You are on page 1of 7

SEJARAH BILANGAN Phi/Pi (KRONOLOGI Phi/Pi)

Tahukah anda
rumus luas lingkaran adalah (phi) r^2? tentu jawabanya "YA". tetapi kalau pertanyaannya diganti menjadi "Tahukah anda siapa penemu phi?" "kenapa phi = 3,14... ?". mungkin tidak semua dari teman-teman semua tahu jawabannya. kali ini penulis ingin men-share informasi tentang sejarah phi atau boleh dibilang proses ditemukannya phi.

Ok, langsung saja silahkan klick link berikut..^^ Tidak diketahui siapa orang pertama yang menemukan phi atau biasa disebut rasio antara keliling linkaran dengan diameter ini. namun, bukti-bukti menunjukkan bahwa phi ini sudah banyak digunkan di dunia timur kuno. pada waktu itu pendekatan phi diambil 3, dan untuk kwadratura lingkaran mesir yang diberikan dalam papyrus rhind didapat phi = (4/3)^4 = 3,1604....Tetapi usaha ilmiah pertama untuk menghitung phi agaknya datang dari Archimedes dan kita akan mulai kronologi kita dengan hasil kerjanya.

Ca 240 SM untuk mudahnya misalkan kita pilih sebuah lingkaran dengan garis tengah tertentu. dengan begitu keliling lingkaran terletak antara bagian luar(perimeter) dari setiap poligon yang terlukis di dalamnya dan setiap poligon yang terlukis di sekitarnya. dan karena mudah menghitung keliling dari poligon segi enam beraturan yang terletak didalam dan disekitar, kita mudah mendapatkan batas-batas untuk phi. dengan menerapkan proses ini berturut-turut, mulai dengan poligon beraturan segi enam yang terlukis di dalam dan sekitarnya, kita dapat menghitung perimeter dari poligon-poligon yang terlukis di dalam dan sekitarnya dengan sisi 12, 24, 48, dan 96. dengan ini didapat batas-batas yang lebih mendekato phi. akhirnya didapat bahwa phi berada antara 223/71 dan 22/7, atau 3,14. Proses perhitungan ini terdapat dalam buku "Perhitungan suatu lingkaran" dari Archimedes, yaitu sebuah risalah yang hanya memuat tiga dalil. risalah yang turun-temurun pada kita itu bukanlah dalam bentuk aslinya dan boleh jadi hanya sebagian dari pembahasannya yang lebih luas. Cara menghitung di atas dengan menggunakan poligon-poligon beraturan yang dilukiskn di dalam dan sekitarnya dikenal sebagai metode klasik perhitungan phi.

Ca 150M. nilai phi pertama yang terkemuka setelah Archimedes, diberikan oleh Claudius Ptolemaus dari Alexandria dalam karyanya yaitu "Sintaxis Matematika" yang terkenal (lebih dikenal dengan judul arabnya Aliest). Dalam karyanya ini, phi diberikan dalam notasi sexadesimal, sebagai 3 derajat 8 menit 30 detik (maaf penulisannya susah ^^), yang sama dengan 377/120 atau 3,1416. tidak terlalu disangsikan bahwa nilai ini berasal dari daftar tabel busur, yang termuat dalam risalah tersebut. Daftar tersebut memberikan panjang tali-tali busur dari lingkaran yang

direntang oleh sudut-sudut pusat untuk setiap derajat dan setengah derajat. jika panjang tali busur dari sudut 1 derajat dikalikan dengan 360, dan hasilnya dibagi dengan panjang garis tengah lingkaran, diperoleh nilai phi di atas.

Ca 480 pekerja mekanik cina kuno, Tsu Chung-chih, memberikan pendekatan rasio yang menarik, 355/113= 3,145929..., yang tepat sampai 6 desimal.

Ca 530 ahli matematika hindu kuno Aryabrata memberikan 62,832/20.000= 3,1416 sebagai nilai yang mendekati untuk phi. tidak diketahui bagaimana hasil ini diperoleh namun diperkirakan berasal dari beberapa sumber yunani yang lebih tua atau mungkin dengan menghitung keliling dari poligon beraturan dengan 384 sisi yang tertulis di dalamnya.

Ca 1150. Ahli matemtika hindu yang selanjutnya, Bhaskara, memberikan pendekatan untuk phi 3927/1250, 22/7, dan V-10. angka yang pertama mungkin diambil dari Aryabrata. nilai lainnya 754/240 = 3,1416 asalnya tidak jelas. nilai ini sama dengan yang diberikan oleh ptolemeus.

1579. Ahli matematika Prancis yang terpandang, Francois Viete, menemukan phi tepat sampai 9 angka desimal dengan metode klasik, dan menggunakan polygon 6(2^16)=393,216 sisi. Ia menemukan pula ekuivalensi dari deret tak hingga yang menarik.(gambar deret menyusul ^^).

1586. Andrian Anthoniszoon menemukan kembali rasio cina kuno 355/113. ini jelas suatu peristiwa yang menguntungkan karena Ia mengemukakan bahwa 377/120< phi < 333/106. Ia kemudian mengambil rerata dari pembilang dan pembagi untuk mendapatkan nilai "eksak" dari phi. ada tanda-tanda bahwa Valenti Otto, murid dari pembuat daftar kuni Rhaetius, mungkin telah mengenalkan rasio untuk phi ini dalam dunia barat pada tahun 1573 yang jatuh sedikit lebih dulu.

1593 Andreanen van Roomen, yang lebih dikenal dengan Adriaus Romanus, dari Belanda, mendapatkan phi tepat sampai 15 angka desimal dengan cara klasik, dengan mempergunakan poligon-poligon denan 2^30 sisi. (wwooww (O,O)! )

1610 Ludolph van Ceulen dari Jerman menghitung phi sampai 35 angka desimal dengan cara klasik, dengan mempergunakan polygon dengan 2^62 sisi( WOWWW (O,O)!). Ia mencurahkan sebagian besar hidupnya untuk tugas ini dan hasil karyanya di pandang orang demikian luar biasanya sehingga angka tersebut dipahat pada batu nissannya, dan hingga kini orang menyebutnya dengan "angka Ludoplhin".

1621 Ahli fisika Belanda Willebrod Snell, yang lebih terkenal karena penemuannya mengenai hukum refraksi, menemukan perbaikan trigonometri dari cara klasik untuk menghitung phi sehingga untuk setiap pasang batas-batas terhadap phi yang diberikan dengan cara-cara klasik Ia mampu mendapatkan batas-batas yang lebih mendekati. dengan caranya Ia mendapatkan 35 angka desimal dari Van Ceulen dengan menggunakan polygon-polygon dengan hanya sisi 2^30 sisi. dengan polygon-polygon serupa itu cara klasik hanya menghasilkan 15 angka desimal. untuk polygon-polygon dengan 96 sisi cara klasik menghasilkan 2 angka desimal sedang perbaikan snel menghasilkan 7 angka. pembuktian yang benar dari perbaikan snell dilengkapi pada tahun 1654 oleh ahli matematika dan fisika Christian Huygens.

1630 Grienberger ,dengan menggunakan perbaikan snell, menghitung phi sampai 39 angka desimal. ini adalah usaha besar terakhir untuk menghitung phi dengan memakai cara klasik.

1650 ahli matematika John Wallis mendapat pernyataan yang aneh: (phi/2)(2.2.4.4.6.6.8/(1.3.3.5.5.7.7)) Lord Broucker, presiden pertama dari Royal Society, mengubah hasil wallis dalam pecahan berkelanjutan. (4/phi) = 1 + 1 2/2 + (3^2)/2 + (5^2)/2 + ... Tapi tidak ada diantara pernyataan-pernyataan ini telah digunakan untuk menghitung phi secara luas.

1671.

ahli

matematika

Scotlandia

James

Gregrory

mendapatkan

deret

tak

hingga

arc tan x = x - x 3/3 + (x^5)/5 - x 7/7 + ... (-1 <= x <=1) yang tidak terpikir oleh Gregory adalah kenyataan bahwa x = 1. Deret konvergen yang sangat lambat ini dikenal oleh Leibnitz pada tahun 1674. Gregory mencoba untuk membuktikan, bahwa pemecahan Euclid soal kwadratura adalah mustahil.

1699 Abraham Sharp menemukan tepat 71 angka desimal dengan x= V1/3.

1706 John Machin menemukan tepat 100 angka desimal dengan menggunakan deret Gregory yang dihubungkan dengan relasi x/4 = 4 arc tan (1/5) - arc tan (1/239)

Beamforming
Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

Beamforming

Beamforming atau spasial filtering adalah pemrosesan sinyal teknik yang digunakan dalam array sensor untuk transmisi sinyal arah atau penerimaan.
[1]

Hal ini dicapai dengan menggabungkan unsur-unsur dalam array bertahap sedemikian rupa

sehingga sinyal pada sudut tertentu mengalami konstruktif gangguan sementara yang lain mengalami interferensi destruktif . Beamforming dapat digunakan baik pada pemancar dan penerima berakhir untuk mencapai selektivitas spasial. Peningkatan dibandingkan dengan omnidirectionalpenerimaan / transmisi dikenal sebagai menerima / mengirim keuntungan (atau kerugian). Beamforming dapat digunakan untuk radio atau gelombang suara . Ia telah menemukan berbagai aplikasi dalam radar, sonar, seismologi, komunikasi nirkabel, radio astronomi , akustik, dan biomedis . Adaptif beamforming digunakan untuk mendeteksi dan memperkirakan sinyal-of-interest pada output dari sebuah array sensor dengan cara yang optimal (misalnya, kuadrat-) penyaringan spasial dan penolakan gangguan.

]teknik

Beamforming

Untuk mengubah directionality dari array. Ketika transmisi, beamformer yang mengontrol fase dan relatif amplitudo dari sinyal pada pemancar masing-masing, dalam rangka menciptakan pola interferensi konstruktif dan destruktif dalam wavefront. Ketika menerima, informasi dari sensor yang berbeda yang dikombinasikan dengan cara di mana pola yang diharapkan dari radiasi istimewa diamati. Misalnya di sonar , untuk mengirim pulsa tajam suara bawah air menuju kapal di kejauhan, hanya transmisi bahwa pulsa tajam dari setiap proyektor sonar dalam array secara bersamaan gagal karena kapal pertama akan mendengar denyut nadi dari speaker yang terjadi menjadi terdekat kapal, kemudian pulsa dari speaker yang terjadi menjadi lebih jauh dari kapal. Teknik beamforming melibatkan pengiriman pulsa dari proyektor masing-masing pada waktu yang sedikit berbeda (proyektor yang paling dekat dengan kapal terakhir), sehingga pulsa setiap menyentuh kapal tepat pada saat yang sama, menghasilkan efek yang kuat pulsa tunggal dari sebuah proyektor tunggal yang kuat . Hal yang sama dapat dilakukan di udara dengan menggunakan pengeras suara , atau dalam radar / radio menggunakan antena . Dalam sonar pasif, dan dalam penerimaan di sonar aktif, teknik beamforming melibatkan menggabungkan sinyal tertunda dari setiap hidrofon pada waktu yang sedikit berbeda (hidrofon paling dekat dengan target akan dikombinasikan setelah penundaan terpanjang), sehingga setiap sinyal mencapai output tepat saat yang sama, membuat satu sinyal keras, seolaholah sinyal berasal dari hidrofon, tunggal sangat sensitif. Menerima beamforming juga dapat digunakan dengan mikrofon atau antena radar.

Dengan sempit-band sistem waktu tunda yang setara dengan "pergeseran fase", sehingga dalam hal ini array dari antena, masing-masing bergeser jumlah yang sedikit berbeda, disebut array bertahap . Sebuah sistem pita sempit, khas radar , adalah salah satu di mana bandwidth yang hanya sebagian kecil dari frekuensi pusat. Dengan sistem pita lebar pendekatan ini tidak lagi berlaku, yang khas di sonars. Dalam beamformer menerima sinyal dari antena masing-masing dapat diperkuat oleh berbeda "berat." Pola pembobotan yang berbeda (misalnya, Dolph-Chebyshev ) dapat digunakan untuk mencapai pola sensitivitas yang diinginkan. Sebuah lobus utama diproduksi bersama-sama dengan nulls dan sidelobes. Serta mengendalikan lebar lobus utama (balok) dan tingkat sidelobe, posisi nol dapat dikendalikan. Hal ini berguna untuk mengabaikan kebisingan atau jammers dalam satu arah tertentu, sambil mendengarkan untuk acara di arah lain. Sebuah hasil yang serupa dapat diperoleh pada transmisi. Untuk matematika lengkap tentang mengarahkan balok menggunakan pergeseran amplitudo dan fase, lihat bagian matematika dalam array bertahap . Beamforming teknik dapat dibagi menjadi dua kategori:

konvensional (tetap atau balok diaktifkan ) beamformers adaptif beamformers atau array bertahap

Sinyal yang diinginkan memaksimalkan modus Gangguan sinyal minimisasi atau mode pembatalan

Beamformers konvensional menggunakan seperangkat tetap bobot dan waktu-keterlambatan (atau phasings) untuk menggabungkan sinyal dari sensor dalam array, terutama menggunakan informasi hanya tentang lokasi sensor dalam ruang dan arah gelombang bunga. Sebaliknya, teknik beamforming adaptif umumnya menggabungkan informasi ini dengan sifat dari sinyal yang diterima oleh array, biasanya untuk meningkatkan penolakan terhadap sinyal yang tidak diinginkan dari arah lain. Proses ini dapat dilakukan baik dalam waktu atau frekuensi domain. Sebagaimana namanya, sebuah beamformer adaptif dapat secara otomatis beradaptasi respon terhadap situasi yang berbeda. Beberapa kriteria harus dibentuk untuk memungkinkan adaptasi untuk melanjutkan seperti meminimalkan output suara total. Karena variasi kebisingan dengan frekuensi, dalam sistem pita lebar mungkin diinginkan untuk melaksanakan proses dalam domain frekuensi . Beamforming dapat komputasi intensif. Sonar array bertahap memiliki tingkat data yang cukup rendah sehingga dapat diproses secara real-time dalam perangkat lunak , yang cukup fleksibel untuk mengirim dan / atau menerima beberapa arah sekaligus. Sebaliknya, radar array bertahap memiliki kecepatan data sangat tinggi sehingga biasanya membutuhkan pemrosesan perangkat keras berdedikasi, yang terprogram untuk mengirim dan / atau menerima hanya dalam satu arah pada satu waktu. Namun, baru lapangan array gerbang diprogram cukup cepat untuk menangani data radar secara realtime, dan dapat cepat kembali diprogram seperti perangkat lunak, mengaburkan hardware / software perbedaan.

]Sonar

beamforming persyaratan

Sonar itu sendiri memiliki banyak aplikasi, seperti wide-area-cari-dan-mulai, sonars pencitraan bawah air seperti side-scan sonar dan kamera akustik . Sonar penerapan beamforming mirip dalam teknik umum tetapi bervariasi secara rinci dibandingkan dengan sistem elektromagnetik beamforming implementasi. Aplikasi Sonar bervariasi dari 1 Hz sampai setinggi 2 MHz, dan elemen array mungkin sedikit dan besar, atau berjumlah ratusan namun sangat kecil. Ini akan mengubah upaya-upaya sonar desain beamforming signifikan antara tuntutan komponen sistem seperti "front end" (transduser, preamps dan digitizers) dan

beamformer aktual hilir hardware komputasi. Frekuensi tinggi, balok terfokus, multi-elemen pencitraan-cari sonars dan kamera akustik sering menerapkan kelima pemrosesan order spasial yang menempatkan strain setara dengan tuntutan radar Aegis pada prosesor. Banyak sistem sonar, seperti pada torpedo, yang terdiri dari array hingga 100 unsur yang harus mencapai kemudi balok atas lapangan 100 derajat pandang dan bekerja dalam mode aktif maupun pasif. Array sonar yang digunakan baik aktif dan pasif dalam 1, 2, dan 3 dimensi array.

1 dimensi "baris" array biasanya dalam multi-elemen sistem pasif ditarik di belakang kapal dan sonar sisi tunggal atau multi-elemen scan.

2 dimensi "planar" array yang umum di aktif / pasif lambung kapal dipasang sonars dan beberapa sisi-scan sonar . 3 array bola dan silinder dimensi yang digunakan dalam 'kubah sonar' di modern kapal selam dan kapal.

Sonar berbeda dari radar di bahwa dalam beberapa aplikasi seperti wide-cari daerah-semua arah seringkali perlu disimak, dan dalam beberapa aplikasi disiarkan ke, secara bersamaan. Dengan demikian sistem multibeam diperlukan. Dalam penerima sonar narrowband fase untuk setiap balok dapat dimanipulasi seluruhnya oleh perangkat lunak pemrosesan sinyal, dibandingkan dengan menyajikan sistem radar yang menggunakan perangkat keras untuk 'mendengarkan' dalam satu arah pada satu waktu. Sonar juga menggunakan beamforming untuk mengkompensasi masalah yang signifikan dari kecepatan propagasi lebih lambat dari suara dibandingkan dengan radiasi elektromagnetik. Di sisi-lihat-sonars, kecepatan sistem penarik atau kendaraan yang membawa sonar bergerak dengan kecepatan yang cukup untuk memindahkan sonar keluar dari bidang "ping" suara kembali. Selain algoritma fokus dimaksudkan untuk meningkatkan penerimaan, sonars banyak sisi scan juga mempekerjakan kemudi balok untuk melihat ke depan dan ke belakang untuk "menangkap" pulsa masuk yang mungkin telah terlewati oleh sinar sidelooking tunggal.

skema Beamforming

Sebuah beamformer konvensional dapat menjadi beamformer sederhana juga dikenal sebagai delay-dan-sum beamformer . Semua bobot elemen antena dapat memiliki besaran yang sama. Beamformer ini mengarahkan ke arah yang ditentukan hanya dengan memilih fase yang sesuai untuk setiap antena. Jika kebisingan tersebut berkorelasi dan tidak ada gangguan directional, yang rasio signal-to-noise dari beamformer dengan antena menerima sinyal

kekuasaan

adalah

, Di mana

Kebisingan adalah varian atau kekuasaan Kebisingan.

Null-kemudi beamformer Frekuensi domain beamformer

Sejarah Beamforming dalam standar selular


Teknik beamforming digunakan dalam telepon selular standar telah maju melalui generasi untuk memanfaatkan sistem yang lebih kompleks untuk mencapai sel kepadatan yang lebih tinggi, dengan throughput yang lebih tinggi.

Mode Pasif: (hampir) non-standar solusi

Kode Akses Divisi Wideband Beberapa ( WCDMA ) mendukung arah kedatangan (DOA) berdasarkan beamforming [ rujukan? ]

Aktif Mode: solusi standar wajib

2G - Transmit pemilihan antena sebagai [beamforming dasar rujukan ] 3G - WCDMA: Transmit antena array (TxAA) beamforming [ rujukan? ] 3G evolusi - LTE / UMB: Beberapa-beberapa masukan-output (MIMO) precoding berdasarkan beamforming dengan parsial Space-Division Multiple Access (SDMA) [ rujukan? ]

Selain 3G (4G, 5G, ...) - Lebih maju beamforming solusi untuk mendukung SDMA seperti loop tertutup beamforming dan multi-dimensi beamforming diharapkan

]Beamforming

untuk audio pidato

Beamforming dapat digunakan untuk mencoba untuk mengekstrak sumber suara di sebuah ruangan, seperti speaker ganda dalam masalah pesta koktail . Ini memerlukan lokasi dari speaker yang akan diketahui sebelumnya, misalnya dengan menggunakan waktu kedatangan dari sumber ke mic dalam array, dan menyimpulkan lokasi dari jarak. Hal ini berguna untuk menggunakan khusus bank filter untuk memisahkan pita frekuensi sebelum beamforming. Hal ini karena frekuensi yang berbeda memiliki filter yang berbeda beamform yang optimal, sehingga dapat diperlakukan sebagai masalah yang terpisah. (Yaitu menjalankan banyak filter secara paralel, kemudian bergabung kembali band.) Filter standar seperti FFT band yang suboptimal untuk tujuan ini karena mereka tidak dirancang untuk mengisolasi band. Misalnya, FFT mengasumsikan secara implisit bahwa frekuensi hanya hadir dalam sinyal yang persis yang harmonik hadir sebagai harmonik FFT. Frekuensi yang terletak antara harmonik biasanya akan mengaktifkan semua saluran FFT, yang tidak apa yang diinginkan dalam analisis beamform. Sebaliknya, filter dapat dirancang di mana hanya frekuensi lokal terdeteksi oleh masing-masing saluran. Properti rekombinasi juga diperlukan: harus ada informasi yang cukup dalam bidang reseptif untuk merekonstruksi sinyal. Dasar ini biasanya non-ortogonal, seperti dasar FFT.

You might also like