You are on page 1of 4

No Nama Peristiwa 1 Pertempuran Surabaya

Pertempuran Palagan Ambarawa

Data yang diperoleh Pertempuran Surabaya merupakan peristiwa sejarah perang antara pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda. Peristiwa besar ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Kota Surabaya, Jawa Timur. Akibat meninggalnya Brigjen Mallaby , Inggris mengeluarkan ultimatum yang isinya agar rakyat Surabaya menyerah kepada Sekutu. Secara resmi rakyat Surabaya, yang diwakili Gubernur Suryo menolak ultimatum Inggris. Akibatnya pada tanggal 10 November 1945 pagihari, pasukan Inggris mengerahkan pasukan infantry dengan senjata-senjata berat dan menyerbu Surabaya dari darat, laut, maupun udara. Rakyat Surabaya tidak takut dengan gempuran Sekutu. BungTomo memimpin rakyat dengan berpidato membangkitkan semangat lewatradio.Pemberontakan, Pertempuran berlangsung selama tiga minggu ( 10 -28 November 1945 ) Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Sekutu di bawah pimpinan Brigadir Bethell mendarat di Semarang dengan maksud mengurus tawanan perang dan tentara Jepang yang berada di Jawa Tengah. Kedatangan sekutu ini diboncengi oleh NICA. Namun, ketika pasukan Sekutu dan NICA telah sampai di Ambarawa dan Magelang untuk membebaskan para tawanan tentara Belanda, para tawanan tersebut malah dipersenjatai sehingga menimbulkan kemarahan pihak Indonesia. Pada tanggal 12 Desember 1945 jam 04.30 pagi, serangan mulai dilancarkan. Pertempuran berkobar di Ambarawa. Satu setengah jam kemudian, jalan raya SemarangAmbarawa dikuasai oleh kesatuankesatuan TKR. Pertempuran Ambarawa berlangsung sengit. Kol. Soedirman langsung memimpin pasukannya yang menggunakan taktik gelar supit urang, atau

Analisis data Dari data yang diperoleh ada faktor- faktor yang menyebabkan meletusnya pertempuran Surabaya yaitu: 1. Pasukan Sekutu mengingkari janjinya dengan melakukan penyerangan di Penjara Kalisosok dan menduduki obyek-obyek vital di Surabaya. 2. Peristiwa terbunuhnya Brigjen A.W.S Mallaby didekat Gedung International Jembatan Merah. (30 Oktober 1945) 3. Penolakan ultimatum sekutu Dan akibat dari pertempuran itu banyak rakyat Surabaya yang gugur serta berdampak luas dikalangan internasional Maka dari itu untuk memperingati kepahlawanan rakyat Surabaya, pemerintah RI menetapkan 10 November sebagai hari pahlawan.

Dari data yang diperoleh ada faktor- faktor yang menyebabkan meletusnya pertempuran Palagan Ambarawa yaitu: 1. Sekutu menyimpang dari tugas semula yang akan melucuti dan memulangkan bekas pasukan Jepang ke Negara asalnya. 2. Di Magelang tentara Sekutu bertindak sebagai penguasa yang mencoba melucuti TKR dan membuat kekacauan. Peristiwa palagan Ambarawa merupakan peristiwa penting karena merupakan peristiwa pertempuran yang pertama kali dimenangkan bangsa Indonesia setelah kemerdekaan. Peristiwa tersebut menjadi momentum bersejarah dalam pergelaran militer dengan gerak taktik pasukan darat. Kemenangan yang gemilang dalam palagan Ambarawa tersebut, selanjutnya setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai Hari Infanteri

Pertempuran Medan Area

Bandung Lautan Api

pengepungan rangkap dari kedua sisi sehingga musuh benar-benar terkurung. Suplai dan komunikasi dengan pasukan induknya diputus sama sekali. Setelah bertempur selama 4 hari, pada tanggal 15 Desember 1945 pertempuran berakhir dan Indonesia berhasil merebut Ambarawa dan Sekutu dibuat mundur ke Semarang. Tanggal 27 Agustus 1945 rakyat Medan baru mendengar berita proklamasi yang dibawa oleh Mr. Teuku Mohammad Hassan sebagai Gubernur Sumatera. Menanggapi berita proklamasi para pemuda dibawah pimpinan Achmad Tahir membentuk barisan Pemuda Indonesia. Pendaratan Sekutu di kota Medan terjadi pada tanggal 9 Oktober 1945 dibawah pimpinan T.E.D Kelly. Pendaratan tentara sekutu (Inggris) ini diikuti oleh pasukan sekutu dan NICA yang dipersiapkan untuk mengambil alih pemerintahan. Kedatangan tentara sekutu dan NICA ternyata memancing berbagai insiden. Pada tanggal 13 Oktober 1945 pemuda dan TKR bertempur melawan Sekutu. Inggris mengeluarkan ultimatum kepada bangsa Indonesia agar menyerahkan senjata kepada Sekutu. Ultimatum ini tidak pernah dihiraukan. Pada tanggal 1 Desember 1945, Sekutu memasang papan yang tertuliskan "Fixed Boundaries Medan Area" (batas resmi wilayah Medan) di berbagai pinggiran kota Medan. Pada tanggal 10 Desember 1945, Sekutu dan NICA melancarkan serangan besar-besaran terhadap kota Medan. Serangan ini menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak. Pada bulan April 1946, Sekutu berhasil menduduki kota Medan. Pusat perjuangan rakyat Medan kemudian dipindahkan ke Pemantangsiantar. Peristiwa Bandung Lautan Api adalah peristiwa kebakaran besar yang terjadi di kota Bandung, provinsi Jawa Barat, Indonesia pada 24 Maret 1946. Pasukan Inggris bagian dari Brigade

dan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 163 tahun 1999 diabadikan menjadi " Hari Juang Kartika ".

Dari data yang diperoleh ada faktor- faktor yang menyebabkan meletusnya pertempuran Medan Area yaitu: 1. Bekas tawanan yang menjadi arogan dan sewenangwenang. 2. Ulah seorang penghuni hotel yang merampas dan menginjak-injak lencana merah putih. 3. Ultimatum agar pemuda Medan menyerahkan senjata kepada Sekutu. 4. Pemberian batas daerah Medan secara sepihak oleh Sekutu dengan memasang papan pembatas yang bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (Batas Resmi Medan Area) di sudut-sudut pinggiran Kota Medan. Sangat terlihat sekali bahwa dari faktor-faktor tersebut memicu kemarahan para pemuda dan TKR sehingga terjadilah pertempuran Medan Area. Pertempuran ini juga menimbulkan banyak korban di kedua belah pihak yaitu pihak sekutu dan pihak Indonesia.

Dari data yang diperoleh ada faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya Bandung Lautan Api yaitu: 1. Pasukan sekutu Inggris memasuki kota Bandung

Peristiwa Merah Putih di Manado

MacDonald tiba di Bandung pada tanggal 12 Oktober 1945. Malam tanggal 24 November 1945, TKR dan badan-badan perjuangan melancarkan serangan terhadap kedudukan-kedudukan Inggris di bagian utara, termasuk Hotel Homann dan Hotel Preanger yang mereka gunakan sebagai markas. Tiga hari kemudian, MacDonald menyampaikan ultimatum kepada Gubernur Jawa Barat agar Bandung Utara dikosongkan oleh penduduk Indonesia, termasuk pasukan bersenjata. Ultimatum Tentara Sekutu agar Tentara Republik Indonesia (TRI, TNI kala itu) meninggalkan kota Bandung mendorong TRI untuk melakukan operasi "bumihangus". Para pejuang pihak Republik Indonesia tidak rela bila Kota Bandung dimanfaatkan oleh pihak Sekutu dan NICA. Keputusan untuk membumihanguskan Bandung diambil melalui musyawarah Madjelis Persatoean Perdjoangan Priangan (MP3) di hadapan semua kekuatan perjuangan pihak Republik Indonesia, pada tanggal 24 Maret 1946 Peristiwa Merah Putih di Manado terjadi tanggal 14 Pebruari 1946. Para pemuda tergabung dalam pasukan KNIL (Koninklijk Nederlands Indische Leger). Kompeni VII bersama laskar rakyat dari barisan pejuang melakukan perebutan kekuasaan pemerintahan di Manado, Tomohon dan Minahasa. Sekitar 600 orang pasukan dan pejabat Belanda berhasil ditahan. Pada tanggal 16 Pebruari 1946 mereka mengeluarkan surat selebaran yang menyatakan bahwa kekuasaan di seluruh Manado telah berada di tangan bangsa Indonesia. Untuk memperkuat kedudukan Republik Indonesia, para pemimpin dan pemuda menyusun pasukan keamanan dengan nama Pasukan Pemuda Indonesia yang dipimpin oleh Mayor Wuisan. Bendera Merah Putih dikibarkan di seluruh pelosok Minahasa hampir selama satu bulan, yaitu sejak

dan sikap pasukan NICA yang merajalela dengan aksi terornya. 2. Perundingan antara pihak RI dengan Sekutu/NICA, dimana Bandung dibagi dua bagian. 3. Bendungan sungai Cikapundung yang jebol dan menyebabkan banjir besar dalam kota 4. Keinginan sektu yang menuntut pengosongan sejauh 11km dari Bandung Utara. Terlihat bahwa masyarakat Bandung pada waktu itu lebih baik membakar kota Bandung daripada diambil alih oleh pihak sekutu dan NICA.

Dari data yang diperoleh faktor yang melatarbelakangi terjadinya Peristiwa Merah Putih di Manado yaitu Adanya pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di kota Minahasa, Manado, dan Biak. Wajar jika terjadi kemarahan warga Manado karena larangan pengibaran bendera Merah Putih, secara Manado telah berada di tangan bangsa Indonesia. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia warga Manado mengibarkan bendera Merah Putih hingga ke pelosok pelosok Minahasa.

Pertempuran Puputan Margarana

tanggal 14 Pebruari 1946. Dr. Sam Ratulangi diangkat sebagai Gubernur Sulawesi bertugas untuk memperjuangkan keamanan dan kedaulatan rakyat Sulawesi. Ia memerintahkan pembentukan Badan Perjuangan Pusat Keselamatan Rakyat. Dr. Sam Ratulangi membuat petisi yang ditandatangani oleh 540 pemuka masyarakat Sulawesi. Dalam petisi itu dinyatakan bahwa seluruh rakyat Sulawesi tidak dapat dipisahkan dari Republik Indonesia. Oleh karena petisi itu, pada tahun 1946, Dr. Sam Ratulangi ditangkap dan dibuang ke Serui (Irian Barat dan sekarang Papua) Pada Tanggal 20 November 1946 terjadilah pertempuran habishabisan antara pasukan pejuang Republik Indonesia melawan kaum penjajah Belanda,di Banjar Kelaci, Desa Marga di bawah pimpinan Kolonel I Gusti Ngurah Rai. Perang Puputan Margarana di Bali diawali dari keinginan Belanda mendirikan Negara Indonesia Timur (NIT). Letkol I Gusti Ngurah Rai, Komandan Resimen Nusa Tenggara, berusaha menggagalkan pembentukan NIT dengan mengadakan serangan ke tangsi NICA di Tabanan tanggal 18 Desember 1946. ada tanggal 20 November 1946 dengan kekuatan besar Belanda melancarkan serangan dari udara terhadap kedudukan Ngurah Rai di desa Marga. Dalam keadaan kritis, Letkol I Gusti Ngurah Rai mengeluarkan perintah Puputan yang berarti bertempur sampai habis-habisan (fight to the end). Letkol I Gusti Ngurah Rai gugur beserta seluruh anggota pasukan dalam pertempuran tersebut. Jenazahnya dimakamkan di desa Marga. Pertempuran tersebut terkenal dengan nama Puputan Margarana.

Dari data yang diperoleh ada faktor- faktor yang menyebabkan terjadinya pertempuran Puputan Margarana yaitu: 1. kedatangan Belanda yang memporak-porandakan pasukan Igusti Ngurah Rai 2. tidak behasilnya Belanda yang membujuk Pimpinan Laskar Bali untuk bekerja sama. 3. pasukan I Gusti Ngurah Rai berhasil menyerang markas Belanda yang menyebabkan kemarahan dari pihak Belanda. Dari data yang diperoleh terlihat sekali perjuangan sang Letkol I Gusti Ngurah Rai dalam mempertahankan Republik Indonesia. Beliau mengeluarkan perintah Puputan yang berarti bertempur sampai habis-habisan demi mempertahankan Republik Indonesia. Tetapi pada akhirnya Bali kemudian dimasukkan ke dalam Republik Indonesia Serikat ketika Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia pada tanggal 29 Desember 1949. Tahun 1950, secara resmi Bali meninggalkan perserikatannya dengan Belanda dan secara hukum menjadi sebuah propinsi dari Republik Indonesia.

You might also like