You are on page 1of 25

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHAN

TAHUN 2012
PENGADILAN AGAMA KLATEN
Jl. K. H. Samanhudi No. 9 Klaten Telp/Fax : (0272) 321 513 Website : http://pa-klaten.go.id Email : admin@pa-klaten.go.id

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim Dengan memanjatkan puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan hidayahNya kami telah dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Klaten Tahun 2012 selama setahun sebagai realisasi Penetapan Kinerja Tahun 2012. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2012 ini merupakan laporan capaian kinerja tahun kedua dari keseluruhan rencana selama lima tahunan yang tertuang didalam Renstra Pengadilan Agama Klaten 2010-2014. Dalam penyusunan laporan ini kami telah berusaha semaksimal mungkin memenuhi peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah. Laporan ini juga merupakan integrasi antara sistem perencanaan, sistem AKIP dan sistem penganggaran. Dari laporan ini bisa terekam berapa dana yang dibelanjakan dan apa hasil unjuk kerjanya. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan AKIP ini kami ucapkan terimaksih. Klaten, 8 Februari 2013 a.n. KETUA Panitera/Sekretaris,

Edy Iskandar, SH., MH. NIP. 19640727 199403 1 003

EXECUTIVE SUMMARY
(IKHTISAR EKSEKUTIF)

Pengadilan Agama Klaten telah menyusun Rencana Strategis untuk tahun anggaran 2010-2014 dan telah merealisasikan pada tahun pertama pelaksanaan Rencana Strategis yang dimaksud dalam bentuk kebijakan, program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun pertama program 5 tahun, sesuai dengan visi misi Mahkamah Agung RI. Adapun Rencana Strategis 5 tahunan 2010 2014 Pengadilan Agama Klaten telah ditetapkan 4 misi yaitu: 1. Menyelenggarakan pelayanan yudisial dengan seksama dan sewajarnya serta mengayomi masyarakat 2. Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme 3. Mengembangkan manajemen modern dalam pengurusan kepegawaian, sarana dan prasarana rumah tangga kantor dan pengelolaan keuangan 4. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan Dengan membandingkan program dengan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka tampak hasil yang telah dicapai adalah kurang lebih 98% dari 100 % yang direncanakan. Ini berarti bahwa kinerja instansi Pengadilan Agama Klaten tergolong berhasil karena berada dalam rantai interval pencapain kinerja 85% sampai dengan 100%. Namun masih ada sejumlah sasaran yang tidak maksimal pencapainnya dan ada kegiatan yang belum memperlihatkan out comes dan benefits maupun impacts karena berada diluar kontrol dan ketersediaan indikator input berupa sumber daya manusia, sarana dan prasarana belum maksimal. Sehubungan dengan itu maka pada tahun tahun berikutnya out comes, benefits dan impact dari kegiatan tersebut Insya Allah akan terus dipantau dan diupayakan seoptimal mungkin agar ketiga indikator penilaian tersebut dapat lebih meningkat. Peningkatan ketiga indikator tersebut merupakan target utama karena nilai capaian lebih mendekati sasaran, tujuan, misi dan visi Pengadilan Agama

Klaten. Langkah langkah demikian dapat meningkatkan kinerja Pengadilan Agama Klaten pada masa masa mendatang.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................... i EXECUTIVE SUMMARY .................................................................................................................................. ii DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii BAB I .............................................................................................................................................................. 8 A. B. C. 1. 2. Dasar Hukum ..................................................................................................................................... 9 Maksud dan Tujuan......................................................................................................................... 10 Kedudukan,Tugas dan Fungsi.......................................................................................................... 11 Tugas Pokok Peradilan Agama .................................................................................................... 11 Fungsi Peradilan Agama .............................................................................................................. 12

BAB II ........................................................................................................................................................... 13 A. B. C. D. E. VISI MISI .......................................................................................................................................... 13 TUJUAN STRATEGIS ......................................................................................................................... 14 SASARAN STRATEGIS ....................................................................................................................... 22 INDIKATOR KINERJA UTAMA ........................................................................................................... 22 PROGRAM/KEGIATAN UTAMA........................................................................................................ 23

BAB III .......................................................................................................................................................... 24 A. B. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012.............................................................................. 24 ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN 2012 ...................................................... 29

BAB IV.......................................................................................................................................................... 41

BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Agar AKIP dapat terwujud dengan baik, harus dipenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1. Beranjak dari sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber-sumber daya yang konsisten dengan asas-asas umum penyelenggaraan negara; 2. Komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi yang bersangkutan; 3. Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan; 4. Berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh; 5. Jujur, obyektif, transparan dan akurat; 6. Menyajikan keberhasilan dan kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Undang - Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, setiap Lembaga Publik berkewajiban menyediakan, memberikan, dan/atau menerbitkan Informasi Publik yang berada dibawah kewenangannya serta menyediakan informasi publik yang akurat, benar dan tidak menyesatkan. Mahkamah Agung selaku Lembaga Publik dan sebagai salah satu dari 3 pilot project dari Reformasi Birokrasi telah menetapkan lima quick wins dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi yaitu Transparansi Putusan/Peradilan; Pengembangan Teknologi Informasi; PNBP (Pengelolaan Penerimaan Bukan Pajak); Kode Etik Hakim; Manajemen SDM (khususnya Analisa Pekerjaan, Evaluasi Pekerjaan dan Remunerasi (Tunjangan Kinerja). Dari kelima program tersebut akan tergambar tentang keberhasilan, kelemahan, tantangan dan peluang terhadap program kerja Pengadilan Agama Klaten selaku institusi peradilan dari 4

lingkungan peradilan dibawah Mahkamah Agung RI selama tahun 2011 serta langkah-langkah kebijaksanaan apa yang akan dilakukan pada tahun 2012.

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 24; 2. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 Tentang Mahkamah Agung; 4. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 6. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik; 7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Nasional; 8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 9. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 11. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah; 13. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2005 Tentang Sekretariat Mahkamah Agung; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 16. Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Goverment; 17. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 18. Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;

19. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1-144 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan; 20. Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor

MA/SEK/07/III/2006 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Mahkamah Agung; 21. Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah; 22. Keputusan Kepala LAN Nomor 589/1X/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (disempurnakan melalui keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 dalam klausul menimbang bagian b); 23. KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja; 24. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010; 25. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

B. Maksud dan Tujuan


Bahwa untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta dalam rangka mewujudkan Good Governance, Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi telah mengembangkan media pertangggungjawaban yang disebut dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berkaitan dengan pelaporan tersebut dan sejak terjadinya penyatuatapan

peradilan agama ke Mahkamah Agung bulan Juni tahun 2004, Pengadilan Agama Klaten selaku institusi lembaga peradilan dibawah Mahkamah Agung RI telah membuat Rencana Strategis (Renstra) yang mengacu kepada Renstra Mahkamah Agung dengan menetapkan visi dan misi sebagai berikut VISI : TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN AGAMA YANG AGUNG MISI : 1. Menyelenggarakan pelayanan yudisial dengan seksama dan sewajarnya serta mengayomi masyarakat; 2. Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme; 3. Mengembangkan penerapan manajemen modern dalam pengurusan kepegawaian, sarana dan prasarana rumah tangga Kantor dan pengelolaan keuangan; 4. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan. Agar selaras dengan visi dan misi yang telah ditetapkan, Pengadilan Agama Klaten selaku Lembaga Publik berkewajiban secara moral dan institusi untuk menyampaikan hasil kinerja yang telah dicapai selama tahun 2011. Jadi maksud serta tujuan dibuatnya laporan ini adalah sebagai bahan informasi dan evaluasi program kerja tahun 2011 dan sebagai bahan pertanggung jawaban dalam melaksanakan tugas operasional, baik tugas teknis maupun tugas administrasi umum disamping tugas-tugas yang lainnya.

C. Kedudukan,Tugas dan Fungsi


1. Tugas Pokok Peradilan Agama
Pengadilan Agama merupakan lembaga peradilan tingkat pertama yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara perkara di tingkat pertama antara orang orang yang beragama islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah yang dilakukan berdasarkan hukum Islam serta waqaf, zakat, infaq

dan shadaqah serta ekonomi Syariah sebagaimana di atur dalam Pasal 49 UU Nomor 50 Tahun 2009 ;

2. Fungsi Peradilan Agama


Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi sebagai berikut : Memberikan pelayanan Tekhnis Yustisial dan Administrasi Kepaniteraan bagi perkara Tingkat Pertama serta Penyitaan dan Eksekusi; Memberikan pelayanan di bidang Administrasi Perkara banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali serta Administrasi Peradilan lainnya; Memberikan pelayanan administrasi umum pada semua unsur di Lingkungan Pengadilan Agama; Memberikan Keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang Hukum Islam pada Instansi Pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Waarmerking Akta Keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito / tabungan, pensiunan dan sebagainya; Melaksanakan tugas - tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum, memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset / penelitian dan sebagainya.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. VISI MISI
Pengadilan Agama Klaten telah membuat perencanaan dan perjanjian kerja selama 5 tahun kedepan (Tahun 2010-2014) yang dituangkan dalam Rencana Strategis (renstra) dengan Visi Terwujudnya Badan Peradilan Agama yang Agung. Kemudian visi tersebut diterjemahkan ke dalam empat Misi yaitu : 1) Menyelenggarakan pelayanan yudisial dengan seksama dan sewajarnya serta
mengayomi masyarakat;

2) Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan bersih dan bebas dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme;

3) Mengembangkan penerapan manajemen modern dalam pengurusan kepegawaian,


sarana dan prasarana rumah tangga Kantor dan pengelolaan keuangan; 4) Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia dan pengawasan terhadap jalannya peradilan. Penjabaran dari Visi Misi tersebut adalah :

1) Menyelenggarakan pelayanan yudisial dengan seksama dan sewajarnya serta


mengayomi masyarakat bermakna bahwa Pengadilan Agama Klaten berupaya untuk menyelenggarakan pelayanan hukum perdata secara seksama dan wajar sebagai wujud penyelenggaraan hukum yang adil serta mampu mengayomi seluruh masyarakat baik pencari keadilan maupun informasi dengan proporsional;

2) Menyelenggarakan pelayanan non yudisial dengan bersih dan bebas dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme bermakna bahwa seluruh penyelenggaraan pelayanan

non yudisial di Pengadilan Agama Klaten selalu menggunakan asas bersih dan bebas dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3) Mengembangkan penerapan manajemen modern dalam pengurusan kepegawaian,
sarana dan prasarana rumah tangga Kantor dan pengelolaan keuangan merupakan paradigma baru yang ingin merubah manajemen organisasi menuju kondisi yang lebih baik ( a new paradigm a change manajement toward a better condition ). Hal ini sejalan dengan tema pembaharuan di Mahkamah Agung tentang

Modernisasi/Perubahan Pengadilan Indonesia yang diterapkan dalam bidang kepegawaian, sarana dan prasarana rumah tangga kantor serta dalam pengelolaan keuangan; 4) Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia dan pengawasan terhadap

jalannya peradilan bermakna bahwa Pengadilan Agama Klaten terus berupaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia yang dimiliki serta terus mengawasi proses tersebut sehingga dapat tercipta Sumber Daya yang professional dan kompeten.

B. TUJUAN STRATEGIS
Sebagaimana yang tercantum dalam Naskah Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Klaten 2010-2014, telah ditetapkan visi dan misi Pengadilan Agama Klaten yang dijabarkan dalam tujuan Strategis yaitu pelayanan peradilan agama yang cepat, sederhana dan biaya ringan dengan maksud memberi kemudahan dalam memberikan pelayanan kepada para pencari keadilan, dengan harapan terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel dilingkungan peradilan agama agar tercapai 3 keluaran indikator yaitu 1) peningkatan jumlah penyelesaian perkara; 2) peningkatan penyelesaian proses administrasi perkara; 3) penyediakan zitting plaatz dan pelaksanaan sidang keliling untuk memberikan akses kepada masyarakat terhadap keadilan. Dari rencana Strategis 2010-2014 Pengadilan Agama Klaten telah membuat perjanjian kerja atau penetapan kinerja (PK) setiap tahunnya dan untuk anggaran tahun 2012 tergambar dalam tabel dibawah ini :

C. SASARAN STRATEGIS
Dari Rencana Strategis 2010-2014 Pengadilan Agama Klaten telah menetapkan tujuan Strategis untuk lima tahun serta sasaran-sasaran Strategis setiap tahunnya. Untuk mengetahui sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2012, ditetapkanlah Penetapan Kinerja tahun 2012. Penetapan Kinerja ini dalam Bab III akan diukur keberhasilannya dengan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). Sedangkan untuk rencana-rencana kegiatan Pengadilan Agama Klaten tahun 2012 secara keseluruhan telah dibuat Rencana Kinerja Tahunan 2012 (RKT) yang menggambarkan seluruh kegiatan dari unit kerja Pengadilan Agama Klaten. Rencana Kinerja Tahunan ini dalam Bab III akan diukur dengan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK).

D. INDIKATOR KINERJA UTAMA


NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. URAIAN Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Peningkatan Penyelesaian perkara secara tepat waktu Peningkatan tertib administrasi perkara Terjaminnya tata kelola Pengadilan yang baik dan benar Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan Meningkatan sistem Pengelolaan Barang Inventaris Milik Negara Meningkatan tata kelola Perpustakaan Peningkatan tata laksana kepegawaian yang tertib dan akurat Peningkatan pengelolaan Administrasi Keuangan

E. PROGRAM/KEGIATAN UTAMA
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah satu-satunya program/ kegiatan utama Pengadilan Agama Klaten Di tahun anggaran 2012, yang dijabarkan dalam 6 program/kegiatan : 1. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi 2. Peningkatan Penyelesaian perkara secara tepat waktu 3. Peningkatan tertib administrasi perkara 4. Terjaminnya tata kelola Pengadilan yang baik dan benar 5. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 6. Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi 7. Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan 8. Meningkatan sistem Pengelolaan Barang Inventaris Milik Negara 9. Meningkatan tata kelola Perpustakaan 10. Peningkatan tata laksana kepegawaian yang tertib dan akurat 11. Peningkatan pengelolaan Administrasi Keuangan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Dalam Bab ini akan dikemukakan tentang Akuntabilitas Keuangan dan Akuntabilitas Kinerja. Akuntabilitas Keuangan merupakan finansial Control atau pertanggungjawaban keuangan untuk meyakinkan bahwa dana publik telah dibelanjakan untuk kepentingan masyarakat yang sesuai dengan otorisasi yang baik. Dengan kata lain Akuntabilitas Keuangan adalah pertanggungjawaban anggaran yang dibuktikan dengan bukti-bukti pengeluaran. Sedangkan Akuntabilitas Kinerja berfokus pada hasil (result) yang dapat dirasakan masyarakat. Akuntabilitas Kinerja menekankan kepada Prinsip 5 E, yaitu prinsip prioritas pemanfaatan dana publik yang efisien dan ekonomis; prinsip pelayanan prima yang excelentcy kepada masyarakat tanpa kecuali (equity); dan prinsip efektivitas pencapaian tujuan dan sasaran strategis. Dengan kata lain Akuntabilitas Kinerja adalah perbandingan antara anggaran yang digunakan dengan hasil kinerja yang efisien, ekonomis, exelency, equity dan efektif.

A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2012


Di samping prinsip pertanggungjawaban akuntabilitas keuangan, ada dua prinsip akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang lain untuk menganalisis capaian kinerja yaitu Prinsip Prioritas dan Prinsip Manfaat. Prinsip Prioritas menekankan bahwa keberhasilan diukur dari Indikator Kinerja Utama yang terdapat dalam tujuan dan sasaran strategis. Saat ini kita sudah membuat indikator kinerja utama sebagaimana aturan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama. Akan tetapi Indikator Output maupun Indikator Outcome telah dirumuskan sebagaimana terdapat dalam Penetapan Indikator Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Agama Klaten.

Prinsip manfaat adalah membandingkan antara penggunaan anggaran dengan hasil, manfaat/outcomes yang diperoleh. Untuk perbandingan penggunaan anggaran dengan hasil, kita telah mencoba menganalisanya secara naratif deskriptif dari 6 program Rencana Kinerja Kegiatan yang ada dan dilaksanakan oleh masing-masing bagian. Penjabaran dari Rencana Kinerja Kegiatan tersebut dapat terlihat pada gambaran tabel di bawah ini :

PENGADILAN AGAMA KLATEN


MATRIK RENCANA KINERJA TAHUN 2012
NO
1

SASARAN STRATEGIS
2

INDIKATOR KINERJA
3

TARGET
4

Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Peningkatan Penyelesaian perkara secara tepat waktu

Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi oleh Mediator Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi dalam persidangan Prosentase Optimalisasi peran hakim dalam pemeriksaan dan penyelesaian perkara Prosentase Penyampaian Relaas (Pemanggilan Sidang) Tepat Waktu Prosentase Penyampaian Pemberitahuan Isi Putusan Tepat Waktu kepada salah satu pihak tidak hadir Prosentase Penyelesaian pembuatan BAP pada hari persidangan berlangsung Prosentase Pengetikan putusan tidak lebih tujuh hari setelah perkara dinyatakan putus Prosentase Penyelesaian perkara kurang 6 bulan sesuai dengan KMA No. 006 tahun 1992 Prosentase Pembuatan Akta Cerai, putusan dan penetapan kepada pencari keadilan secara tepat waktu Prosentase sisa perkara yang diselesaikan Prosentase Pelaksanaan Sita dan Eksekusi yang efektif

1% 4% 100% 100% 100% 90% 90% 94% 96% 98% 100%

Peningkatan tertib administrasi perkara

Prosentase perkara Prodeo yang dikabulkan oleh majelis Hakim Prosentase perkara yang telah di input dalam aplikasi SIADPA Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Prosentase Minutasi berkas perkara dan pengarsipan Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Bundel A dan B Prosentase pengembalian sisa panjar tepat waktu Prosentase pengawasan Hakim pengawas bidang Prosentase evaluasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan Internal dan Eksternal Prosentase pembinaan sesuai dengan analisis hasil pengawasan Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase pegawai yang dapat memahami IT Prosentase Pengiriman pegawai dalam pelatihan pengunaan aplikasi IT dalam memndukung pekerjaan administrasi perkara dan kesekretariatan Prosentase Pendistribusian surat masuk dengan baik dan tertib Prosentase Pengiriman surat keluar sesuai dengan jangka waktu Prosentase Penyimpanan arsip surat masuk dan keluar dengan rapi, tertib dan aman Prosentase Tertib pengelolaan barang inventaris milik negara Prosentase Tersedianya informasi barang inventaris milik Negara dengan jelas dan transparan Prosentase Tersusunnya data barang inventaris milik Negara dengan tertib dan rapi Prosentase Tertib tata kelola perpustakaan dan tersedianya ruang perpustakaan Prosentase tersedianya buku buku yang memadai sesuai kebutuhan Prosentase Pendataan kepegawaian berkelanjutan secara akurat Prosentase pegawai yang mengikuti diklat / pelatihan teknis yudisial dan non yudisial

100% 90% 100% 86% 100% 100% 90% 100% 100% 75% 90% 100% 100% 100% 94% 100% 100% 100% 94% 94% 97% 100%

Terjaminnya tata kelola Pengadilan yang baik dan benar

Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan

Meningkatan sistem Pengelolaan Barang Inventaris Milik Negara

Meningkatan tata kelola Perpustakaan

Peningkatan tata laksana kepegawaian yang tertib dan akurat

10

Peningkatan pengelolaan Administrasi Keuangan

Prosentase penggunaan aplikasi SIMPEG dalam pengelolaan administrasi kepegawaian Prosentase tertib absensi pegawai Prosentase pengelolaan system manajemen keuangan yang tertib, efektif dan akuntabel Prosentase Penyusunan rencana kebutuhan dan pengunaan anggaran sesuai dengan skala prioritas yang mampu menjamin terlaksananya kegiatan operasional kantor Prosentase penyerapan anggaran yang maximal Prosentase pelaporan keuangan secara periodik dan tepat waktu

97% 100% 100%

95% 92% 100%

B. ANALISIS CAPAIAN AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN 2012


Dilihat dari prinsip pertanggungjawaban akuntabilitas keuangan, pagu DIPA anggaran Pengadilan Agama Klaten Tahun 2012 sebesar Rp 2.663.351.000,- terealisir Rp 2.586.894.127,- sisa Rp 76.456.873,-. Dengan kata lain penyerapan anggaran per 31 Desember 2012 sebesar 97,13%. Apabila dibandingkan dengan penyerapan anggaran tahun 2011 (sebesar 71,02 %) maka penyerapan ini menunjukkan grafik yang naik secara signifikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan penyerapan anggaran dan

pertanggungjawaban keuangan yang baik. Sesuai dengan prinsip Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Base Budget), dimana anggaran yang disusun harus memperhatikan antara pendanaan (input) dan hasil yang diharapkan (output/outcomes), maka penyerapan anggaran tersebut di atas, harus sebanding dengan keluarannya. Dengan kata lain uang yang digunakan tidak hanya bertumpu pada laporan akuntansi saja, akan tetapi jelas ada hasil kinerjanya (unjuk kerjanya) atau ada nilai tambah (added value) yang membandingkan efektivitas dan efisiensi kegiatan. Mengingat hal tersebut di atas, maka anggaran yang sudah digunakan harus terlihat dalam sebuah matriks. Matriks inilah yang kita sebut sebagai matriks PPS (Pengukuran Pencapaian Sasaran).

PENGADILAN AGAMA KLATEN


PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2012
TARGET YANG DICAPAI
5

NO

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

TARGE T
4

REALISA SI % (TARGET
YANG DICAPAI) 6

Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi

Peningkatan Penyelesaian perkara secara tepat waktu

Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi oleh Mediator Prosentase perkara kontentius yang dihadiri para pihak, berhasil dimediasi dalam persidangan Prosentase Optimalisasi peran hakim dalam pemeriksaan dan penyelesaian perkara Prosentase Penyampaian Relaas (Pemanggilan Sidang) Tepat Waktu Prosentase Penyampaian Pemberitahuan Isi Putusan Tepat Waktu kepada salah satu pihak tidak hadir Prosentase Penyelesaian pembuatan BAP pada hari persidangan berlangsung Prosentase Pengetikan putusan tidak lebih tujuh hari setelah perkara dinyatakan putus Prosentase Penyelesaian perkara kurang 6 bulan sesuai dengan KMA No. 006 tahun 1992 Prosentase Pembuatan Akta Cerai, putusan dan penetapan kepada pencari keadilan secara tepat waktu

1,00%

0,20%

20%

4,00%

4,30%

108%

100,00% 100,00%

100,00% 100,00%

100% 100%

100,00%

100,00%

100%

90,00% 90,00% 94,00%

90,00% 95,00% 96,00%

100% 106% 102%

96,00%

98,00%

102%

Peningkatan tertib administrasi perkara

Terjaminnya tata kelola Pengadilan yang baik dan benar

Peningkatan pengunaan IT dalam Pengelolaan administrasi

Meningkatan sistem pengelolaan tata persuratan

Meningkatan sistem Pengelolaan Barang Inventaris Milik Negara

Prosentase sisa perkara yang diselesaikan Prosentase Pelaksanaan Sita dan Eksekusi yang efektif Prosentase perkara Prodeo yang dikabulkan oleh majelis Hakim Prosentase perkara yang telah di input dalam aplikasi SIADPA Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis Prosentase Minutasi berkas perkara dan pengarsipan Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Bundel A dan B Prosentase pengembalian sisa panjar tepat waktu Prosentase pengawasan Hakim pengawas bidang Prosentase evaluasi hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan Internal dan Eksternal Prosentase pembinaan sesuai dengan analisis hasil pengawasan Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan Prosentase pegawai yang dapat memahami IT Prosentase Pengiriman pegawai dalam pelatihan pengunaan aplikasi IT dalam memndukung pekerjaan administrasi perkara dan kesekretariatan Prosentase Pendistribusian surat masuk dengan baik dan tertib Prosentase Pengiriman surat keluar sesuai dengan jangka waktu Prosentase Penyimpanan arsip surat masuk dan keluar dengan rapi, tertib dan aman Prosentase Tertib pengelolaan barang inventaris milik negara Prosentase Tersedianya informasi barang inventaris milik Negara dengan jelas dan

98,00% 100,00% 100,00% 90,00% 100,00% 86,00%

99,00% 100,00% 0,00% 100,00% 100,00% 90,00%

101% 100% 0% 111% 100% 105%

100,00%

100,00%

100%

100,00% 90,00%

98,00% 90,00%

98% 100%

100,00%

100,00%

100%

100,00% 75,00% 90,00%

100,00% 75,00% 90,00%

100% 100% 100%

100,00%

100,00%

100%

100,00% 100,00% 94,00% 100,00% 100,00%

100,00% 100,00% 95,00% 100,00% 100,00%

100% 100% 101% 100% 100%

Meningkatan tata kelola Perpustakaan

Peningkatan tata laksana kepegawaian yang tertib dan akurat

10

Peningkatan pengelolaan Administrasi Keuangan

transparan Prosentase Tersusunnya data barang inventaris milik Negara dengan tertib dan rapi Prosentase Tertib tata kelola perpustakaan dan tersedianya ruang perpustakaan Prosentase tersedianya buku buku yang memadai sesuai kebutuhan Prosentase Pendataan kepegawaian berkelanjutan secara akurat Prosentase pegawai yang mengikuti diklat / pelatihan teknis yudisial dan non yudisial Prosentase penggunaan aplikasi SIMPEG dalam pengelolaan administrasi kepegawaian Prosentase tertib absensi pegawai Prosentase pengelolaan system manajemen keuangan yang tertib, efektif dan akuntabel Prosentase Penyusunan rencana kebutuhan dan pengunaan anggaran sesuai dengan skala prioritas yang mampu menjamin terlaksananya kegiatan operasional kantor Prosentase penyerapan anggaran yang maximal Prosentase pelaporan keuangan secara periodik dan tepat waktu

100,00% 94,00% 94,00% 97,00% 100,00% 97,00% 100,00% 100,00%

100,00% 94,00% 94,00% 97,00% 78,00% 98,00% 100,00% 100,00%

100% 100% 100% 100% 78% 101% 100% 100%

95,00%

95,00%

100%

92,00% 100,00%

98,00% 100,00%

107% 100%

Dari matrik diatas dapat kita jabarkan bahwa seluruh rencana tingkat capaian yang ditargetkan Pengadilan Agama Klaten hampir keseluruhan tercapai sesuai dengan rencana dengan penjelasan sebagai berikut:

REALISASI ANGGARAN PENGADILAN AGAMA KLATEN


SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2012

NO
1. 2. 3. 4. 5.

PROGRAM/KEGIATAN/OUTPUT
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung Layanan Perkantoran Penyelenggaraan Perkantoran Rapat Koordinasi dan Pembinaan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Operasional dan Pemeliharaan

PAGU AWAL

REALISASI

% REALISASI
97,13% 97,60% 93,96% 94,77% 99,39%

SISA PAGU

% SISA PAGU
2,87% 2,40% 6,04% 5,23% 0,61%

2.663.351.000 2.058.120.000 317.903.000 131.078.000 156.250.000

2.586.894.127 2.008.689.084 298.694.331 124.216.862 155.293.850

76.456.873 49.430.916 19.208.669 6.861.138 956.150

BAB IV PENUTUP

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Klaten Mahkamah Agung RI, dari sisi Akuntabilitas Keuangan pagu DIPA anggaran Pengadilan Agama Klaten Tahun 2012 sebesar Rp 2.663.351.000,- terealisir Rp 2.586.894.127,- sisa Rp 76.456.873,-. Dengan kata lain penyerapan anggaran per 31 Desember 2012 sebesar 97,13%. Apabila dibandingkan dengan penyerapan anggaran tahun 2011 (sebesar 71,02 %) maka penyerapan ini menunjukkan grafik yang naik secara signifikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan penyerapan anggaran dan

pertanggungjawaban keuangan yang baik. Dari sisi Akuntabilitas Kinerja, Pengadilan Agama Klaten di tahun 2012 telah menunjukkan tingkat keberhasilan yang cukup signifikan, sebagaimana dapat kita lihat dari Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) di bab III. Pencapaian sasaran ini sekaligus mendukung dan mengarah kepada pencapaian visi dan misi Pengadilan Agama Klaten dan outcomenya yaitu terselesaikannya penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu, transparan dan akuntabel di lingkungan peradilan agama serta mengerucut pada dukungan ke Mahkamah Agung RI khususnya dalam hal penyelesaian perkara yang tepat waktu.

You might also like