You are on page 1of 4

Metode KB Apabila sudah mengambil keputusan akan menggunakan kontrasepsi dalam penerapan program Keluarga Berencana ini, kini

tiba saatnya memilih metode yang paling cocok. Kontrasepsi dalam KB sendiri memiliki tujuh metode dalam penerapannya, yaitu : 1. Metode perintang Metode perintang bekerja dengan cara menghalangi sperma dari pertemuan dengan sel telur (merintangi pembuahan). Metode ini tidak mengubah cara kerja tubuh perempuan maupun pasangannya. Efek sampingnya sangat sedikit serta aman untuk ibu yang sedang menyusui. Sebagian besar juga melindungi dari penularan berbagai penyakit melalui hubungan seksual, termasuk HIV/AIDS. Contoh alat yang digunakan pada metode ini adalah kondom (untuk lelaki), kondom perempuan, diafragma, serta spermisida.

Gambar. Alat kontrasepsi Kondom

2. Metode hormonal, Metode hormonal bekerja dengan mencegah indung telur mengeluarkan sel-sel telur, mempersulit pembuahan, dan menjaga agar dinding-dinding rahim tak menyokong terjadinya kehamilan yang tak dikehendaki. Metode KB hormonal memakai obat-obatan yang mengandung 2 hormon yaitu estrogen dan progestin. Keduanya serupa dengan hormon-hormon alamiah yang dihasilkan tubuh Anda, yakni estrogen dan progesteron. Dalam metode hormonal terdapat 3 jenis alat KB : 1. Pil pengendali kehamilan, yang harus diminum setiap hari. 2. Suntikan yang diberikan setiap beberapa bulan sekali. 3. Susuk yang biasanya dimasukkan ke dalam lengan Anda, dan tahan sampai beberapa tahun.

Perbedaan antara metode hormonal dan metode perintang adalah metode hormonal mengubah proses kerja tubuh, sedangkan metode perintang tidak. Dengan metode hormonal, indung telur (ovarium) dihalangi sehingga tidak melepas sel telur ke dalam rahim. Selain itu metode ini juga menyebabkan lendir mulut rahim menjadi kental, sehingga menghalangi sperma bila hendak masuk. Kebanyakan pil KB dan beberapa suntikan mengandung hormon progestin dan estrogen sekaligus. Ini disebut pil atau suntikan terpadu. Kedua hormon itu bersama-sama bekerja memberi perlindungan yang bagus agar tidak hamil. Namun bila ada masalahmasalah kesehatan tertentu, sebaiknya jangan memakai metode terpadu. Bila sedang menyusui, sebaiknya juga jangan menggunakan pil atau suntikan terpadu. Pil progestin, susuk, dan beberapa suntikan lain, tidak mengandung estrogen. Progestin saja (tanpa estrogen) lebih aman ketimbang pil atau suntikan terpadu, bila sedang mengalami problema kesehatan yang berhubungan dengan estrogen, atau sedang dalam masa menyusui bayi.

3. Metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Metode Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) berguna untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Ada beberapa jenis alat KB yang bekerja dari dalam rahim untuk mencegah pembuahan sel telur oleh sperma. Biasanya alat ini disebut spiral, atau dalam bahasa Inggrisnya Intra Uterine Devices, disingkat IUD. Tergantung jenis spiral apa yang dipakai, spiral bisa bertahan dalam rahim dan terus menghambat pembuahan sampai 10 tahun lamanya. Setelah itu harus dikeluarkan dan diganti.

Gambar. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR)

4. Metode alamiah Metode alamiah membantu mengetahui kapan masa subur, sehingga dapat menghindari hubungan seks pada masa itu. Yang dimaksudkan dengan istilah alamiah di sini adalah metode-metode yang tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi ciri khas metode perintang), juga tidak memerlukan obat-obatan (sebagaimana ciri metode hormonal). Ada 3 metode KB alami: 1. memberi ASI selama 6 bulan pertama 2. metode pengecekan lendir 3. metode pengamatan irama

5. Metode permanen, Metode permanen adalah suatu metode yang menjadikan seseorang tak bisa lagi memiliki anak untuk selamanya lewat suatu operasi. Contohnya melalui proses sterilisasi, yaitu operasi pada tubuh perempuan atau laki-laki agar steril atau tak mampu tak lagi mempunyai anak. Kemungkinan terjadi kehamilan setelah sterilisasi hampir nol. Karena itu perlu pemikiran yang matang sebelum memilih metode ini dan harus yakin betul apabila sudah tidak ingin punya anak lagi di masa mendatang. Contoh lain dari metode permanen meliputi tindakan : a. b. c. Vasektomi atau vas Ligation Tubektomi atau Tubal Ligation (operasi ikat saluran telur) Histerektomi (operasi pengangkatan rahim)

Gambar. Tubektomi

6. Metode Tradisional Tiap masyarakat punya metode-metode pencegahan kehamilan khasnya sendiri yang diturunkan dari nenek moyang. Meski jarang seefektif metode KB modern, banyak juga yang berhasil. Yang harus diingat adalah ada metode-metode tradisional yang tidak membawa hasil sama sekali dan ada yang malah membahayakan. Ada dua metode yang umumnya manjur untuk mencegah kehamilan: 1. Menarik keluar penis sebelum ejakulasi Dalam bahasa ilmiah ini dinamakan coitus interruptus atau senggama terputus. Caranya, lelaki segera menarik keluar penisnya menjauhi vagina ketika ia merasa sudah akan mengeluarkan air mani. Namun metode ini tidak selalu berhasil dengan baik. 2. Memisahkan suami dengan istri sesudah kelahiran bayi Adat beberapa masyarakat menentukan bahwa sesudah bayi lahir, suami istri dilarang berhubungan seks sampai beberapa bulan, bahkan beberapa tahun lamanya. Metode bisa berhasil baik. Lagipula sang ibu punya waktu untuk memulihkan

kondisi kesehatannya sendiri serta merawat bayi tanpa gangguan.

7. Metode Darurat Metode-metode darurat adalah cara-cara menghindari kehamilan setelah terlanjur berhubungan seks tanpa pelindung. Metode-metode ini mengupayakan agar sel telur yang telah dibuahi oleh sperma jangan menempel ke dinding rahim dan berkembang menjadi janin. Jadi, metode-metode darurat tidak dianjurkan untuk dipilih dalam keadaan apapun. Metode-metode ini hanya untuk keperluan mendesak dan jangan dijadikan acuan kebiasaan. Lagi pula, metode-metode ini hanya berhasil bila dilakukan seketika atau secepat mungkin setelah selesai berhubungan seks.

You might also like