You are on page 1of 10

1

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA Mia Darmiaty Jurusan Akuntansi, Fakuktas Ekonomi Universitas Riau Kampus Bina Widya Km.12,5 Simpang Baru Pekanbaru 28293 Email: miaa_darmiaty@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Metode kuantitatif dengan teknik survey digunakan dalam penelitian ini yang mengambil satu sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Korelasi rank kendall yang digunakan untuk mengevaluasi hipotesis dengan bantuan SPSS versi 17.0. Hasil dari penelitian pada sepuluh hotel di kota Pekanbaru, perusahaan tersebut telah menerapkan akuntansipertanggungjawban. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan yang positif diantara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang sesuai dengan efektivitas pengendalian biaya. Kata kunci: Akuntansi pertanggungjawaban, Pengendalian biaya, Efektivitas ABSTRACT The aim of this studi is to analyze a relationship between applying responsibility accounting with the financial control effectiveness. Qunatitative method with the survey technique use for this research taking sample from one population and use questioner as a tools of data collecting. Kendall Rank correlation use to evaluated hypotesis with helping SPSS 17.0 version. The result from reseacrh in ten hotel in Pekanbaru, the company have applied responsibility accounting. The final conclution is there are positive relationship between applying adequate responsibility accounting with the financial control effectiveness. Keywords: accounting reponsibility, financial control effectiveness 1. Pendahuluan

Jasa perhotelan adalah salah satu sarana pendukung untuk mempromosikan kepariwisataan Indonesia. Aktivitas hotel yaitu menyewakan kamar, menjual makanan, minuman serta penyediaan pelayanan penunjang yang bersifat komersial. Fasilitas penunjang ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya tarik bagi tamu, sehingga para tamu diharapkan merasa betah dan lama tinggal di hotel. Dengan tersedianya fasilitas-fasilitas penunjang akan mengakibatkan berkembangnya kegiatan operasi hotel. Melihat luas dan kompleksnya kegiatan operasi hotel tidak memungkinkan bagi pimpinan untuk memantau secara langsung seluruh kegiatan hotel. Untuk itu pimpinan harus mengadakan pendelegasian wewenang dan tanggungjawab yang sangat penting ke tingkat pimpinan dibawahnya (para pelaksana) dalam

pengambilan keputusan sehingga semua masalah yang ada dapat ditangani lebih baik dan cermat. Dengan adanya pendelegasian tugas dan wewenang akan timbul berbagai tingkat tanggungjawab dan wewenang dalam organisasi, oleh karenanya perlu menerapkan akuntasni pertanggungjawaban yang merupakan suatu sistem untuk mengendalikan tanggungjawab tiap unit kerja atau departemen yang lebih dikenal pusat pertanggungjawaban. Pengendalian yang dijalankan manajemen ini merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang dikembangkan untuk membantu manajemen dalam mengendalikan kegiatan operasi perusahaan. Pelaksanaan pengendalian yang dilakukan melalui penerapan akuntansi pertanggungjawaban adalah dengan cara mengelompokkan tanggung jawab dan menggariskan secara jelas hubungan satu bagian dengan bagian lainnya dalam perusahaan, disertai dengan pertanggungjawaban dari masing-masing tingkatan secara terinci. Bertitik tolak dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan, khususnya perusahaan jasa yaitu Hotel adalah sangat penting, untuk mengendalikan tanggungjawab tiap depertemen. Penelitian tentang hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya telah dilakukan penelitian terdahulu oleh Goodman Hutabarat pada tahun 2009 yang dilakukan di Kota Bandung Jawa Barat dengan hasil penelitian terdapat hubungan yang positif antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan efektivitas pengendalian biaya. Permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah apakah terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya pada perusahaan jasa perhotelan di Kota Pekanbaru? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ada tidaknya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan pengendalian biaya. 2. Telaah Pustaka Menurut Hansen, Mowen (2005) definisi akuntansi pertanggungjawaban adalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai oleh setiap pusat pertanggungjawaban menurut informasi yang dibutuhkan oleh para manajer untuk mengoperasikan pusat pertanggungjawaban mereka. Menurut Henry Simamora (2002) pengendalian biaya adalah perbandingan kerja aktual dengan kinerja standar, penganalisaan selisih-selisih yang timbul guna mengidentifikasikan penyebab-penyebab yang dapat dikendallikan dan pengambilan tindakan untuk dapat membenahi atau menyesuaikan perencanaan dan pengendalian pada masa yang akan datang. Pada umumnya perusahaan berorientasikan laba. Pencapaian laba yang maksimal ditentukan oleh adanya pengendalian yang memadai. Akuntansi pertanggungjawaban merupakan alat yang dipakai untuk mengendalikan biaya, karena dalam akuntansi pertangunggjawaban biaya-biaya dilaporkan menurut pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi ini menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat

dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab. Salah satu alat untuk mengendalikan penggunaan biaya dalam perusahaan adalah akuntansi pertanggungjawaban, karena dalam akuntansi pertanggungjawaban terdapat struktur organisasi perusahaan secara terperinci sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk mendelegasikan wewenang kepada manajer yang ada dibawahnya, dan apabila terjadi penyimpangan dalam penggunaan biaya tersebut maka dapat dengan mudah pimpinan perusahaan untuk mencari siapa yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi dalam biaya tersebut. Selain untuk memudahkan pendelegasian wewenang dalam akuntansi pertanggungjawaban ini juga terdapat penyusunan anggaran biaya yang dilakukan oleh tiap-tiap departemen sehingga pihak departemen dapat mengendalikan biaya tersebut sesuai dengan anggaran yang telah dibuatnya. Penelitian yang dilakukan oleh Goodman Hutabarat (2009) tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat hubungan positif diantara penerapan akuntnansi pertanggungjawaban yang sesuai dengan efektivitas pengendalian biaya. Berdasarkan teori dan hasil pengolahan data yang ada maka terdapat hubungan yang positif antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan efektivitas pengendalian biaya,dengan hipotesis penelitian sebagai berikut : Ho = Tidak terdapat hubungan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Hi = Terdapat hubungan antara peneapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. 3. Metode Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah dari sebagian pimpinan yang ada pada perusahaan jasa, yaitu hotel di kota Pekanbaru. Dari jumlah populasi hotel di Pekanbaru diambil 10 hotel yang akan digunakan sebagai sampel. Sedangkan jumlaj responden dalam penelitian ini adalah 30 (tiga puluh) yang terdiri dari 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departement engineering, 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen Food and Beverage, dan 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen room division. Metode analisis yang idgunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskripti dan Analisis Kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan keadaan responden dengan cara menguraikan data umum hasil penelitian kedalam bentuk angka/persentase dengan tabel, analisis kuantitatif Dalam menguji hipotesis akan dipakai teknik statistik non parametik karena teknik ini sangat sesuai dengan data-data ilmu sosial dan dapat dipergunakan untuk skor yang bukan eksak dalam pengertian keangkaan. Untuk menguji penetapan hipotesis dalam penelitian ini digunakan Uji Korelasi Rank Kendal. Korelasi rank kendall digunakan untuk mencari hubungan dan menguji hipotesis antara dua variabel atau lebih, bila datanya berbentuk ordinal

atau ranking. Koefisien korelasi rangking kendall dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut : - Apabila (p ) maka Ho ditolak - Apabila (P> ) maka Hi diterima Dimana P = nilai kritis pada saat skor N Tingkat signifikansi () yang dipilih sebesar (5%) karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara kedua variabel dalam penelitian ilmuilmu sosial artinya tingkat keyakinan akan kebenaran dari hipotesis yang dikemukakan penulis adalah 0,95. 4. Analisis Hasil Statistik Deskriptif Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 hotel yang diambil sebagai sampel untuk penelitian ini, dimana 10 hotel ini cukup dibutuhkan dalam menyajikan data informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi penyelesaian penelitian ini. Sedangkan jumlah responden dalam penelitian ini adalah 30 yang terdiri dari 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen engineering, 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen food and beverage, dan 3 (tiga) pimpinan pusat pertanggungjawaban departemen room division. Berikut ini hasil jumlah survei jawaban kuiseoner dari responden yang penulis lakukan. Tabel 1 : Hasil Jumlah Jawaban Kuisioner Responden - Hotel Grand Labersa dan Convention Center 1. Dept. Engineering 2. Dept.Food and Beverage 3. Dept. Room Division - Hotel Grand Jatra 4. Dept. Engineering 5. Dept.Food and Beverage 6. Dept. Room Division - Hotel Aryaduta 7. Dept. Engineering 8. Dept.Food and Beverage 9. Dept. Room Division - Hotel Grand Elite 10. Dept. Engineering 11. Dept.Food and Beverage 12. Dept. Room Division - Hotel Pangeran 13. Dept. Engineering 14. Dept.Food and Beverage 15. Dept. Room Division - Hotel Mutiara Merdeka 16. Dept. Engineering 17. Dept.Food and Beverage 18. Dept. Room Division - Hotel Grand Zuri Skor total 106 107 113 101 103 104 103 100 103 113 113 113 108 104 105 93 96 93

19. Dept. Engineering 20. Dept.Food and Beverage 21. Dept. Room Division - Hotel Ratu Mayang 22. Dept. Engineering 23. Dept.Food and Beverage 24. Dept. Room Division - Hotel Furaya 25. Dept. Engineering 26. Dept.Food and Beverage 27. Dept. Room Division - Hotel Dyan Graha 28. Dept. Engineering 29. Dept.Food and Beverage 30. Dept. Room Division Sumber : Hasil Jumlah Jawaban Responden

119 119 119 103 104 101 97 97 94 90 86 93

Responden yang memiliki skor tertinggi telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai. Responden yang memiliki skor terendah menunjukkan akuntansi pertanggungjawaban belum diterapkan secara maksimal. Dari data diatas dapat dilihat bahwa responden nomor satu mempunyai skor total tertinggi berjumlah 119, dimana angka ini menunjukan kemungkinan bahwa responden nomor satu telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan memadai dimana syarat-syarat untuk menerapkan akuntansi pertanggungjawaban telah dilaksanakan dengan baik. Sedangkan pada responden nomor sepuluh memiliki skor yang rendah dengan jumlah 86. Hal ini menunjukkan bahwa dalam perusahaan tersebut akuntansi pertanggungjawaban belum diterapkan secara maksimal. Analisis penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya pada setiap butir pertanyaan didalam penelitian, bahwa dalam kuisoner penelitian dikumpulkan pendapat responden terhadap 24 pertanyaan atau pernyataan yang berhubungan dengan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya, setiap renponden diharapkan menjawab sangat setuju, setuju, tidak pendapat, tidak setuju, sangat tidak setuju. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan memiliki validitas atau tidak, valid atau tidaknya suatu data diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masingmasing item pertanyaan dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan . Jika korelasi antara skor dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan valid. Untuk mengetahui kevaliditasan item pertanyaan yang digunakan dalam penelitian, maka digunakan uji validitas. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for windows berdasarkan hasil corrected item total correlation.

Validitas dapat dilihat dari nilai corrected item total correlation > 0,3, sebaliknya apabila nilai corrected item total correlation < 0,3 maka dikatakan tidak valid. Hasil uji validitasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2 : Item-Total Statistics Corrected Item-Total Correlation

Item 1 .438 Item 2 .542 Item 3 .397 Item 4 .709 Item 5 .483 Item 6 .680 Item 7 .451 Item 8 .632 Item 9 .485 Item 10 .607 Item 11 .679 Item 12 .420 Item 13 .682 Item 14 .553 Item 15 .523 Item 16 .700 Item 17 .558 Item 18 .708 Item 19 .657 Item 20 .561 Item 21 .818 Item 22 .759 Item 23 .657 Item 24 .739 Sumber: Hasil Pengolahan data SPSS versi 17.0 Berdasarkan diatas yang merupakan hasil uji validitas yang telah dilakukan, diketahui bahwa semua item kuesioner yang akan digunakan untuk mengumpulkan data dinyatakan telah valid seluruhnya. Hal ini dikarenakan nilai corrected item total correlation telah > 0,3. Artinya keseluruhan item pertanyaan kuesioner dapat digunakan dalam penelitian ini. Uji Reliabilitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan dapat dipercaya dan diandalkan. Dengan kata lain

bahwa pengukuran konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang sama dengan alat ukur yang sama. Uji reliabilitas digunakan untuk menguji apakah terdapat kesamaan data pada waktu yang berbeda. Reliabilitas diukur dengan koefisien alpha cronbachs dengan standar 0,6. Dikatakan reliabel apabila nilai koefisien alpha cronbachs > 0,6. Dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows maka diperoleh hasil pengujian reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3 : Reliabilityy Statistics Cronbach's Alpha N of Items .931 24 Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS 17.0 Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas, terlihat bahwa nilai Alpha Cronbachs > 0.6,maka variable dikatakan telah reliabel.

Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis ini pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan akuntansi pertanggungjawaban berhubungan dengan efektivitas pengendalian biaya yang dilakukan dengan cara menghitung persentase yang menunjukan berapa besar hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban sebagai variabel independen dengan efektivitas pengendalian biaya sebagai variabel dependen. Dalam menguji hipotesis telah dikemukan pada bab sebelumnya penulis akan menggunakan pengujian secara kuantitatif. Pengujian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis rank kendal kemudian untuk mengukur hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya akan disajikan hasil pengujian terhadap penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang dilakukan pada sepuluh hotel melalui wawancara dan pengisian kuesioner mengenai konsep akuntansi pertanggungjawaban selama penelitian. Tabel 4 : Korelasi Rank Kendall Akuntansi Efektifitas Pertanggungja Pengendalian waban Biaya Kendall's Akuntansi tau_b Pertanggungjawaban Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Efektifitas Pengendalian Correlation Biaya Coefficient Sig. (1-tailed) N Sumber : Hasil Pengolahan data SPSS versi 17.0 1.000 . 30 .195 .032 30 .295 .032 30 1.000 . 30

Ho Hi

= Tidak terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. = Terdapat hubungan antara peneapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya.

Pengambilan keputusan memiliki hubungan atau tidak hasil penelitian : a. Memperhatikan nilai Signifikansi Apabila nilai Signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya Apabila nilai Signifikansi > 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Sign. (1-Tailed) adalah 0.032. dimana 0.032 < 0.05 artinya terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. b. Membandingkan nilai koefisien korelasi ranking Kendall. Apabila nilai kritis rangking Kendall hasil penelitian (r-hasil penelitian) > Nilai kritis Ranking Kendall tabel (r-tabel), maka dapat dikatakan terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya Apabila nilai kritis rangking Kendall hasil penelitian (r-hasil penelitian) < Nilai kritis Ranking Kendall tabel (r-tabel), menunjukkan tidak terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai korelasi Ranking Kendall sebesar 0.295. Nilai kritis ranking kendall untuk 30 responden adalah sebesar 0.231. hal ini menujukkan bahwa r-hasil penelitian > r-tabel. Artinya terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Berdasarkan survei yang penulis lakukan pada sepuluh hotel di Kota Pekanbaru melalui penyebaran kuesioner bahwa struktur organisasi yang ada dalam perusahaan jasa tersebut telah menggambarkan pembagian unit-unit organisasi yang digolongkan kedalam pusat-pusat pertanggungjawaban. Tiap unit kerja dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengna uraian tugas yang tercantum dalam struktur organisasi yang ada, dengan demikian kegiatan dari masing-masing departemen mengarah ke spesialisasi masing-masing, selain itu dalam melaksanakan tugasnya tiap unit kerja saling menjalin komunikasi satu sama lain. Disamping itu anggaran biaya yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan, digunakan sebagai alat pengendalian guna menilai tiap unit kinerja tiap departemen dimana anggaran yang dibuat berdasarkan manajemen dari tiaptiap departemen yang ada, sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan merupakan tanggungjawab para pelaku organisasi tersebut dan setiap biaya yang dilakukan oleh departemen selalu mengacu pada anggarannya masing-masing dalam merealisasikan biayanya, apabila terjadi penyimpangan pada anggaran maka penyimpangan tersebut dilakukan analisis, dengan demikian pimpinan dapat

menilai kinerja tiap departemen yang disertai dengan laporan pertanggungjawaban. Dalam suatu perusahaan pengendalian biaya merupakan hal yang penting dalam usaha menilai aktivitas jalannya perusahaan. Pengendalian biaya yang dilakukan oleh sepuluh hotel di Kota Pekanbaru dilaksanakan dengan maksud untuk mencegah terjadinya penyimpangan. Untuk mengendalikan biaya pada perusahaan dibuat kebijakan tertulis yang dijadikan pedoman dan mengacu pada anggaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Pengendalian biaya ini dilakukan melalui anggaran biaya dan realisasi biaya, sehingga pelaksanaan anggaran dapat diarahkan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian biaya merupakan tanggung jawab masing-masing pusat pertanggungjawaban yang melaksanakan anggaran. Pengendalian biaya dilakukan secara berkala yaitu setiap bulan dan pengendalian biaya repressive yaitu pengendalian yang dilakukan setelah anggaran direalisasikan. Laporan realisasi biaya ditujukan untuk mengendalikan agar tujuan program kerja yang telah ditetapkan dalam anggaran dapat benar-benar tercapai. Tanpa adanya pengendalian, anggaran tidak dapat berfungsi sebagai alat perencanaan yang baik, karena baik perencanaan maupun pengendalian merupakan bagian dari proses manajemen yang tidak dapat dipisahkan. Pelaporan realisasi biaya dibuat perusahaan agar setiap jajaran organisasi perusahaan memiliki alat untuk memantau pelaksanaan kegiatan masing-masing dan menilai peluang untuk mengambil langkah-langkah korektif yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan. 5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil penelitian. Adapun kesimpulan yang dapat penulis kemukakan dengan permasalahan tersebut adalah: Berdasarkan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya pada perusahaan, dimana semakin baik penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada perusahaan maka akan semakin baik pula efektivitas pengendalian biaya, sedangkan pengendalian biaya yang baik akan memudahkan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dalam perusahaan sehingga tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai. Daftar Acuan Diana Apriyanty. 2000. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya. Goodman Hutabarat. 2009. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Efektivitas Pengendalian Biaya. Jurnal Ilmiah Satya Negara Indonesia, No.1 Vol. 2 Hansen & Mowen, Management Accounting, Buku 2, Edisi ke-7 Salemba Empat, Jakarta 2005. Henry Simamora. Akuntansi Basis Pengendalian Keputuasan Bisnis. Jilid Satu. Cetakan Pertama. Salemba Empat. Jakarta. 2000. Mulyadi, 2003. Akuntansi Manajemen : Konsep Manfaat dan Rekayasa, Edisi Ketiga, PT. Salemba Empat, Jakarta.

10

Robert N. Anthony, Vijay Govindarajan, SPM Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2002. Susi Trisnawati, S. 2006. Hubungan Antara Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Efektivitas Pengendalian Biaya (Survei pada 5 Hotel di Kota Tasikmalaya). Nur Indriantoro and Bambang Supomo. 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi I, BPFE, Yogyakarta

You might also like