You are on page 1of 25

MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA

Struktur produksi,distribusi pendapatan dan Kemiskinan

KELOMPOK 5
Disusun Oleh : Eryne Sara Jessica (22212555) Oktaviani Dwi Utami (25212584) Rizki Adi Putra (22209677) Teedy Praditya (27212321) Theresa Ludwig (27212349)

UNIVERSITAS GUNADARMA 2013


Mata Kuliah : Perekonomian Indonesia

DAFTAR ISI
Kata pengantar.. 4 Latar belakang...5 BAB I.6 Struktur produksi.6 a. beberapa hasil produksi nasional.6 sektor primer.6 Sektor sekunder ...6 Sektor tersier.7 b. faktor-faktor terjadinya perubahan dalam struktur produksi..7 pertanyaan...7 BAB II..10 Pendapatan nasional...10 a. beberapa konsep pendapatan nasional10 Produk Domestik Bruto (GDP)...10 Produk Nasional Bruto (GNP).11 Produk Nasional Neto (NNP)..11 Pendapatan Nasional Neto (NNI)11 Pendapatan Perseorangan (PI).12 Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI).12 b. . Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional..13 Permintaan dan penawaran agregat.13 Konsumsi dan tabungan..13 Investasi..14

Pertanyaan..14 BAB III..17 Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan17 a. analisis distribusi pendapatan.18 distribusi ukuran (personal distribution of income) 18 Kurva Lorenz19 Koefisen gini dan ukuran ketimpangan19 Koefisien gini dan ukuran ketimpangan agregat..19 b. pertumbuhan dan pemerataan dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia selama ini 19 Kemiskinan19 a. SPECKER (1993) menggatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu..21 Ukuran kemiskinan..22 kemiskinan absolute 22 kemiskinan relative..22 b. strategi dalam mengurangi kemiskinan .22 pembangunan sektor pertanian.22 pembangunan sumber daya manusia23 peranan lembaga swadaya masyarakat.23 kesimpulan24 daftar pustaka25

KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dimana telah memberi nafas kehidupan, memberi berkat, melindungi disetiap harinya, membimbing kami disetiap langkahnya. Kami berterima kasih juga kepada Bapak Agus Sujarwanto yaitu dosen mata kuliah perekonomian Indonesia. Beliau mengarahkan kami didalam pengajarannya agar kami dapat mengerti dan menyerap apa yang telah dijelaskannya. Kami saling berterima kasih juga karena anggota-anggota yang dapat berkumpul dan mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh Bapak Agus Sujarwanto dengan baik dan lancar. Demikianlah, kami ingin memohon maaf bilamana adanya pengucapan kami yang kurang berkenan dihati anda semua. Kami mengucapkan terima kasih.

Penulis

LATAR BELAKANG
Setiap harinya selalu diikuti dengan struktur produksi yang terus berkembang dan salah satu contohnya banyaknya industri-industri yang semakin berkembang dan meningkat. Hal ini mempengaruhi manusia yang ingin memproduksinya untuk memenuhi kebutuhan. Akan tetapi ternyata kebutuhan tidak dapat diperoleh secara langsung melainkan butuhnya uang untuk membeli dan memiliki barang tersebut. Hal ini berhubungan dengannya pendapatan nasional yaitu dimana pendapatan yang dimiliki setiap orang yang berbeda jumlahnya. Semakin tinggi pendapatan nasional yang diperoleh oleh seseorang, semakin tinggi seseorang terpengaruh untuk memproduksi yang tinggi, hal ini disebabkan olehnya semakin berkembangnya teknologi yang ada. Bila dilihat dan diperhatikan lebih seksama, ternyata pendapatan nasional berhubungan dengan distribusi pendapatan nasional dan kemiskinan yang dimana distribusi pendapatan nasional lebih luas pengertiannya dibandingan pendapatan nasional karena adanya garis bawah kata distribusi. Distribusi pendapatan nasional di Indonesia terutama, semakin meningkat karena adanya banyak pembangunan ekonomi di Indonesia yang menghasilkan pendapatan nasional mengikuti yang artinya bahwa pendapatan nasional semakin meningkat pula di Indonesia. Perekonomian Indonesia memang lebih baik dari sebelumnya yang pernah lebih buruk perekonomiannya. Tetapi hal ini tidak menutupi bahwa masih banyaknya kemiskinan yang berada di Indonesia. Hal itu dikarenakan olehnya kurangnya kebutuhan fisik dan pendidikan yang tinggi. Sehingga walaupun distribusi pendapatan nasional sudah berkembang lebih baik, permasalahan kemiskinan belum dapat dituntaskan secara lunas.

Penulis

PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB I struktur produksi : Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. (http://ekonomiversi2.blogspot.com/2011/03/stuktur-produksi.html) a. berdasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, antara lain : 1. sektor primer : Sektor primer melibatkan aktiviti yang menggunakan sumber alam sebagai asas aktivitinya. Umpamanya aktiviti pertanian menggunakan sumber tanah yang subur, aktiviti perikanan menangkap sumber hidupan akuatik di laut ataupun sungai, aktiviti pembalakan mengeksploitasi sumber hutan dan aktiviti perlombongan yang mengeluarkan sumber mineral dari perut bumi. 2. sektor sekunder : Sektor sekunder tidak terlibat secara langsung dengan sumber alam tetapi menggunakan bahan-bahan dari sektor primer sebagai bahan mentah. Sektor ini terdiri daripada sektor perindustrian dan penjanaan tenaga elektrik. Hasil produk sektor ini boleh terdiri daripada barangan siap dan barangan separuh siap. Sektor perindustrian boleh dibahagikan kepada dua jenis, iaitu industri yang berasaskan sumber dan yang tidak berasaskan sumber. Industri yang berasaskan sumber ialah industri yang memproses hasil keluaran sektor primer untuk dijadikan barangan siap dan separuh siap seperti industri pemprosesan makanan, memproses petroleum, dan

pembinaan. Industri yang bukan berasaskan sumber pula ialah industri yang menggunakan barangan separuh siap dari industri berasaskan sumber sebagai bahan mentahnya. Industri ini terdiri daripada industri otomotif, tekstil dan pakaian, kelengkapan pengangkutan dan aktivitiaktiviti perkilangan yang lain. 3. sektor tersier : Sektor tertier tidak menghasilkan barangan tetapi menyediakan perkhidmatan kepada pengguna. Sektor ini semakin berkembang maju kerana ia menyediakan perkhidmatan sokongan kepada sektor primer dan sekunder. Kemajuan sektor primer dan sekunder juga bergantung kepada sektor tertier. Umpamanya, sektor pertanian memerlukan perkhidmatan pengangkutan untuk membawa hasil ke kilang dan kilang memerlukan perkhidmatan kewangan, insurans dan pemasaran untuk menjalankan aktivitinya. (http://geomanusiastpm.blogspot.com/2009/02/sektor-ekonomiutama.html) b. faktor-faktor terjadinya perubahan dalam struktur produksi antara lain : 1. sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang-barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri. 2. perubahan teknologi yang terus-menerus. 3. semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri. PERTANYAAN! 1. arti GDB sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan segala kekuatan dan kelemahannya dalam perkembangan perekonomian Indonesia selama ini ? jawab : gross domestic product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu Negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP

mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (Negara) secara geografis. GDP artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu Negara selama jangka waktu tertentu. Biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan unruk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah Negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak menncantumkan transaksi ekonomi pada level bawah. Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indicator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indicator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang. GDP dirilis per kuarter dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis : 1. advanced rilis pertama 2. preliminary revisi pertama, dan 3. final-revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market. Jika GDP (persentase) naik dibandingkan dengan data pada peruode sebelumnya maka nilai mata uang Negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu Negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentiment positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang local.

Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan factor inflasi didalamnya. Manfaat GDB : 1. dapat mengetahui dengan segera apakah perejonomian mengalami pertumbuhan atau tidak. 2. menghitung perubahan harga. Keterbatasan GDB : 1. perhitungan GDB dan analisis kemakmuran. 2. perhitungan dan masalah kesejahteraan. 3. GDB perkapita dan masalah produksi. (http://ameliaselviani.blogspot.com/2012/05/arti-gdb-sebagaiiindonesiandikator.html)

BAB II pendapatan nasional : Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun. a. beberapa konsep pendapatan nasional

Produk Domestik Bruto (GDP) Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor. Pertumbuhan GDP Peningkatan/ pertumbuhan GDP Tingkat pertumbuhan ekonomi Pertumbuhan GDP, karena: 1. Perubahan ketersediaan resources 2. Peningkatan produktifitas efisiensI 3. penggunaan resources

Pengukuran GDP Berdasarkan sirkulasi kegiatan ekonomi, GDP dapat diukur dalam 2(dua) cara, yaitu sebagai: 1. Total nilai dari aliran produk akhir 2. Total biaya atau penghasilan input yang digunakan untuk memproduksi output Karena profit merupakan konsep residu, maka kedua cara tersebut menghasilkan total GDP yang sama.

Produk Nasional Bruto (GNP) Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.

Produk Nasional Neto (NNP) Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Replacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski yang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.

Pendapatan Nasional Neto (NNI) Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima

oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, pajak hadiah, dll.

Pendapatan Perseorangan (PI) Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).

Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI) Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.

Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan. (http://febrihidayatullah.wordpress.com/2012/04/24/pengertian-

pendapatan-nasional/) b. Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Nasional

Permintaan dan penawaran agregat Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan tingkat harga tertentu. Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.

Konsumsi dan tabungan Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu perekonomian dalam jangka waktu tertentu

(biasanya satu tahun), sedangkan tabungan (saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatam.

Investasi Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran agregat. (http://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/04/01/makalahperhitungan-pendapatan-nasional-4/)

PERTANYAAN! 1. jelaskan cara perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (GDP)? Jawab : Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh Produk yang dihasilkan suatu negara dari bidangindustri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi). Rumus Pendekatan produksi : Y = Y = (PXQ)1 + (PXQ)2 +..(PXQ)n P = harga Q = kuantitas (http://ameliaselviani.blogspot.com/2012/05/arti-gdb-sebagaiiindonesiandikator.html)

2. jelaskan cara perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran (GNP)? jawab : Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor () Pendekatan Pengeluaran : Y = C + I + G + (X-M) C I G X M = konsumsi masyarakat = investasi = pengeluaran pemerintah = ekspor = impor

3. cara penghitungan pendapatan nasional dengan pendekatan pendapatan (NI)? Jawab : Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan. Rumus Pendekatan pendapatan : Y = R + W + I + P R W I P = rent = sewa = wage = upah/gaji = interest = bunga modal = profit = laba

(http://retnoyuliyanti.wordpress.com/2012/04/01/makalahperhitungan-pendapatan-nasional-4/) 4. apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional yang siap dibelanjakan ( Y disposible)? Jawab : pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan Jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan Menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal Income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct Tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapay dialihkan kepada pihak Lain artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak contohnya Pajak pendapatan. (http://expressknowledges.wordpress.com/tag/pendapatan-yang-siapdibelanjakan/) 5. apa yang dimaksud denagn Pendapatan Nasional Per Kapita? Jawab : besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_per_kapita)

BAB III Distribusi Pendapatan Nasional & Kemiskinan Masalah besar yang dihadapi Negara sedang berkembang adalah disparitas (ketimpangan) distribusi pendapatan dan tingkat kemiskinan. Tidak meratanya distribusi pendapatan menicu terjadinya ketimpangan pendapatan yang merupakan awal dari munculnya masalah kemiskinan. Membiarkan kedua masalah tersebut berlarut-larut akan semakin memperparah keadaan dan tidak jarang dapat menimbulkan konsekuensi negative terhadap kondisi social dan politik. Masalah kesenjangan pendapatan dan kemiskinan rtidak hanya dihadapi oleh Negara sedang berkembang namun Negara maju sekalipun tidak terlepas dari permasalahan ini. Perbedaannya terletak pada proporsi atau besar kecilnya tingkat kesenjangan dan angka kemiskinan yang terjadi serta tingkat kesulitan mengatasinya yang dipengaruhi oleh luas wilayah dan jumlah penduduk suatu Negara. Semakin besar angka kemiskinan, semakin tinggi pula tingkat kesulitan mangatasinya. Negara maju menunjukkan tingkat kesenjangan pendapatan dan angka kemiskinan yang relative jecil dibandingkan Negara sedang berkembang dan untuk mengatasinya tidak terlalu sulit mengingat GDP dan GNP mereka relative tinggi. Walaupun demikian, masalah ini bukan hanya menjadi masalah internal suatu Negara namun telah menjadi permasalahan bagi dunia internasional. Berbagai upaya yang telah dan sedang dilakukan oleh dunia internasional, baik berupa bantuan maupun pinjaman pada dasarnya merupakan upaya sistematis untuk memperkecil kesenjangan pendapatan dan tingkat kemiskinan yang terjadi di Negara-negara miskin dan sedang berkembang. Beberapa lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia serta lembagalembaga keuangan internasional lainnya berperan dalam hal ini. Kesalahan pengambilan kebijakan dalam pemanfaatan bantuan dan atau pinjaman tersebut, justru dapat berdampak buruk bagi struktur social dan perekonomian Negara bersangkutan. Perbedaan pendapatan timbul karena adanya perbedaan dalam kepemilikan sumber daya dan factor produksi terutama kepemilikan barang modal (capital stock). Pihak (kelompok masyarakat) yang memiliki factor produksi

yang lebih banyak akan memperoleh pendapatan yang lebih banyak pula. Menurut teori neoklasik, perbedaan dapat dikurangi melalui proses penyesuaian otomatis yaitu melalui proses penetasan hasil pembangunan ke bawah (trickle down) dan kemudian menyebar sehingga menimbulkan keseimbangan baru. Apabila proses otomatis tersebut masih belum mampu menurunkan tingkat perbedaan pendapatan yang sangat timpang maka dapat dilakukan melalui sistem perpajakan dan subsidi. Penetapan pajak pendapatan/penghasilan akan mengurangi pendapatan penduduk yang pendapayannya tinggi. Sebaliknya subsidi akan membantu penduduk yang pendapatannya rendah. Asalkan tidsak salah saasaran dalam pengalikaasiannya. Pajak yang telah dipungut apalagi menggunakan sistem tariff progresif (semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi prosentase tarifnya) oleh pemerintah digunakan untuk membiayai roda pemerintahan, subsidi dan proyek pembangunan. Dari sinilah terjadi [roses redistribusi pendapatan yang akan mengurangi terjadinya ketimpangan. Tinggi produk domestic bruto (PDB) suatu Negara belum tentu mencerminkan meratanya terhadap distribusi pendapatan. Kenyataan menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat tidak selalu merata, bahkan kecenderungan yang terjadi justru sebaliknya. Distribusi pendapatan yang tidak merata akan mengakibatkan terjadinya disparitas. Semakin besar perbedaan pembagian kue pembangunan, semakin besar pula disparitas distribusi pendapatan yang terjadi. Indonesia yang tergolong dalam Negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari permasalahan ini. a. analisis distribusi pendapatan distribusi ukuran (personal distribution of income) : distribusi pendapatan perseorangan (personal distribution of income) atau distribusi ukuran pendapatan (size distribution of income) merupakan indicator yang paling sering digunakan oleh para ekonom. Ukuran ini secara langsung menghitung jumlah pernghasilan yang diterima oelh setiap individu atau rumah tangga. Yang diperhatikan disini adalah seberapa banyak pendapatan yang diterima seseorang, tidak peduli dari mana sumbernya, entah itu bunga simpanan atau tabungan, laba usaha, utang, hadiah ataupun warisan.

Lokasi sumber penghasilan (desa atau kota) maupun sektor atau bidang kegiatan yang menjadi sumber penghasilan (pertanian, industri, perdagangan dan jasa) juga diabaikan. Kurva Lorenz Sumbu horinzontal menyatakan jumlah penerimaan pendapatan dalam persentase kumulatif. Misalnya, pada titik 20 kita mendapati populasi atau kelompok terendah (penduduk yang paling miskin) yang jumlahnya meliputi 20 persen dari jumlah total penduduk. Pada titik 60 terdapat 60 persen kelompok bawah, demikian seterusnya sampai pada sumbu yang paling ujung yang meliputi 100 persen atau seluruh populasi atau jumlah penduduk. Sumbu vertical menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh masing-masing persentase jumlah (kelompok) penduduk tersebut. Sumbu tersebut juga berakhir pada titik 100 persen sehingga kedua sumbu (vertical dan horizontal) sama panjangnya. Setiap titik yang terdapat pada garis diagonal melambangkan persentase jumlah penerimanya (persentase penduduk yang menerima pendapatan itu terdapat total penduduk atau populasi). Sebagai contoh, titik tengah garis diagonal melambangkan 50 persen pendapatan yang tepat didistribusikan untuk 50 persen dari jumlah penduduk. Titik yang terletak pada posisi tiga perempat garis diagonal melambnagkan 75 persen dari jumlah penduduk. Garis diagonal merupakan garis pemerataan sempurna (perfect equality) dalam distribusi ukuran pendapatan. Koefisen gini dan ukuran ketimpangan Pengukuran tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan yang relative sangat sederhana pada suatu Negara dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak

antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang dimana kurva Lorenz itu berada. Koefisien gini dan ukuran ketimpangan agregat Pengukuran tingkat ketimpangan atau ketidakmerataan pendapatan yang relative sanagt sederhana pada suatu Negara dapat diperoleh dengan menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi dengan luas separuh bidang dimana kurva Lorenz itu berada. Koefisien gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan (pendapatan/kesejahteraan) agregat (secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Angka ketimpangan untuk Negara-negara yang ketimpangan pendapatan dikalangan penduduknya dikenal tajam berkisar antara 0,50 hingga 0,70. Untuk Negara-negara yang distribusi pendapatannya dikenal relative paling baik (paling merata) berkisar antara 0,20 sampai 0,35 b. pertumbuhan dan pemerataan dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia selama ini simon kurnets (1955) membuat hipotesis adanya kurva U terbalik (inverted U curve) bahwa mula-mula ketika pembangunan dimulai, distribusi pendapatan akan makin tidak merata, anmun setelah mencapai suatu tingkat pembangunan tertantu, distribusi pendapatan makin merata. Kemiskinan

menurut sallatang (1986) kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan social. Menurut esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan

kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak. Menurut basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keaadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papa, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya. Menurut badan pusat statistic (2000) kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedasaan dan 480 kg/kapita/tahun didaerah perkotaan. Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan asset-aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisocial (anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendaoatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan serta ketidakmampuan dan keterpisahan. Bepenas dalam dokumen strategi nasional penanggulangan kemiskinan juga mendefinikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin.

1. SPECKER (1993) menggatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu : a. kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal b. gangguan dan tingginya risiko kesehatan c. risiko keamanan dan kerawanan kehidupan social ekonomi dan lingkungannya d. kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak dan e. kekurangan dalam kehidupan social yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan social, ketersisihan dalam proses politik, dan kualitas pendidik yang rendah. Masalah kemiskinan juga menyangkut tidak terpenuhinya hak-hak dasar masyarakat miskin untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan bermartabat. Pemecahan masalah

kemiskinan perlu didasarkan pada pemahaman suara masyarakat miskin dan adanya penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hakhak mereka yaitu hak social, budaya, ekonomi dan politik. 2. Ukuran kemiskinan 1. kemiskinan absolute konsep kemiskinan pada umumnya sekaku dikaitkan dengan pendapatan dan kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau kebutuhan dasar (basic need). Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu : a. kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan dasar. b. Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. 2. kemiskinan relative menurut kincad (1975) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin. Factor-faktor penyebab kemiskinan : Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut : 1. tingkat kemiskinan cukup banyak 2. mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output (produktivitas tenaga kerja) 3. tingkat inflasi 4. tingkat infestasi 5. alokasi serta kualitas sumber daya alam 6. tingkat dan jenis pendidikan 7. etos kerja dan motovitas pekerja 3. strategi dalam mengurangi kemiskinan : 1. pembangunan sektor pertanian sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang

sangat bsar bagi pendapatan masyarakat dipedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin. 2. pembangunan sumber daya manusia sumber daya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan, dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah. 3. peranan lembaga swadaya masyarakat mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat sehingga mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan dan program pengentasan kemiskinan. (http://farhanaperekonomianindonesiafarhana.blogspot.com/2012/05/distribusi-pendapatan-nasionaldan.html)

KESIMPULAN
Kami menyimpulkan bahwa adanya hubungan antara struktur produksi, pendapatan nasional, distribusi pendapatan nasional dan kemiskinan. Bila diperhatikan, setiap manusia pendapatan nasionalnya berbeda begitu pula dengan struktur produksinya, bila pendapatan nasional yang didapat semakin meningkat, akan diikutinya dengan struktur produksi yang semakin meningkat. Lalu dalam distribusi pendapatan nasional yang cukup berkembang didalam Negara-negara berkembang seperti Indonesia salah satu contohnya, yang dimana pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikutinya pula dengan kemiskinan yang cukup tinggi pula di Indonesia, tetapi semakin kesini, banyaknya pembangunan ekonomi diindonesia yang akhirnya hasil dari pembangunan ekonomi tersebut dapat mengurangi tingkat kesenjangan ekonomi dan jumlah kemiskinan yang tinggi diindonesia walaupun masih banyak permasalahan kemiskinan di Indonesia. Hal ini dikarenakan kurangnya kebutuhan fisik dan pendidikan yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Ekonomi versi 2, 2011/03, struktur produksi. Geomanusiastpm, 2009/02, sektor ekonomi utama. Ameliaselvani,2011/05, arti GDB sebagai Indonesia indikator. Febrihidayatullah, 2012/04/04, pengertian pendapatan nasional. Retnoyuliyanti, 2012/04/01, makalah perhitungan pendapatan nasional 4. Expressknowledges, pendapatan yang siap dibelanjakan. Id.wikipedia, pendapatan per kapita. Farhana, perekonomian indoneasia, distribusi pendapatan nasional.

You might also like