia.2009.Planet,(Online),(http://wikipedia.org/wiki/Planet,diakses 23 November 2009)

Alam Semesta dan Tata Surya |

17

You might also like