You are on page 1of 5

ARTIKEL POLUSI AIR

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,sungai,larutan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek wisata. Dampak polusi air bagi kesehatan manusia dan lingkungan GANGGUAN KESEHATAN Air yang telah tercemar akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan karena mudah menjadi media berkembangnya berbagai macam penyakit. Berikut ini berbagai jenis penyakit yang dapat ditimbulkan oleh pencemaran air. Penyakit menular Penyakit menular akibat pencemaran air dapat terjadi karena berbagai macam sebab, antara lain karena Air yang tercemar dapat menjadi media bagi perkembangbiakan dan persebaran mikroorganisme, termasuk mikroba patogen. Air yang telah tercemar tidak dapat lagi digunakan sebagai pembersih.

Secara umum, gangguan yang terjadi akibat pencemaran air dapat dikelompokkan menjadi empat sebagai berikut: Water diseases Merupakan penyakit yang ditularkan langsung melalui air minum, seperti kolera, tifus, dan disentri Water washed diseases Merupakan penyakit yang berkaitan dengan kekurangan air hygiene perorangan, seperti scabies, infeksi kulit dan selaput lender, trachoma dan lepra. Water based diseases Merupakan penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus kehidupannya berhubungan dengan schistosomiasis. Water related vectors Adalah penyakit yang ditularkan oleh vector penyakit yang sebagian atau seluruhnya perindukkannya berada di air, seperti malaria, demam berdarah dengue, dan filariasis.

Penyakit tidak menular Penyakit tidak menular dapat muncul terutama karena air telah tercemar oleh senyawa anorganik, seperti logam berat. Ada juga senyawa organik yang dapat menimbulkan penyakit, terutama yang mengandung unsur klorin (Cl), seperti DDT dan PCB. Polutan-polutan ini dapat menimbulkan penyakit karena sifatnya beracun bagi tubuh.

Beberapa polutan atau pencemar air tersebut adalah sebagai berikut: 1. Kadnium (Cd) Kadnium adalah logam berat yang banyak digunakan pada industri pipa PVC, pembuatan karet, dan pabrik kaca. Logam CD dapat terserap tubuh manusia dan akan terakumulasi atau terkumpul di organ-organ tubuh terutama di ginjal dan hati. Hanya sebagian kecil dari logam ini yang dapat terbuang melalui pencernaan. Keracunan kadnium dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan dapat menyebabkan gagal jantung. Keracunan kadnium juga dapat mengakibatkan kerusakan pada organ ginjal dan hati, pelunakan tulang sehingga tulang-tulang punggung terasa nyeri. 2. Kobalt (Co) Logam kobalt banyak digunakan dalam industri sebagai bahan campuran untuk pembuatan mesin pesawat, magnt, alat pemotong atau penggiling, serta untuk pewarna kaca, keramik, dan cat. Pada manusia, Co dibutuhkan sedikit dalam proses pembentukan sel darah merah dan diperoleh melalui vitamin B12. Keracunan kobalt dapat terjadi apabila tubuh menerima kobalt dalam konsentrasi tinggi (150 ppm atau lebih). Kobalt dalam jumlah banyak dalam tubuh manusia akan merusak kelenjar tiroid (gondok) sehingga penderita akan kekurangna hormaon yang dihasilkan oleh kelenjar tersebut. Kobalt juga dapat menyebabkan gagal jantung dan edema (pembengkakan jaringan akibat akumulasi cairan dalam sel). 3. Merkuri (Hg) Merkuri banyak digunakan dalam proses industri pembuatan klorin, juga terdapat pada baterai, cat, plastik, termometer, lampu tabung, kosmetik dan hasil pembakaran batu bara. Logam merkuri sifatnya terakumulas dalam tubuh makhluk hidup. Tubuh manusia menerima merkuri terutama dari konsumsi hewan-hewan air yang telah tercemar merkuri. Efek merkuri, pada wanita hamil dapat menyebabkan janin menjadi cacat mental. Tubuh yang terpapar merkuri dalam jangka waktu lama dapat mengalami kerusaka ginjal, saraf dan jantung. Pada konsentrasi rendah merkuri dapat menimbulkan sakit kepala, depresi, dan perubahan perilaku. 4. Timbal (Pb) Pencemaran air oleh logam Pb dapat berasal dari berbagai sumber, seperti rembesan dari sampah kaleng yang mengandung timbal, cat yang mengandung itimbal, bahan bakar bertimbal, pestisida, korosi pipa-pipa yang mengandung

timbal. Logam timbal dengan konsentrasi > 15 mg/dl dalam darah berbahaya bagi kesehatan. Pada wanita hamil keracunan Pb dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur dan kematian janin. Pada anak-anak timbal dapat menyebabkan cacat mental dan gangguan fisik. Pada orag dewasa keracunan timbal meningkatkan resiko terkena hipertensi (tekanan darah tinggi). 5. Senyawa organik berklorin Contoh senyawa organik berklorin adalah dikloro-difenil-trikloroetana (DDT), aldrin, heptaklor, dan klordan yang banyak digunakan sebagai pestisida. Selain pestisida, senyawa kimia industri juga ada yang merupakan senyawa organik berklorin, contohnya poliklorinasi bifenil (PCB) dan dioksin. Senyawa organik berklorin sifatnya persisten di alam dan terakumulasi dalam tubuh. Senyawa ini dapat menyebabkan kerusakan organ terutama hati dan ginjal, serta dapat menimbulkan kanker. Beberapa senyawa organik berklorin , seperti DDT dan PCB dapat mengalami magnifikasi biologi saat memasuki rantai makanan. AIR TIDAK BERMANFAAT SESUAI PERUNTUKKANNYA Penggolongan air menurut peruntukkannya ada 4 yaitu: 1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu 2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan baku air minum 3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanandan peternakan 4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha di perkotaan, industri, pembangkit listrik tenaga air. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan rumah tangga Pencemaran air oleh berbagai jenis limbah akan menyebabkan air berbau dan keruh serta dapat mengandung kuman atau zat berbahaya. Akibatnya, kualitas hidup menurun dan banyak timbul berbagai penyakit serta gangguan kesehatan. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan industry Sebagian besar industri juga membutuhkan air dalam proses produksinya. Air yang telah tercemar dapat menyebabkan proses produksi terhambat karena tidak dapat lagi digunakan. Misalnya air yang telah tercemar minyak tidak dapat lagi digunakan sebagai pelarut di industri kimia. Air tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan pertanian dan perikanan Di pertanian dan perikanan air digunakan untuk irigasi dan kolam perikanan. Pencemaran air oleh senyawa anorganik dapat mengubah pH perairan dan mematikan hewan dan tanaman karena beberapa senyawa organik bersifat racun.

MENURUNNYA POPULASI BERBAGAI BIOTA AIR Beberapa polutan yang berbahaya bagi biota air diantaranya adalah nutrien tumbuhan, limbah yang membutuhkan oksigen, minyak, sedimen dan panas. Nutrien tumbuhan Perairan yang mengandung nutrien seperti fosfat dan nitrogen dalam jumlah berlebih disebut mengalami eutrofikasi. Eutrofikasi akan menyebabkan ganggang (algae) berkembang biak dengan subur sehingga populasinya meningkat pesat disebut algae blooming. Algae blooming dapat menyebabkan beberapa gangguan di perairan di antaranya: - Menghambat penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan sehingga mengganggu kehidupan biota air. Jika ganggang yang mengalami blooming menghasilkan senyawa beracun akan menyebabkan kematian biota air. Ketika ganggang yang mengalami blooming mati, sei-selnya akan turun ke dasar perairan dan mengalami pembusukan sehingga terjadi peningkatan populasi bakteri pembusuk yang membutuhkan banyak oksigen. Hal ini akan meningkatkan BOD perairan BOD yang meningkat akan menurunkan DO perairan sehingga biota air yang tidak toleran terhadap kondisi DO rendah akan mengalami penurunan populasi. Limbah yang membutuhkan oksigen Seperti eutrofikasi pencemaran air oleh limbah yang membutuhkan oksigen akan menyebabkan peningkatan BOD akibat tingginya populasi bakteri aerob sehingga akan menurunkan DO perairan. Akibatnya populasi biota air turun. Minyak Pencemaran minyak banyak terjadi di lautan atau pantai. Pencemaran minyak di perairan dapat menyebabkan kematian bagi banyak jenis biota air seperti terumbukarang, karena bersifat racun bagi biota tersebut. Tumpahan minyak diperairan dapat menempel dan menyelubungi bulu-bulu pada burung dan rambut mamalia air sehingga mengganggu fungsi fisiologis bulu dan rambut tersebtu. Contoh gangguan fisiologis yang dapat terjadi adalah hilangnya kemampuan mengapung atau kemampuan menjaga suhu tubuh sehingga hewan dapat mati karena tenggelam atau karena kehilangan panas tubuh secara drastis. Sedimen Pencemaran sedimen di perairan dapat menyebabkan air menjadi keruh sehingga mengurangi jarak penetrasi cahaya matahari ke dalam perairan. Hal ini ini akan menyebabkan kemampuan fotosintesis ganggang dan tumbuhan air menurun sehingga populasinya berkurang, dan akan mengakibatkan penurunan populasi biota air lainnya. Sedimen juga dapat menyumbat aliran air, membawa endapan senyawa toksin, dan menutupi terumbu karang serta makhluk hidup lain di dasar perairan.

Panas Polusi panas atau termal dapat menyebabkan perubahan suhu perairan secara drastis sehingga mengakibatkan kematian berbagai biota air yag tidak mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tersebut. Panas juga dapat menurunkan DO di perairan.

Sumber : http://garudawahid.mywapblog.com/artikel-polusi-air.xhtml http://id.wikipedia.org/wiki/Air

You might also like