Professional Documents
Culture Documents
1. Pendahuluan Data yang telah terkumpul, baik dari populasi dan atau sampel, untuk keperluan laporan dan atau keperluan analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Secara garis besar ada 2 cara penyajian data yang sering digunakan yaitu a) Tabel atau Daftar; b) Grafik atau Diagram. Macam macam table yang dikenal, yaitu : a. Tabel garis kolom b. Tabel kontingensi c. Tabel distribusi frekuensi Sedangkan grafik atau diagram yang sering digunakan, yaitu : a. Diagram batang b. Diagram garis c. Diagram lambing dan simbul d. Diagram lingkaran dan pastel e. Diagram peta atau kartogram f. Diagram pencar atau diagram titik 2. Beberapa contoh table statistik : Skema garis besar untuk sebuah table, dengan nama-nama bagiannya, adalah sebagai berikut :
Judul Tabel
Judul baris
sel sel
catatan
Judul table,
beberapa baris, semuanya dengan hurup besar, secara singkat dan jelas dicantumkan meliputi : apa, macam atau klasifikasi,
dinama, bila dan satuan atau unit data yang digunakan. Tiap baris hendaknya menggambarkan sebuah pernyataan lengkap dan sebaiknya jangan dilakukan pemisahan bagian kata dan / atau kalimat. Contohnya judul table : Tabel 4.2. Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Agama, Status Orang Tua, Tingkat Pendidikan Orang Tua, Status tinggal Dengan Orang Tua (N= 326) Judul kolom, ditulis dengan singkat dan jelas, disa dalam beberapa baris. Usahakan jangan melakukan pemutusan kata. Demikian pula dengan Judul baris. Sel tabel adalah tempat nilai-nilai data dituliskan. Dikiri bawah tabel terdapat bagian untuk catatan-catatan yang perlu atau biasa diberikan, misalnya mencantumkan asal sumber data jika jenis data sekunder dikutip. Selain itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat sebuah tabel : a) Nomer tabel dibuat secara berurut dimulai nomor bab, kemudian nomer urut tabel b) Nama-nama sebaiknya disusun menurut abjad c) Waktu disusun secara berurutan atau secara kronologis, misalnya: 2003, 2004, 2005, d) Kategori ditulis menurut kebiasaan, misalnya laki-laki dulu baru perempuan, besar dulu baru kecil, untung dulu baru rugi, sehat dulu baru sakit dan sebainya Usaha-usaha yang dilakukan dalam penyajian data menurut tabel atau grafik tersebut bukan hanya menurut kebiasaan yang umum digunakan, tetapi juga untuk memudahkan pencarian, membaca dan menganalisis. Selain itu data dalam bentuk naskah sukar untuk dilihat dan dipelajari dengan cepat. Contoh : Tabel Garis Kolom :
Tabel 4. 2. Proporsi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Agama, Status Orang Tua, Tingkat Pendidikan Orang Tua, Status tinggal Dengan Orang Tua (N= 326)
Variabel karakteristik Jenis Kelamin Responden : Laki-Laki Perempuan Agama Responden: Islam Katholik Protestan Hindu Budha Kong Hucu Contoh; Tabel Kontingensi :
Tabel 4. 5. Hasil Analisis Chi Square Antara Variabel Independen (Fungsi Keluarga) Dengan Variabel Dependen (Kecenderungan Remaja SMU 11 Banjarmasin Melakukan Hubungan Seksual/Intercourse Pranikah) Tahun 2007
VARIABEL PENELITIAN RENDAH (BURUK) TINGGI (BAIK) KECENDERUNGAN REMAJA MELAKUKAN INTERCOURSE PRANIKAH TINGGI RENDAH 78 69 (61,9%) (34,5%) 48 131 (38,1%) (65,5%) 126 200 (100%) (100%) TOTAL 147 (45,1%) 179 (54,9%) 326 (100%)
Tabel kontingensi di atas adalah merupakan tantingensi 2 x 2 karena terdiri atas 2 baris dan 2 kolom dalam badan tabel. Jika data kuntitatif dibuat menjadi beberapa kelompok maka akan diperoleh tabel atau daftar; Distrubusi frekuensi, sebagai mana contoh berikut : Tabel 5. 6. Banyaknya Siswa SMU 11 Banjarmasin Menurut Tingkat Sekolah, Jeniskelamin, Status Pacaran Tahun 2006 Tingkat Sekolah I II Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan Status Pacaran Tidak Berpacaran Pacaran Jumlah
III Jumlah
Penyajian
data
dalam
gambar
akan
lebih
menjelaskan
kategori atau atribut sangat tepat disajikan dalam bentuk diagram batang, asalkan variabelnya tidak terlalu banyak. Untuk menggambarkan diagram batang diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak yang berpotongan tegak lurus. Sumbu datar dibagi menjadi beberapa skala bagian yang sama; demikian pula sumbu tegaknya. Skala pada sumbu datar dengan sumbu tegak tidak perlu sama. Kalau diagram dibuat tegak, maka sumbu datar dipakai untuk menyatakan atribut atau waktu. Kuantum atau nilai data digambar pada sumbu tegak.
10
Count
Status Pendidikan
Untuk menggambarkan keadaan yang serba berkesinambungan misalnya cara persalinan berdasarkan status pendidikan atau keadaan temperature seseorang tiap jam dapat dibuat diagram garis. Sistem sumbu datar dan tegak pada diagram baris, sama dengan yang tergambar di diagram batang. Penggunaan skala yang terlalu lebar atau sempit akan menyebabkan gambaran yang berlainan sehingga kesimpulan yang diambil salah. Sebaiknya jika ingin membuat diagram garis gunakan sekala yang sesuai untuk sumbu datar atau sumbu tegak, dapat digunakan kertas grafik dengan skala hitung tertentu agar kita mendapatkan gambaran persoalan dalam pengetian absolute. Apabila yang dikehendaki gambaran persoalan dalam bentuk relatif dapat digunakan kertas grafik semi-logaritma (sumbu tegak bersekala logaritme dan sumbu datar bersekala hitung Contoh Diagram Garis (Menggambarkan Status Pendidikan dengan cara bersalin) :
16 14 12 10 8 6 4 2 0 SD SLTP SLTA
CARA BERSALIN
NORMAL SECSIOCESARIA DIPLOMA-SARJANA
Count
STATUS PENDIDIKAN
Untuk membuat diagram lingkaran, gambar sebuah lingkaran lalu dibagi-bagi menjadi beberapa sektor. Tiap sector melukiskan kategori data yang terlebih dahulu diubah kedalam derajat/nilai. Dianjurkan titik pembaginya mulai dari titik tertinggi lingkaran. Diagram lingkaran sering digunakan untuk melukiskan data atribut.
DIPLOMA-SARJANA
SD
SLTP
SLTA
18 16 14 12 10 8 6 4
Count
STATUS PENDIDIKAN