You are on page 1of 5

ETIKA PROMOSI KESEHATAN

MENETAPKAN PEMANTAUAN DAN EVALUASI 1. Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan dan teknik perilaku program promosi Hygiene. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit diare melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat secara meluas. Program ini dimulai dari apa yang diketahui, diinginkan, dan dilakukan masyarakat. Perencanaan suatu program promosi hygiene untuk masyarakat dilakukan berdasarkan jawaban atau pertanyaan diatas dan atau bekerjasama dengan pihak yang terlibat untuk itu diperlukan pesan pesan sederhana, positif, menarik yang dirancang untuk dikomunikasikan lewat sarana lokal seperti poster, leaflet. 2. Mengidentifikasikan perubahan perilaku masyarakat dalam tahap ini akan dilakukan identifikasi perilaku beresiko melalui pengamatan terstruktur. Sehingga dapat ditentukan cara pendekatan baru terhadap perbaikan hygiene sehingga diharapkan anak-anak

terhindar dari lingkungan yang terkontaminasi. 3. Memotivasi perubahan perilaku masyarakat, langkah-langkah untuk memotivikasi orang untuk mengadopsi perilaku hygiene sehingga diharapkan dapat diterapkan.

4.

Mencari tahu apa yang dirasakan oleh kelompok sasaran mengenai perilaku tersebut melalui diskusi terfokus, wawancara dan melalui uji coba perilaku.

5.

Membuat pesan yang tepat sehingga sasaran mau melakukan perubahan perilaku.

6.

Menciptakan sebuah pesan sederhana, positif, menarik berdasarkan apa yang disukai kelompok sasaran.

HUBUNGAN DENGAN KLIEN Tenaga kesehatan masyarakat berhubungan erat dengan klien/masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan pentingnya peran tenaga kesehatan masyarakat dalam merubah perilaku masyarakat menuju hidup bersih dan sehat. Program promosi perilaku hidup bersih dan sehat yang biasa dikenal PHBS/ Promosi Hygiene merupakan pendekatan terencana untuk mencegah penyakit menular yang lain melalui pengadopsian perubahan perilaku oleh masyarakat luas. Program ini dimulai dengan apa yang diketahui, diinginkan dan dilakukan masyarakat setempat dan mengembangkan program

berdasarkan informasi tersebut. (Curtis, dkk, 1997: UNICEF, WHO, Bersih, sehat dan sejahtera).

Program promosi PHBS harus dilakukan secara profesional oleh individu dan kelompok yang mempunyai kemampuan dan komitmen terhadap kesehatan masyarakat serta memahami tentang lingkungan dan mampu melaksanakan komunikasi, edukasi, dan menyampaikan informasi secara tepat dan benar yang sekarang disebut dengan promosi kesehatan. Tenaga kesehatan masyarakat diharapkan mampu mengambil bagian dalam promosi PHBS sehingga dapat melakukan perubahan perilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan PHBS. Tenaga kesehatan masyarakat telah mempunyai bekal yang cukup untuk dikembangkan dan pada waktunya disumbangkan kepada masyarakat dimana mereka bekerja. KEPEDULIAN DENGAN DETERMINAN SOSIAL DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN Perilaku adalah resultan antara stimulus (Faktor eksternal) dengan respons (faktor internal),dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Perilaku seseorang atau subjek dipengaruhi atau ditentukan oleh faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar subjek. Faktor yang menentukan atau membentuk perilaku ini disebut determinan. Dalam bidang perilaku kesehatan ada 3 teori yang sering menjadi acuan dalam penelitian-penelitian kesehatan, yaitu : 1. Teori Lawrence Green

Ada 2 determinan masalah kesehatan tersebut yaitu : Behavioral faktor (faktor perilaku) dan non behavioral factor (faktor non perilaku). Dan faktor tersebut ditentukan oleh 3 faktor utama yaitu : a. Faktor-faktor predisposisi, yaitu faktor-faktor yang mempermudah atau mempredisposisi terjadinya perilaku seseorang antara lain

pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan. Nilai-nilai, tradisi dan sebagainya. b. Faktor faktor pemungkin yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. c. Faktor-faktor penguat yaitu faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. 2. Teori Snehandu B Karr Mengidentifikasi adanya 5 determinan perilaku, yaitu : a. Adanya niat (infention) seseorang untuk bertindak sehubungan dengan objek atau stimululus di luar dirinya. b. Adanya dukungan dari masyarakat sekitar (social support) c. Terjangkaunya informasi, yaitu tersedianya informasi yang terkait dengan tindakan yang akan diambil oleh seseorang.

d. Adanya otonomi atau kebebasan pribadi untuk mengambil keputusan. e. Adanya kondisi dan situasi yang memungkinkan. 3. Teori WHO Ada 4 determinan yaitu : a. Pemikiran dan perasaan yaitu merupakan modal awal untuk bertindak atau berperilaku. b. Adanya acuan atau referensi dari seseorang atau pribadi yang dipercayai. c. Sumber daya yang tersedia merupakan pendukung untuk terjadinya perilaku seseorang atau masyarakat. d. Sosio budaya merupakan faktor eksternal untuk membentuk perilaku seseorang.

You might also like