You are on page 1of 2

Cara Memberi Motivasi Pegawai

by @rezawismail
Persoalan memberi motivasi pegawai merupakan satu hal yang tidak sesederhana sekedar persoalan memberikan remunerasi yang cukup. Selain itu, banyak faktor di dalam sistem suatu perusahaan yang bisa mengurangi motivasi pegawai yang jika diperbaiki, tidak serta merta meningkatkan motivasi pegawai. Regulasi, gaya kepemimpinan, dan kondisi lingkungan kerja bisa menjadi beberapa hal yang menurunkan tingkat motivasi pegawai jika tidak dikelola dengan benar. Namun, walaupun hal-hal ini sudah disempurnakan, belum tentu tingkat motivasi pegawai akan langsung melonjak.

Untuk meningkatkan motivasi pegawai, perusahaan membutuhkan pengetahuan di bidang psikologi mutakhir. Dan ilmu ini terus berkembang.

Dengan adanya kemajuan teknologi seperti scan otak dengan gelombang magnetik atau fMRI, 80 persen wawasan psikologi sebelumnya menjadi kurang relevan.

Banyak penemuan-penemuan baru yang di bidang riset otak dan saraf manusia yang memberikan banyak wawasan-wawasan psikologi baru yang berbeda dari yang selama ini diketahui secara umum.

Cara memberi motivasi pegawai harus mengikuti prinsip-prinsip psikologi terkini yang telah teruji dan terbukti. Motivasi kerja yang baik bukan hanya sekedar berteriak-teriaksaja. Banyak aspek yang perlu diperhatikan, seperti: Pegawai harus diberikan kesibukan yang berarti. Pegawai bukan seperti pengusaha, yang semakin sibuk, semakin produktif, dan akhirnya semakin tinggi pendapatannya. Sedangkan pegawai, seproduktif apapun akan mendapatkan gaji yang sama tiap bulannya. Sehingga banyak pegawai bekerja sekadarnya yang hanya menunggu waktu, jam pulang kantor.

Kalaupun menyibukkan diri, kadangkala kesibukannya tidak terarah. Maka dari itu, pegawai perlu diberikan arahan untuk menyibukkan dirinya, bekerja dengan sasaran-sasaran yang jelas.

Sistem remunerasi pun perlu diberi beberapa variabel tambahan, tidak hanya sekedar gaji yang tetap dan upah lembur yang berdasar waktu. Tapi juga dilengkapi insentif berdasarkan kinerja, komisi berdasarkan produktivitas, dan sebagainya.

Semangat dan loyalitas pegawai pun harus dijaga, lewat program-program pengembangan diri. Pendidikan dan training serta peluang karir yang terbuka juga adil mesti dipersiapkan bagian SDM perusahaan.

Asuransi kesehatan pegawai dan keluarganya, fasilitas pinjaman, dan investasi untuk masa pensiun juga perlu diperhatikan oleh perusahaan.

Pemberian motivasi kepada pegawai harus bersifat harian. Setiap hari, mungkin saat briefing pagi dan setelah berdoa bersama, pegawai diberikan sesi motivasi khusus olehmanajernya. Para pegawai mesti diingatkan setiap pagi, tujuan dan sasaran mereka bekerja. Ingatkan betapa pentingnya peran mereka di dalam perusahaan dan bagi keluarga yang dinafkahi.

Peluang untuk memaksimalkan keahlian dan kontribusi pegawai kepada kantornya, juga harus dijabarkan dengan lugas setiap ada kesempatan.

Penghargaan atas suatu ide inovatif atau kreativitas yang dapat memajukan perusahaan juga harus distimulasi tanpa perlu dibatasi secara ketat. Ceritakan kisah-kisah yang inspiratif, keteladanan seorang atasan, dan ciptakan suatu kelompok fokus yang saling bersaing secara sehat di dalam memelihara budaya perusahaan. Nilai-nilai utama berorganisasi mesti dituangkan ke dalam budaya perusahaan. Budaya ini jangan hanya menjadi simbolisasi tapi diwujudkan ke dalam beragam kegiatan yang partisipatif di setiap harinya.

Evaluasi karakter pegawai juga perlu dinilai secara berkala. Minat dan preferensi pegawai harus disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawabnya.

Secara rutin, atasan sebaiknya juga memberikan berbagai tantangan yang cukup sulit tapi tidak terlalu mustahil untuk kemampuan sang pegawai.

Yang paling penting, perusahaan harus mampu membuat suatu sistem yang bisa mengawasi dinamika sosialpolitik di antara para pegawai dan keadaan emosional di dalam batin sang pegawai.

You might also like