You are on page 1of 21

METODE ILMIAH

Dr. Endang Chumaidiyah

LATAR BELAKANG PERKEMBANGAN ILMU

Ilmu berasal dari bahasa Arab al-ilm yang berarti mengetahui, memahami dan mengerti benar-benar. Dalam bahasa Inggris disebut science (sain). Dalam kamus Bahasa Indonesia, ilmu adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang tersusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang itu. Pengetahuan adalah semua yang diketahui yang merupakan hasil suatu proses atau pengalaman yang sadar.

Pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi generik yang mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran, pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah: 1. Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup 2. Mengembangkan arti kehidupan 3. Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri. 4. Mencapai tujuan hidup.

Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu (Sain) pada dasarnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan common sense, suatu pengetahuan sehari-hari yang dilanjutkan dengan suatu pemikiran cermat dan seksama dengan menggunakan berbagai metode. Ilmu merupakan suatu metode berfikir secara objektif yang bertujuan untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap gejala dan fakta melalui observasi, eksperimen dan klasifikasi. Ilmu harus bersifat objektif, karena dimulai dari fakta, menyampingkan sifat kedirian, mengutamakan pemikiran logik dan netral.

Paul Freedman dalam The Principles of Scientific Research mendefinisikan ilmu sebagai: bentuk aktifitas manusia yang dengan melakukannya umat manusia memperoleh suatu pengetahuan dan senantiasa lebih lengkap dan cermat tentang alam dimasa lampau, sekarang dan kemudian hari, serta suatu kemampuan yang meningkat untuk menyesuaikan dirinya dan mengubah lingkungannya serta mengubah sifat-sifatnya sendiri. S. Hornby mengartikan ilmu sebagai susunan atau kumpulan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian dan percobaan dari fakta-fakta.

LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN METODE ILMIAH


Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Ilmu merupakan pengetahuan yang didapatkan melalui metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu, yang mempunyai langkah2 sistematis. Metodologi merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan dalam metode tersebut. Metodologi ilmiah merupakan pengkajian dari peraturanperaturan yang terdapat dalam metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran.

Ilmu mempunyai sifat rasional, teruji dan didukung bukti empiris. Paradigmanya ilmu disebut paradigma sain (scientific paradigm) dan metodenya disebut metode ilmiah (metode sain, scientific method). Metoda ilmiah menggabungkan cara berpikir deduktif dan cara berpikir induktif.

Berpikir deduktif memberikan sifat rasional kepada pengetahuan ilmiah dan bersifat konsisten dengan pengetahuanpengetahuan sebelumnya. Berpikir induktif berdasarkan kriteria kebenaran korespondensi yaitu suatu pernyataan itu benar bila terdapat fakta-fakta empiris yang mendukung pernyataan itu.

PROSES KEGIATAN ILMIAH

Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika manusia mengamati sesuatu atau mempunyai perhatian terhadap obyek tertentu. Perhatian tersebut menurut John Dewey sebagai suatu masalah yang menimbulkan pertanyaan, karena adanya kontak manusia dengan dunia empiris yang menimbulkan berbagai berbagai ragam permasalahan. Karena adanya masalah maka proses kegiatan berpikir dimulai, karena masalah berasal dari dunia empiris, maka proses berpikir diarahkan pada pengamatan objek yang bereksistensi dalam dunia empiris juga.

PROSES KEGIATAN ILMIAH


Mengamati

Permasalahan dalam dunia empiris

Kegiatan berpikir diarahkan pada obyek dlm dunia empiris

METODE ILMIAH

Dalam memecahkan masalah, ilmu tidak berpaling pada perasaan melainkan kepada pikiran berdasarkan panalaran. Karena masalah yang dihadapi adalah nyata maka ilmu mencari jawaban pada dunia nyata pula. Ilmu dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta, apapun teori yang menjembatani antara keduanya (Einstein). Teori adalah penjelasan mengenai gejala yang terdapat dalam dunia fisik. Teori merupakan suatu abstraksi intelektual dimana pendekatan secara rasional digabungkan dengan pengalaman empiris.

Teori ilmiah harus memenuhi dua syarat utama: a. Konsisten dengan teori-teori sebelumnya b. Sesuai dengan fakta-fakta empiris. Logika ilmiah merupakan gabungan antara logika deduktif dan logika induktif dimana rasionalisme dan empirisme hidup berdampingan dalam sebuah sistem dengan mekanisme korektif. Sebelum teruji secara empiris semua penjelasan rasional yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penjelasan sementara ini disebut hipotesis. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu permasalahan. Dengan adanya hipotesis, maka metode ilmiah dikenal sebagai proses logico-hypothetico-verifikative.

ORDE KONSEPTUALISASII

AZAS DEDUCTO-HYPOTHETICO-VERIFIKATIVE
TEORI
deduksi dengan logika dan matematika

RAMALAN

dengan pengamatan terkadang ditambah Percobaan dan statistika

dengan pengamatan yang selalu dikukuhkan dengan percobaan

ORDE OBSERVASI

FAKTA
pengamatan realitas obyek / konseptualisasi

Azas deducto-hypothetico-verificative >>> diperlukan suatu teori atau pola untuk menerangkan dan sekalgus meramalkan phenomena; daripadanya diturunkan hipotesis dan selanjutnya hipotesis itu diuji secara empirik; bila teruji hipotesis diakui sebagai fakta; dengan bertambahnya fakta baru teori disempurnakan.

Kerangka berpikir ilmiah yang berintikan proses logicohypothetico-verifikative, terdiri dari langkah-langkah: 1. Observasi 2. Perumusan masalah, merupakan pertanyaan obyek empiris yang jelas batas-batasnya dan dapat diidentifikasikan faktor-faktor yg terkait. 3. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis. 4. Perumusan hipotesis. 5. Pengujian hipotesis. 6. Penarikan kesimpulan.

Observasi

Perumusan Masalah
Penyusunan kerangka berpikir Perumusan Hipotesis Pengujian Hipotesis Diterima
ya tidak

Teori Ilmiah

Pembuktian dalam ilmu tidaklah bersifat absolut, krn bila suatu saat terdapat fakta yang menolak hipotesis yang selama ini dianggap benar maka ilmu tersebut menjadi tidak terbukti (keliru). Ilmu tidak bertujuan mencari kebenaran absolut melainkan kebenaran yang bermanfaat bagi manusia dalam tahap perkembangannya. Metode ilmiah sama bagi semua disiplin keilmuan baik yang termasuk dalam ilmu alam maupun ilmu sosial.

Classic Scientific Method (Galileo and Francis Bacon) :


1. 2.

3.
4. 5. 6.

Observe Question Hypothesize Predict Test predictions Draw a conclusion

THE END

You might also like