You are on page 1of 9

Berbicara masalah kandang untuk ayam kampung mungkin masalah yang masih asing bagi kita, maklum system

pemeliharaan ayam kampung selama ini masih bersifat umbaran (ekstensif). Yaitu ayam kampung dibiarkan tidur di mana saja yang penting masih terlihat pulang ke rumah. Padahal kalau kita sedikit meluangkan waktu untuk memperhatikan masalah kandang ayam kampung maka tidak mustahil banyak sisi manfaat yang akan kita dapatkan. Karena mau diakui atau tidak kandang memegang peranan penting sebagai penyebab timbulnya penyakit dan penyebaran penyakit.Pada peternakan-peternakan dengan model semi intensif atau intensif, kandang ayam kampung sudah mendapat perhatian khusus. Mereka sudah pelajari dan sadar akan pentingnya fungsi kandang untuk ternak mereka seperti halnya arti pentingnya rumah untuk tempat tinggal kita. Apakah kita akan bisa merasa nyaman, enjoy, dan menghasilkan karya terbaik kita di rumah yang kumuh, berdebu, berbau, tidak aman atau bahkan di rumah yang tanpa atap? Ternak kita pun sama, mereka akan demikian dan sebaliknya mereka akan mampu menampilkan produksi terbaiknya kalau kandang yang mereka tempati bersih, nyaman, bersih, udaranya segar, aman dan terlindung dari semua hal yang bisa membahayakan bagi ternak itu sendiri.Di antara syarat kandang yang baik untuk pemeliharaan ayam kampung antara lain : 1. Terpisah dengan daerah permukiman penduduk minimal 10 meter 2. Lantai kandang diusahakan lebih tinggi dari tanah sekelilingnya agar kandang selalu kering dan bersih 3. Kandang tidak lembab dan bocor, sehingga perlu mengganti atau menambah litter secara periodik 4. Sinar matahari diusahakan bisa masuk, untuk itu diupayakan kandang dibangun membujur dari arah Barat-Timur 5. Bahan kandang yang digunakan cukup melimpah ketersediannya dan harganya pun murah 6. Sirkulasi udara cukup baik, lancar dan segar sehingga mampu mengusir bau tidak sedap amoniak atau lainnya 7. Kandang dibangun mengacu kepada standar kepadatan kandang yang ideal 8. Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara periodik Kandang untuk pemelihraan ayam kampung dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, ada kandang untuk umur 1-20 hari, 21-40 hari, 41-60 hari, 61-90 hari dan kandang untuk isolasi. Berikut kami uraikan sedikit tentang kandang ayam kampung sesuai tingkat umur pemeliharaan : Kandang untuk umur 1-20 hari Kita mungkin lebih sering menyebutnya dengan istilah kandang bok, karena bentuknya kotak, semua sisi tertutup rapat kecuali bagian atas. Bagian atas dibiarkan terbuka atau bisa juga ditutup dengan bilah-bilah bambu dengan jarak 2 cm. Sedangkan bagian bawah terbuat dari kerangka dari bilah bambu lalu dialasi dengan kardus atau kertas semen. Ukuran bok yang dibuat sangat fleksibel yang penting mengacu pada efisiensi bahan dan kepadatan kandang. Bok kalau memungkinkan bisa dilengkapi dengan kaki setinggi 20-25 cm. Kepadatan kandang yang dianjurkan untuk kisaran umur ini adalah 1m2 untuk 40-45 ekor dan bisa dikurangi 5 ekornya tiap minggunya. Pemeliharaan DOC di kandang bok mutlak memerlukan lampu penghangat atau yang biasa disebut pemanas (brooder). Suhu dalam kandang bok diusahakan antara 30-32C atau dengan melihat penyebaran anak ayam dalam kandang bok. Kalau anak

ayam menyebar merata berarti suhu sudah pas (ideal), kalau menggerombol di bawah lampu pemanas berarti kedinginan dan kalau menjauhi sumber panas berarti suhu kepanasan. Dan alangkah baiknya kalau kita merancang model kandang bok yang mudah diangkat dan dipindahkan ke tempat lain (portable). Kandang untuk umur 21-60 hari Para peternak di Jawa Timur (Malang, Mojokerto, Kediri, Jombang, Blitar, Tulungagung, Surabaya) biasanya menerapkan pemeliharaan untuk ayam kampung untuk tujuan pedaging hanya sampai umur 60 hari sehingga kandang ini adalah kandang terakhir untuk pemeliharaannya sebelum ayam di panen. Ada dua model kandang yang digunakan oleh peternak pada fase ini yaitu peternak yang masih menggunakan bok seperti pemeliharaan sebelumnya dan peternak yang memilih menggunakan kandang bentuk postal (litter). Kandang postal adalah kandang dengan alas tanah yang dicampuri sekam padi, kapur dan pasir. Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 3035 ekor dan berkurang 5 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 60 hari per m2 hanya cukup 7-10 ekor saja. Kandang untuk umur 61-90 hari Untuk pemasaran ayam kampung pedaging di daerah-daerah tertentu seperti Batam, Balikpapan dan Jakarta, berat yang diinginkan biasanya sekitar 9 ons - 1,2 kg. Sehingga tidak ada pilihan bagi peternak yaitu dengan menambah jumlah hari pemeliharaan sekitar satu bulan lagi. Model kandang yang banyak dipakai untuk pemeliharaan fase ini adalah postal dan slot (kandang panggung). Kedua model tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang penting pada masa pemeliharaan ini adalah masalah kepadatan kandang (carrying capacity) yaitu 1m2 untuk 7-10 ekor dan berkurang 0,5-1 ekor setiap minggunya sehingga pada umur 90 hari per m2 hanya cukup 5-7 ekor saja. Kalau kita akan menggunakan kandang yang model slot, alangkah baiknya kalau di bawah kandang di bangun kolam ikan untuk lebih efisiensi tempat. Kandang Isolasi Kandang ini berfungsi sebagai kandang karantina (isolasi) terhadap ayam-ayam yang menunjukkan gejala sakit, luka karena saling patuk, atau mungkin ayam yang sudah terserang penyaikt tertentu. Penempatan ayam pada kandang isolasi ini harus memperhatikan faktor penyebab ayam. Jangan menempatkan ayam yang luka karena saling patuk dengan ayam yang terkena penyakit kolera atau lainnya. Dengan adanya kandang isolasi ini diharapkan keadaan ayam akan pulih dan semakin membaik kondisinya seperti sedia kala. Yang penting dalam pembuatan kandang ini adalah penempatan kandang. Kandang isolasi sebaiknya ditempatkan terpisah dan jauh dari kandang ayam sehat.

MENYEDIAKAN PAKAN AYAM KAMPUNG ORGANIK (ALAMI)


15 Nov

ALTERNATIF SUSUNAN PAKAN UNTUK ANAK AYAM KAMPUNG Alternatif : 1


Jagung 20% Beras 25% Dedak Halus 25% Bungkil Kedelai 12% Kulit Kerang 5% Tepung Ikan 12,5% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 2

Jagung 20% Beras 20% Dedak Halus 25% Bungkil Kedelai 22,5% Kulit Kerang 5% Tepung Ikan 5% Garam Dapur 0.5%

Alternatif : 3

Beras 40% Dedak Halus 25% Bungkil Kedelai 24,5% Kulit Kerang 5% Tepung Ikan 5% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 4

Jagung 73% Dedak Halus 5% Bungkil Kedelai 12% Kulit Kerang 5% Tepung Tulang 3,5% Tepung Ikan 3% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 5

Jagung 49% Konsentrat 22% Dedak Halus 20% Kulit Kerang 3% Tepung Daun 5,5% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 6

Jagung 45% Dedak Halus 15% Kacang Kedelai 30% Tepung Ikan 7,5% Tepung Tulang 2% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 7

Jagung 30% Dedak Halus 15% Beras 25% Bungkil Kedelai 15% Tepung Ikan 10% Tepung Tulang 4% Garam Dapur 1%

Alternatif : 8

Jagung 32% Dedak Halus 18,5% Beras 16% Bungkil Kedelai 22% Tepung Ikan 9% Grit 2% Garam Dapur 0,5%

Alternatif : 9

Jagung Kuning 59% Dedak 15%

Bungkil Kedelai 11% Tepung Ikan 9% Bungkil Kelapa 5% Premix 0,5% Garam 0,5%

Alternatif :10

Jagung 45% Dedak Halus 20% Bungkil Kacang Tanah 6% Kacang Hijau 3% Tepung Tulang 1% Kapur 0,75% Kulit Kerang 0,25% Daun Petai Cina 0,5% Mineral Campuran 10% Multivitamin 0,15%

ALTERNATIF SUSUNAN PAKAN UNTUK FASE Rearing (AYAM KAMPUNG MUDA) Setelah mencapai umur sembilan minggu, sebaiknya anak ayam dipindahkan ke kandang rearing sampai menjadi ayam dara, yakni kira-kira umur 18-20 minggu. Kandungan nutrisi pakan tersebut harus mengandung energi yang tinggi yaitu 2.600 kkal/kg serta berprotein tinggi, yakni 14,8%. Alternatif : 1

Jagung 46% Dedak Halus 22% Bungkil Kacang Tanah 6% Kacang Hijau 4% Bungkil Kelapa 5% Tepung Tulang 1% Kapur 0,5% Kulit Kerang 0,5% Daun Petai Cina 0,75% Mineral Campuran 7% Vigofac-6 0,15%

Alternatif : 2

Jagung 49,15% Bekatul 32,76% Tepung daun Singkong 3,4% Tepung daun Kacang tanah 1,13% Kedelai 5,56% Tepung Cacing 2,26% Tepung Bekicot 4,52%

Tepung Cangkang Bekicot 1,13%

ALTERNATIF SUSUNAN PAKAN UNTUK FASE AYAM KAMPUNG DEWASA Alternatif : 1


Jagung 50% Dedak Halus 20% Bungkil Kacang tanah 6% Bungkil Kelapa 3% Kacang Hijau 3%

Meraup untung dari Ayam Kampung


Agrobisnis seperti sumur yang tak pernah kering. Ini bukan omong kosong.ketika industri lain ambruk diterjang badai krisis moneter, sektor ini terbukti tetap tegar. Benarkah ? bagi yang komponen lokalnya dominan, jawabannya : benar. Dibidang peternakan, misalnya, usaha ayam ras(ayam pedaging) langsung terkapar ketika krisis berlangsung. Maklum ayam jenis ini banyak menelan dollar, mulai dari bibit, bahan baku pakan, obat-obatan hinggaperalatan. Lain cerita kalau yang diternakan ayam kampung atau ayam buras(bukan ras) yang 100 % asli Indonesia. Menurut data Ditjen Peternakan, tahun 1998 populasi ayam kampung mengalami peningkatan sekitar 1 % dibanding tahun sebelumnya, jauh berbeda dengan ayam ras yang anjlok sampai 70 %. Produksi telur ayam ras (leghorn) petelur misalnya bisa mencapai 300 butir setahun. Sementara ayam kampung yang dipelihara secara khusus paling banter hanya 100 butir telur. Begitu juga dengan ayam ras pedaging (broiler). Tubuhnya cepat bongsor, dalam 30 hari bisa mencapai 1 kg. Sementara ayam kampung membutuhkan 3 bulan untuk mencapai bobot hidup yang sama . Hanya saja harga daging dan telur ayam kampung lebih tinggi, itu kelebihannya.

Keuntungannya jelas
Bila serius keuntungan usaha penetasan ayam kampung ternyata cukup menggiurkan. Saat ini harga sebutir ayam kampung Rp 800. Sementara harga seekor anak ayam yang baru menetas atau biasa disebut DOC (Day Old Chick), sekitar Rp 2000 perekor, berarti kalau ditetaskan untungnya lebih dari 100 % ? memang besar.

Mencari telur

Pada dasarnya tidak sulit asal mau telaten. Sebab, telur bisa diperoleh di kampung-kampung. Pada pemeliharaan trdisional, umumnya setiap induk melakukan perkawinan dengan ayam pejantan. Sehingga telur yang dihasilkan merupakan telur yang bertunas atau yang bisa di tetaskan. Bisa juga melalui penjual jamu gendong, dipasar-pasar lokal juga mudah ditemukan.

Mesin penetas
Mesin tetas bisa didapat dengan dua cara. Jika punya uang bisa membeli mesin tetas sendiri. Harganya antara Rp 700 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung daya tampungnya. Untuk alat yang satu ini, banyak yang dijual disekitar Tangerang. Kalau mau menyewa bisa dicari sekitar Rawa Belong, Jakarta Barat. Akan lebih untung kalau memiliki mesin penetas sendiri dengan kapasitas yang besar. Selain dipakai sendiri, juga bisa disewakan.

Pemasaran
Tak usah bingung memasarkan anak ayam. Banyak jalannya. Antara lain melalui Koperasi Peternak ayam buras Jakarta. Atau bisa langsung bekerja sama dengan peternak ayam buras. Kalau belum puas dengan hasil anak ayam, bisnis ini bisa dikembangkan sebagai bisnis terpadu. Artinya, selain anak ayam, juga beternak ayam pedaging (broiler) dan telur.

Pakan Di buat sendiri


Siapa yang tak ingin usahanya berkembang. Untuk itu, ada baiknya seorang peternak juga menguasai pembuatan pakan. Sejak krisis berlanjut, tidak sedikit pengusaha peternakan, baik ayam pedaging maupun petelur, yang gulung tikar. Penyebabnya ya, karena sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor. Sementara pakan dari bahan baku lokal yang sebenarnya dari sisi kualitas tidak kalah, masih jarang dilirik peternak. Dari pada buang duit untuk membeli bahan pakan ternak ada baiknya mempelajari kiat membuat pakan sendiri seperti yang disajikan dibawah ini. (Tabel I & II). Pola usaha ini sudah dujalani Ekok Wakradiharjo, peternak ayam kampung yang bermukim di Jagarkarsa, Jakarta Selatan. Dengan menggunakan pakan lokal ia mampu memetik penghasilan lumayan besar. Dari 1000 ekor ternaknya, minimal setiap bulan mengantungi keuntungan Rp. 1,4 juta. Itu baru dari hasil penjualan ayam kampung pedaging. Jadi belum termasuk telur, ayam afkiran dan kotoran ayam yang belakangan ini jadi rebutan petani karena harga pupuk kimia sangat mahal. AKS(Kiriman Bambang Suharno, Bekasi).

Tabel 1. Komposisi Starter 1 No komponen


penggunaan% harga /kg harga (Rp)

1. 2. 3. 4. 5.

Jagung Bungkil kedelai Pollar/ dedak padi Tepung ikan Tepung tulang

53 10 22 12 3 100

1400 4250 500 4000 2250

742 425 110 480 67,5 1824,5

Total

Tabel II: Komposisi Starter 2 No 1. 2. 3. 4. 5. komponen


Jagung Bungkil kedelai Pollar/ dedak padi Tepung ikan Tepung tulang penggunaan% 50 10 29 8 3 100 harga /kg 1400 2250 500 4000 2250 harga (Rp) 700 225 145 320 67,5 1457,5

Total

Analisis Keuntungan

Usaha Ayam Kampung Pedaging Per 1.000 ekor per 3 bulan A. Investasi
Kandang dgn biaya perekor @ Rp. 7.000 Rp. 7.000.000.

B. Biaya Lancar
DOC 1.000 ekor @ Rp. 1.800 Rp. 1.800.000.

Pakan
a. Starter1 1000 kg @ Rp. 1.824,5/kg Rp. 1.824.500. b. Starter2 1500 kg @ Rp. 1.657,5/kg Rp. 2.486.250.

Vaksin dan jamu 1000 ekor x Rp. 150 x 2 Rp. 300.000. Listrik Rp. 100.000 x 3 = Rp. 300.000. Kematian Ternak 10% Rp. 180.000. Penyusutan Kandang (usia 4 tahun) Rp. 145.830. Total Biaya Rp. 7.036.580.

C. Pendapatan
Ayam ukuran 0,9 kg @ Rp. 14.000/kg x 900 ekor (mati 10%) Rp. 11.340.000.

D. Analisis Keuntungan

Keuntungan bersih = Pendapatan - Biaya Lancar = Rp. 4.303.420

Catatan :
Pakan untuk starter 1 digunakan dari umur 0 hari sampai 4 minggu. Selanjutnya gunakan starter 2 hingga panen sekitar umur 3 bulan. Pada saat tersebut bobot hidup sekitar 0,9 kg/ekor

Ciri umum bibit unggul


Bagian tubuh tak ada yang rusak atau cacat. Misalnya kaki utuh dan leher lurus. Otot kempal dan kuat terutama dibagian paha dan dada. Tulangnya juga kuat Susunan bulu teratur,saling meng- himpit dan tampak mengkilat. Kondisi bulu yang baik tersebut mencerminkan keadaan kulit yang baik pula. Mata cerah dan pandangannya tampak tajam. Gerakannya gesit yaitu mudah berontak bila dipegang. Ukuran badannya sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Induk jantan mempunya jengger yang berwarna merah cerah, kepala tampak kokoh,paruh pendek,tajam dan kuat. Selain itu, keturunannya bukan berasal berasal dari anak induk betina. Jarak ujung tulang dada dengan cloaca(dubur) berjarak minimal 3 jari tangan

Analisis Keuntungan TELUR TETAS Biaya Lancar :

1. 2. 3. 4.

Membeli telur tetas 500 butir x Rp 800 = Rp 400.000 Sewa mesin tetas 500 butir x Rp 100 = Rp 50.000 Biaya lain-lain = Rp 50.000 Total Biaya Lancar= Rp 500.000

Pendapatan :

1.

500 butir x 80 % x 2000 = Rp. 800.000

Keuntungan :

1.

Rp 800.000 Rp 500.000 = Rp. 300.000

You might also like