You are on page 1of 18

AYAT-AYAT AL-QURAN YANG MENENANGKAN HATI

Kamu galau? sedih? putus asa? dan tidak tahu arah jalan? kamu mencari-cari kata-kata yang bisa menguatkanmu? Tidak usah jauh-jauh. Buat kamu yang muslim silahkan buka Al-quran, baca ayat-ayatnya dan renungkan artinya. Insya allah kamu akan menemukan kekuatan disana. Yap, teman. Terkadang kita jauh-jauh mencari penghibur jiwa, padahal sang penghibur ada di dekat kita. Dan percaya atau tidak, para motivator juga mengutip ayat-ayat Al-quran untuk mendukung kata-kata mereka. Dan sekarang mari berbagi beberapa ayat-ayat yang bisa menenangkan hati kita 1. Tentang jodoh Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. Ar-Ruum: 21)
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah ? (QS. An-Nahl:72) Coba perhatikan kata jenis dari kedua ayat diatas. Saya jadi bisa memahami kenapa motivator terkenal Mario Teguh bisa berkata, belahan jiwamu hanya seindah jiwamu. Karena memang belahan jiwa seseorang pastilah sejenis dengannya. Dan saya paham pula kenapa orang bisa berkata bahwa sesungguhnya jodoh itu ada di dekat kita, ya bisa jadi jodoh itu ada di lingkungan kerja kita, lingkungan tempat tinggal, lingkungan organisasi, lingkungan keluarga atau malah jangan-jangan sahabat sendiri. Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah. (QS. Adz Dzariyat: 49) Nah, dari ayat ini kita tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini mempunyai pasangan. Jadi, jangan takut tidak dapat jodoh. Jodoh itu ada, hanya saja masalah waktunya saja. Saya jadi teringat sebuah kata motivasi: semua akan indah pada waktunya. 2. Tentang kesulitan hidup Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al Baqarah: 214)

Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. (Al Baqarah : 153)

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Alam Nasyrah : 5-6). Subhanallah, ada perasaan haru saat saya membaca ayat-ayat ini. Kita punya Allah, kenapa kita mesti takut. 3. Tentang rezeki Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (QS. ath-Thalaaq: 23) Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya. ( QS. ath-Thalaaq : 4) Katakanlah, Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya). Dan barang apa saja yang kamu infakkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah sebaik-baik pemberi rezeki. (Saba : 39 )

Jadi, jangan takut akan kekurangan rezeki, mintalah pada Allah, bertakwalah pada-Nya, niscaya akan dicukupkan-Nya rezeki kita. amin yarrabbal alamin. Terima kasih sudah membaca semoga bermanfaat. Salam,

10 CARA MENENANGKAN HATI


Betapa mahalnya harga ketenangan jiwa. Banyak yang mengorbankan apa saja untuk mendapatkannya. Namun, tak sedikit juga yang keliru. Lihat saja apabila seseorang ingin mendapatkan ketenangan jiwa, sangup menghabiskan masa berjam-jam untuk berhibur sambil mengambil minuman keras. Tak sedikit yang menghabiskan wang ribuan ringgit untuk mendapatkan pil penenang. Sementara, ketenangan yang diperolehi hanya sebentar saja. Akibatnya bukan ketenangan jiwa yang diperolehi tetapi kerosakan dan kehancuran yang diterima.

Kehidupan setiap hari dengan berbagai-bagai masaalah menyebabkan seseorang mendapat stress, risau, bimbang, gangguan emosi dan kemurungan. Kehidupan yang mencabar, keperluan dan

tuntutan kehidupan yang meningkat, kos sara hidup yang tinggi kesemuanya menyumbang kepada keadaan jiwa yang tidak tenang dan memberikan tekanan jiwa yang amat membimbangkan. Apabila keadaan ini tak dapat dikawal dikhuatiri berbagai masaalah yang akan timbul, dan kadangkala boleh mengakibatkan seseorang itu bertindak diluar batasan manusia yang sihat. Contohnya faktor bunuh diri, penderaan seksual, penyiksaan fizikal terhadap kanakkanak dan pembantu rumah,membuang dan membunuh bayi yang baru dilahirkan, hinggakan ianya boleh sampai keperingkat membunuh orang lain. Sahabat yang dimuliakan, Hakikat sebenarnya, tak ada seorang pun boleh terlepas dari masaalah kehidupan. Itulah sunatullah yang berlaku di dunia. Kekayaan, pangkat dan kedudukan takkan mampu menghalanginya. Namun, Islam memberikan penyelesaian terhadap tekanan hidup itu agar jiwa menjadi tenang. Tak ada istilah stress atau kecewa bagi seorang Mukmin. Persoalannya Islam telah memberikan penyelesaian untuk menghadapi tekanan hidup. Berikut adalah langkah-langkah yang boleh dilakukan untuk mendapat ketenangan jiwa: 1. Membaca dan mendengarkan kitab suci al-Quran : Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Masud, salah seorang sahabat utama Rasulullah s.a.w.. Ia mengeluh, Wahai Ibnu Masud, nasihatilah aku dan berilah ubat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena, kata orang tersebut. Ibnu Masud menjawab, Kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat : Pertama, tempat orang membaca al-Quran. Engkau baca al-Quran atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya. Kedua, engkau pergi ke majlis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah. Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, di sana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah. Nasihat sahabat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. Sampai saja di rumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya al-Quran dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Fikirannya segar kembali, hidupnya terasa seronok kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah s.a.w tersebut. 2. Menyayangi orang miskin :

Rasulullah s.a.w memerintahkan kepada Muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata, sikap dermawan itu boleh mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa para Malaikat selalu mendoakan orangorang dermawan: Rasulullah s.a.w bersabda yang maksudnya :Setiap pagi hari dua Malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. Salah satunya mengucapkan doa: Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah. Dan Malaikat yang kedua pun berdoa : Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang kedekut itu kebinasaan. Dari hadis tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan belas kasihan dari Allah s.w.t. 3. Melihat orang yang di bawah, jangan lihat orang di atas : Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas segala pemberian Allah s.w.t, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan, tahap kesihatan, rupa paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa ramai di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan mendapat ganjaran dari Allah s.w.t. Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud : Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, bererti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjemaah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab. (Hadis Riwayat Ahmad dalam Musnad Ahmad) 4. Menjaga perhubungan silaturahim : Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan perhubungan sesama manusia, untuk bantu membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak mungkin diperolehi tanpa bantuan orang lain. Oleh itu, di dalam hadis Rasulullah s.a.w diperintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan. Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda bahwa silaturahmi dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki . Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan jiran tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masaalah yang dihadapi oleh masyarakat. Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud, Barangsiapa menjamin untukku satu perkara, aku jamin untuknya empat perkara. Hendaklah dia bersilaturahim (menjalinkan hubungan baik)

nescaya keluarganya akan mencintainya, diperluas baginya rezeki, ditambah umurnya dan Allah s.w.t. memasukkan ke dalam Syurga.(Hadis Riwayat Ar-Rabii) 5. Banyak mengucapkan kalimah la hawla wa la quwwata illa billah. dan berzikir kepada Allah. Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah bersumberkan dari Allah s.w.t. Oleh itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah s.w.t. dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Banyakkanlah berzikir dan membaca kalimah-kalimah Allah. Perhubungan yang kuat dengan Allah s.w.t. akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu gugat oleh sesiapa pun, apabila hati sentiasa mengingati Allah maka syaitan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan fikiran kita. 6. Mengatakan kebenaran walaupun ianya pahit didengar : Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangan. Pelanggaran terhadap kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kehidupannya dipengaruhi kegelisahan. 7. Sentiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar kerana Allah : Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah kerena selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpegang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah s.w.t. iaitu Islam sebagai cara hidup. Sekiranya kita ikuti apa yang berlaku di dunia sekarang ini, ianya akan menganggu ketenagan jiwa kita. 8. Tidak meminta-minta kepada orang lain : Tangan di atas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah adalah hadis Rasulullah s.a.w yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup berdikari. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, kerana jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang. 9. Menjauhkan diri dari berhutang : Dalam sebuah hadis Rasulullah s.a.w dengan tegas mengatakan yang bermaksud : Janganlah engkau jadikan dirimu ketakutan setelah merasakan keamanan! (Para sahabat) bertanya: Bagaimana boleh terjadi seperti itu! Sabdanya : Kerana hutang.

Begitulah kenyataanya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, kerena ia akan didatangi oleh orang yang memberi hutang kepadanya. Inilah salah satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. Rasulullah s.a.w juga mengatakan dalam hadisnya yang bermaksud : Hendaklah kamu jauhi hutang, kerena hutang itu menjadi beban fikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari. 10. Selalu berfikiran positif : Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tak tenang? Salah satu faktornya kerena ia selalu berfikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah s.w.t. berbagai kelebihan. Ubahlah fikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa dengan ucapan yang mengembirakan. Ucapan yang mengembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang boleh jadi pelajaran? Dan bukankah disebalik kesulitan ada kemudahan?

20 Amalan Pemurah Rezeki


1. Menyempatkan diri beribadah Allah tidak sia-siakan pengabdian diri hamba-Nya, seperti firman-Nya dalam hadis qudsi: Wahai anak Adam, sempatkanlah untuk menyembah-Ku maka Aku akan membuat hatimu kaya dan menutup kefakiranmu. Jika tidak melakukannya maka Aku akan penuhi tanganmu dengan kesibukan dan Aku tidak menutup kefakiranmu. (Hadis Riwayat Ahmad, Tirmizi, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abu Hurairah r.a.) 2. Memperbanyak istighfar Istighfar adalah rintihan dan pengakuan dosa seorang hamba di depan Allah, yang menjadi sebab Allah jatuh kasih dan kasihan pada hamba-Nya lalu Dia berkenan melapangkan jiwa dan kehidupan si hamba. Sabda Rasulullah SAW : Barang siapa memperbanyak istighfar maka Allah SWT akan menghapuskan segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka. (Hadis Riwayat Ahmad, Abu Daud, anNasai, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas r.a.) 3. Tinggalkan perbuatan dosa Istighfar tidak laku di sisi Allah jika masih buat dosa. Dosa bukan saja membuat hati resah malah menutup pintu rezeki. Sabda Rasulullah SAW : dan seorang lelaki akan diharamkan baginya rezeki kerana dosa yang dibuatnya. (Hadis Riwayat at-Tirmizi) 4. Sentiasa ingat Allah SWT

Banyak ingat Allah SWT buatkan hati tenang dan kehidupan terasa lapang. Ini rezeki yang hanya Allah beri kepada orang beriman. Firman-Nya: ...(iaitu) orang-orang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah hati menjadi tenteram. (Surah Ar-Rad, ayat 28) 5. Berbakti dan mendoakan ibu bapa Dalam hadis riwayat Imam Ahmad, Rasulullah SAW berpesan agar siapa yang ingin panjang umur dan ditambahi rezekinya, hendaklah berbakti kepada ibu bapanya dan menyambung tali kekeluargaan. Rasulullah SAW juga bersabda: Siapa berbakti kepada ibu bapanya maka kebahagiaanlah buatnya dan Allah akan memanjangkan umurnya. (Hadis Riwayat Abu Yaala, at-Tabrani, al-Asybahani dan al-Hakim) Mendoakan ibu bapa juga menjadi sebab mengalirnya rezeki, berdasarkan sabda Rasulullah SAW : Apabila hamba itu meninggalkan berdoa kepada kedua orang tuanya nescaya terputuslah rezeki (Allah) daripadanya. (Hadis Riwayat al-Hakim dan ad-Dailami)

6. Berbuat baik dan menolong orang yang lemah Berbuat baik kepada orang yang lemah ini termasuklah menggembirakan dan meraikan orang tua, orang sakit, anak yatim dan fakir miskin, juga isteri dan anak-anak yang masih kecil. Sabda Rasulullah SAW : Tidaklah kamu diberi pertolongan dan diberi rezeki melainkan kerana orangorang lemah di kalangan kamu. (Hadis Riwayat Bukhari) 7. Tunaikan hajat orang lain Menunaikan hajat orang menjadi sebab Allah lapangkan rezeki dalam bentuk tertunainya hajat sendiri, seperti sabda Rasulullah SAW : Siapa yang menunaikan hajat saudaranya maka Allah akan menunaikan hajatnya (Hadis Riwayat Muslim) 8. Banyak berselawat

Ada hadis yang menganjurkan berselawat jika hajat atau cita-cita tidak tertunai kerana selawat itu dapat menghilangkan kesusahan, kesedihan, dan kesukaran serta meluaskan rezeki dan menyebabkan terlaksananya semua hajat. Wallahu alam. 9. Buat kebajikan banyak-banyak Ibnu Abbas berkata: Sesungguhnya kebajikan itu memberi cahaya kepada hati, kemurahan rezeki, kekuatan jasad dan disayangi oleh makhluk yang lain. Manakala kejahatan pula boleh menggelapkan rupa, menggelapkan hati, melemahkan tubuh, sempit rezeki dan makhluk lain mengutuknya. 10. Berpagi-pagi Menurut Rasulullah SAW, berpagi-pagi (memulakan aktiviti harian sebaik-baik selesai solat Subuh berjemaah) adalah amalan yang berkat. 11. Menjalin silaturrahim Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan dilambatkan ajalnya maka hendaklah dia menghubungi sanak-saudaranya. (Hadis Riwayat Bukhari) 12. Melazimi kekal berwuduk Seorang Arab desa menemui Rasulullah SAW dan meminta pedoman mengenai beberapa perkara termasuk mahu dimurahkan rezeki oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: Sentiasalah berada dalam keadaan bersih (dari hadas) nescaya Allah akan memurahkan rezeki. (Diriwayatkan daripada Sayidina Khalid al-Walid) 13. Bersedekah Sedekah mengundang rahmat Allah dan menjadi sebab Allah buka pintu rezeki. Nabi SAW bersabda kepada Zubair bin al-Awwam: Hai Zubair, ketahuilah bahawa kunci rezeki hamba itu ditentang Arasy, yang dikirim oleh Allah azza wajalla kepada setiap hamba sekadar nafkahnya. Maka siapa yang membanyakkan pemberian kepada orang lain, nescaya Allah membanyakkan baginya. Dan siapa yang menyedikitkan, nescaya Allah menyedikitkan baginya. (Riwayat ad Daruquthni dari Anas r.a.) 14. Melazimi solat malam (tahajud) Ada keterangan bahawa amalan solat tahajjud memudahkan memperoleh rezeki, menjadi sebab seseorang itu dipercayai dan dihormati orang dan doanya dimakbulkan Allah. 15. Melazimi solat Dhuha Amalan solat Dhuha yang dibuat waktu orang sedang sibuk dengan urusan dunia (aktiviti harian), juga mempunyai rahsia tersendiri. Firman Allah dalam hadis qudsi: Wahai anak Adam,

jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (solat Dhuha), nanti pasti akan Aku cukupkan keperluanmu pada petang harinya. (Riwayat al -Hakim dan Thabrani) 16. Bersyukur kepada Allah Syukur ertinya mengakui segala pemberian dan nikmat dari Allah. Lawannya adalah kufur nikmat. Allah berfirman: Demi sesungguhnya! Jika kamu bersyukur, nescaya Aku tambahi nikmat-Ku kepadamu, dan demi sesungguhnya jika kamu kufur, sesungguhnya azab-Ku amat keras. (Surah Ibrahim, ayat 7) Firman-Nya lagi: dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Surah ali-Imran, ayat 145) 17. Mengamalkan zikir dan bacaan ayat Quran tertentu Zikir dari ayat-ayat al-Quran atau asmaul husna selain menenangkan, menjenihkan dan melunakkan hati, ia mengandungi fadilat khusus untuk keluasan ilmu, terbukanya pintu hidayah, dimudahkan faham agama, diberi kemanisan iman dan dilapangkan rezeki. Misalnya, dua ayat terakhir surah at-Taubah (ayat 128-129) jika dibaca secara konsisten tujuh kali setiap kali lepas solat, dikatakan boleh menjadi sebab Allah lapangkan kehidupan dan murahkan rezeki. Salah satu nama Allah, al-Fattah (Maha Membukakan) dikatakan dapat menjadi sebab dibukakan pintu rezeki jika diwiridkan selalu; misalnya dibaca Ya Allah ya Fattah berulang-ulang, diiringi doa: Ya Allah, bukalah hati kami untuk mengenali-Mu, bukalah pintu rahmat dan keampunan-Mu, ya Fattah ya Alim. Ada juga hadis menyebut, siapa amalkan baca surah al Waqiah setiap malam, dia tidak akan ditimpa kepapaan. Wallahu alam. 18. Berdoa Berdoa menjadikan seorang hamba dekat dengan Allah, penuh bergantung dan mengharap pada rahmat dan pemberian dari-Nya. Dalam al-Quran, Allah suruh kita meminta kepada-Nya, nescaya Dia akan perkenankan. 19. Berikhtiar sehabisnya Siapa berusaha, dia akan dapat. Ini sunnatullah. Dalam satu hadis sahih dikatakan bahawa Allah berikan dunia kepada orang yang dicintai-Nya dan yang tidak dicintai-Nya, tapi agama hanya Allah beri kepada orang yang dicintai-Nya saja. (Riwayat Ahmad, Ibnu Abi Syaibah dan alHakim) Bagi orang beriman, tentulah dia perlu mencari sebab-sebab yang boleh membawa kepada murah rezeki dalam skop yang luas. Misalnya, hendak tenang dibacanya Quran, hendak dapat anak yang baik dididiknya sejak anak dalam rahim lagi, hendak sihat dijaganya pemakanan dan makan

yang baik dan halal, hendak dapat jiran yang baik dia sendiri berusaha jadi baik, hendak rezeki berkat dijauhinya yang haram, dan sebagainya. 20. Bertawakal Dengan tawakal, seseorang itu akan direzekikan rasa kaya dengan Allah. Firman-Nya: Barang siapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah mencukupkan (keperluannya). (Surah at-Thalaq, ayat 3) Nabi SAW bersabda: Seandainya kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakal, nescaya kamu diberi rezeki seperti burung diberi rezeki, ia pagi hari lapar dan petang hari telah kenyang. (Riwayat Ahmad, at-Tirmizi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, al-Hakim dari Umar bin al-Khattab r.a.) Kesemua yang disebut di atas adalah amalan-amalan yang membawa kepada takwa. Dengan takwa, Allah akan beri jalan keluar (dari segala perkara yang menyusahkan), dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. (Surah at-Talaq, ayat 2-3) Pendek kata, bagi orang Islam, untuk murah rezeki dalam ertikata yang sebenarnya, kuncinya adalah buat amalan-amalan takwa. Amalan-amalan ini menjadi sebab jatuhnya kasih sayang Allah, lalu Allah limpahi hamba-Nya dengan keluasan rezeki dan rasa kaya dengan pemberianNya. Renung-renungkan dan marilah kita sama-sama beramal. Mudah-mudahan Allah SWT melimpah-ruahkan rezeki-Nya kepada kita. Amiin.

Tips bagi mengatasi tekanan perasaan


Tips mudah yang boleh diamalkan untuk mengatasi tekanan dengan bijak : 1. Bawa-bawalah bertenang Bila kita menyarankan seseorang supaya bertenang apabila dia marah, sedih dan sebagainya, pernahkah kita terfikir untuk mengajak atau mengajar cara-cara untuk memenangkan diri? Apa yang selalu saya praktikkan bila saya mahu bertenang menenangkan diri sendiri, saya akan tarik nafas dalam-dalam sekitar 7-9 saat, dan lepaskan perlahan-lahan juga sekitar 7-9 saat. Bagi yang beragama Islam, anda digalakkan beristighfar semasa melepaskan nafas, sebutkan astagfirullah hal aziim al-lazi laa ila ha illa huwal hayyul qayyum wa atuubu ilaik dan tumpukan fikiran yang anda sedang memohon ampun daripada Allah. Insya Allah, biasanya jika diulang sebanyak 7 kali, anda akan kembali tenang. 2. Biasakan diri berada dalam keadaan berwuduk

Jiwa kita akan menjadi tenang jika membiasakan diri mengambil wuduk sebelum melakukan pekerjaan. Kerja yang susah akan menjadi senang dan mudah diselesaikan. Para pelajar misalnya, disarankan agar membiasakan diri mengambil wuduk sebelum mengulang kaji pelajaran agar apa yang dibaca akan mudah diingati. 3. Membaca al-Quran, zikir dan selawat Ganjaran yang besar akan diberikan Allah bagi sesiapa yang membaca al-Quran walaupun satu ayat. Waktu yang sesuai bagi kita untuk membaca al-Quran ialah selepas solat lima waktu dan waktu-waktu lain seperti ketika berehat dan sebelum tidur. Oleh itu, jadikanlah al-Quran sebagai teman paling akrab pada sepanjang waktu. Sesungguhnya ayat Al-Quran adalah penenang jiwa yang paling mujarab. Anda juga boleh meluaskan pembacaan anda kepada buku-buku ilmiah yang lain seperti bukubuku berkaitan agama, motivasi dan sebagainya untuk menghilangkan kesepian atau kesedihan. Ramai orang rekomen baca buku Jangan Bersedih, Anda juga boleh mengurangkan tekanan perasaan dengan berzikir dan berselawat agar hati sentiasa tenang dan tidak gusar. Kita perlu yakin bahawa walau bagaimana hebat tekanan yang kita alami, pertolongan Allah SWT tetap ada kerana selepas kesempitan pasti ada kelegaan dan selepas kepayahan pasti ada kesenangan. 4. Cintai diri sendiri Cintailah diri kamu sendiri sebelum kamu mencintai diri orang lain. Jelas daripada maksud sepotong hadis ini, kita dapat memahami bahawa kita perlu mencintai diri sendiri terlebih dahulu berbanding orang lain. Diri kita yang selama ini masih pada tahap lama dalam pekerjaan perlu dipertingkatkan dengan cara yang dinyatakan di atas. Kita perlu memulakan kehidupan kita dengan ceria dan penuh dengan senyuman. 5. Banyakkan solat sunat Sebagai makhluk paling mulia di sisi Allah, kita dituntut membanyakkan amal ibadat kita seharihari. Antaranya, dengan mendirikan solat sunat. Solat sunat dhuha, solat sunat hajat, solat sunat taubat, solat sunat tasbih, solat sunat tahajud dan sebagainya adalah antara pelbagai solat sunat yang terdapat dalam Islam. Kita bangun pada sepertiga malam dan mendirikan solat-solat sunat tersebut agar beroleh ketenangan dan kekuatan daripada Allah. 6. Selalu berdoa kepada Allah SWT Allah telah berpesan iaitu jangan menyembah selain daripada-Nya. Ini bererti kita dituntut berdoa hanya kepada Allah yang Maha Esa dan dilakukan secara berterusan. Waktu-waktu mustajab berdoa adalah pada malam Jumaat, tengah malam, pagi sebelum waktu Subuh, malam hari raya, ketika waktu azan dan iqamah. Insya-Allah, Allah akan memakbulkan doa setiap hamba-Nya yang benar-benar ikhlas. Namun, kita perlulah sedar bahawa sebarang rezeki tidak

akan datang bergolek sekiranya tanpa usaha yang bersungguh-sungguh. Maka kita perlulah berusaha supaya mencapai sesuatu di samping berdoa hanya kepada Allah yang Esa. 7. Bersangka baik dengan Allah SWT Kita sebagai manusia biasanya tidak akan terlepas daripada berhadapan dengan ujian dalam hidup. Semuanya itu adalah ujian daripada Allah bertujuan menguji keimanan kita sebagai hamba-Nya. Oleh itu, kita mestilah bersangka baik dengan Allah dan janganlah menyalahkan takdir-Nya jika terjadi sesuatu ke atas diri kita. Kita juga mesti percaya bahawa tentu ada hikmah di sebalik kejadian itu. 8. Mengurus masa dengan baik Usahlah bersikap tamak untuk menghabiskan semua kerja dalam satu masa. Cuba patuhi waktu pejabat dan jangan terselalu membuat kerja lebih masa kerana setiap kita ada hak-hak yang perlu kita tunaikan. Belajarlah cara kemahiran pengurusan diri dan masa, seperti menetapkan keutamaan. 9. Berhubung dengan keluarga, rakan-rakan dan jangan bersendirian Syaitan selalunya menyerang manusia yang suka bersendirian. Satu hadis daripada Usamah bin Syuraik menyatakan bahawa beliau telah mendengar Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: Tangan Allah berserta jemaah. Maka apabila bersendirian seseorang itu daripada jemaah, syaitan-syaitan akan menyambarnya, seumpama serigala menyambar kambing daripada kumpulannya. . Sesungguhnya serigala hanya membaham kambing yang memencilkan dirinya dari kumpulan yang besar. Itu perumpamaan dari Baginda SAW mengenai peranan syaitan ke atas manusia. Jadi, ke mana sahaja seseorang itu pergi, dia harus mencari tiga perkara iaitu jamaah, orang ramai dan masjid. Berbicaralah dengan mereka yang boleh anda dipercayai atau hubungi sesiapa sahaja yang anda kenali. Cuba luahkan ekspresi tanpa limitasi, tidak kira sama ada waktu sedih mahupun gembira, kongsikan perasaan anda dengan ahli keluarga atau rakan-rakan yang anda rasa selesa dengannya. Bergaullah dengan orang-orang yang bukan dalam kemurungan. 10. Lakukan aktiviti luar rumah atau aktiviti fizikal Orang ramai selalu berkata bahawa badan yang cerdas akan membentuk otak yang cergas. Segala tekanan sewaktu belajar atau bekerja akan dilupakan apabila kita melakukan aktiviti-aktiviti fizikal yang dapat menyihatkan tubuh badan seperti bersukan atau berenang. Jangan duduk diam dan berkurung dalam bilik sambil melayan lagu-lagu sedih yang menyayatkan jiwa hati, ini hanya menambahkan sebak di dada. Lakukan apa saja akitiviti kecergasan, bersukan dapat menghasilkan hormon yang mampu melegakan tekanan perasaan. Situasi akan menjadi lebih menggembirakan jika kita meluangkan masa membawa keluarga pergi beriadah. Ikatan kekeluargaan juga akan bertambah erat dan kukuh, Insya Allah.

11. Aktiviti bersama alam Sentiasa memelihara hubungan dengan alam. Anugerah alam ciptaan Allah SWT berupaya menenangkan, menyemai iman dan penawar bagi manusia. Aktiviti berkebun, menanam dan menjaga pokok bunga bukan sahaja menyihatkan malah membantu memupuk diri memelihara alam. Anda juga menikmati bird watching, nature walk, berjalan di tepi pantai sambil mengutip cengkerang untuk hiasan akuarium atau apa saja berkaitan dengan aktiviti alam semulajadi yang cukup mendamaikan bersama-sama ahli keluarga. Cuba gunakan keseluruhan deria untuk merasai kehadiran Allah SWT. 12. Amal diet dengan disiplin yang kuat Pengambilan makanan yang berlebihan dan tidak seimbang juga merupakan salah satu faktor tekanan sewaktu bekerja. Oleh itu, cara untuk mengurangkan tekanan adalah mengamalkan diet dengan disiplin yang kuat. Diet yang tidak terkawal akan menyebabkan kegemukan dan menimbulkan penyakit kronik yang lain seperti lemah jantung, darah tinggi, kencing manis. Jaga makan dan tidur berlebihan. Sayangi badan anda, jangan mendera badan anda dengan tidur yang tidak mencukupi atau makan makanan yang tidak berkhasiat. 13. Jangan malu untuk ketawa Bilakah kali terakhir anda memegang majalah Gila-Gila atau Gelihati? Anda boleh cubalah baca komik atau menonton cerita-cerita yang kelakar yang mampu membuat anda ketawa atau tersenyum. 14. Menangis dengan sepuas hati Jika anda jenis yang tidak boleh gelak-ketawa sebab terputus wayar, maka cubalah menangis sepuas-puasnya. Ia mampu membuang jauh-jauh perasaan yang gundah gelana. Tekanan yang dihadapi sekiranya melibatkan individu yang lain dapat diredakan melalui luahan hati kita dengan menuliskan rasa ketidakpuasan hati kita itu dalam sehelai kertas. Sikap cuba menyimpan perasaan tersebut dalam hati boleh menyebabkan diri merana. Luaran lain hati lain ada sesetengah individu apabila mereka mengalami sesuatu tekanan, mereka seolah-olah tidak menunjukkan permasalahan mereka itu. Sebagai contoh, mereka akan sentiasa gembira bila dilihat bersama rakan-rakan tetapi dalam hatinya hanya Allah yang Maha Mengetahui. Maka dengan itulah, menangis dilihat sebagai salah satu cara kita dapat mengurangkan tekanan yang dihadapi. 15. Hargai kebolehan diri sendiri Kita perlu mempunyai satu sikap yang dipanggil yakin diri. Apabila kita mempunyai keyakinan diri, maka kita tidak akan mempunyai masalah untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang disuruh oleh pihak lain sewaktu bekerja. Kita yakin bahawa kita boleh melakukan kerja yang disuruh

dengan mudah dan tiada sebarang masalah yang dihadapi. Apa yang penting ialah, kita mesti menghargai kebolehan diri sendiri dan memulakan hidup dengan lebih ceria. 16. Fokus kepada warna yang menenangkan Kajian membuktikan bahawa warna memberi kesan kepada perasaan kita. Warna merah terang, oren dan kuning memberikan kita tenaga. Kombinasi warna merah dan kuning menyebabkan darah kita berkitar dan menaikkan suhu badan. Biru dan hijau memberi kesan menyejukkan dan menenangkan. Anda pasti boleh mengenalpasti warna dengan cara anda sendiri untuk mengubah perasaan yang anda mahukan. 17. Cuba hidu aroma yang menenangkan Minyak pati aromaterapi lavender amat terkenal dengan aroma menenangkan. Anda boleh cuba hangatkan pati aromaterapi lavender atau dapatkan saja bau -bauan yang di gemari. 18. Hindari bunyi bising Bunyi boleh memberi kesan kepada perasaan kita. Kita dilahirkan dengan perasaan yang tidak selesa kepada bunyi bising. Kebisingan juga boleh memberi tekanan dalam diri. Ia juga boleh menaikkan tekanan darah, mempercepatkan degupan jantung dan memberi kesan psikologi yang lain. Walau bagaimanapun bukan semua bunyi memberi kesan buruk. Muzik contohnya boleh memberi kesan yang baik kepada perasaan dan kesihatan diri kita. Menurut kajian dari Avram Goldstein, muzik boleh menyebabkan otak mengeluarkan sejenis bahan penenang yang dinamakan endorfin. Muzik juga boleh menimbulkan pelbagai variasi perasaan. Justeru, jika anda rasa tertekan, dengarlah lagu-lagu kegemaran anda. Semoga ia dapat membantu mengurangkan tekanan yang dihadapi. 19. Hadkan pengambilan ubat-ubatan Ada sesetengah ubat-ubatan yang kita ambil mampu menyumbangkan mood swing yang kurang baik seperti kemurungan dan emosi tidak terkawal. Jika ia tidak perlu, anda boleh cuba elakkan pengambilan ubat-ubatan sebegini seboleh mungkin. Simpan ubatan di tempat yang susah sukar dicapai sekiranya anda berniat untuk mengambilnya dalam dos yang berlebihan. Jangan mengambil pil tidur tanpa preskripsi doktor. 20. Katakan tidak pada alkohol dan dadah Elakkan dari mengambil alkohol dan dadah-dadah lain yang boleh mengakibatkan hilang pertimbangan anda. Mengambil sesuatu yang mengkhayalkan tidak akan membantu untuk menghilangkan tekanan, sebaliknya akan membuatkan anda menjadi ketagih dengannya. 21. Dapatkan sokongan sosial atau rujuk pakar Cuba dapatkan bantuan kaunseling melalui ruangan kaunseling, NGO berkaitan atau boleh juga

melalui telefon seperti talian Befrienders dan lain-lain. Sekiranya semua gagal, dapatkan bantuan pakar untuk mendapatkan rawatan yang selanjutnya.

Mengatasi Kegundahan Hati


Ada beberapa teman yang menghubungi dan curhat pada saya, seputar masalah ujian yang menimpanya, dan dari mereka yang menghubungi saya via email atau sms, kebanyakan pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan hampir sama, intinya tentang kegundahan hati mereka dalam menjalani hidup Saya membuat tulisan ini, antara lain berdasar pada curhat teman-teman ke saya. Tulisan ini bukan untuk membeberkan kepercayan mereka kepada saya, karena saya pun tidak akan mengungkap nama dan permasalahan mereka. Tulisan ini saya buat untuk semua teman-teman, baik yang pernah curhat kepada saya ataupun tidak, dan untuk semua teman-teman dimanapun berada, barangkali ada yang mengalami/mempunyai pertanyaan yang sama. Sebenarnya, tenang atau tidaknya, dan baik atau buruknya hidup kita, tergantung dari hati kita, seperti yang diungkapkan Rasulullah saw : Ingatlah bahwa dalam jasad ada sekerat daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya; jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati. (HR. Imam Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya posisi hati dalam tubuh manusia, hati tidak hanya sekerat daging, tetapi juga penentu aqidah, penentu budi pekerti dan penentu keputusan terbesar seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits Arbain Nawawiyah bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, yang artinya Mintalah fatwa kepada hatimu sendiri. Kebaikan adalah apa-apa yang menentramkan jiwa dan hati, sedangkan dosa adalah apa-apa yang mengusik jiwa dan meragukan hati, meskipun orang-orang memberi fatwa yang membenarkanmu. (H.R Imam Ahmad bin Hambal dan Iman Ad-Darani) Kegundahan hati yang disebabkan oleh problematika hidup yang penuh dengan konflik, persoalan-persoalan, keinganan-keinginan duniawi kita dan segala macam tantangan, bisa menyebabkan hati kehilangan cahaya-Nya sehingga perlu segera ditemukan terapinya. Allah yang Maha Ar-Rahman dan Ar-Rahim telah memberikan solusi-solusi kegundahan hati dengan obat mujarab yaitu ayat-ayat dalam Al-Quran. Salah satu firman-Nya yang artinya Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji (Q.S Ibrahim: 1). Kebanyakan teman-teman yang curhat bertanya, kenapa saya diuji seperti ini? Sebenarnya jawaban pertanyaan ini sudah ada di Al Quran di Surah Al-Ankabut ayat : 2-3 : Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) hanya dengan mengatakan: Kami telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya, Kami telah menguji orang-

orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia pasti mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Surah Al Ankabut {29} : 23). Ujian bisa jadi sebagai sarana untuk meningkatkan iman kita atau sebagai penggugur dosa-dosa kita. Nabi Muhammad Saw bersabda: Tak seorang muslim pun yang ditimpa gangguan semisal tusukan duri atau yang lebih berat daripadanya, melainkan dengan ujian itu Allah menghapuskan perbuatan buruknya serta menggugurkan dosa-dosanya sebagaimana pohon kayu yang menggugurkan daun-daunnya. (HR Bukhari dan Muslim). Jadi ujian dan cobaan, bisa sebagai penggugur dosa-dosa kita dan juga untuk mengangkat kita ke derajat keimanan yang lebih tinggi. Kadang ada dari teman-teman mengeluh, bahwa mereka benar-benar merasa sudah tidak sanggup lagi menerima ujian-Nya yang terasa begitu berat dan menyakitkan, untuk teman-teman yang mengeluh dan merasa tidak sanggup menerima ujian-Nya yang terasa berat dan menyakitkan, cobalah buka Al Quran, dan temukan jawabannya di surah Al Baqarah ayat 286 sebagai berikut : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya (QS. Al Baqarah {2} 286). Ini adalah jaminan dari Allah, dan pasti benarnya. Jadi bila ada dari kita yang masih merasa tidak kuat menerima ujian atau ketetapan-Nya yang terasa berat dan menyakitkan kita, maka berati kita tidak percaya dengan firman Allah dan secara tidak langsung kita telah menuduh Allah sebagai pembohong. Astaghfirullah Dan bila teman-teman masih bingung juga harus bagaimana menghadapi persoalan hidup yang berat tersebut, maka coba renungkan firman Allah di surah Al Baqarah ayat 45-46 sebagai berikut : Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusu (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali pada-Nya. (QS. Al Baqarah {2} : 45-46). Ada juga dari teman-teman yang curhat dan merasa tidak puas dengan takdir Allah, karena merasa sudah berusaha sekuat tenaga untuk meraih keinginan tapi tidak tercapai, maka temukan jawabannya di surah Al-Baqarah ayat 216 : Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah {2} : 216). Sebaiknya kita tetap selalu berprasangka baik terhadap Allah Swt Yang Maha mengetahui apa yang paling baik untuk semua hamba-Nya. Percayalah, Allah lebih mengetahui apa yang paling baik, paling cocok dan paling tepat untuk kita. Teman-teman, memang kadang tidak gampang menerima kenyataan, khususnya yang tidak sesuai dengan keinginan kita atau yang kita rasakan berat dan pahit. Cuma kalau kita pikir-pikir, diterima atau tidak, takdir dan ketentuan Allah tetap berlaku. Tidak ada yang bisa kita lakukan selain menerima dan menghadapi kenyataan serta berserah diri kepada Allah dan mengembalikan semua kejadian kepada Penguasa setiap kejadian atau dengan kata lain bertawakkal kepada Allah Swt. Ingatlah, bahwa Allah tidak akan pernah membebani kita melebihi kemampuan kita.

Dan kita harus yakin bahwa Allah tidak pernah menyulitkan hamba-Nya dan tidak pernah membuat Hamba-Nya menderita, pasti ada maksud lain yang ingin Dia sampaikan dibalik ujian yang diberikan dan pasti ada hikmah yang tersembunyi yang kadang butuh waktu bagi kita untuk memahaminya. Dan kita harus yakin dengan seyakin-yakinnya, Allah Swt yang menciptakan kita, pasti sangat tahu keadaan kita dengan sangat rinci, jadi tidak akan pernah ada dalam kehidupan kita, beban persoalan yang over dosis. Kita pasti sanggup menerima semua ujian yang diberikan-Nya, asalkan kita kuat iman dan sabar. Sebenarnya yang paling mendasar yang kita perlukan hanyalah kemampuan kita untuk menenangkan diri disertai dengan Istighfar dan tawakal karena kalau kita membiarkan kegalauan hati dan pikiran menguasai kita, maka hanya stres yang akan kita dapatkan. Dewi Yana

Al-Quran Pengobat Hati


Cobalah untuk rutin sholat dhuha selama 40 hari berturut-turut dan berdoalah agar jalan rezekimu terbuka luas Begitu pesan seorang sahabat yang sangat rajin beribadah. Aku saja benar-benar dibuat iri dengan kerajinannya itu. Sholat dhuha termasuk sunnah, berarti sholat wajibnya harus bener dulu dong, Begitu gumamku dalam hati. Rasa iri itu menggerakanku untuk mencoba menjalani rutinitas sholat dhuha tanpa terputus. Ternyata tantangan dan godaannya luar biasa! Termasuk ketika harus ada tugas luar kota yang memotong waktu sholat dhuha atau terkadang membuat pikiran lupa. Niat kuat untuk rutin sholat dhuha ternyata juga membakar semangat memperbaiki sholat 5 waktu. Inginnya tepat waktu dan juga berjamaah. Lambat laun, niat untuk menghitung 40 hari pun terlupa. Saya bahkan tak terpikir niat awal dari sholat dhuha waktu itu. Yang penting jalani dan membaca doanya dalam bahasa Indonesia. Saya teringat tausiyah seorang ustadz, bahwa ibadah yang kita lakukan dengan lebih baik dan lebih baik lagi, AWALNYA adalah untuk melebur dosa-dosa (kecil) kita dulu, setelah itu ibadah kita yang membaik dan rutin itu barulah dipertimbangkan Alloh SWT untuk memenuhi harapan/keinginan/doa yang kita panjatkan. Jadi saat saya berniat melakukan ritual ibadah selama 40 hari berturut-turut, maka saya sudah menyadari bahwa itu nantinya untuk menutup dosa-dosa kecil lebih dulu. Jika di tengah-tengah saya menjalaninya ternyata saya berbuat maksiat/dosa lagi, ya 40 berikutnya untuk menutupnya lagi. Begitu seterusnya sampai benar-benar selama 40 hari saya bisa meminimalisasi perbuatan dosa. Amalan saya membaca surrah Yaasiin, Al Mulk dan Ar raahman, setiap habis sholat dan menjelang berdoa memang saya lakukan agar Allah SWT YANG MAHA PERKASA berkenan

memberi rahmat dan hidayah untuk hambanya yang hina ini. Tapi pun saya sangat menyadari, amalan itu rasanya tak cukup untuk AWALNYA menghapus dosa-dosaku yang sudah bejibun!! Oleh karena itu, amalan itu akan terus saya baca, mungkin tidak hanya untuk 40 hari berturutturut, tapi seterusnya, mungkin sampai saya bisa menghafal ketiga surat itu. Bila sudah hafal, lalu ditambah lagi satu surat lagi, misalnya Al-Kahfi. Saya juga berusaha membaca artinya di lain kesempatan. Saya meyakini bacaan Alquran bisa menyembuhkan hati yang sakit dan menenangkan pikiran. Dengan membaca berulang-ulang terutama sehabis sholat wajib, Kalam Alloh yang pernah dibacakan Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW ini saya yakini bisa masuk ke alam bawah sadarku dan memenuhi memoryku. Info dan bacaan yang ditangkap telinga kita, yang ditangkap mata kita, telah banyak tersimpan dalam otak kita dan kebanyakan bersifat duniawi. Apakah itu dari perbincangan kita dengan teman-teman, dari koran dan televisi Dari gosip, ghibah bahkan mungkin hingga ke fitnah Bagaimanapun hal-hal itu akan tersimpan dalam alam bawah sadar kita, dan lama-lama akan menumpuk serta mempengaruhi perilaku dan karakter kita. Informasi dan kata-kata yang masuk dalam otak/pikiran kita, harus diimbangi dengan yang positif. Dan tidak ada kata-kata yang sebaik (sesempurna) Kalam Alloh bukan? Membaca Kalam Alloh berulang-ulang saya yakini bisa menggerakkan sel-sel dalam tubuh kita yang jumlahnya jutaan milyar sel, dan Insya Allah memberi energi positif yang luar biasa. Anda tentu masih ingat percobaan yang dilakukan terhadap dua botol berisi air yang satu diteriaki dengan kata-kata negatif (makian), yang satu lagi diteriaki dengan kata-kata positif. Ternyata air yang diberi kata-kata positif menunjukkan pola/bentuk yang sangat indah. Mari saling mendoakan agar semua langkah kita diridhoi oleh Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui atas niat kita baik yang terucap maupun dalam batin kita. Dalam Al-Quran, Allah memerintahkan hamba beriman utk slalu mendoakan kebaikan orang lain. Dan mohonlah ampunan bagi dosamu & bagi (dosa) kaum mukminin, baik laki2 maupun perempuan (QS Muhammad:19). Wahai Rabb kami, ampunilah aku & kedua orang tuaku & segenap orang2 yg beriman pd hari terjadinya hisab (kiamat) (QS Ibrahim:41)

You might also like