You are on page 1of 11

KODE ETIK GURU

Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah : Pengembangan Profesi Dosen Pengampu : Dr. Tasman Hamami, M.A

DISUSUN OLEH: Adi Hidayat (10411045) Diyah Puspitasari (10411047) Tri Widiyanto (10411056) Miratun Nur Arifah (10411057) Yuli Setya Budi (10411074) Nurul Fitria (10411080) PAI-B

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012/2013
1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Hakikat profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji yang terbuka dan pernyataan professional mengandung makna terbuka yang sungguh-sungguh, untuk menjadi tenaga professional maka diperlukan pendidikan khusus dan pengalaman khusus dalam waktu yang lama. Selain itu profesi memiliki kode etik dan moral dalam menjalankan tugas, bekerja secara profesional dan bebas dari sentiment suku, ras, agama, dan kepentingan politik, serta memperoleh penghasilan yang layak untuk membiayai hidup dan mengembangkan profesinya. Kode etik guru Indonesia mempunyai 9 poin penting yang telah disepakati pada Keputusan Kongres PGRI ke-XIII pada tanggal 21 s/d 25 November 1973. Untuk menjadi seorang guru yang profesional dengan mematuhi dan melaksanakan kode etik yang telah ditetapkan, secara tidak langsung sangatlah berpengaruh dengan kompetensikompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, diantaranya adalah Kompetensi Profesionalisme, Kompetensi Sosial, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Pedagogik B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian kode etik?
2. Apa saja hal-hal yang termasuk dalam kode etik guru?

3. Apa tujuan kode etik guru? 4. Apa fungsi kode etik guru? 5. Apa isi kode etik guru Indonesia? C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
2

1. Untuk mengetahui pengertian kode etik. 2. Untuk mengetahui hal-hal yang termasuk dalam kode etik guru. 3. Untuk mengetahui tujuan kode etik guru. 4. Untuk mengetahui fungsi kode etik guru. 5. Untuk mengetahui isi kode etik guru Indonesia.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik Kode etik adalah pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai pedoman dalam berprilaku. Etis berarti sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang dianut oleh sekolompok orang atau masyarakat tertentu. Dalam kaitannya dengan Istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan yang menjadi standar kegiatan anggota suatu profesi. Kode etik di Indonesia dapat diartikan sebagai norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru Indonesia sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat, dan warga negara. Pedoman sikap dan perilaku dimaksud adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta pergaulan seharihari didalam dan diluar sekolah.1 Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu system yang utuh. Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru warga PGRI dalam menunaikan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta dalam pergaulan hidup sehari-hari di masyarakat.2 Para pendidik (Guru) hendaklah selalu mengaplikasikan Kode Etik Guru

Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta,___), hal. 100.
2

E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008), hal.46.

Indonesia yang telah di tetapkan dalam pribadinya masing-masing untuk mencapai predikat sebagai seorang guru yang berkompeten dan profesional.3 Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI ke XIII, Basuni sebagai Ketua Umum PGRI menyatakan bahwa Kode Etik Guru Indonesia merupakan landasan moral dan pedoman tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggilan pengabdian bekerja sebagai guru.4 Kode Etik Guru Indonesia ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres ke XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian di sempurnakan dalam Kongres PGRI ke XVI tahun 1989 juga di Jakarta.5

B. Hal-hal yang Termasuk dalam Kode Etik Guru

Hal-hal yang termasuk kedalam kode etik guru adalah: 1. Hubungan guru dengan peserta didik, diantaranya: a. Guru berperilaku secara professional dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, serta mengevaluasi proses dan hasil belajar. b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak dan kewajibannya sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat. c. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta didiknya. 2. Hubungan guru dengan orang tua / wali siswa, diantaranya: a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efesien dengan orang tua / wali siswa dalam melaksanakan proses pendidikan. b. Guru memberikan informasi kepada oaring tua / wali secara jujur dan objektif mengenai perkembangan peserta didik.
http://dnurningsih.blogspot.com/2011/07/makalah-kode-etik-guru.html. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012, pukul 20.30 WIB
4 3

E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru..., hal.43. Ibid...,hal.46.

c. Guru memotovasi orang tua / wali siswa untuk beradaptasi dan berpartisipasi dalam memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan. 3. Hubungan guru dengan masyarakat, diantaranya: a. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam pengembangan dan meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. b. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat. c. Guru melakukan semua usaha untuk bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya. 4. Hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat, diantaranya: a. Guru menciptakan suasana sekolah yang kondusif b. Guru menciptakan suasana kekeluargaan didalam dan diluar sekolah. c. Guru menghormati rekan sejawat. 5. Hubungan guru dengan profesi, diantaranya: a. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang diajarkan. b. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai profesi. c. Guru terus menerus meningkatkan kopetensinya. 6. Hubungan guru dengan organisasi profesinya, diantaranya: a. Guru menjadi anggita organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan pendidikan. b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan. c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat. 7. Hubungan guru dengan pemerintah, diantaranya: a. Guru membantu program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan yang berbudaya. b. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan pendidkan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.

c. Guru berusaha menciptakan, memlihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD 1945.6 Namun selain hubungan-hubungan diatas, masih ada pula hubungan yang turut diatur oleh kode etik. Menutur tim pengembangan MKDK IKIP Semarang, hubungan tersebut adalah hubungan antara guru dengan Tuhannya.7

C. Tujuan Kode Etik Secara umum tujuan diadakannya kode etik adalah sebagai berikut: 1. Menjunjung tinggi martabat profesi. Kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan pihak luar atau masyarakat agar mereka tidak memandang rendah terhadap profesi yang bersangkutan. 2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya. Kesejahteraan mencakup kesejahteraan lahir (material) maupun batin (spiritual, emosional, mental). Kode etik umumnya memuat larangan-larangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. 3. Pedoman berperilaku. Kode etik mengandung peraturan yang membatasi tingkah laku yang tidak pantas dan tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan sesame rekan anggota profesi. 4. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Kode etik berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggungjawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. 5. Untuk meningkatkan mutu profesi. Kode etik memuat norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha unutk meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya. 6. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6

Sudarwan Danim, Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru..., hal. 102-108.

http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2010/12/05/pengertian-kode-etik. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012, pukul 20.30 WIB

Kode etik mewajibkan setiap anggotanya untuk aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-kegiatan yang dirancang organisasi.8

D. Fungsi Kode Etik Pada dasarnya kode etik berfungsi sebagai, perlindungan dan pengembangan bagi profesi itu, dan sebagai pelindung bagi masyarakat pengguna jasa pelayanan suatu profesi. Menurut Gibson and Mitchel fungsi kode etik adalah sebagai pedoman pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggungjawaban jika anggota profesi yang bertindak di luar kewajaran. Secara umum fungsi kode etik guru berfungsi sebagai berikut: 1. Agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, sehingga terhindar dari penyimpangan profesi. 2. Agar guru bertanggungjawab atas profesinya. 3. Agar profesi guru terhindar dari perpecahan dan pertentangan internal. 4. Agar guru dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan. 5. Agar profesi ini membantu memecahkan masalah dan mengembangkan diri. 6. Agar profesi ini terhindar dari campur tangan profesi lain dan pemerintah.9

E. Isi Kode Etik Guru Indonesia

Dalam UU Guru dan Dosen yakni UU RI No 14 Tahun 2005 dimasukkan juga sebuah dictum yang penting sebagai salah satu persyaratan sebuah profesi, yaitu KODE ETIK yang akan menjadi kerangka acuan etika dan moral dalam menjalankan profesinya. Karena hal itulah Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah merupakan suatu bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan
8

E.Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru..., hal. 44

http://blog.uin-malang.ac.id/ilyasbima/2011/06/17/pengertian-hakikat-dan-fungsikode-etik-profesi-guru/. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012. pukul 20.30 WIB

Undang-Undang Dasar 1945 merasa turut bertanggungjawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI terpanggil untuk menunaikan karya sebagai guru yang professional dengan memedomi dasar-dasar yang lebih dikenal sebagai Kode Etik Guru Indonesia yang berisikan point-point sebagai berikut : a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila. b. Guru memiliki kejuruan profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan. d. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan anak didik. e. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan. f. Guru secara sendiri-sendiri dan/atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya. g. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesame guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan keseluruhan. h. Guru secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru professional sebagai sesame pengabdiannya. i. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.

BAB III KESIMPULAN


9

Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara etis sebeagai pedoman dalam berprilaku. Kode Etik Guru Indonesia dapat dirumuskan sebagai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu system yang utuh. Hal-hal yang termasuk kedalam kode etik guru adalah hubungan guru dengan peserta didik, hubungan guru dengan orang tua / wali siswa, hubungan guru dengan masyarakat, hubungan guru dengan sekolah dan rekan sejawat, hubungan guru dengan profesi, hubungan guru dengan organisasi profesinya, dan hubungan guru dengan pemerintah. Secara umum tujuan kode etik diantaranya adalah untuk menjunjung tinggi martabat profesi, untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggotanya, dan untuk meningkatkan mutu profesi. Sedangkan fungsi dari kode etik diantaranya adalah agar guru memiliki pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya, agar guru bertanggungjawab atas profesinya dan agar profesi guru terhindar dari perpecahan serta pertentangan internal. Mengenai isi kode etik guru di Indonesia, diantaranya adalah a. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila. b. Guru memiliki kejuruan profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing. c. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.

Daftar Pustaka

10

Mulyasa, E. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008. Danim, Sudarwan. Profesionalisasi dan Etika Profesi Guru. Bandung: Alfabeta. ___. http://blog.uin-malang.ac.id/ilyasbima/2011/06/17/pengertian-hakikat-dan-fungsi-kode-etikprofesi-guru/. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012. pukul 20.30 WIB http://dnurningsih.blogspot.com/2011/07/makalah-kode-etik-guru.html. Diunduh pada tanggal 17 Desember 2012. pukul 20.30 WIB http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/2010/12/05/pengertian-kode-etik. tanggal 17 Desember 2012. pukul 20.30 WIB Diunduh pada

11

You might also like