You are on page 1of 5

Apreasi Seni Rupa

Dalam berkarya, seorang seniman ada yang merasa bebas dalam mengekspresikan jiwanya sesuai dengan ide dan gagasannya. Karya seni rupa sendiri dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok seni murni dan kelompok seni terapan. Disebut seni murni karena karya seni tersebut diciptakan semata-mata untuk berekspresi. Contohnya: Seni Lukis, Patung, Relief. Adapun seni terapan sendiri diartikan sebagai suatu karya seni yang diciptakan berdasarkan pertimbangan pertimbangan tertentu menyangkut fungsi, ukuran, bentuk. Contohnya: Seni Arsitektur, Kriya, Tata Busana, dan Tata Rias. Dasar dari seni murni adalah sikap dan niat seniman ketika berkarya, sedangkan seni terapan didasarkan pada awal si seniman sudah mengabdikan karya seninya untuk maksud dan tujuan tertentu. A. Pengertian Dan Unsur Unsur Seni Rupa Istilah seni berasal dari kata ars (Latin) atau art (Inggris) yang berarti kemahiran. Kata kemahiran dalam bahasa Yunani Kuno adalah techne yang kemudian berubah menjadi teknik. Kata seni dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, permintaan, atau pencaharian dengan hormat dan jujur. Menurut sifatnya, seni rupa dibedakan menjadi: 1. Unsur Psikis, yaitu unsur dalam diri seniman bersifat (abstrak) tidak dapat diraba atau dilihat. Unsur ini bisa berupa kepekaan rasa estetika, pengalaman, batin, intuisi, gagasan, perenungan, penjiwaan, dsb. 2. Unsur Fisik, yaitu unsur yang dapat dinikmati manusia dengan media visual dan diraba. Unsur fisik ini bersifat kasat mata. Contoh berbagai unsur yang menjadi dasar terbentuknya wujud karya seni rupa, antara lain: a. Titik adalah unsur seni dua dimensi yang paling datar. Titik dapat dikembangkan menjadi bidang dan garis. b. Garis adalah barisan titik yang memiliki dimensi memanjang dan arah tertentu dengan kedua ujung terpisah. Ia bisa panjang, pendek, tebal, halus, lurus, legkung, patah, berombak, horizontal, vertikal, diagonal, dsb. Menurut wujudnya, garis bisa berupa nyata dan semu. 1) Garis Nyata, garis yang dihasilkan dari coretan/ goresan langsung.

2) Garis Semu, garis yang muncul karena adanya kesan batas (kontur) dari semua bidang, warna, dan ruang. c. Bidang. Dalam seni rupa dua dimensi terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk. Bidang atau garis memiliki kesan filosofis, misalnya bidang rata dan lebar berkesan luas, bidang horizontal berkesan tenang. d. Bentuk. Dalam seni rupa tiga dimensi, bentuk dikelompokkan menjadi 3 jenis sebagai berikut: 1) Bentuk Figuratif, bentuk yang meniru wujud yang berasal dari alam, seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan benda. 2) Bentuk abstraktif, bentuk figuratif yang diubah bentuknya (stilasi). Contohnya: wayang golek, topeng, dekorasi batik, dll. 3) Bentuk Abstrak, bentuk yang menyimpang dari wujud benda-benda atau makhluk yang ada di alam. Diantaranya adalah bentuk geometris, sperti balok, tabung, piramid, kerucut, bola. e. Ruang. Suatu bangun yang dibatasi oleh bidang sehingga bersifat 3 dimensional. Ruang memiliki volume atau isi, contohnya seni patung maupun keramik. f. Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh pantulan cahaya pada mata. Warna menurut (Prang Sistem) dibagi menjadi tiga: 1) Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan warna merah, misalnya, merah, biru, kuning, cokelat. Warna hue dibagi menjadi 5 golongan. a) Primer, yaitu 3 warna pokok yakni kuning, merah, dan biru. b) Sekunder (biner), yaitu perpaduan antara dua warna primer, yakni warna hijau, ungu, dan jingga. c) Intermediate, yakni istilah mengenal gelap terangnya sebuah warna primer dengan warna sekunder, yakni warna kuning, hijau, biru hijau, biru ungu, merah ungu, dan kuning ungu. d) Tertier, yakni pencampuran antara warna sekunder dan intermediate sebanyak 12 warna. e) Quartener, yakni pencampuran warna intermediate dengan warna tertier menghasilkan 24 warna. 2) Value, yaitu istilah mengenai gelap terangnya sebuah warna atau harga dari hue. Contoh warna value, misalnya merah tua karena ditambah hitam. 3) Intensity, yaitu istilah mengenai cerah atau suramnya warna, kualitas atau kekuatan warna. Warna warna yang intensity-nya penuh memberikan efek tegas. Sebaliknya warna warna intensity-nya rendah memberikan kesan lembut. g. Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan, bisa halus, kasar, licin, dll. Menurut macamnya, tekstur dibagi menjadi 2: 1) Tekstur nyata, yaitu tekstur yang dapat dilihat dan diraba secara langsung oleh indra kita karena sifatnya. 2) Tekstur semu, yaitu tekstur yang muncul sebagian kesan secara visual saja. Tekstur semu ini bisa terbentuk karena kesan perspektif dan gelap terang. h. Gelap Terang Gelap terang terjadi karena adanya perbedaan intensitas cahaya yang diterima oleh suatu objek. Suatu gambar akan terbentuk karena adanya gelap terang. Gelap terang menimbulkan kesan tekstur dan kedalaman. B. FUNGSI, TUJUAN, dan JENIS - JENIS KARYA SENI RUPA

Seni Rupa merupakan perwujudan batin dan pengalaman estetis dengan media garis, bidang, warna tekstur, dan gelap terang. Seni rupa sebagai cabang seni dalam mengekspresikan pengalaman estetisnya melalui objek - objek dua atau tiga dimensi. Berdasarkan kegunaannya, dibedakan menjadi: 1. Fungsi Individual a. Fungsi pemenuhan kebutuhan fisik contoh: arsitektur (seni bangunan), furnitur (kursi, meja, lemari), seni pakaian (fashion, tekstil), dan kriya (seni kerajinan batik, anyam, keramik). b. Fungsi pemenuhan kebutuhan emosional Menggunakan apa yang ada pada dirinya setelah melihat rangsangan/tanggapan dari luar tanggapan itu, antara lain, marah, sedih, benci, kasihan, haru, dan bahagia. 2. Fungsi Sosial a. Fungsi sosial dalam bidang pendidikan Seni bertujuan untuk membimbing dan mendidik mental dan tingkah laku seseorang supaya meningkat baik. Misalnya terdapat pada gambar, ilustrasi, reklame, desain, dsb. b. Fungsi sosial dalam bidang agama Seni yang dibuat berdasarkan dorongan yang tulus ikhlas kepada agamanya. Contoh, karya funsi ini adalah arsituktur masjid, kaligrafi, makam, gerja, kuil, candi, pura, dsb. c. Fungsi sosial dalam bidang rekreasi Seni sebagai media refreshing/penyegaran dan pembaruan dari kondisi yang telah ada, antara lain, pada interior hotel, tempat wisata, berbagai pameran seni rupa. d. Fungsi sosial dalam bidang komunikasi Seni sebagai interaksi/komunikasi antara dua pihak, sehingga terjai pengertian timbal balik antara keduanya. Misalnya, dalam bidang reklame, ilustrasi, kartun, dsb. C. JENIS - JENIS KARYA SENI RUPA Jenis - jenis karya seni rupa terapan Nusantara yang sudah banyak dikenal diberbagai kalangan masyarakat antara lain sbb: 1. Seni Reklame Seni reklame adalah seni yang digunakan untuk mempromosikan produk barang atau jasa dengan gaya yang menawan, untuk meningkatkan gairah pembeli konsumen. Nilai seninya terdapat pada ungkapan kata/kalimat, gambar, grafis, dan desain. Jenis reklame antara lain, logo, stiker, brosur, etalase, baliho, dll. 2. Seni Kriya Seni Kriya adalah seni kerajinan dalam membuat barang kebutuhan hidup sehari-hari. Awalnya hanya merupakan seni pakai atau terapan. Namun, karena keindahannya orang merasa sayang menggunakannya sehingga hanya dipajang. Contoh, benda seni kriya, antara lain, gerabah, keramik, anyaman, batik, perabot rumah tangga, dll. 3. Seni Relief Dengan menggunakan teknik ukir, tempel, atau cetak, seni relief merupakan perpaduan antara seni rupa dua/tiga dimensi, sehingga bentuknya berupa gambar timbul pada bidang dua dimensi. Contohnya ukiran perabot rumah tangga, dinding candi.

D. MENILAI KARYA SENI RUPA Melakukan penilaian suatu karya seni rupa terapan, diperlukan proses pemahaman apresiasi seni rupa secara utuh, yaitu dengan pengamatan, penghayatan terhadap karya, dan pengalaman berkarya seni sehingga dapat menumbuhkan rasa baru, sikap empati, dan simpati yang akhirnya berkemampuan menikmati, menilai, dan menghargai seni. 1. Kategori penilaian sebuah karya seni rupa sagat ditentukan oleh pembuat karya seni atau seniman (berupa) dalam penggarapannya yang didalamnya meliputi: a. Konsepsi atau gagasan b. Kreasi atau kreativitas dalam penciptaan karya c. Teknik, yaitu cara yang digunakan dalam membuat suatu karya, sering disebutjuga teknik pribadi d. Corak e. Keunikan, bagaimana cara menentukan bentuk dan mengatur komposisi dari unsur seni Media dengan sifatnya dapat membuat sebuah karya seni mempunyai nilai (bobot) tersendiri. Misalnya, karya seni kriya yang dibuat dengan bahan berkualitas tinggi hasilnya akan lebih baik dan sempurna dibandingkan dengan menggunakan bahan berkualitas rendah. 2. Kriteria Menilai Karya Seni Rupa Dalam melakukan penilaian yang berbobot atau yang baik diperlukan apresiasi seni rupa seperti berikut. a. Prinsip seni atau asas seni 1) Komposisi dalam membuat karya seni rupa baik yang berwujud dua dimensi maupun tiga dimensi. Komposisi merupakan susunan hasil karya seni rupa yang baik atau indah yang ditentukan oleh pengaturan atau penyusunan unsur-unsur seni rupa dalam satu kesatuan. 2) Unsur - unsur seni rupa. Unsur seni rupa yang pokok antara lain meliputi garis, arah, bangun (bentuk), ukuran, warna, gelap terang, tekstur, dan titik (spot). b. Fungsi Seni 1) Fungsi primer atau fungsi pribadi 2) Fungsi sekunder atau fungsi sosial 3) Fungsi fisik atau fungsi pakai c. Komposisi atau unsur seni Unsur seni dalam hal ini meliputi subjek, bentuk, dan isi.

Disadur dari : Berbagai Sumber.

NB: "Boleh CoPas, asal cantumkan Sumber dan Alamat URL nya..!!" Created By : Tio Reza Muchtar (MuchFa)

You might also like