You are on page 1of 46

Transformasi Transformasi Fourier Fourier Sinyal Sinyal Waktu Waktu Kontinyu Kontinyu

oleh : Tri oleh: Tri Budi Budi Santoso Santoso DSP -ITS DSP Group, Group, EEPIS EEPIS-ITS
Tujuan: - Siswa mampu menyelesaikan bentuk representasi alternatif pada sinyal dan sistem waktu kontinyu. - Siswa menjelaskan kembali penyusunan sinyal dalam berbagai aplikasi.

Sinyal dan Sistem

Sub Bab:
4.1. Representasi Sinyal-Sinyal dalam Terminology Komponen Frekuensi 4.2. Representasi Deret Fourier pada Sinyal Periodik 4.3. Trigonometri Deret Fourier 4.3. Fenomena Gibbs 4.5. Transformasi Fourier 4.6. Spektrum amplitudo dan fase sinyal persegi secara umum 4.7. Bentuk Rectangular Transformasi Fourier 4.8. Sinyal-sinyal dengan Simetri Genap dan Simetri Ganjil 4.9. Sifat-Sifat Transformasi Fourier 4.10. Studi Kasus Sistem Modulasi Amplitudo DSB FC 4.11. Studi Kasus Sistem Modulasi Amplitudo DSB SC

4.1. Representasi Sinyal-Sinyal dalam Terminology Komponen Frekuensi


N Sebuah sinyal waktu kontinyu x(t ) = An cos( n t + n ) dimana: n =1 N = bilangan integer positif An = amplitudo sinyal sinusoida n = frekuensi sudut (dalam radiant/detik) n = fase sinyal sinusoida

< t <

Contoh 1: Berikan gambaran sebuah sinyal sinusoida yang tersusun dari persamaan berikut ini: 0 < t < 20 x(t) = A1 cos t + A2 cos (4t + /3) + A3 cos (8t + /2) Dari kasus ini gambarkan frekuensi penyusun dari sinyal tersebut. Penyelesaian: Dari persamaan tersebut di atas kita dapat melihat bahwa tiga parameter sinyal yang utama adalah: - Amplitudo adalah A1, A2 dan A3. - Frekuensi adalah 1, 4, dan 8 radiant. - Fase adalah 0, /3 dan /2. Dengan mencoba nilai-nilai amplitudo seperti berikut ini akan kita dapatkan bentuk sinyal yang berfariasi. a) A1 = 0,5 A2 = 1 A3 = 0 b) A1 = 1 A2 = 0,5 A3 = 0 c) A1 = 1 A2 = 1 A3 = 0

Gambarnya

Gambar.4.1 Gambaran nilai x(t) untuk berbagai nilai amplitudo berbeda

Spektrumnya

Gambar 4.2. Spektral amplitudo sinyal penyusun x(t)

Bentuk Eksponensial Komplek


An cos( n t + n ) An j ( n + n ) e + e j ( n + n ) 2 A A = n e j n e j nt + n e j n e j ( n )t 2 2 =
n = 1, 2, ...

Definisi:

A c n = n e j 2

cn =

An j e n = 1, 2, ... 2

An cos( n t + n )
x(t ) = c n e
n =1 N N

= cn e
j ( n ) t

j nt

+ cn e
N

j ( n ) t

j n t

+ cn e
N

x(t ) = c n e
n =1

j n t

n= N

j ( n ) t c e n

x(t ) = c n e
n =1

j n t

+ cn e
n =1

j ( n ) t

x(t ) =

n= N

j n t c e n

4.2. Representasi Deret Fourier pada Sinyal Periodik


Sinyal waktu kontinyu x(t) dengan periode T x(t + T) = x(t) untuk semua nilai t
x(t) 1 ... ...

-2,5 -2,0

-1,5

-1,0

-0,5

0,0

-0,5

-1,0

-1,5

-2,0

-2,5

Gambar 4.3 Sinyal persegi periodik dengan T = 2

Bentuk jumlahan eksponensial komplek:

x (t ) =

n =

jn ot c e n

1 T /2 jn ot cn = x ( t ) e dt T T / 2

n = 0, 1, 2

Contoh 2:
Dari sinyal persegi periodik pada Gambar 4.3, coba anda cari nilai cn.

Penyelesaian:
Sinyal ini merupakan periodik dengan periode T =2, dan frekuensi fundamentalnya adalah o = 2/2 = radian/detik. Sinyal ini memenuhi kondisi Derichlet, sehingga dapat diberikan representasi Fourier. Konstanta dapat dicari:
11 = x(t )e jnt dt 2 1 1 0,5 jnt dt = e 2 0, 5 1 e jnt = j 2n =
t = 0,5 t = 0,5

11 11 1 co = x(t )dt = (1)dt = 2 1 2 1 2

cn

Untuk nilai n secara umum:

n n 1 j sin j sin j 2 n 2 2 1 n = sin , n = 1, 2, ... n 2 n = 2, 4,.... 0 = 1 n = 1, 3,... n

4.3. Trigonometri Deret Fourier


Deret Fourier dalam bentuk trigonometri dimana: |cn| = magnitudo dari cn c n = sudut dari cn Contoh 3: Coba anda cari bantuk trigonometri deret Fourier pada Contoh.2. Penyelesaian:
0 cn = 1 n untuk n = 2, 4, ... untuk n = 1, 3, ...
1 x(t ) = + 2 c n cos(n o t + c n ) < t < 2 n=1 n ganjil

0 c n = (n 1) / 2 ( ) 1 1 2

untuk n = 2, 4, ... untuk n = 1, 3, ...

Representasi trigonometri dari Deret Fourier

1 2 ( ) cos nt + ( 1) n1 / 2 1 x(t ) = + 2 n=1 n 2 n ganjil

< t <

4.3. Fenomena Gibbs


N 1 2 (n 1) / 2 cos nt + ( 1) x N (t ) = + 1 2 n=1 n 2 n ganjil

< t <

Gambar 4.4. Sinyal x(t) pada N=9

Gambar 4.5. Sinyal x(t) pada N=21

4.4. Spektral Garis


Komponen-komponen frekuensi disajikan dalam terminologi amplitudo dan fase gambar |c0| dan 2|cn| sebagai fungsi = n0 untuk n = 0, +1, +2, Dalam spectral garis hanya frekuensi non negatif. Contoh 4: Pertimbangkan suatu pulsa persegi seperti pada Gambar 4.5, dalam hal ini c0=0,5. Berikan koefisienkoefisien cn pada deret Fourier-nya. Penyelesaian: Koefisien-koefisien cn deret Fourier diberikan sebagai:

0 cn = 1 n

n = 2, 4,... n = 1, 2,..

0 c n = ( n 1) / 2 [( 1 ) 1 ] 2

n = 2, 4,... n = 1, 3,..

Bentuk spektrum amplitudo dan fase

Gambar 4.6 Spektral garis deretan pulsa persegi

4.5. Transformasi Fourier


Deret fourier untuk sinyal periodik saja, Transformasi Fourier sinyal periodik dan non periodik
x(t) 1

t -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5

Gambar 4.7 Pulsa persegi satu detik

Evaluasi untuk n = 0

1 T /2 1 0,5 1 = = c0 = x t dt dt ( ) T T/ 2 T 0 T ,5

Untuk n yang lain:


0 ,5

cn

1 = T = =

0 ,5

jn 0 t e dt

[ jn T
1 1 1
0 0

jn 0 t t = 0 , 5 e t = 0 ,5 jn 0 / 2

[ e jn T

e jn 0 / 2

n 0 = j 2 sin 2 jn 0 T n 0 2 2 sin = ; n = 1, 2 ,.. 2 n 0T

Gambar 4.8. Spektrum terskala pada xT(t) untuk atas T=2, tengah T=5, bawah T=10

4.6 Spektrum Amplitudo dan Fase Sinyal Persegi

Gambar 4.9. Spektrum Amplitudo Sinyal Persegi

Fase X()

180o 10 8 6 4 2 0 2 -180o 4 6 8 10

Gambar 4.10. Spektrum Fase Sinyal Persegi

Contoh 5
Berikan gambaran spektrum amplitudo dan spektrum fase dari suatu fungsi x(t) = e-jbt u(t). Dimana b merupakan konstanta real, u(t) merupakan fungsi step. Penyelesaian: Untukb=0, akan didapakan x(t) = u(t). Untuk nilai b yang lain, transformasi Fourier X() pada x(t) diberikan sebagai: disini X ( ) = e bt u (t )e jt dt u(t) = 0 untuk t < 0. u(t) = 1untuk t > 0

X ( ) = e bt e jt dt
0

= e (b + j )t dt
0

Evaluasi integral ini memberikan:

X ( ) =

1 e ( b + j ) t b + j

t = t =0

Untuk b > 0, x(t) memiliki transformasi Fourier:


X ( ) = 1 1 (0 1) = b + j b + j

Spektrum amplitudo: X ( ) =

1 b2 + 2

Spektrum fase: X ( ) = tan 1


b

Hasilnya

Gambar 4.11. Gambaran spektrum amplitudo dan fase pada fungsi x(t) = exp(-10t)u(t)

4.7 Bentuk Rectangular Transformasi Fourier


Transformasi Fourier sinyal x(t)

X ( ) =

Bentuk Rectangular adalah: X() = R() + j I()

j t x ( t ) e dt

Persamaan dasar Euler

X ( ) =
Tandai

x(t ) cos(t )dt j x(t ) sin(t )dt

Dimana: R() = bagian real I() = bagian imajiner Bentuk polar: X ( ) = X ( ) exp[ jX ( )] dimana |X()| = magnitudo pada X() X ( ) = magnitudo pada X()

R( ) =

x(t ) cos(t )dt


I ( ) = x(t ) sin(t )dt


Polar Rectangular

X ( ) = R 2 ( ) + I 2 ( ) I ( ) X ( ) = tan 1 R( )

4.8 Sinyal-sinyal dengan Simetri Genap dan Simetri Ganjil

Fungsi genap jika x(t) = x(-t)

X ( ) = R ( ) = 2 x(t ) cos tdt


0
Fungsi ganjil jika x(t) = - x(-t)

X ( ) = I ( ) = j 2 x(t ) sin tdt


0

Contoh 7: Suatu nilai positif , digunakan untuk pulsa persegi p(t) yang memiliki durasi detik dan didefinisikan sebagai:

1 p (t ) = 0

t 2 2 t yang lain

Berikan penyelesaian bentuk transformasi Fouriernya.


p(t) 1

-/2

/2

Gambar 4.12 Pulsa persegi dengan durasi detik

Penyelesaian
Pulsa rectangular (persegi) p(t) dapat diberikan seperti pada Gambar 4.12. Dari gambar tersebut jelas bahwa sinyal ini merupakan fungsi genap Transformasi Fouriernya:

X ( ) = 2 (1) cos tdt


0

/2 [sin t ]tt = =0

Dalam terminology sinc: X() = sinc(/2)

= sin 2

Gambar 4.13. Transformasi Fourier sinyal persegi detik

4.9 Sifat-Sifat Transformasi Fourier . Linearitas


Jika x(t) X() dan v(t) V() maka: ax(t) + bx(t) aX() + bV() Penyelesaian: Menggunakan sifat linearitas kita dapatkan bahwa tansformasi Fourier masing-masing adalah seperti berikut: P4() = 4 sinc 2/ P2() = 2 sinc 2/

Maka kita dapatkan untuk Contoh 9: X() = P4() + P2() Perhatikan sebuah sinyal pada Gambar 4.14, tampak = 4 sinc 2/ + 2 sinc 2/ bahwa sinyal tersebut merupakan jumlahan dari dua pulsa persegi seperti berikut ini: x(t) = p4(t) + p2(t) Dengan memanfaatkan sifat linearitas coba anda berikan bentuk transformasi Fouriernya.
x(t) 2 1 -2 -1 0 1 2 t 2 p4(t) 2 p2(t)

=
-2

1 -1 0 1 2 t

+
-2

1 -1 0 1 2 t

Gambar 4. 14 Sinyal dalam contoh 9

Pergeseran Waktu
Jika x(t) X(), maka untuk suatu nilai real c positif atau negatif: x(t-c) X()e-jc Contoh 10: Sinyal x(t) yang ditunjukkan pada Gambar 4.15 memiliki ekuivalensi dengan pulsa persegi p2(t) yang mengalami pergeseran 1 detik. Dalam hal ini : x(t) = p2(t-1). Berikan bentuk transformasi Fouriernya Penyelesaian: Transformasi Fourier X() untuk sinyal x(t) hasilnya adalah: X() = 2(sinc /)e-j. x(t) Sementara kita tahu bahwa: |e-j| =1 untuk semua nilai spektrum aplitudo |X()| pada x(t) = p2(t-1) adalah sesuai dengan spektrum amplitudo pada p2(t).

Gambar 4.15 Sinyal pada contoh 10

Penskalaan Waktu
Jika x(t) X(), untuk suatu nilai real positif a, x(at) (1/a)X(/a)

p2(t)

-1,0 -0,5 p2(2t)

0 0,5 1,0

-1,0 -0,5

0,5 1,0

Gambar 4.16 Contoh bentuk kompresi waktu pada suatu sinyal Gambar 4.17 Transformasi Fourier pada p2(t) dan p2(2t)

Pembalikan Waktu
Jika x(t) X(), maka akan kita miliki: x(-t)X(-) Jika sinyal x(t) bernilai real X ( ) = X ( )

Contoh 11: Suatu bilangan real b>0 diberikan untuk suatu sinyal sedemikian hingga x(-t) = e-btu(t). Berikan bentuk transformasi Fouriernya Penyelesaian: Transformasi Fourier pada x(-t) adalah 1/(b + j). Sehingga transformasi Fourier pada x(t) adalah:

0 x(t ) = bt e

t>0 t0

X ( ) =

1 1 = b + j b j

Perkalian dengan Suatu Bentuk Pangkat


Jika x(t)X(), untuk suatu nilai positif integer n:

t x(t ) ( j )
n

dn X ( ) d n

Contoh 12: Tetapkan x(t) = t p2(t) yang diberikan pada Gambar 4.18 Berikan bentuk transformasi Fourier dan spektrum amplitudonya.

Gambar 4.18 Sinyal x(t) = tp2(t)

Penyelesaian: Dengan menggunakan sifat persamaan (4-52) dan pasangan transformasi Fourier (4-44) memberikan bentuk seperti berikut:

Gambar 4.19. Spektrum amplitudo sinyal

cos sin d d sinc X() = j 2sinc = j2 = j2 d d 2

Perkalian dengan Sinusoida


Jika x(t) X(), maka untuk suatu bilangan 0, x(t) cos 0t (j/2) [X( + 0) - X( 0)] x(t) sin 0t (1/2) [X( + 0) - X( 0)]

Contoh 13: Pertimbangkan suatu sinyal x(t) = p(t)cos0t yang diinterpretasikan sebagai sinyal sinusoida. Untuk nilai = 0.5 dan 0 = 60 radiant/dt bentuknya bisa dilihat pada Gambar 4.20. Berikan gambaran transformasi Fouriernya.

Gambar 4.20. Deretan sinusoida

Penyelesaian:
Dengan pasangan transformasi Fourier diatas:
1 ( 0 ) ( + 0 ) + c c sin sin 2 2 2

Untuk nilai t = 0,5 dan 0 = 60 rad/dt, hasilnya

Gambar 4.21. Transformasi Fourier sinyal sinusoida

Konvolusi dalam Domain Waktu


Jika sinyal x(t) dan v(t) memiliki transformasi Fourier X() dan V(). x(t)*v(t) X()V()

Perkalian dalam Domain Waktu


Jika x(t)X() dan v(t)V() maka

1 [X ( ) * V ( )] = 1 x(t )v(t ) 2 2

X ( )V ( )d

4.10 Studi Kasus Sistem Modulasi Amplitudo DSB-FC


Informasi Si(t) Modulasi Sinyal AM DSB-FC

Carrier Sc(t)
Gambar 4.22 Diagram blok sistem DSB-FC

Gambaran Rangkaian AM DSB-FC

Info Carrier AM Signal

Gambar 4.23 Rangkaian sistem DSB-FC

Gambaran Bentuk Matematika


Sinyal Informasi: Sinyal Carrier:

si (t ) = Ai sin (2f i t )

sc (t ) = Ac sin (2f c t )

Sinyal AM DSBSC:

S AM = ( Ac + Ai sin (2f i t ))sin (2f c t )

Pendekatan Program Matlab


Disini kita akan membuat simulasi dimana frekuensi carier sebesar 10 kali frekuensi informasi. Contoh Programnya seperti berikut. %File Name: AM_DSBFC_01.m clear all; T=1000; fi=1; A=0.5; fc=10; t=1/T:1/T:3; si=0.5*sin(2*pi*fi*t); AM_DSBFC=(1 + si).*sin(2*pi*fc*t);

Gambaran dalam Domain Waktu

Gambar 4.24 Perbandingan Bentuk sinyal informasi dan sinyal DSB-FC

Gambaran dalam Domain Frekuensi


Spektrum Carrier

Spektrum Informasi Lower Sideband

Upper Sideband

Spektrum AM DSB_FC

Gambar 4.25 Gambaran bentuk spektrum frekuensi sistem DSB-FC

Sistem Modulasi Amplitudo DSB-SC


Product Modulation Informasi Si(t) Sinyal AM DSB-FC

Carrier Sc(t)
Gambar 4.26 Diagram blok sistem DSB-SC

Gambaran Rangkaian AM DSB-SC


Info DSBSC Output

Carrier
Gambar 4.27 Rangkaian sistem DSB-SC

Gambaran Bentuk Matematika


Sinyal Informasi: Sinyal Carrier: Sinyal AM DSBSC:

si (t ) = Ai cos(2f i t )
sc (t ) = Ac cos(2f c t )
S AM = Si (t ) S c (t )
Dimana: Ai: amplitudo sinyal informasi fi: frekuensi sinyal informasi Ac: amplitudo sinyal carrier fc: frekuensi sinyal carrier

Pendekatan Program Matlab


Disini kita akan membuat simulasimirip dengan kasus DSB-FC dimana frekuensi carier sebesar 10 kali frekuensi informasi. Contoh Programnya seperti berikut. %File Name: AM_DSBSC_01.m clear all; T=1000; f1=1; f2=10; t=1/T:1/T:1; s1=sin(2*pi*f1*t); s2=sin(2*pi*f2*t); AM_DSBSC=s1.*s2;

Gambaran dalam Domain Waktu

Gambar 4.28 Perbandingan Bentuk sinyal informasi dan sinyal carrier

Gambar 4.29 Gambaran bentuk sinyal DSB-FC

Gambaran dalam Domain Frekuensi


Spectrum Informasi

Spectrum Carrier

Suppressed Carrier

Spectrum AM DSB_SC

Gambar 4.30 Gambaran bentuk spektrum frekuensi sistem DSB-FC

Soal Latihan
1. Cari bentuk transfromasi Fourier sinyal berikut ini: a. 10 sin(2100t) b. 10 cos(2100t) 2. Dapatkan bentuk transformasi Fourier dari gambar berikut
x(t) 1 ... ...

-5

-4

-3

-2

-1

3. Cari sebuah rangkaian demodulasi amplitudo, sederhanakan dalam diagram blok dan coba jelaskan prinsip kerja dan gambaran sinyalnya dalam domain waktu dan domain frekuensi.

You might also like